Ketika jihad fii sabilillah mempunyai
urgensi yang sangat besar dalam kehidupan ini, dalam kehidupan umat Islam dan
juga seluruh umat manusia, itu semua berpulang kepada siapakah yang mewajibkan
jihad fi sabillah itu, yaitu Allah. Setiap apa saja yang diajarkan Allah, pasti
sebuah kebaikan, pasti benar, pasti bijaksana.
Sebagai orang beriman, ketika kita dilarang
oleh Allah, untuk meninggalkan sesuatu, atau pun diperintahkan sesuatu, semua
itu pasti baik, apakah kita tahu atau tidak hikmahnya, kita harus yakin itu
pasti benar. Tapi mengetahui tujuan atau hikmah suatu perintah, juga tidak
dilarang. Ini untuk semakin mempermudah, yang semula kelihatan berat, akan
menjadi terlihat ringan jika kita emngetahui hikmah2nya.
Jihad fi sabilllah mempunyai tujuan yang
mulia.
1. Jihad diwajibakan oleh Allah dalam
rangka menjaga kemerdekaan/kebebasan dalam aqidah.
Islam adalah agama kemerdekaan. Barangsiapa
yang paling komitmen menjalankan agama Islam, dia adalah orang yang paling
besar menikmati kemerdekaan berakidah seluas2nya.
QS Al Anfal
39-40: Dan perangilah mereka, sehingga tidak terjadi fitnah.
Ulama tafsir
menerangkan fitnah di sini adalah syirik. Jadi ketika jihad fi sabilillah
dimaknai dengan perang di jalan Allah, itu tujuannya adalah agar tidak terjadi
fitnah, agar tidak terjadi syirik.
Di dalam kitab Hadizt Shahih Muslim ,hadist
yg diriwayatkan oleh Abdulllah ibnu Umar, Rasulullah bersabda: Aku
diperintahkan untuk memerangi umat manusia, sehingga mereka mengatakan laa ilaa
ha illallah, sehingga mereka bisa menjaga jiwanya, harta bendanya, dari hisab
Mereka berjihad untuk menyingkirkan hal2
yang menghalang2i indahnya keindahan Islam. Tidak ada kekuatan yang meneror
Ini berbeda dengan pemaksaan dalam beragama,
karena Allah berfirman, laa ikraa ha fiddin. Allah melarang umat Islam memaksa
manusia lain masuk Islam. Ketika terjadi perang, umat Islam dilarang mengganggu
orang2 beragam lain yang sedang beribadah di tempat ibadahnya.
Karena faktanya tidak sedikit, ketika orang
ingin masuk Islam ditakut2i untuk masuk Islam, opini yang dibangun untuk
menghalangi manusia untuk berakidah dengan merdeka. Untuk menghadapi musuh2
Islam yang mau menghalang2i akidah Islam itu, tidak cukup dengan ceramah, tapi
harus dengan
2. Untuk memelihara syiar2 tempat2 yang
dimuliakan oleh Allah, tempat2 beribadah umat Islam.
QS Al Hajj 38-41:
38. Sesungguhnya Allah membela orang yang
beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur
nikmat.
39. Diizinkan (berperang) bagi orang-orang
yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah
Mahakuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang diusir dari
kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata,
"Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan
biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan
masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan
menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi
Mahaperkasa.
41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri
kedudukan di bumi, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.
Ayat ini menjelaskan, kalau tidak ada
jihad, maka tempat2 ibadah akan hancur, roboh. Maka tempat2 ibadah itu dijaga
dengan cara jihad.
3. Menolak. Menjauhkan tidakan anarkis dari
kehidupan dunia ini.
Islam adalah agama memperbaiki. Islam
adalah agama yang tidak menerima seluruh bentuk anarkis di dunia ini. Ketika
Allah emmerintahkan kaum muslimin agar erjihad di jalan Allah SWT, maka tujuan
mulianya adalah menolak, menyingkirkan kerusan di dunia ini.
QS Al Baqarah 250-252:
250. Dan ketika mereka maju melawan Jalut
dan tentaranya, mereka (Thalut dan tentaranya) berdoa, "Ya Tuhan Kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami dan tolonglah kami
menghadapi orang-orang kafir."
251. Maka mereka (tentara Thalut)
mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah, dan (dalam peperangan itu) Dawud
membunuh Jalut, kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan dan hikmah, dan
mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Jika Allah tidak melindungi sebagian
manusia dengan sebagian dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini.
Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas seluruh alam.
252. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan
kepadamu dengan benar dan sesungguhnya kamu benar-benar seorang rasul
Ini kisah Daud dan Talut yang menghadapi
Jalut yang mengadakan kerusakan di muka bumi. Allah katakana, seandainya
sebagian manusia tidak menolak
Jihad yang kelihatannya bagi sebagian orang
terlihat seram karena kurang paham, itu sebenarnya adalah anurgerah Allah. Coba
bayangkan ketika Indonesia tidak dulu tidak bangkit berjihad untuk mengusir
penjajah, mungkin kita masih menjadi bangsa terjajah. Musush2 Islam ingin
memenggal Islam sedikit demi sedikit. Sehingga jihad seolah2 menakutkan padahal
dia tidak menakutkan bagi orang2 yang paham Islam.
Jalut adalah tokoh yang sangat dzahlim dan
menakutkan bagi orang2 yang mengikutinya. Tapi ketika sebuah kekuatan di muka
bumi ini berhadapan dengan kekuatan Allah, maka kekuatan itu menjadi
kecil/lemah.
Ulama tafsir Ibnu Katsir mengatakan, sesungguhnya
dalam ayat ini terdapat pelajaran yang sangat banyak tentang keutamaan jihad di
jalan Allah, faedah2 nya buah2nya, untuk menjaga Islam, menjaga Negara, untuk
menjaga badan manusia, Termasuk kekayaan Negara dirampas oleh Negara lain.
Ini pentingnya bagi kita untuk mengetahui
keutamaan2 jihad, sehingga kita menjadi ringan menjalaninya.