Sabtu, 27 Desember 2014

Sifat2 Orang Munafik dalam Kehidupan Dunia


1. Goncang, bingung, tidak jelas sikapnya
Orang munafik tidak memiliki sikap yang jelas. Ketika ummat Islam mendapatkan kemenangan, mereka mengaku sebagai bagian dari umat Islam, tapi ketika orang akfir mendapatkan kemenangan, mereka datang kepada orang kafir dan mengatakan mendukung orang kafir. Plin plan, tidak jelas sikapnya.

QS An Nisa 141-143:
141. (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, "Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?" Dan jika orang kafir mendapat bagian (kemenangan), mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang beriman.

142. Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit.

143. Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir); tidak masuk golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.

Untuk meyakinkan sikap mendua itu, mereka yakinkan dengan ucapan sumpah yang bohong. Allah jelaskan ini di QS Al Mujadalah ayat 14.

QS Al Mujaadalah 14: Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya.

Kita memperhatikan itu baik dengan kasat mata, maupun melalui perenungan, yaitu ketika orang yang mengangkat suatu kaum sebagai pemimpin, siapa yang mereka pilih?

Orang2 munafik itu dalam keberpihakan, tidak mau memilih orang yang jujur. Orang2 munafik justru memilih orang yang dimurkai oleh Allah. Mereka tidak termasuk dari kalian dan kalian juga tidak termasuk dari mereka. Ini adalah pernyataan dari Allah, bukan pernyataan ulama.

Masih banyak sekali sifat2 orang munafik di dalam kehidupan dunia ini. Jika dijelaskan satu per satu akan panjang sekali penjelasannya. Semua yang disebutkan di sini hanya sebagiannya saja. Berikut ini akan disebutkan secara singkat saja, karena setelah itu kita akan bahas tentang apa pendapat orang2 dari generasi terbaik, yaitu generasi sahabat Rasulullah, tentang nifak.

2. Orang2 yang durhaka (suka berbuat dosa, tanpa ada beban).
Karena tidak punya sensitifitas keimanan, maka mereka tidak risih melakukan dosa. Mereka merasa biasa saja meminun-minuman keras. Mereka merasa biasa saja membuka aurat. Mereka merasa biasa saja berbohong, menipu, dsb.

3. Malas untuk beribadah.

4. Dzikirnya kepada Allah sangat sedikit, sangat jarang.

5. Ungkapan yang menyakitkan ketika memberikan komentar kepada orang beriman yang membayar sedekah dan zakat.
Ketika ada muslim yang memberikan bantuan ke Palestina, mereka katakan, “kenapa berikan bantuan ke luar negri. Di dalam negri juga banyak yang butuh.”
Padahal mereka hanya berkata2 saja, tidak mengeluarkan sedekah apa pun baik untuk di dalam negri maupun di luar negri.

6. Menghina Al Quran dan Sunnah.
Misalnya dengan mengatakan, “Al Quran itu kan 15 abad yang lalu, mana mungkin cocok dengan abad modern.”
Na’dzubillahi min dzalik… Padahal Al Quran itu kan produksi Allah, pencipta langit dan bumi. Al Quran dibuat untuk manusia hingga akhir zaman. Bukan sebatas 15 abad yang lampau, atau pun untuk bangsa Arab saja.

Atau mengatakan, “tidak semua hadist itu kan sahih, maka kita tidak perlu usah menggunakan hadist, cukup Al Quran saja…”
Naudzubillahi mindzalik… Hadist yang palsu memang ada, tapi hadist2 yang sahih itu ada banyak. Da sahih Bukhari dan Muslim yang semua hadistnya adalah sahih.

Kita harus berhati2 terhadap bahaya nifak. Agar kita bisa meniru sahabat mulia, Umar bin Khattab ra, yang sangat berhati2 supaya ia tidak termasuk dalam kelompok orang munafik. Dan juga kita waspada terhadap bahayanya orang2 munafik di sekitar kita.

Bagaimana komentar para sahabat Rasulullah, generasi terbaik itu, mengenai sifak nifak ini?

Abdullah Ibnu Abi Mulaikah, seorang al hujjah, al hafidz, beliau hidup di zaman yang masih bisa bertemu dengan 30 orang Sahabat Rasulullah, di antaranya Aisyah, Asma, Abu Hurairah, dllnya. Beliau mengatakan, “aku masih jumpai 30 Sahabat. Semuanya takut dirinya terkena virus nifak.”

Manusia2 terbaik itu, semuanya mengatakan takut terkena virus nifak.
Tidak ada dari mereka yang mengatakan, “iman saya seperti Jibril.”
Tidak ada yang mengatakan seperti itu.

Jika di masa sekarang ini ada yang mengatakan, “ahhh saya kan ulama, tidak mungkin saya munafik.” Itu adalah ghuruur (Ge eR), hanya pikirannya semata saja.

Para sahabat Nabi telah memberikan pelajaran bagi kita semua. Pelajaran yang sangat indah. Mereka dididik oleh manusia terbaik, generasi terbaik. Mereka adalah saksi2 hidup turunnya wahyu. Tapi justru mereka takut terkena penyakit nifak. Pertanyaannya, bagaimana dengan saya. Logikanya, kita harus lebih takut lagi terkena virus nifak.

1. Sahabat Rasulullah adalah generasi terbaik, sedangkan kita bukan generasi terbaik.
2. Sahabat Rasulullah hidupnya adalah berjihad berdakwah, sedangkan kehidupan sehari-hari kita bukan selalu jihad dan dakwah.
3. Sahabat Rasulullah berkualitas seperti itu karena dibina langsung oleh Rasulullah SAW, sedangkan guru kita bukan Rasulullah SAW
4. Sahabat Rasulullah adalah calon penghuni syurga, seperti ditegaskan Allah dalam QS At Taubah 100, sedangkan kita belum tentu masuk syurga….

Kita hidup di mana zaman lebih dominan maksiatnya daripada takwa.
Kita hidupa di mana sebagian tempat, bohong lebih dominan daripada jujur.
Kita hidup di mana sebagian daerah, kebutuhan jangka pendek pragmatisme lebih dominan daripada idealisme.


Seharusnya kita sangat takut terkena virus nifak. Kita memohon kepada Allah agar keluarga kita semua, bangsa dan Negara, diselamatkan dari sifat nifak. Aamiin Ya Rabbal aalamiin.. 

Jumat, 26 Desember 2014

Mengenal Rasulullah SAW Lebih Dekat Lagi


Kebenaran kita dalam berIslam, sangat berkaitan dengan sejauh mana kita mengenal Rasulullah SAW. Apa yang kita ketahui tentang Rasulullah?

1. Nabi yang rahiim (sangat menyayangi ummatnya).
Tidak ada kebaikan yang diketahui Nabi, kecuali disampaikan pada ummatnya. Dan tidak ada keburukan, yang tidak diberitahukan kepada ummat manusia agar dijauhi.

QS At Taubah 128: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

QS Al Anbiya 107: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Di sini digunakan ‘adabul khosr, seluruh kehidupan Nabi adalah rahmat. Pertama: ketika Nabi berumah tangga, maka seluruh rumah tangganya Nabi adalah rahmah (kasih sayang). Seluruh istri2 Nabi mengatakan bahwa beliau sangat romantis. Memanggil istrinya dengan panggilan menyenangkan, misalnya saja Aisyah dipanggil dengan panggilan “Ya Humairoh” (si pipi yang kemerah2an).

2. Risalah/misi yang dibawakannya adalah rahmat. Di antaranya adalah ukhuwwah. Tidak ada masyarakat yang lebih bersaudara daripada masyarakat yang dipimpin langsung oleh Nabi.

QS Al Hujurat 10: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

Bahkan sampai ke tingkatan itsar, mengutamakan saudaranya daripada dirinya sendiri. Memberikan rumahnya, tanahnya untuk saudaranya.

QS Al Hasyr 9: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung

3. Risalah dalam memerintah, di dalam bangsa dan bernergara. Kondisi Negara saat beliau memimpin, adalah adil dan aman. Kenapa? Karena mereka semua adalah orang2 yang beriman. Dan kalau orang itu imannya benar, jauh dari syirik, maka akan diberikan rasa aman.

Bandingkan dengan sebuah Negara yang tidak dipimpin oleh orang2 yang tidak adil, yang ada adalah keributan, keguncangan.

Kita ingat, sahabat yang sangat dicintai oleh Nabi, yaitu Usamah bin Zaid, ketika datang melobi Nabi supaya orang yang akan dihukum potong tangan supaya tidak dipotong, maka Nabi marah karena Allah. Beliau berkata, “demi Allah, seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya.”

Itu lah keadilan Nabi dalam memimpin ummatnya, negaranya.

4. Nabi teladan. Nabi yang tidak cukup hanya dikagumi. Karena kalau sekedar kagum, orang kafir juga dikagumi. Bagi orang Muslim, tidak cukup dengan berkagum, tapi harus diteladani. Diteladani dalam kehidupan pribadinya, berumahtangganya, dalam bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.

Bagaimana keteladanan bisa mewujud di tengah2 kehidupan kita:

1. Yang diteladani harus mempunyai nilai lebih. Nabi mempunyai keteladanan sehingga diikuti ummatnya, orang tua harus mempunyai nilai lebih sehingga diikuti anaknya. Guru harus mempunyai keteladanan sehingga diikuti muri2nya. Pemimpin harus memiliki nilai keteladanan sehingga diikuti oleh rakyatnya, dstnya.

2. Kesamaan. Nabi adalah manusia, dan ummatnya juga manusia. Itu sebabnya Allah tidak mengutus Rasul di dunia ini adalah malaikat seperti yang diminta oleh orang kafir

QS Al Furqan 7: Dan mereka berkata, "Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar[25]? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia,

QS Al Furqan 8. Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang zalim itu berkata, "Kamu hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.” 

5. Nabi dakwah. Seluruh kehidupannya adalah dakwah. Allah mengutus Rasulullah adalah dai yang mengajak manusia agar taat mengikuti Allah, bukan untuk mengikuti dirinya. Ketika kita meneladani kehidupan Rasulullah, maka seluruh kehidupan kita adalah dakwah. Ketika sulit, berdakwah, ketika mudah, berdakwah. Ketika masih muda berdakwah, ketika sudah tua masih terus berdakwah. Sehingga seluruh hidupnya adalah dakwah.

6. Rumah tangga Nabi adalah rumah tangga dakwah. Maka rumah tangganya adalah teladan, termasuk keteladanan dalam dakwah. Karena dakwah itu keteladanan. Jika sedikit saja dalam rumah tangga Nabi yang mengurangi keindahan dakwah, maka sangat berat hukumannya, Allah langsung men gancam cerai istri Nabi.

Zainab binti Jahsy memberikan nabi di rumahnya, sedangkan Hafshahh tidak senang Nabi diebrikan madu di rumah Zainab. Hafshah mengajak Aisyah untuk berkata, “ini bau apa.” Karena ucapan istrinya itu, hampir2 Nabi mengharamkan madu, lalu Allah tegur. Wahay Nabi kenapa engkau haramkan apa-apa yang dihalalkan Allah atasmu.

QS At Tahrim 5: Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh Jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

Rumah tangga Nabi adalah rumah tangga dakwah, sedangkan rumah tangga dakwah adalah rumah tangga keteladanan.

Ketika di dalam rumah tangga Nabi ada sesuatu masalah, seorang sahabat Nabi berkata kepada Umar, "Gawat!" Umar bertanya kepadanya, “Adakah pasukan Ghassan telah tiba?” Jawabnya, “Jauh lebih besar dan lebih ngeri dari itu! Nabi SAW telah menceraikan isteri-isterinya!” Aku bergumam, “Alangkah rugi si Hafsah kalau begitu.” (Riwayat Al-Bukhari).

Rumah tangga Rasulullah dianggap lebih utama. Serangan pasukan Raja Ghassan yang saat itu paling ditakuti orang2 Arab, dianggap lebih kecil jika dibanding apa yang terjadi dengan rumahtangga Nabi SAW. Istri Nabi tidak taat pada Nabi, langsung Allah ancam dengan perceraian. Ini khusus untuk keluarga Nabi saja dikarenakan ketika di dalam keluarga terbaik ada suatu masalah, maka bahaya yang akan ditimbulkannya juga lebih besar.

Kamis, 25 Desember 2014

Model Kehidupan Orang2 Munafik dalam Kehidupan Dunia ini (3)


Berikut ini sebagian dari sifat2 orang munafik yang dijelaskan di dalam Al Quran:

A. Saling memberikan nasehat untuk meninggalkan jihad

Orang2 munafik meskipun mengaku beragama Islam, tapi mereka anti jihad. Tidak senang di dalam hidup ini ada jihad (berjuang di jalan Allah). Berjuang di jalan Allah adalah unsur yang sangat penting untuk membedakan mana yang thoyyib dan mana yang buruk. Untuk membedakan mana yang keimanannya benar dan mana yang keimannnya palsu. Kita semua manusia, tidak senang dengan kematian. Sedangkan sebagian orang menganggap bahwa perang itu identik dengan kematian. Padahal sesungguhnya tidak ada hubungannya.

Sahabat Khalid bin Walid ra, adalah sahabat yang setiap peperangan selalu ikut, tetapi ia mati di rumahnya.

Orang beriman yang jujur cintanya pada Allah, tentunya adalah paling ingin bertemu dengan Allah, karena orang bercinta tentu ingin bertemu dengan yang dicintai.

Orang2 munafik selalu memprovokasi temannya, atau orang lain, untuk selalu meninggalkan jihad.

QS At Taubah 81: Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang ke Tabuk), merasa gembira dengan duduk-duduk diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata, "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah (Muhammad), "Api neraka Jahannam lebih panas," jika mereka mengetahui. 

Bahkan tidak sekedar itu, mereka memprovokasi yang lainnya untuk tidak berangkat jihad, dengan berkata, "jangan keluar di tengah panas seperti ini." Ayat ini menjadi dalil bahwa orang munafik tidak suka dengan jihad. Allah meluruskan timbangan yang benar, yaitu melalui neraka Jahannam. Bahwa neraka Jahannam itu lebih berat siksaannya daripada siksaan di dunia.

Allah menutup ayat ini dengan “Law kaanuu yaf qahuun” (jika mereka mengetahui), yang maknanya:
1. Orang2 munafik itu meskipun kelihatannya pintar, tapi Allah vonis mereka sebagai tidak tahu.
2. Al fiquh, bukan semata-mata artinya paham ilmu fikih, tapi yang sebenarnya adalah “pemahaman yang mendalam terhadap Islam,” sehingga “law kaanuu yaf qahuun” itu artinya mereka tidak memahami Islam secara mendalam.

Cara2 yang digunakan orang munafik agar umat Islam enggan berjihad:
1. menolak setiap instruksi dari Rasulullah SAW, menolak setiap orang yang posisinya seperti Rasulullah, yaitu setelah Rasulullah meinggal, diganti oleh Abu Bakar, Umar, dstnya hingga saat ini.
2. membuat orang lain lamban, bahkan tidak mau untuk berjihad. Bahkan memprovokasi orang lain untuk tidak mau berjihad, dan menampakkan ketidaksukaannya pada jihad. Ketika orang2 Islam tidak berjihad, mereka senang, tapi ketika orang2 Islam berangkat jihad, mereka tidak suka.

QS Ali Imran 167-168: Dan agar Allah mengetahui secara jelas siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bagaimana cara berperang, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
(Mereka itu) adalah orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh." Katakanlah, "Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.”


Dua acara kotor ini dilakukan oleh orang2 munafik, ketika mereka diperintahkan untuk berjihad di jalan Allah, apa yang mereka katakan?

1. Kalau perang ini akan menang, saya akan ikuti kalian. Mereka mengatakan apa yang ada di mulut, tapi lain dengan yang ada di hati mereka. Allah yang paling tahu tentang isi hati yang mereka sembunyikan itu. Jadi jangan takut wahay kaum muslimin, karena Allah selalu membela orang2 beriman.

2. Ketika ada sebagian orang beriman yang terbunuh di perang, mereka berkata: “seandainya kalian taat pada kami, kalian tidak akan terbunuh,” kata mereka. Ini terjadi pada saat perang Uhud, sebagian kaum muslimin syahid dikarena jihad semata2 karena Allah, bukan karena menginginkan jabatan, atau pun ketenaran.

Seolah2 kemuliaan bagi orang2 munafik ini adalah hidup. Yang penting hidup. Padahal kalau kematian atau ajal sudah tiba, baik pergi berjuang ataupun tidak pergi, adalah sama.

Itulah di antara sifat2 orang munafik.

B. Berhakim kepada Thaghut

Kalau jujur sebagai orang2 beriman, seharusnya orang2 itu berhukum hanya kepada hukum Allah, tapi orang2 munafik tidak seperti itu.

QS An Nisa 60-61: Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari Thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah (patuh) kepada apa yang telah turunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul", niscaya kamu melihat orang-orang munafik berpaling darimu dengan sesungguhnya.

Ayat ini menggambarkan betapa anehnya sifat orang2 munafik. Di satu sisi mereka mengakui bahwa mereka beriman kepada Al Quran, dan kitab2 suci orang2 sebelum Islam, tapi mereka bekerja sama dengan thaghut. Thaghut itu diartikan kadang2 sebagai jin, penguasa yang zalim, dsbnya. Tapi sebenarnya perbedaan2 ini tidak kontradiktif, tapi esensinya sama.

Itulah ciri orang2 munafik. Karena sesungguhnya keimanan itu bukan sebatas pengakuan di bibir saja. Ketika ada pernyataan beriman, maka ia harus memutuskan dengan hukum Allah. Yang memvonis orang2 yang tidak menggunakan hukum Allah ini sebagai orang yang tidak beriman, adalah Allah, Yang Menurunkan Al Quran. Bahkan Allah bersumpah di dalam An Nisa 65 tentang hal ini.

QS An Nisa 65: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Menyerahkan diri secara total, menerima apa yang Allah tetapkan dengan seluruhnya, itulah keimanan yang sesungguhnya.

Allah menyebut dengan sebutan yang jelas di dalam An Nisa 61, tidak lagi pakai Alladziina, tapi langsung disebut secara jelas dengan sebutan “munafikin”.

Kalau ada orang Islam, bahkan dia dianggap tokoh, tapi kalau dia terdepan dalam menentang Islam, terdepan menentang jihad, maka dia itu orang mnuafik.

Kalau ada orang seperti itu, maka kita tidak boleh ragu sedikit pun, bahwa orang itu munafikin. Karena Allah telah menjelaskan dengan sejelas2nya, bahwa orang munafik menghalang-halangi orang2 Islam dari ajaran2 Allah. Itulah sifat orang2 munafik sepanjang masa. Meskipun mereka mengaku beriman, dan dilihat oleh sebagian masyarakat sebagai orang berilmu.


Semoga kita semua diberi petunjuk Allah dijauhkan dari sifat nifak. Dijauhkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Semoga kita selamat di dunia dan di akhirat. Aamiin…

Rabu, 24 Desember 2014

Sifat2 Orang Munafik dalam Kehidupan Dunia (2)


Tema ini masih kita bahas karena memang dibahas secara panjang lebar di Al Quran. Karena nifak ini penyakit yang membahayakan.

1. Menipu dan Riya’

Ketika beramal kebaikan, mereka ingin dilihat, dipuji oleh manusia. Mereka menipu Allah, menipu orang2 beriman. Logikanya, kalau Allah saja yang menciptakan manusia, mereka tipu, apalagi manusia. Mereka mengira dengan menipu Allah, dan menipu orang2 beriman, mereka merasa berhasil, seolah2 mereka hebat. Supaya dianggap bagian dari orang2 beriman, mereka ikutan sholat supaya dilihat oleh manusia. Atau sholatnya malas2an, dan ketika orang2 tidak melihat, dia tidak sholat.

2. Bermalas-malasan dalam sholat

QS An Nisa 142: Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit.

Ini renungan bagi saudara2 kita yang sholatnya malas2an, disebut sebagai munafikin oleh Allah. Lalu, bagaimana dengan saudara2 kita yang tidak sholat? Apa statusnya di hadapan Allah?

QS Al Baqarah 9: Mereka menipu Allah dan orang2 beriman, dan mereka tidak menipu, kecuali untuk dirinya sendiri.

Allah membalas tipuan mereka, tidak mungkin Allah biarkan. Ketahuilah, perbuatan tercela itu kembali ke pada diri mereka sendiri.

Kenapa Allah pakai ungkapan menipu? Karena mereka menganggap ketika bisa menipu Allah, menipu orang2 beriman, seolah2 mereka hebat, padahal mereka menipu diri mereka sendiri.

Orang munafik itu berpura2 beragama Islam (taqiyyah). Taqiyyah itu berpura2 Islam, padahal dia bukan Islam. Dia melakukan ini semata2 untuk mencari keselamatan di dunia saja. Padahal di dunia saja dia sudah mendapatkan kehinaan, karena orang2 beriman sudah tidak percaya lagi pada mereka, apalagi di akhirat.

Sangat keras permusuhan mereka terhadap Allah dan orang2 beriman. Mereka sangat bangga dengan perbuatan dosa2nya. Berbuat zina, bangga. Mempersempit ruang gerak umat Islam, mereka bangga.

QS Al Baqarah 204-206: Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dia bersaksi kepada kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras. Dan apabila dia berpaling (dari kamu), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan. Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang terburuk.

Mereka berupaya menghiasi ungkapan2 yang bathil itu, dengan ucapan2 yang menggiurkan umat manusia. Dengan Bahasa demi HAM, kebebasan, bahasa2 yang seolah menarik, padahal seluruh ajaran Allah ditentang, kecuali ajaran yang menguntungkan, dibiarkan.

Bertaqwalah kepada Allah, jangan mendzholimi umat manusia, jangan mengaitkan nama2 Islam dengan perbuatan kejahatan. Apa yang dia katakana? Dia bangga dengan dosanya.

Di zaman Nabi sudah ada, hingga kini. Tidak menutup aurat, dia bangga. Menjelek-jelekkan umat Islam dia merasa bangga, seolah2 dia pahlawan. Dia berupaya untuk menyakiti umat Islam. Tidak senang dengan umat Islam yang membacakan ayat2 Al Quran.

QS Al Hajj 72: Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya engkau akan melihat (tanda-tanda) keingkaran pada wajah orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah (Muhammad), "Apakah akan aku kabarkan kepadamu (mengenai sesuatu) yang lebih buruk daripada itu, (yaitu) neraka?" Allah telah mengancamkannya (neraka) kepada orang-orang kafir. Dan (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali.

3. Tidak memenuhi janji

QS At Taubah 75-78: Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang yang telah berjanji kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh.” Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling (dari ketaatan), dan selalu menentang (kebenaran). Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya (hari kiamat), karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. Tidakkah mereka (orang-orang munafik) mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwa Allah mengetahui segala yang ghaib

Di antara orang2 munafik ada yang berjanji, kalau Allah memberikan karunia-Nya pada kami, kami benar2 akan bersodakoh. Tapia pa yang terjadi? Mereka kikir dan selalu berpaling menentang.

Ketika orang munafik tidak memenuhi janjinya, apakah Allah akan diam? Tidak!

Orang munafik itu ketika miskin, punya cita2nya sangat bagus. Kalau nanti saya kaya, saya akan sodakoh. Tapi apakah dia akan sedekah ketika kaya?

Maka Allah menanamkan sifat nifak di dalam hati mereka sampai hari kiamat nanti. Naudzubillahi min dzalik.

Jadi ayat ini menjelaskan kepada kita semua. Bahwasanya orang2 munafik itu jika diberi apa2 yang mereka minta, mereka berjanji akan bersedekah dan menjadi orang soleh, tapi apa yang terjadi? Harta benda yang diberikan kepada mereka, dijadikan alat untuk menyombongkan dirinya atas orang2 miskin. Ketika diberikan jabatan, jabatannya dipergunakan untuk memusuhi Islam. Di zaman Nabi saja dijalankan, apalagi di zaman sudah tidak ada Nabi lagi, jumlah orang2 seperti ini semakin banyak.

Kita bukan menuduh orang lain, tapi kita menuduh diri sendiri. Seperti Umar bin Khattab begitu waspada bila ia termasuk dalam daftar orang2 munafik.

QS Al Ahzab 13-16: Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, "Wahai penduduk Yatsrib (Madinah)! Tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” Dan sebahagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).” Padahal rumah-rumah itu tidak terbuka, mereka hanyalah hendak lari. Dan kalau (Madinah) diserang dari segala penjuru, dan mereka diminta agar melakukan fitnah, niscaya mereka mengerjakannya; dan hanya sebentar saja mereka menunggu. Dan sungguh, mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, tidak akan berbalik ke belakang (mundur). Dan perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. Katakanlah (Muhammad), "Lari tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika demikian (kamu terhindar dari kematian) kamu hanya akan mengecap kesenangan sebentar saja.”

Mereka pernah janji pada Allah tidak akan lari dari perang, tapi mereka lari. Seolah2 kalau lari dari perang itu selamat dari kematian. Padahal kematian ada di mana2.


Selasa, 23 Desember 2014

Model Kehidupan Orang Munafik di Kehidupan Dunia

Orang2 munafik adalah musuh yang sebenarnya, walau sebenarnya misterius karena bersembunyi. Lebih berbahaya dari orang2 kafir, yang nampak secara dzhohir.

Model2 bentuk sifat2 kehidupan orang munafik di dunia ini, agar memahami dan mewaspadai musuh yang tidak nampak itu. Di antaranya adalah:

1. Mengaku beriman

Mereka mengaku orang beriman tapi pengakuannya ditolak oleh Allah.

QS Al Baqarah 8: Di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman

Seorang mufassir, Mujahid, mangatakan, ayat 8 sampai ayat ke-16, seluruhnya ada 13 ayat, menjelaskan tentang sifat orang2 munafik.

Ayat ini orang2 munafik mengaku beriman, dan di ayat ini pula Allah menolak, meniadakan pengakuan itu.

Ini adalah sebuah prinsip dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan tentang prinsip kehidupan. Bahwa kita harus percaya pada Allah SWT. Beriman pada nama2 Allah, perbuatan2 Allah.

Beriman pada hari Akhir, ilmu tentang hari akhir, dibangkitkannya umat manusia dari kubur, dikumpulkan di padang mahsyar, lalu jembatan ash shirot, lalu dihisab, lalu diberikan catatan buku amal.

Orang munafik mengaku mengimani itu semua, tapi pengakuan itu ditolak oleh Allah.

Walau pun ayat ini diturunkan di Madinah, setelah Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah, tapi fenomena seperti ini bukan hanya terjadi di Madinah saja, tapi terjadi di sepanjang masa. Waspadalah karena mereka mengaku beriman, tapi sesungguhnya mereka tidak beriman, sebatas pengakuan saja.

QS Al Baqarah 14: Apabila mereke bertemu dengan orang2 beriman, mereka berkata, kami beriman, tapi ketika mereka bertemu dengan penggede2 mereka, sebenarnya kami tidak beriman, kami hanya mengejek saja.

QS Al Baqarah 76: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"

QS Al Baqarah 77: Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?

Bagaimana orang2 munafik itu benar2 guncang, tidak menentu kehidupannya. Bertemu orang2 beriman, ia mengatakan beriman, dan bertemu orang2 munafik, dia berubah lagi. Mengaku beriman padahal sebenarnya tidak, itu adalah model kehidupan orang munafik.

Sumpah yang Dusta

Orang munafik untuk meyakinkan bahwa mereka itu benar, maka mereka tidak segan2 memperkuatnya dengan sumpah, bahwa mereka seolah2 beriman. Karena itu jauhi sering2 bersumpah.

Kaum muslimin jangan mudah tergoda oleh sumpah palsunya, meskipun seolah2 ungkapan mereka itu madu yang manis. Orang munafik itu pandai berkomunikasi. Kalau tidak punya imunitas keimanan, bisa tertarik denganh analisa2 orang munafik. Karena mereka bisa mendatangkan kebohongan2.

QS An Nisa 62-63: Maka bagaimana halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa suatu musibah disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu (Muhammad) sambil bersumpah, "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian". Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasehat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.

Allah mencela perilaku orang2 munafik yang melakukan dengan sumpah2 yang bohong. Mereka mengatakan, “Demi Allah kami menghendaki kecuali kebaikan.”

Di dalam model kehidupannya, tidak tanggung2 untuk meyakinkan orang2 bahwa dia beriman, mereka mendatangkan alasan2 dengan Bahasa agama. Mereka mengatakan, “kami mendatangi orang kafir itu sekedar untuk pergaulan saja. Kami sebenarnya menginginkan ihsan dan tauifq.! Mereka menggunakan Bahasa Agama:  ihsan dan taufiq.

Allah mengetahui bahwa mereka orang munafik, dan Allah tunjukkan siapa mereka sebagai tanda sayang Allah kepada orang2 beriman. Allah perintahkan orang beriman untuk

QS Al Maaidah 52: Maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit segera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka

Ini adalah ancaman sangat dahsyat dari Allah atas sumpah orang2 munafik yang bohong. Karena hidup orang2 munafik itu isinya dusta dan dusta. Mungkin mereka mengira dengan berbohong itu mereka akan berhasil, beruntung.

Orang2 yang tidak memahami ttg sifat2 orang munafik ini, akan mudah tertipu. Tapi orang2 beriman yang rajin membaca Al Quran, isnya Allah tidak akan tertipu oleh orang2 munafik.

QS At Taubah 42: Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta

Mereka memilih tinggal di rumah, tidak ikut berperang dengan segudang alasan.

Allah mencela dengan sebenar2 cela kepada orang2 munafik yang meninggalkan jihad, demi hawa nafsu. Kalau jihad itu mudah, pasti menang, jalannya pendek, maka mereka mengikuti kamu. Tapi ketika perjuangan itu panjang, maka mereka mengeluarkan alasan2. Allah Maha Tahu bahwa mereka orang2 yang bohong. Mereka mengira bahwa dengan meningalkan jihad itu mereka pastiu beruntung. Padahal di dunia mereka hina karena meninggalkan panggilan jihad perintah Allah, dan di akhirat lebih hina lagi.

Minggu, 21 Desember 2014

Cara Strategi Orang2 Munafik dalam Merealisasikan Permusuhannya Terhadap Orang Beriman


1. Penghinaan terhadap orang2 beriman.

Dengan menuduh orang2 beriman yang jujur dituduh dengan jahil (bodoh). Kalau ada orang2 yang mnegikuti Al Quran dan Sunnah, orang2 beriman yang jujur dan benar ini disebut bodoh, terbelakang, tidak realistis, dan tuduhan2 lainnya yang semuanya adalah penghinaan bagi orang2 beriman.

Di zaman dahluu tidak ada Nabi dan Rasul kecuali dengan tuduhan gila, atau shihir.

QS Adz Dzaariyat 52-53: “Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila". Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.”

Kalau utusan Alah saja dihina sbg orang gila, apalagi pengikutnya.

QS Al Baqarah 13: Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman." Mereka menjawab, "Apakah kami akan berimankah seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal; tetapi mereka tidak tahu.

QS Al Baqarah 14: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, "Kami telah beriman". Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."

Ketika ada orang yang beriman, mereka menuduh bahwa itu adalah orang2 bodoh. Tapi jika ada orang yang menentang Al Quran, dikatakan itu adalah orang yang hebat, cendekiawan, dsbnya.

Apakah Allah diam dengan kondisi seperti itu?

Allah sayang terhadap orang2 beriman, ketika orang2 munafik memusuhi seperti itu, sehingga Allah memberikan penjelasannya pada ayat yang lain agar semakin jelas bagi orang beriman.

QS At Taubah 79: (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.

Orang2 munafik itu kerjanya mencela menghina orang2 beriman yang sukarela bersodakoh. Ketika bersodakoh yang banyak, dikata2i, ketiak sodakoh yang sedikit juga dikata2in.

Ketika kita membantu rakyat Palestina, orang2 beriman dikata2i, padahal ketika musibah di dalam negrinya ada sekalipun, mereka juga tidak membantu.

2. Berbuat Kerusakan di tengah2 Orang Beriman
Adu domba, mencerai beraikan kalimat, dan merusak jati diri mereka, dan selalu mencari fitnah, menghadirkan problematika kehidupan yang bsia mencerai beraikan orang beriman, menyebarkan keraguan agar orang2 beriman menjadi ragu terhadap Al Quran dan As Sunnah.

Bagaimana seorang manusia yang kecil dan lemah, berani mengkritisi Allah yang menurunkan Al Quran adalah Yang Paling Tahu bagaimana cara mengatur kehidupan ini. Sesungguhnya manusia sangat dzholim dan sangat bodoh.

Ini salah satu cara membuat umat Islam ragu terhadap agamanya, ragu terhadap kitab sucinya, ragu terhadapa Nabinya.

3. Membikin orang2 beriman bermalas2an, ditakut2i dengan kekuatan musuh. Melawan mereka bearti melawan peradaban.

Padahal kalau kita benar2 beriman, seluruh kekuatan di muka bumi ini ketika berhadapan dengan Allah menjadi kecil tidak ada apa2nya. Ketika Allah sudah membela orang2 beriman, syaratnya di antaraa tidak berbuat maksiat, tidak berpecah belah.

QS At Taubah 47: Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.

QS At Taubah 48: Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.

Seandainya mereka orang2 munafik keluar bersama2 kalian, mereka tidak akan menambah kamu kecuali kekacauan, yang ada justru mereka menyebar fitnah di tengah2 barisan umat islam, sementara di antara kaliana da orang2 munafik yang mendengarkan, pandainya membisiki, seperti haditsul ifki, sebagian umat islam terpengaruh orang2 munafik sehingga sebagian orang Islam terpengaruh.

4. Merusak dan membinasakan keturunan dan tanam2an
DIrusak tanamannya, harganya, ekonominya, dan bagaimana agar orang islam itu jumlahnya Cuma sedikit, agar jumlah orang Islam cuma sedikit dan orang kafir bertambah banyak.

Al Baqarah 205: Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.

Kerusakan apa pun di muka bumi, Allah tidak menyukai. Islam adalah agama membangun.

3.  Apabila orang2 beriman emndapatkianj kebaikan, kemenangan, keselamatan, persatuan, mereka merasa sakit, tersiksa karena mereka merasa iri dan dengki.

Ketika orang2 beriman ditimpa kekalahan, banyak dibunuh, bangkrut miskin, mereka bersenang2. Itulah orang munafik

QS Ali Imran 120: Jika kamu mendapatkan sedikit saja kebaikan, itu akan menyakitkan orang2 munafik. Sendainya kamu ditimpa keburukan seidkit saja, emreka bergembira, apalagi yang besar, mereka sangat senang.

Di sini dipakai hasanah (isim nakhiroh), ini menandakan kebaikan yang seidkit saja sakit hatinya, apalagi kalau kebaikan yang banyak. Menang dalam politik, menang dalam pendidikan, menang dalam ekonomi, mereka sakit sekali.

Sedangkan kalau ada pemimpin Islam dibunuh, di penjara, mereka merasa senang, padahal dunia sedang absen tidak ada pemimpin Islam.

Petunjuk agar manusia selamat dari tipu daya itu

1. Sabar
2 Taqwa kepada Allah

Jika kamu bertaqwa dan bersabar kepada Allah, tipu daya itu tidak akan memperdayakan kamu seidkit pun.

Karena kita yakin seyakin2nya, bahwa tidak akan terjadi sesuatu apa pun kecuali dengan ketentuan Allah. Ketika kita kaum muslimin mendapatkan musibah, bukan karena kehebatan kaum munafik, itu karena ketentuan Allah. Teguran dari Allah agar kita lebih berkualitas dalam bersaing dengan musuh2 Allah. Ketika kita mendapatkan kebaikan, itu bukan karena kekuatan kita. Meski demikian kita harus selalu menghadirkan yang terbaik.

Ini adalah taujih dari Allah terhadap orang2 beriman. “Dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang2 bertaqwa.”

4. Membiarkan orang2 beriman, tidak sedikit pun mau menolong. Orang Islam dibiarkan menghadapi permasalahan2.

QS Ali Imran 167-168: Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

QS Ali Imran 168: Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar".

Mereka kikir tidak mau sedikit pun memberikan bantuan kepada orang2 beriman.


Itu cara2 orang munafik memusuhi kaum muslimin.

Sabtu, 20 Desember 2014

Permusuhan orang2 munafik terhadap Kaum Muslimin dalam kehidupan Dunia

QS Al Munaafiqqun 4: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

Di ayat di atas Allah menjelaskan bahwa orang2 munafik itu penampilannya sangat indah, membuat orang lain kagum. Kalau laki2 dia ganteng gagah, kalau perempuan ia cantik, penmapilannya memukau, pandai berbicara. Tapi kata Allah, “mereka itulah musuh kamu yang sebenarnya.”

Menilai seseorang itu jangan sekedar dari penampilan. Kecantikan itu nikmat dari Allah, pandai bicara itu nikmat dari Allah, tapi ukuran kebaikan seseorang itu bukan dari penampilannya.

Orang2 kafir memusuhi kaum muslimin, tapi permusuhan orang munafik melebihi lagi. Ketika musuh itu berada di dalam umat Islam, mereka bisa melihat secara dekat kondisi kaum muslimin, dan bisa secara cepat memberitakan kepada orang2 kafir yang merupakan teman2 dekatnya.

QS Al Ahzab 70-71: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu, Dan barang siapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Lisan orang2 munafik sangat tajam, sangat menyakitkan ketika berbicara, menyakitkan orang2 beriman ketika berjuang di jalan Allah, dikaitkan dengan tindakan tidak terpuji, seperti terorisme dsbnya.

Musuh yang berada di dalam barisan umat Islam, tentu lebih berbahaya, karena ia bisa memecahbelah umat Islam. Maka dari itu banyak penjelasan2 di dalam Al Quran agar kaum muslimin waspada.

Apa saja rekayasa orang2 munafik terhadap orang beriman?

QS Ali Imran 118-120: “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti. Beginilah kamu! kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa dengan kamu, mereka berkata, "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, "Matilah kamu karena kemarahanmu itu!". Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan mennyusahkan kamu sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.”

1. Tidak menjadikan orang2 munafik sebagai penasehat, karena orang2 munafik selalu berpihak pada orang kafir.

2. Kebencian orang2 munafik melalui lisannya, melalui gerak gerik fisiknya itu besar, tapi yang lebih besar lagi adalah apa yang disembunyikan di dalam hatinya. Meskipun di KTP nya tertulis agamanya adalah Islam.

3. Kamu menyintai mereka, karena dzhohirnya sama2 mengaku beragama Islam, tetapi mereka tidak menyintai kamu, wahai orang2 beriman.

Ini yang artinya, orang2 munafik itu adalah musuh yang sebenar2nya.

QS An Nisa 88-91: “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa disesatkan oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan di antara mereka teman-teman(mu), sebelum mereka berhijrah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorangpun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong. Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada Perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia memberi kekuasaan kepada mereka dalam menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu, dan tidak mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari menawan kamu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.”

Ada dua golongan dari orang2 beriman yang berbeda dalam menyikapi orang2 munafik, padahal Allah telah membalikkan orang2 munafik. Allah membiarkan orang2 munafik itu sesat, karena diberikan Al Quran tapi mereka malah memilih produk peraturan buatan manusia. Itu pilihan mereka sendiri.

Mereka menginginkan agar orang2 beriman itu kufur sebagaimana mereka juga kufur, agar sama dengan mereka, maka dari itu jangan jadikan mereka itu wali2 kamu, pemimpin2 kamu, teman2 dekat kamu.

Untuk menggambarkan bagaimana keadaan ketika turunnya ayat An Nisa 88-91, mari kita lihat hadist dalam kitab sahih Bukhari dan sahih Muslim, sbb: Ketika kaum masyarakat keluar bersama Rasulullah ke perang Uhud, maka mereka kembali. Ketika mereka kembali tidak ikut berperang, orang2 islam terbelah menjadi dua, yang pertama bilang kami perangi mereka, yang kedua tidak emmerangi mereka. Ketika itulah Allah emnjelaskan bahwa status orang munafik ketika dihadapkan sikap yang tegas berperang melawan orang kafir, atau bersntai di rumah, maka mereka milih bersantai2 di rumah. Allah membalikkan mereka ke kufuran, warna aslinya. Kita tidak boleh memanggil orang, hei kamu orang munafik, Tidak boleh. Tapi Allah sayang kepada orang beriman, agar orang beriman tidak tertipu, sehingga tahu mana yang orang munafik.

Allah ketika memberikan peringatan terhaddap orang beriman agar waspada,

1. sesungguhnya mereka telah kufur karena di dalam surat At Taubah ayat 123-125 dsiebutkan, zhohirnya jelas seperti orang Islam, tapi ketika turunnya Al Quran, yang bertambah adalah keraguan, sehingga mati dalam keadaan kafir.

2. orang2 munafik tidak sekedar kufur, pura2 beriman, tapi ingat bahwa mereka tidak akan tenang, tidak akan bisa istirahat selama ada orang2 beriman di muka bumi ini. Selama iman itu eksis di muka bumi ini, mereka merasa terganggu, karena kejahatan mereka akan terbongkar.

Itu sebabnya mereka mengadakan konspirasi persengkongkolan, agar umat Islam ini tinggal nama saja. Namanya nama Islami tapi universitasnya tidak Islami, politiknya tidak Islami, dsbnya. Lalu mereka mengatakan, “tuh, begitulah seharusnya menjadi orang Islam, Islam yang moderat,” dsbnya.

Semoga kita semua diselamatkan dari sifat nifaq.


Jumat, 19 Desember 2014

Makar Orang2 Munafik Terhadap Orang Mukmin


A. Mendirikan Masjid Dhirar

QS At Taubah 107-108: Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang Mukmin), untuk kekafiran dan memecah belah antara orang-orang Mukmin serta menunggu kedatangan orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah,”kami tidak menghendaki selain kebaikan.”Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu shalat dalam masjid itu selama-lamnya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba') sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih."

Bahaya Masjid Dhirar:

1. Berdirinya Masjid Dhirar Membahayakan Orang2 Beriman.

2. Kufur.
Orang2 munafik ketika bangun masjid, bukan didasarkan keikhlasan, tapi pada dasarnya motivasinya untuk menyebarkan kekufuran dan dengan alasan meninggalkan sholat dengan alasan sudah sholat di masjid Dhirar. Mereka merasa aman ketika membicarakan rencana2 jahat terhadap Rasulullah

3. Untuk menceraiberaikan umat Islam


Kita memang tidak boleh menuduh orang munafik, tapi Allah kasih sayang dengan kaum muslimin, dengan memberitahu agar waspada terhadap sifat orang munafik, yaitu suka memecah belah kaum muslimin.

Mereka selalu mengintai, kapan datang orang2 yang memusuhi Allah dan RasulNya. Bila ada yang seperti itu, mereka segera datang bergabung.


B. Menyebarkan Isu Bohong (Hadiitsul Ifki)

Orang2 munafik senantiasa ingin merusak citra pemimpin umat Islam. Ini dijelaskan dalam Al Quran, tentang dituduhnya istri Rasulullah yang suci, Aisyah ra, menyeleweng.

QS An Nur 11: Sesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula).

1. Sesungguhnya mereka yang datang membawa menyebarkan berita bohong adalah golongan di antara kalian. Artinya, orang2 munafik ada di tengah2 kaum muslimin. Bukan dari luar, bukan dari jauh, tapi ada dalam jamaah kita.

2. Jangan kamu kira berita ifki ini buruk bagi kalian. Kalau kita lihat dari kacamata manusia, ini hal yang buruk. Bagaimana tidak buruk, istri dari suami terbaik dituduh dengan tuduhan yang kotor, yang diperlihatkan orang munafik, bapak munafikin internasional, Abdullah ibn Ubay ibn Salul.

3. Akan tetapi itu baik untuk kalian. Pertanyaannya, bgaimana itu baik, dan baiknya itu terus menerus? Allah gunakan jumlah ismiyah, pada susunan Bahasa Arab, yang dari kata benda, mempunyai makna tetap, dawam, kontinyu. Lalu, masalahnya, mana letak kebaikannya? Yaitu:

1. karena dengan peristiwa ini, kita diberi berita dari Allah agar kita waspada dari makar orang2 munafik. Kalau tidak ada kejadian ini, umat Islam merasa aman2 saja.
2. dalam rangka menjaga masyarakat. Masyrakat dalam kehidupan dunia ini tingkat kualitas keimanannya berbeda, ada yang lemah kemimannanya sehingga mereka jadi mudah sasaran orang2 munafik untuk menyebarkan berita2 bohong. Karena berita yang bohong bila disebut setiap ahri bisa diterima masyarakat. Maka dengan kejadian ini, kaum muslimin menjadi waspada.

Di antara pelajaran yang menarik dari kejadian haditsul ifky ini, adalah iffah dari sahabat Rasulllah Shofwan, ketika melihat Aisyah tertinggal dari rombongan, apa yang beliau lakukan? Bisa kita lihat dari Hadist riwayat Imam Bukhari dari Aisyah

1. Shofwan tidak berbicara apa2.
Demi Allah, dia tidak berbicara satu kalimat pun kecuali membaca, Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun.
Ketika berduaan, karena memang dalam kondisi darurat, beliau tidak berani berbicara apa pun, kecuali berkata Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun..Sehingga mereka dijaga Allah.

Bandingkan dalam kondisi saat ini, pria dan wanita yang bukan mahromnya berada di dalam mobil yang sama dan berbicara ngalor ngidul.

2. Membela Yahudi Bani Nadir.
Bani Nadir justru membela Yahudi. Mereka mengatakan: “kalau kalian diusir, kami akan membela.” Tapi padahal ketika itu kejadian, mereka diam saja.

QS Al Hasyr 11-12: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.”

Orang2 Munafik berjanji untuk membela Yahudi Bani Nadir. Senadainya kamu diperangi Tapia pa yang terjadi, ketika Bani Nadir yang berkhianat kepada pemimpin Negara itu diusir, orang2 Munafik itu tidak keluar membela Bani Nadir.

Semoga kita diselamatkan dari orang2 munafik sehingga kita bisa tenang membangun bangsa dan Negara ini.


Kamis, 18 Desember 2014

Loyalitas Orang2 Munafik Sebagian Mereka Kepada Sebagain Lainnya dalam Kehidupan Dunia

Orang2 munafik, di mana pun dan kapan pun berada, memang bisa jadi perbedaan perbuatannya, ucapannya, tapi pada dasarnya mereka itu satu, karena wataknya itu satu dan bersumber dari sumber yang satu, yaitu sesama mereka saling mendukung, saling memilah, karena mempunyai kepentingan yang sama.

Orang munafik tidak dibatasi oleh tanah, oleh air.

QS At Taubah 67: Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.

“Min” di sini adalah menunjukkan bahwasanya sebagian mereka dengan sebagian yang lain dipertemukan dengan sesuatu, yaitu dengan karakter yang sama, berupa loyalitas saling mendukung.

Itu sebabnya, sepanjang kehidupan yang kita alami, orang2 munafik loyal kepada orang kafir, dan tidak mungkin mereka menangkat orang muslim sebagai pemimpinnya. Karena munafik sama2 kafir dengan orang kafir. Bedanya, orang munafik menyembunyikan kekufurannya, dan akan Nampak kekufurannya ketika mereka mendukung orang kafir.

QS An Nisa 138-139: Kabarkanlah kepada orang2 munafik, bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang sangat pedih. Mereka itu adalah orang2 yang menjadikan orang2 kafir sebagai pemimpin2 mereka, dan bukan orang2 beriman. pakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah

Ini dikarenakan mereka melihat kemuliaan, gengsi, jabatan, kekuasaan, itu ada di sisi orang kafir. Padahal tidak demikian! Sesungguhnya kemuliaan, kekuasaan, gengsi yang sebenarnya itu milik Allah SWT dan orang2 yang diberikan oleh Allah.

Begitu banyak contoh2 loyalitas orang2 munafik sebagian yang satu kepada sebagian yang lain, disebutkan di dalam Al Quran.

1. Mereka menyuruh saudaranya untuk berbuat mungkar, dan melarang teman2nya untuk berbuat ma’ruf.

QS At Taubah 67: Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma´ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.

Di dalam ayat ini, Allah juga menyebut perempuan, yaitu artinya, yang menyuruh untuk mencegah maruf, maka dari itu, logikanya, perempuan mukmin bekerjasama dengan laki2 mukmin, juga harus turun mencegah kemungkaran.

QS Al Anfal 73: Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.

Ketika mereka berdusta, dia tidak berdusta sendirian, karena dia mengajak temannya juga untuk berdusta. Karena kebohongan kalau diinfokan setiap hari, terus menerus dan secara massal, maka bisa jadi masyarakat percaya.

2. Menghambat kebaikan

QS Al Munaafiquun 7: Mereka yang berkata (kepada orang-orang Anshar), "Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.”


Itu di zaman dahulu, dan di zaman sekarang juga. Orang2 munafik tidak senang bila ada orang mukmin menginfakkan ke dalam negri maupun ke luar negri. Padahal “innal mukminiina ihwah” (sesungguhnya orang2 beriman itu bersaudara)..

Tapi orang2 munafik itu tidak faqih. Ternyata yang dimaksud dengan faqih tidak selalu artinya memiliki ilmu fikih, tapi juga artinya mengenal Islam secara mendalam. Ilmu fikih muncul di tahun 2 H.

Muawiyah ra berkata, barangsiapa diinginkan oleh Allah untuk mendapat kebaikan, maka dia mendapatkan pemahaman ilmu fikih secara mendalam.

3. Orang2 munafik punya peran yang jelas, bersama orang2 Yahudi mempunyai opini yang merusak cara berpikir umat muslim.

Untuk memfitnah kaum muslimin agar mereka murtad meninggalkan agamanya.

Masjdil Aqsa sebenarnya adalah juga kebanggaan ahlul kitab, sehingga mereka tidak suka kiblat kaum muslimin pindah ke Masjidil Haram. Mereka merusak akidah umat Islam

QS Al Baqarah 142-143: Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblat (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka berkiblat kepadanya?" Katakanlah, "Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus". Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam); umat pertengahan (yang adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Allah mengatakan mereka adalah orang yang bodoh dan pasti ketika Allah mengatakan mereka bodoh, maka hal itu pasti benar, walau mereka berlagak pintar.

Di jelaskan di dalam Al Quran bahwa orang2 munafik dan Yahudi itu selalu bersama2.

Ketika mereka menyebarkan pemahaman2 yang salah, opini2 yang salah, mengenai perpindahan kiblat dari masjidil aqsa ke masjidil haram, barat, atau timur, semuanya milik Allah. Allah berikan petunjuk kepada yang dikehendaki. Kita tidak hanya menghormati tempat tertentu, arah tertentu karena semua milik Allah. Tidak usah dipedukan apa yang disebutkan ahlil kitab,

Mereka merusak pola pikir kaum muslimin agar umat Islam itu ragu terhadap al Quran dan As Sunnah, mengatakan bahwa itu semua untuk 15 abad yang lalu, tidak cocok dengan abad modern saat ini. Padahal Allah pencipta dunia ini yang paling tahu.