Rabu, 07 Januari 2015

Tujuan Jihad di Jalan Allah

Ketika jihad fii sabilillah mempunyai urgensi yang sangat besar dalam kehidupan ini, dalam kehidupan umat Islam dan juga seluruh umat manusia, itu semua berpulang kepada siapakah yang mewajibkan jihad fi sabillah itu, yaitu Allah. Setiap apa saja yang diajarkan Allah, pasti sebuah kebaikan, pasti benar, pasti bijaksana.

Sebagai orang beriman, ketika kita dilarang oleh Allah, untuk meninggalkan sesuatu, atau pun diperintahkan sesuatu, semua itu pasti baik, apakah kita tahu atau tidak hikmahnya, kita harus yakin itu pasti benar. Tapi mengetahui tujuan atau hikmah suatu perintah, juga tidak dilarang. Ini untuk semakin mempermudah, yang semula kelihatan berat, akan menjadi terlihat ringan jika kita emngetahui hikmah2nya.

Jihad fi sabilllah mempunyai tujuan yang mulia.

1. Jihad diwajibakan oleh Allah dalam rangka menjaga kemerdekaan/kebebasan dalam aqidah.
Islam adalah agama kemerdekaan. Barangsiapa yang paling komitmen menjalankan agama Islam, dia adalah orang yang paling besar menikmati kemerdekaan berakidah seluas2nya.

QS Al Anfal 39-40: Dan perangilah mereka, sehingga tidak terjadi fitnah.

Ulama tafsir menerangkan fitnah di sini adalah syirik. Jadi ketika jihad fi sabilillah dimaknai dengan perang di jalan Allah, itu tujuannya adalah agar tidak terjadi fitnah, agar tidak terjadi syirik.

Di dalam kitab Hadizt Shahih Muslim ,hadist yg diriwayatkan oleh Abdulllah ibnu Umar, Rasulullah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi umat manusia, sehingga mereka mengatakan laa ilaa ha illallah, sehingga mereka bisa menjaga jiwanya, harta bendanya, dari hisab

Mereka berjihad untuk menyingkirkan hal2 yang menghalang2i indahnya keindahan Islam. Tidak ada kekuatan yang meneror

Ini berbeda dengan pemaksaan dalam beragama, karena Allah berfirman, laa ikraa ha fiddin. Allah melarang umat Islam memaksa manusia lain masuk Islam. Ketika terjadi perang, umat Islam dilarang mengganggu orang2 beragam lain yang sedang beribadah di tempat ibadahnya.

Karena faktanya tidak sedikit, ketika orang ingin masuk Islam ditakut2i untuk masuk Islam, opini yang dibangun untuk menghalangi manusia untuk berakidah dengan merdeka. Untuk menghadapi musuh2 Islam yang mau menghalang2i akidah Islam itu, tidak cukup dengan ceramah, tapi harus dengan

2. Untuk memelihara syiar2 tempat2 yang dimuliakan oleh Allah, tempat2 beribadah umat Islam.

QS Al Hajj 38-41:
38. Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur nikmat.

39. Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu,

40. (yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.

41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

Ayat ini menjelaskan, kalau tidak ada jihad, maka tempat2 ibadah akan hancur, roboh. Maka tempat2 ibadah itu dijaga dengan cara jihad.

3. Menolak. Menjauhkan tidakan anarkis dari kehidupan dunia ini.

Islam adalah agama memperbaiki. Islam adalah agama yang tidak menerima seluruh bentuk anarkis di dunia ini. Ketika Allah emmerintahkan kaum muslimin agar erjihad di jalan Allah SWT, maka tujuan mulianya adalah menolak, menyingkirkan kerusan di dunia ini.

QS Al Baqarah 250-252:
250. Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka (Thalut dan tentaranya) berdoa, "Ya Tuhan Kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

251. Maka mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah, dan (dalam peperangan itu) Dawud membunuh Jalut, kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Jika Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas seluruh alam.

252. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan sesungguhnya kamu benar-benar seorang rasul

Ini kisah Daud dan Talut yang menghadapi Jalut yang mengadakan kerusakan di muka bumi. Allah katakana, seandainya sebagian manusia tidak menolak

Jihad yang kelihatannya bagi sebagian orang terlihat seram karena kurang paham, itu sebenarnya adalah anurgerah Allah. Coba bayangkan ketika Indonesia tidak dulu tidak bangkit berjihad untuk mengusir penjajah, mungkin kita masih menjadi bangsa terjajah. Musush2 Islam ingin memenggal Islam sedikit demi sedikit. Sehingga jihad seolah2 menakutkan padahal dia tidak menakutkan bagi orang2 yang paham Islam.

Jalut adalah tokoh yang sangat dzahlim dan menakutkan bagi orang2 yang mengikutinya. Tapi ketika sebuah kekuatan di muka bumi ini berhadapan dengan kekuatan Allah, maka kekuatan itu menjadi kecil/lemah.

Ulama tafsir Ibnu Katsir mengatakan, sesungguhnya dalam ayat ini terdapat pelajaran yang sangat banyak tentang keutamaan jihad di jalan Allah, faedah2 nya buah2nya, untuk menjaga Islam, menjaga Negara, untuk menjaga badan manusia, Termasuk kekayaan Negara dirampas oleh Negara lain.

Ini pentingnya bagi kita untuk mengetahui keutamaan2 jihad, sehingga kita menjadi ringan menjalaninya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar