QS An Nisa 29: Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil
(tidak benar), kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah Maha Penyayang kepadamu.
QS An Nisa 30: Dan barang siapa berbuat
demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam
neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah.
Adalah dalil dari Allah SWT akan
diharamkannya kriminal yang sangat besar, yaitu pembunuhan. Allah juga melarang
orang2 beriman memakan harta benda yang bathil.
Apa korelasi antara awal ayat dengan
penutup ayat? Di awal ayat Allah melarang orang2 beriman memakan harta benda
dengan cara yang bathil. Cara yang tidak diridhoi Allah, seperti mencuri,
korupsi, riba. Kemudian Allah dalam penutup ayat ini melarang orang beriman
untuk membunuh orang lain. Sebagaimana kita ketahui ulama mengatakan, ilmu
munasabah (ilmu korelasi) ini sangat penting, karena bisa menampilkan aspek2
kemukjizatan Al Quran, karena antara satu ayat dengan ayat yang lain,
memberikan keindahan korelasi.
1. Makan harta benda secara bathil
Memakan harta benda umat manusia dengan
cara yang bathil, merupakan bentuk dari sekian banyak bentuk pembunuhan. Mari
kita lihat di dunia ini, Negara yang merampok harta rakyat, maka pada dasarnya membunuh masa depan bangsa, sehinga anak yang belum lahir saja sudah menanggung
hutang karena pemimpin bangsa sudah mengambil haknya.
Maka dalam penutupnya Allah meneybutkan
bahwa seluruh aturan Allah itu Rahim, walau pun terkesan keras, tapi itu penuh
rahiim (kasih sayang).
QS Al Isra’ 33: Dan janganlah kamu membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang
benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas
dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
Dalam ayat ini Allah juga menegaskan jangan
membunuh manusia kecuali dengan kebenaran. Apa yang dimaksud dengan Al Haq?
Sebuah kebenaran? Bagaimana dengan dimaksud bahwa membunuh orang adalah sebuah
kebenaran? Firman Allah ii dijelaskan dalam hadist Nabi, bahwa kecuali dengan
kebenaran itu adalah hadist: Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi
bahwa Tidak ada Illah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kecuali
dalam 3 perkara:
1. orang yang membunuh
2. orang yang sudah menikah, kemudian
berbuat zina
3. orang yang murtad meninggal agamanya,
yang meninggalkan jamaahnya.
Darah tiga jenis manusia ini tidak lagi
haram. Allah emnciptkana manusia dan paling tahu tentang manusia.
2. Membunuh anak
Tradisi orang2 Arab jahiliyah dahulu, yaitu
membunuh anak2nya. Kalau di zaman dulu, orang Arab mempunyai anak perempuan
akrena malu, maka dibunuh hidup2. Kalau zaman sekarang, orang tua karena tidak
mau repot, maka dimatikan terlebih dahulu ketika masih dalam perut ibunya.
QS An Nahl 58-59: Dan apabila seseorang
dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah)
mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak,
disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan
memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam
tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan
itu.
Ini tradisi jahiliyah sangat tidak
manusiawi, sangat biadab. Ketika diberikan berita gembira dengan hadirnya anak
perempuan, muka mereka sangat hitam karena malu, maka mereka kubur hidup2 anak
itu, maka mereka divonis oleh Allah sebagai….
Dan janganlah kau bunuh anak2 kamu karena
takut miskin. Kami berikan kalian rezeki, dan juga kepada anak2 kalian.
Ada ayat2 Al Quran yang memang semuanya
harus kita tadabburi secara mendalam, antara surat Al An’am 151 dengan surat Al
Isra’ 31, Allah melarang membunuh anak manusia, tapi berbeda bunyinya. Jangan
membunuh anak2 kamu karena takut miskin.
Tapi dalam Al Isra’ yang Allah dahulukan,
adalah meneybut anak2 lebih dahulu, baru kemudian orang tua. Dana janganlah kau
bunuh anak2 kamu karena takut miskin, kami pasti memberikan kepada mereka, dan
kepada kalian.
Kenapa dalam surat Al Anam adalah
mendahulukan orang tua dahulu, sedangkan dalam Al Isra’ menyebut anak, jangan
kamu membunuh anak2 kamu.
Ulama pendidikan emngatakan, jahiliyah adalah
satu kondisi mentalitas seseorang. Manusia menolak Islam. Jadi jahiliyah zaman
sekarang, adalah takut miskin, karena takut repot dan takut miskin hidupnya.
Allah sebutkan lebih dulu “Kami pastik berikan rezeki hai orang tua, dan Kami
pasti berikan rezeki pada anak2nya.”
Tapi kondisi manusia tidak selamanya takut
terhadap dirinya, tapi yang emreka khawatirkan adalah nanti anak saya
bagaimana, makan apa, biaya oendidikan bagaimana, maka dari itu yang
didahulukan adalah mengungkapkan “Kami pasti akan memberikan rezeki kepada
mereka dan kepada kamu.”
3. Al Intihar (bunuh diri)
Kejahatan yang besar. Nyawa manusia adalah
Allah yang memberikan, maka tidak boleh anugrah Allah kita sia2kan. Maka ketika
membunuh dirinya sendiri, di dalam hadist SAW, balasannya adalah neraka
selama2nya.
Hadist dari Abu Hurairah ra, berkata
Rasulullah saw: “Barangsiapa yang bunuh diri, apakah emnggunakan besi, atau
bunuh dirinya dengan meminum racun, atau bunuh driinya dari atas (guung) maka
orang itu masuk neraka selama2nya.”
Bunuh diri bukan solusi, Ini bedanya orang
beriman dengan bukan orang beriman. Orang beriman akan bisa membedakan bahwa
kehidupan itu rahmat dari Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar