Rabu, 17 Juni 2015

Hijrah dan Jihad

Hidup di bawah cahaya Al Quran, akan menghasilkan nikmat-nikmat di dunia dan di akhirat. Dan di antara nikmat Allah adalah dihapus dosa2 kita dan diampuni oleh Allah.

Amalan apa saja yang menjadikan dosa2 kita diampuni oleh Allah SWT?

Di antaranya adalah Hijrah dan Jihad.

QS Ali Imran 195: Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Di sisi Allah ada pahala yang baik.

Allah akan benar2 menghapus dosa2 hambaNya yang berhijrah dan berjihad

Tafsir ayat ini:

1. Allah menggunakan isim mausul, yang di antara tujuannya adalah untuk umum. Artinya, siapa pun yang berhijrah dan berjuang di jalan Allah, apakah mereka adalah orang yang di zaman dahulu, atau kah zaman kini, apakah mereka orang2 Arab, atau pun orang2 Indonesia, ini semua termaktub. Sehingga tidak ada lagi yang mengatakan, bahwa Al Quran turun 15 abad yang lalu sehingga tidak berlaku lagi, atau yang mengatakan bahwa Al Quran itu untuk orang2 Arab saja. Tidak.

2. la ukaffiranna anhu, ini mempertegas bahwa penghapusan dosa yang merupakan hasil dari orang2 yang berjihad dan berhijrah adalah sebuah keniscayaan, sehingga tidak ada sedikit pun keraguan

3. Allah menyebut hirah dan jihad secara bersamaan, bahwa di situ ada korelasinya.
Ini adalah sunnahnya para Nabi, sunnahnya manusia2 terbaik.

QS Al Anfal 74: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia

Tafsir ayat ini:

1. Ini ayat yang berlaku untuk umum, karena menggunakan kata “alladzii”, yang berarti berlaku bagi siapa saja yang beriman.

2. Di antara tanda bahwa orang yang beriman itu benar, adalah orang yang menyambut panggilan hijrah dan jihad

3. Betapa besar ampunan bagi orang2 berhijrah dan berjihad, sehingga seolah2 ampunan itu milik mereka saja, padahal ampunan Allah juga diberikan kepada orang2 yang bersedekah dan sebagainya, tapi kalua melihat redaksi ayat ini,

4. Allah menyebutkan hijrah dengan jihad bersamaan, sebagaiaman Allah menyebutkan Sholat dan Zakat bersamaan. Sehingga Abu Bakar Ash Shiddiq mengatakan, Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang memisahkan sholat dengan zakat.

Orang2 yang meninggalkan negri syirik, di mana mereka dulunya dipersempit ruang geraknya, mereka meninggalkan hartanya, saudaranya,

Ada beberapa hadist yang menjelaskan bahwa hijrah itu menghapus dosa2 sebelumnya.

Kedudukan Sunnah nabawiyah mempertegas kebenaran Al Quran. Hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, bahwasanya Tufail ibn Amr Ad Dausi ra ketika mempunyai teman, ketika berhijrah bersama seseorang, ke Madinah ini sakit, lalu seorang muhajir ini merasa tidak kuat dengan sakitnya, sampai2 dia potong anggota badannya, sampai tangannya berdarah dan ia melihat orang itu dalam mimpinya, bahwa ia dalam keadaan yang baik, yang nikmat. Tufail bertanya, “kenapa engkau dalam keadaan baik?” Jawab temannya itu, “karena aku sedang berhijrah dan Allah mengampuni diriku.” Lalu Tufail bertanya, “kenapa engkau tutupi tanganmu itu?” Orang itu menjawab, “Dikatakan kepadaku, Kami tidak akan memperbaiki tanganmu yang telah kamu rusak itu.”

Setelah Tufail bangun, ia melaporkan kepada Nabi tentang mimpinya, maka Rasulullah mendoakan, “Ya Allah ampunilah untuk kedua tangannya.”

Inilah besarnya pahala hijrah. Bukan berarti kita untuk merusak diri kita, bukan di situ pesan kisah ini.

Amr bin Ash ketika berhijrah. Rasulullah menanyakan, “Ya Amr apa yang kamu inginkan.” Saya ingin membuat syarat. Kamu mau membikin syarat dengan apa. Aku mensyaratkan agar aku diampuni oleh Allah. Rasul bersabda, “Tidakkah kamu tahu bahwa Islam meruntuhkan dosa2 sebelumnya.”

Sesungguhnya hijrah bisa menghapuskan dosa2 sebelumnya. Dan tahukah kamu bahwa haji bisa menghapus dosa2 sebelumnya.

Kita semua sebagai anak Adam pernah berdosa. Tapi ketika kita behijrah di jalan Allah, dosa2 kita akan dihapus oleh Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

An Nahl 110: Kemudian Tuhanmu (pelindung) bagi orang yang berhijrah setelah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tafsir ayat ini:
1. Allah menyebutkan, setelah mereka difitnah, disakiti, menggambarkan bahwasanya seolah2 ketika seseorang berhijrah, dia akan menghadapi malapetaka, kedholiman, maka digunakan kata pasif. Seolah2 ini adalah konsekuensi logis. Menggambarkan bahwa berjuang di jalan Allah tidak selamanya mulus. Duri ada di depan kita di belakang kita. Walau kita tidak boleh mengharapkannya. Kita harus berdoa agar diberi keselamatan. Tapi ketika menghadapi hal ini, kaum muslimin tidak boleh lari. Karena lari dari perjuangan adalah dosa besar.

2. Hubungan antara hijrah dengan jihad, mirip dengan ubungan antara sholat dengan zakat. Tidak ada kebetulan ketika Allah menggandengkan antara hijrah dengan jihad, sholat dengan zakat, iman dengan amal.

3. Mereka bersabar. Artinya, hijrah dan jihad, kedua2nya membutuhkan kesabaran.


Semoga kita diberikan nafas yang panjang untuk bisa bersabar dalam membangun bangsa dan negara ini. Aamiin..

Selasa, 16 Juni 2015

Kehidupan Orang2 Beriman di Rumah2 Hari Kiamat

Apa yang dimaksud dengan rumah2 di hari kiamat?

Banyak ayat2 yang berbicara tentang kehidupan orang2 beriman di rumah2 hari kiamat. Tempat yang dimaksud adalah, sebelum orang2 beriman menetap di syurga. Dimulai dari ketika orang beriman meninggal dunia, kemudian dikubur dan menetap di alam barzah. Sebelum masuk ke syurga, maka mereka menetap di tempat2 tersebut, ini disebut dengan rumah2 di hari kiamat.

Hadits: Adalah Utsman ra ketika berdiri di atas kubur, beliau menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Ketika ditanya, “Wahai Utsman, ketika engkau mengingat neraka, engkau tidak menangis, sedangkan kamu berada di kubur ini kamu menangis.” “Apabila dia selamat darinya, maka dia akan lebih ringan, dan barangsiapa tidak selama darinya, maka akan lebih berat lagi darinya. Nabi bersabda, “Demi Allah, saya tidak melihat pemandangan sama sekali, kecuali kuburan itu lebih menakutkan.”

Apa yang kita Imani yang berkaitan dengan kehidupan orang2 beriman di rumah2 hari kiamat.

1. Hari kebangkitan dan sifat2nya

Hari di mana ummat manusia dibangkitkan dari kuburnya.

Ini menunjukkan bahwasanya, ketika tanah dulunya kering tandus, dan kemudian air hujan turun ke bumi, lalu dari bumi itu tumbuh tanam2an, di dalam Al Quran ini disebut sebagai bukti bahwa hari kiamat itu pasti adanya.

QS Al A’raf 57: Seperti itu lah Kami menghidupkan orang2 yang mati, agar supaya kamu ingat.

QS Al Hajj 5: Wahai manusia jika kamu ragu kepada hari kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna. Agar Kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi kemudian kamu menjadi dewasa. Dan di antaramu ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya hingga pikun supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang telah dia ketahui dahulu. Dan kamu lihat bumi itu kering dan apabila Kami turunkan air dari atasnya hiduplah bumi itu dan suburlah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang indah

Hari kebangkitan adalah sebuah keniscayaan.

Bagaimana keadaan orang2 beriman di hari kebangkitan?

Hadist: Setiap hamba nanti dibangkitkan Allah dari kuburnya, sesuai keadaannya saat ia meninggal.

Semua manusia meninggal dunia, bahkan ketika terjadi bencana, banyak yang meninggal. Nanti ketika meninggal itu, seperti apa? Ada yang sedang membaca Al Quran, atau sedang sholat berjamaah. Tapi ada juga yang sedang bermaksiat, naudzubillahi min dzalik.

Ketika orang2 beriman nanti dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan bersih. Digambarkan, di tubuhnya tidak ada rambut, kedua pipinya juga bersih, tidak ada rambut.

Orang yang sedang ihram, kemudian dia meninggal dunia, nanti dia dibangkitkan di hari kiamat sedang dalam keadaan talbiyah (mengucapkan “labbaik allahumma labbaik”).

Ali ra mengungkapkan, bahwa tanda2 hari kiamat adalah, banyaknya orang meninggal secara mendadak. Kalau ada orang yang sudah lama sakit, kita sudah tentu sedih, tapi orang sudah bisa mengira. Tapi sekarang banyak yang baru selesai olahraga dia meninggal, baru isi seminar, ia meninggal.

Oleh sebab itu kita harus selalu berusaha agar berada dalam keadaan taat kepada Allah. Tapi sebaliknya, ketika ia berbuat maksiat, maut menjemputnya, dan nanti ketika dibangkitkan dari alam kuburnya, ia dalam keadaan berbuat maksiat, naudzubillahi min dzalik.

Dari Ibnu Abbas ra, Nabi bersabda, “Maka sesungguhnya Allah membangkitkan orang yang meninggal dunia itu di hari kiamat, dalam keadaan talbiyah.”

Hadist ini berbicara tentang orang yang meninggal ketika wukuf di arofah.

2. Al Hasyr

Setelah manusia dibangkitkan dari kubur, seluruh manusia dan jin, akan digiring dan dikumpulkan di tempat, untuk diaudit amalnya. Dan kemudian diketahui ke mana nanti tempat kembalinya.

Apa saja di dalam Al Quran tentang Al Hasyr?

QS Al Kahfi 47: Dan Kami kumpulkan mereka. Maka tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. Menghadap Allah, m

QS Al Waqiah : Katakan, seluruh orang yang dahulu dan orang yang sekarang, sungguh benar2 dikumpulkan,  

QS Hud 103: Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan untuknya, dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk).

Ketika kita mengetahui, bahwa kita semua akan dikumpulkan oleh Allah untuk diaudit, bukankah kita sebagai orang beriman, malu tidak berani berbuat maksiat, karena seluruh manusia dari dulu hingga sekarang akan menyaksikan.

Jangan seperti orang yang tidak memahami Islam, yang mengatakan, “kajian tentang hari akhirat tidak realisitis.”

Bukankah orang2 yang takut berbuat maksiat, tidak berani zina, tidak berani fitnah, tidak berani korupsi, karena ia takut pada hari akhirat nanti, akan menjadikan manusia takut berbuat maksiat, dan kalau sudah seperti itu, maka kehidupan di dunia akan menjadi jauh dari kejahatan?

Secara umum manusia digambarkan dalam keadaan telanjang.

Seperti yang Rasulullah sebutkan di khutbah haji Wada nya, “sesungguhnya kamu dikumpulkan dalam keadaan telanjang, tidak pakai sandal dan belum disunat. Manusia kembali seperti di awal diciptakan Allah SWT.

Manusia yang pertama yang akan diberikan pakaian oleh Allah adalah Nabi Ibrahim as.

Bagaimana keadaan orang2 beriman di padang makhsyar itu?

Tidak bisa kita pungkiri, hari di padang makhsyar itu sungguh suatu yang amat dahsyat. Tapi keadaan orang2 beriman yang imannya bersih, tidak bercampur dengan menyekutukan Allah dengan manusia, jin, dukun, dsbnya, maka keadaan mereka merasakan ketenangan, dan dalam keadaan bersih.

QS Al Anam 82: Orang2 yang beriman, dan mereka tidak menodai imannya dengan kedholiman yang besar (syirk), mereka itulah yang mendapatkan rasa aman dan petunjuk Allah SWT.


Ini ayat yang mendasari bahwa orang2 beriman mendapatkan rasa aman di dunia dan nanti di padang makhsyar di akhirat.

Senin, 15 Juni 2015

Kehidupan Orang2 Beriman di Akhirat

Kehidupan dalam persepsi orang2 beriman, tidak sebatas kehidupan yang diukur dengan umur seseorang. 50, 70 sampai 100 tahun. Bukan itu ukurannya.

Dan bukan kehidupan sebuah bangsa, dan bukan umur seluruh umat manusia.

Tapi kehidupan adalah kehidupan yang begitu panjang, sejak kita dilahirkan sampai kita di akhirat nanti. Maka kehidupan dunianya hanya sesaat saja.

Orang2 beriman ketika di dunia memang capek.

QS Al Balad:  Sungguh benar2 kami ciptakan manusia dalam keletihan

Sehingga logikanya, kalau kehidupan dunia itu memang capek, kenapa kita tidak banyak2 berbuat kebaikan untuk kehidupan akhirat kita.

Yang berbuat maksiat juga capek. Yang mengadudomba juga capek. Yang berbuat makar juga capek.

Dari awal sebuah kehidupan akhirat, yang disebut dengan alam barzah.

1. Kehidupan orang2 beriman di alam barzah.
Apa itu alam barzah? Pemisah, antara kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.

Orang yang baru meninggal, kemudian dikuburkan, maka dia disebut di alam barzah. Yang membatasi kehidupan dunia, dengan kehidupan akhirat. Awal memasuki kehidupan akhirat.

Sampai kapan dia menuju ke akhirat? Sampai hari di mana mereka dibangkitkan.

Bagaimana ruh orang2 beriman di alam barzah?

Ruh orang2 beriman itu saling bertemu. Saling ziarah menziarahi, saling mengunjungi, saling mengingat bernostalgia.

QS An Nisa 69: Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya

Bagaimana kita memahami bahwa ruh orang2 beriman bisa bertemu?

Ini bisa kita pahami dari tafsir Ibnul Qoyyim yang mengatakan bahwa kesertaan di mana orang2 yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, nanti akan dipertemukan dengan orang2 yang diberi nikmat, nanti akan bertemu di alam dunia, dan di alam barzah.

Semoga orang2 tua kita, para guru kita yang telah meninggal dunia, bisa dikumpulkan bersama para Nabi, orang2 shiddiq.

Syaikh Abdul Aziz Ar Rojihi mengatakan bahwa orang2 shiddiq adalah orang2 kedudukan yang tinggi di bawah para Nabi. Abu Bakar dan Umar kedudukannya di sini.

Nabi bersabda: Adalah Bani Israil dalam politik nya dipimpin oleh para Nabi, dan tidak ada Nabi setelah aku.

Sebagaimana juga dikatakan bahwa Nabi akan bersama orang2 yang mencintainya. Maka dari itu jangan terjebak dengan mengatakan bahwa cinta itu buta.

Hal ini juga diperkuat dengan hadist, ketika Nabi ber isra’ bertemu dengan ruh2 Nabi sebelum2nya. Bertemu dg ruh Nabi isa, dengan ruh Nabi Musa.

Ali Imran 169-170:
169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

170. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati.


Jumat, 12 Juni 2015

Pengaruh Ibadah Haji dalam Kehidupan

Baik itu kehidupan individu, rumah tangga, dan juga masyarakat.

Apa saja pengaruh, ketika seseorang itu benar2 mencontoh ibadah haji seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW:

1. Kembali kepada fithrah

Setiap muslim ketika melaksanakan ibadah haji yang tidak ada kemaksiatannya, ketika ia menjalankan Sunnah sebagaimana dicontohkan Rasulullah, maka ia akan kembali kepada fithrah.

Hadist: “barangsiapa melaksanakan haji, dan dia tidak raffats, maka dia akan kembali fithrah”

Bersih dari korupsi, bersih dari menghalalkan segala cara, bersih dari memusuhi hamba2 Allah.

Luar biasa dampaknya, jika kita benar2 dalam kehidupan ini berguru kepada perguruan tinggi bernama ibadah haji.

2. Cepat merespon panggilan Allah.

Ketika mereka melaksanakan ibadah haji atau pun umrah. Waktu sholat di Mekkah, jam 5 subuh sebenarnya sholat subuh, tapi jam 3 mereka sudah pergi ke Masjidil Haram untuk thawwaf, membaca Al Quran dan saat adzan berkumandang, segera sholat.

Kalau kita cepat merespon panggilan Allah, maka kita akan banyak memproduksi kebaikan2. Kita memang diperintahkan untuk cepat merespon panggilan Allah.

Al Anfal 24: Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu,

Sholat adalah panggilan Allah, bekerja dengan halal adalah panggilan Allah, berkhidmat melayani masyarakat adalah panggilan Allah, dstnya.

Bila masyarakat kita seperti itu, maka Negara kita akan melompat sangat jauh.

Karena salah satu problema yang dihadapi bangsa kita adalah lambat dalam merespon.

Lambat dalam melayani masyarakat, lambat dalam belajar, dstnya.

3. Meninggalkan kebiasaan2 buruk
Kita manusia, yang kalau tidak sering diberikan nasehat dan peringatan, maka kebiasaan buruk akan sulit kita tinggalkan.

Apa saja kebiasaan2 buruk itu?
1. Lambat dalam merespon
2. Tidak jujur
3. Tidak mengatakan terus terang
4. Memakan makanan yang tidak sehat
5. Mengghibahi orang
6. Malas, dsbnya

Bukankah orang yang mengalami perjalanan jauh, wukuf di arofah, bermalam di muzdalifah, lalu ke Mina dan melempar jumrah aqobah, padahal mereka dalam keadaan capek, kurang tidur dan sebagainya. Begitulah gambar orang yang ingin melempar jauh kebiasaan2 buruk. Mereka lempar sejauh2nya.

Kebiasaan2 buruk di negri ini harus kita lempar jauh2:
1. Kemalasan
2. Bertengkar mencari2 keburukan saudara kita, dengan menilai secara obyektif

Itu semua bisa kita lakukan. Masalahnya adalah, apakah kita mau atau tidak mau.

Sama seperti masuk surge, “Semua ummatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Barang siapa yang taat kepadaku maka ia amsuk surga, dan barangsiapa yang tidak mau mengikuti aku (maksiat) maka dia tidak mau masuk surga.”

Islam turun ke dunia ini untuk mengubah kebiasaan2 buruk. Bukankah kebiasaan orang2 Arab dulu kebiasaan2nya adalah meminum minuman keras, suka berlama2 dalam berperang, dsbnya. Dan itu semua berubah setelah datangnya Islam.

4. Memproduksi Kebaikan2

Mabrur berasal dari kata birr yang artinya kebaikan. Jadi ia akan banyak memproduksi kebaikan.

Jangan sampai setelah ia pulang dari ibadah haji, ia pulang ke negaranya, korupsi lagi, buka aurat lagi, dsbnya.

5. Menjadi agen/unsur perubahan menuju yang lebih baik

Alangkah beruntungnya sebuah bangsa, ketika saudara2nya pulang dari haji, mereka berubah menjadi orang2 yang lebih baik. Sebelum berangkat haji, mereka diberi bekal yang benar. Sebaik2 bekal adalah taqwa. Maka mereka akan mengubah wajah dunia, menjadi lebih baik.

Haji yang tidak bercampur dengan dosa. Bohong adalah dosa. Menipu adalah dosa, berkhianat adalah dosa. Kalau semua itu kita tinggalkan, maka itulah yang dimaksud dengan haji telah mengubah kita.

6. Menampilkan nilai2 kemanusiaan yang mulya, yang utama

Apa saja nilai2 kemanusiaan di dalam ibadah haji?
1. Persatuan
Apakah dia presiden, raja, perdana mentri, ulama, tidak ada perbedaan. Semua wukufnya di arofah. Siapa pun yang thawaaf tetap thawwafnya harus menutup aurat. Semuanya sama, yang kulitnya putih, kuning atau pun hitam. Yang bahasanya arab, atau bukan, semuanya sama dalam ibadah haji.

Coba kalau ini kite terapkan dalam keluarga, masyarakat, berpolitik.

Karena yang membedakan manusia di hadapan Allah adalah taqwanya, bukan kedudukannya di dunia. Siapa yang duluan sampai di masjidil haram, dialah yang duduk di paling depan.

2. Sabar
Kita mengenal haji plus, atau apa pun namanya, tapi semua sama saja, membutuhkan kesabaran. Sabar ketika turun dari pesawat, sabar  ketika macet, sabar ketika menunggu jatah makanan, dsbnya.

Haji memberikan contoh yang terbaik.

3, Memberikan kemudahan
Permudahlah, jangan persulit.

Nabi kalau disuruh memilih 2 perkara, Nabi selalu memilih yang termudah.

Termasuk sekarang mudah melempar, karena sudah semaju itu pembangunannya.

Kemudahan2 itu kita bawa ke Negara kita. Bukan berarti memudah2kan itu melanggar hukum, bukan!

Jangan sampai birokrasi menjadi mahal karena ada kesulitan2.

Nabi pernah ditanya, “bagaimana kalau saya berbuat seperti ini?” Rasulullah menjawab, “lakukanlah!”

4. Keamanan
Kita lihat dari sekian banyaknya orang, tapi keadaan tetap aman

Apa saja yang kita pahami dari pengaruh positif haji, di antaranya adalah:

Kerjasama dan sama2 kerja
Kerjasama antara pemerintah dengan rakyat. Kerjasama antara travel haji dengan para pembimbing hajinya. Kerjasama Negara Arab Saudi dengan negara2 lainnya, dsbnya

Itu semua terlihat jelas. Ini harus kita syukuri. Dan salah satu bentuk syukurnya adalah kita terapkan dalam kehidupan ini.

Kerjasama antara rakyat dan pemerintahnya dalam menjalankan ajaran Allah. Karena Islam yang begitu luas, tidak mungkin dikerjakan sendirian. Dalam bepergian tiga orang saja harus diambil satu orang pemimpin. Apalagi dalam berbangsa dan bernegara.


Semoga haji kita menjadi haji mabrur. Dan yang belum pergi haji, dipercepat. Semoga kita menjadi agen2 perubah. Aamiin…

Kamis, 11 Juni 2015

Sifat Hamba2 Allah yang disayang Allah



QS Al Furqan 63:

63. Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.

64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.

1. Berjalan di muka bumi dengan rendah hati

2. Al Hilmu (Sifat santun lemah lembut sabar menghadapi cercaan orang lain)

Dia mampu menjawab ejekan orang2. Tapi dia biarkan karena ketinggian moral dirinya. Dia biarkan karena tugas2 dakwah itu masih banyak. Tidak habis energinya untuk merespon orang2 yang jahil. Karena mereka tidak tahu, makanya mereka mengucapkan kata2 yang jahil.

Hadist Nabi kepada seorang sahabat yang berakhlaq Al Hilmu: “Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlaq yang terpuji yang dicintai oleh Allah, yaitu al hilmu dan al hunaa (tidak tergesa2).

Seorang pemimpin, seorang ayah, karena nabi adalah pemimpin, orang tua dari anak2nya, harus selalu cerdas melihat sisi kebaikan saudaranya.

Nabi menyampaikan kelebihan rakyatnya, disampaikan kepada dunia. Tapi kalau ada keburukan saudaranya, ia simpan keburukan saudaranya itu dan tidak dibesar2kan.

3. Menjadikan malam harinya dengan sholat.
Begitu pentingnya sholat malam, bukan hanya dijelaskan di surat Al Furqan 63 saja, tapi juga di ayat2 lainnya.

As Sajdah 15-16:

15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.

16. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Malam harinya dihidupkan dengan sholat. Bagaimana supaya bisa QL? Maka ikuti Sunnah Nabi lainnya, yaitu segera setelah isya untuk tidur. Setelah sholat isya, jangan berlama2 untuk becanda, supaya bisa segera tidur dan bangun QL.

Mereka sedikit untuk tidur. Mereka gunakan waktu malam untuk QL, untuk sujud.

Untuk menilai kecendekiawanan seseorang, Al Imam Hasan Al Basri ra, ada yang bertanya kepadanya, dia menjawab, lalu tetap ditanya lagi, “Ya Imam, orang yang faqih (orang yang ahli kitab fiqih/hukum).

Al Imam Hasan Al Basri itu disebut sebagai pangkal para ulama.
Beliau menjawab untuk meluruskan persepsi tadi, Seseorang yang faqih itu bukan sebatas keilmuwannya, tapi faqih itu adalah orang siang harinya berpuasa, dan malamnya QL.

Apakah kelebihan QL?

Malam hari memang beda. Di siang hari kita juga ibadah, tapi suasana ibadah di malam hari, lain dengan di siang hari. Kekhusyukan, ketenangan, tidak sama dengan ibadah di siang hari. Apalagi persaingan itu begitu ketat.

Di malam hari kita bangun, mendapatkan pencerahan dari Allah.

Maka para ibadurrahman bangun di malam hari dan mereka berdoa.

Al Muzzammil 1-9:
1:  Wahai orang yang berselimut!
2:  Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit.
3:  Satu perduanya atau kurangilah daripadanya sedikit.
4:  Atau lebih daripadanya. Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. 
5:  Sesungguhnya Kami (Allah) akan menurunkan kepada engkau perkataan yang berat.
6:  Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih mantap dan bacaan lebih berkesan.
7:  Sesungguhnya bagi engkau pada siang hari, urusan yang panjang.
8:  Sebutlah nama Rab (Tuhan) engkau, dan beribadahlah kepada-Nya (kepada Allah) dengan sebenar-benar ibadah. 
9:  Rab (Tuhan) masyrik dan maghrib, tiada Ilah (Tuhan) melainkan Dia (Allah), maka ambillah Dia (Allah) sebagai pelindung.

Di awal turun surat ini Nabi dan Sahabat2nya wajib hukumnya untuk QL, selama 1 tahun. Kemudian setelah turun ayat terakhir surat ini, maka QL wajib hukumnya hanya bagi Rasulullah, dan Sunnah bagi para sahabat.

5. Sedang2 saja, tengah2 dalam membelanjakan harta
Dalam membelanjakan hartanya, tidak terjebak di kutub ekstrem yang sama2 membahayakan, tidak boros dan tidak kikir.

Hamba2 Allah yang disayang oleh Allah, ketika menginfakkan harta bendanya, tidak boros, tidak mubazir. Karena orang yang boros akan merusak tatanan ekonomi. Juga tidak pelit, tidak kikir.

Untuk menambah wawasan kita, seperti apa komentar ulama untuk mendifinisikan apa itu boros dan apa itu kikir.

Ibnu Jarir, syaikh mufassir, mengatakan
1. Boros itu adalah ketika seseorang membelanjakan harta bendanya, adalah setiap belanja untuk berbuat maksiat kepada Allah, walau cuma sedikit.
Ketika dibelikan untuk membeli minum2an keras yang membahayakan dirinya dan bangsanya.
Walau sedikit, tapi untuk maksiat, membahayakan diri kiita, orang lain, dan akhirat kita, maka itu adalah boros.
2. Kikir itu adalah ketika seseorang wajib menjalankan perintah Allah, tapi dia tidak melaksanakannya, itu kikir. Walau ia melakukan hal2 lain yang bukan dalam rangka ibadah kepada Allah dalam jumlah banyak.

Boros: orang yang berlebihan dalam berbelanja, menembus batas2 kepatutan.

Walau itu adalah uang milik kita sendiri. Tapi tidak lazim, untuk belanja setiap hari sekian, untuk pernikahan, sekian.

Kikir: ketika seseorang mengurangi sesuatu yang seharusnya, maka ia juga kikir. Walau ia mengeluarkan ratusan juta, tapi kalau untuk zakat yang wajib ia tidak keluarkan, maka ia juga kikir.

Boros: kedzholiman. Korupsi sedikit saja sudah boros, apalagi banyak.

Dengan bimbingan Al Quran seperti ini, maka kita diberikan pemahaman oleh Allah SWT tentang pemakaian harta dengan benar. Memang benar, sesorang memiliki harta bendanya, tapi ia tidak boleh menggunakan uangnya dengan kemauannya sendiri sebebas2nya. Liberal!

Kalau seseorang menggunakan uangnya sendiri untuk mabuk, lalu ia mengendarai mobil, maka akan membahayakan orang lain.

Ketika orang berzina, tapi membahayakan orang lain karena merusak lingkungannya.

Di mana pun di dunia ini, banyak pelacur, maka mental mereka juga rendah.

Maka dari itu kita jangan kikir dan jangan juga boros.

Rabu, 10 Juni 2015

Petunjuk dan Kesesatan

QS Al Baqarah 120: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". dan jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Pendidikan Islam mempunyai dua sayap, yaitu Janji dan Ancaman. Isi Al Quran itu kalau bukan janji, ya tentang sangsi. Bila hanya diberikan sangsi2 saja, hati kita bisa ciut. Sama juga halnya, jika diberikan janji2 saja, kita bisa terlena. Jadi harus ada keduanya.

Mari kita lihat bagaimana ulama menafsirkan ayat ini:

1. Di antara ancaman Allah, adalah Allah bebas darinya. Allah tidak mau memberikan pertolongan.

Sebanyak apa pun penolong di dunia ini, sebesar apa pun pendukung dan penolongnya, tapi bila sudah berhadapan dengan kekuatan Allah, maka pertolongan pendukung2nya itu menjadi kecil.

Mari kita buktikan. Siapa waktu itu yang merasa lebih hebat dari Firaun? Siapa yang berani menentang Firaun? Firaun yang memiliki tentara2 yang banyak. Tapi ketika sudah berhadapan dengan Allah, maka itu tidak ada artinya.

Firaun dewasa ini, di Negara mana pun ia berada, ia selalu merasa angkuh, lupa bahwa dirinya adalah hamba, bahwa dia harusnya memberikan instruksi sesuai ajaran Tuhannya. Tapi kini mereka dihinakan oleh pengikutnya, yang dulu takut kepadanya.

2. Petunjuk Allah adalah Islam
Islam adalah petunjuk yang wajib diikuti. Sedangkan selain Islam adalah dholal (sesat).

Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ayat ini adalah ancaman yang keras bagi umat Islam agar tidak mengikuti Yahudi dan Nashoro. Kita mempunyai Nabi, punya Al Quran yang suci, maka kalau kita jujur dalam berIslam, jangan mengikuti ajaran agama lain.

Kalau mengikuti Yahudi, mengikuti Nashoro, itu sudah termasuk golongan mereka.

Pada intinya, beragama adalah al ibtida, mengikuti Rasulullah.

Kita tidak boleh menyerupai sebuah kaum, karena ajaran umat Islam sudah lengkap.

Kita ingat, siapa yang tidak tahu Umar bin Khattab. Begitu di tangan beliau ada Taurat, Nabi mengatakan, “buang itu Umar”
Siapa yang meragukan imannya Umar.

Apalagi umat Islam sekarang, kalau memegang kitab lain, lalu tengok sana tengok sini. Untuk sementara secara umum, banyak sektor2 yang dikuasai oleh Yahudi dan Nashoro, sudah barang tentu kita harus lebih hati2.

Wajar bila Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ayat ini adalah ancaman yang keras bagi ummat Islam.

Bagaimana kalau seseorang beragama Islam, tapi mengikuti Yahudi, Nashoro, itu tandanya dia adalah dholim. Dholim itu menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

3. Kita semua kaum muslimin tidak boleh mengikuti golongan orang2 yang bathil
Tidak boleh mengikuti kebathilan, hawa nafsu yang bathil. Jangan sampai kita silau dengan bungkus yang menyilaukan, padahal kebathilan tetap kebathilan. Meski yang melakukan itu adalah orang yang disebut ‘alim, atau yang mengatakan itu adalah orang yang disebut pakar.

Ada satu kaedah yang sudah pasti benar, karena itu datang dari Allah SWT, karena kebenarannya pasti. “Tidak ada kesedihan, ketakutan, bagi orang yang benar2 mengikuti petunjuk Allah.”

QS Al Baqarah 38: Kami berfirman:”Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati,

Mari kita lihat bagaimana para ulama tafsir menjelaskan ayat ini.

Allah berfirman, “barangsiapa mengikuti petunjukKu,” Ibnu Katsir mengatakan tentang ini, barangsiapa yang benar2 mengikuti kitab2 suci yang diturunkan oleh Allah, mengikuti para Rasul, maka orang2 seperti itu tidak akan takut menghadapi apa2 di akhirat nanti. Kita pasti ke akhirat.

Tapi bagi orang2 yang mengikuti petunjuk Sunnah, dijamin oleh Allah, tidak akan ada ketakutan. Karena ketakutan itu adalah hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti takut miskin, takut hidupnya susah. Sedangkan sesuatu yang pasti akan datang, adalah yang di akhirat.

Dan mereka tidak akan bersedih. Bersedih itu adalah untuk sesuatu yang telah terjadi.

Mereka tidak akan takut mengenai akhirat mereka, dan mereka tidak akan bersedih dengan dunia mereka.

Meski mereka tidak mendapat jabatan di dunia, mereka tidak bersedih, karena dunia bukan obsesi terbesarnya. Obsesi terbesarnya adalah akhirat.

Doa yang dibaca oleh sebagia ulama kita dalam doa qunut. “Jangan sampai dunia, kekuasaan, popularitas adalah cita2 tertingginya.”

Kaum muslimin yang jujur dalam Islamnya, berdoa agar neraka dijauhkan dari mereka. Jangan Kau hadirkan kepada kami yang tidak takut kepadaMu ya Allah…

Ini lah doa orang2 yang jujur.

Dunia bukan segala2nya. Semoga kita semua diberikan petunjuk oleh Allah, karena petunjuk Allah akan membuat kita tidak bersedih.

Selasa, 09 Juni 2015

Jalan Menuju Kemandirian

Dalam kajian2 sebelumnya kita telah sama2 belajar tentang pentingnya bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang emmimpin diri sendiri, bukan dipimpin bangsa lain.

Bagaimana caranya?

Al Quran dan As Sunnah, sumber yang pastiu benar adanya, telah mengajarkan:

1. Planning
Jangan terjebak pada pekerjaan yang spontanitas, tanpa perencanaan. Sebuah perencanaan yang teliti yang melahirkan sebuah kemandirian.

Perencanaan yang benar2 berangkat dari perhitungan yang matang. Jangan sampai anak bangsa ini terjebak dalam istilah, “saya kira…” Harus berdasarkan angka2 yang kongkrit bukan angka siluman

2. Pengetahuan yang jelas

3. Skala prioritas
Karena realitasnya bangsa ini adalah bangsa manusia yang tidak bisa terlepas dari keterbatasnnya, sedangkan kebutuhan ada banyak

4. Potensi2 yang tersedia
Umat yang besar ini hidupnya bukan di atas awan, yang berdasarkan kata2 “kalau tidak salah”.

5. Kemampuan untuk mengembangkan

6. Obsesi ke depan
Anak kita yang lahir sekarang, kita didiidk untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang, sehingga obsesi kita adalah melihat puluhan tahun ke depan.

1. Planning
Para pemimpin kita zaman dulu, sudah dipersiapkan sejak usia 7 tahun, didatangkan guru2 untuk mempersiapkan ia menjadi pemimpin di masa depan.

Bukankah Nabi dipersiapkan Allah untuk menjadi pemimpin. Kenapa harus bersusah2 selama 13 tahun di Mekkah, dan kemudian hijrah ke Madinah, lalu kenapa bukan Madinah yang menjadi kota, tapi kenapa Mekkah, dsbnya.

Ini adalah bentuk perencanaan. Beliau ketika diusir dari Mekkah, tidak meminta tolong kepada Yahudi, Nasrani, Romawi, karena benar2 ingin membangun kemandirian.

Kekuatan ekonomi di Mesir bukan tanpa perencanaan, tapi karena Yusuf as mempersiapkannya dengan persiapan yang matang.

QS Yusuf 47-49:
47. Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.

48. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu siapkan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

49. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras anggur."

Nabi Yusuf planning pertanian sbb:
Tujuh tahun semangat dalam bertani
Tujuh tahun kedua mempertahankannya
Satu tahun untuk memetik hasil

Jadi 15 tahun untuk merencanakan ekonomi.

Yusuf bukan semata2 seorang nabi, tapi Nabi yang memiliki perencanaan.

Ini bisa dimulai dari individu2 juga, mulai dari anggota keluarga hingga bangsa, terbiasa dnegan planning2.

2. Pengembangan Sistem Kehidupan
Sistem yang ada, harus selalu dikembangkan. Karena kita hidup menuju sekian ratus tahun ke depan, sehingga harus dilihat kembali.
Kita bersyukur kepada Allah dan para ulama yang telah merebut kemerdekaan dari Belanda. Tapi kita melihat masih banyak peninggalan Belanda. Bagaimana orang2 masih mau menggunakan hukum2 yang ditinggalkan oleh penjajah. Manusia mana pun yang telah merdeka, masak masih mau menggunakan peraturan peninggalan penjajah.

APalagi kita kaum muslimin yang mempunyai Allah, dengan Al Quran dan As Sunnah. Karena Al Quran bukan untuk umat Islam saja, tapi untuk seluruh manusia.

Meliputi juga system pendidikan kita. Pelatihan2 kita harus diperbaharui, dinamis. Kita ingin punya mobil yang besar, sementara di sekolah anak2 kita, mobil yang dipelajari masih mobil peninggalan zaman dahulu. Di negara2 lain, yang ingin menjadi Negara maju, dia beli mobil terbaru, kemudian dipreteli, dipelajari untuk bsia mengikuti bagaimana membuat mobil yang terbaru.

Kita ini dididik untuk menjadi pemimpin, bukan sekarang, tapi juga ke depannya.


3. Potensi Sumber Daya Manusia

Di dalam masalah2 yang berkaitan dengan manajerial, keuangan, harus dikembangkan. Di zaman Nabi ada uang emas dinar, dan dirham, sehingga tidak kenal penyusutan nilai mata uang yang melorot. Jika kita ingin baik, maju, adalah sebuah pengulangan yang baik2. Yang baik2 itu kita kembangkan, jangan sampai mengikuti yang buruk2.

QS At Taubah 122: Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Di dalam ayat ini, Allah memberikan petunjuk kepada kaum muslimin, tidak boleh kaum muslimin seluruhnya perang pergi berjihad. Padahal kita tahu afdholul amal itu jihad. Tapi harus ada yang tetap di tempatnya untuk belajar ilmu agama.

Tidak semuanya menjadi Ibnu Abbas, tapi ada juga yang menjadi Khalid bin Walid.

Ada ornag yang punya potensi seperti Umar bin Khattab yang bisa melihat ummatnya. Karena ia melihat fenomena di masyarakat, kalau panglima perangnya Khalid, orang2 berkata, “asyik panglima perangnya adalah Khalid”. Khawatir dengan penyelenwangan aqidah, maka Umar mengganti panglima perang. Bukan akrena Umar tidak suka kepada Khalid.

Tidak ada istilah bangsa tertentu tidak terkalahkan. Karena ada yang mengatakan, Yahudi tidak terkalahkan. Padahal dulu Abdurrahman bin Auf miskin, tapi kemudian ia menjadi saudagar kaya karena ia bekerja dengan perencanaan yang matang.

Salman Al Farisi seorang ahli strategi perang. Ada juga Abu Dzarrin yang zuhud.

Sahabat2 Rasulullah mempunyai berbagai potensi.

Ketika kaum muslimin tidak mengadakan perencanaan, maka yang terjadi adalah, kita berada di satu lembah, dan Islam ada di lembah lainnya.

Kemandirian itu ada jalannya. Tidak akan terjadi secara spntanitas, dibutuhkan adalahnya planning dan pengembangan.

Ketika berada di masyarakat yang ebrmasalah ekonominya, kita bersungguh2 membangun ekobominya. Ketika umat Islam yang bolong2 kekuatan militernya, maka kita semua harus membantu menjadi militer yang kuat sehingga tidak dirampas bangsa lain. Ketika yang bolong2 aqidahnya, maka kita membangun aqidah bangsa itu agar tidak dibegal aqidah mereka.

Semoga bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri.