Selasa, 06 Januari 2015

Kehidupan di Jalan Allah (Al Hayatu Fii Sabilillah)

Di antara kalimat yang sering diulang di dalam Al Quran adalah Sabiilullaah. Menurut para tafsir, ketika disebut sabilullah, digunakan untuk menerangkan setiap sesuatu yang mengantarkan manusia semakin dekat kepada Allah. Di antaranya adalah jihad, haji, membangun masjid, dan seluruh kegiatan yang menuju kedekatan pada Allah.

Tapi yang akan kita kaji kali ini sabilullah yang maknanya jihad di jalan Allah. Meskipun maknanya lebih luas dari jihad fi sbalillah.

Berjuang di jalan Allah adalah sebuah kehidupan. Di dalamnya ada kehidupan yang luar biasa. Kelemahan di dalam umat Islam sesungguhnya adalah kehidupan bagi para musuh umat Islam. Akan jadi besar ummat ini dengan sebab jihad. Tidaklah sebuah bangsa meninggalkan jihad, kecuali mereka pasti hina.

Bahkan Allah sebut dalam 1 ayat untuk memerangi orang2 kafir dan orang munafik.

QS At Tahrim 9: Wahai Nabi! Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.

Kata al munaafikin dimaktuf kan dengan kata kuffar. Berarti di sini ada titik temu sehingga diatafkan munafikin terhadap kuffar, yaitu titik temu keduanya, sama2 selalu memerangi orang muslim. Jahiidil kuffaro wal munaafikin… Kalau orang2 kafir memerangi orang muslim dari luar, maka orang2 munafik memerangi orang muslim dari dalam. Allah emmbatasi yang namanya perang itu hanya fii sabiilillah.. Tidak ada perang kecuali di jalan Allah. Kalau dia berperang karena harta benda atau kekuasaan maka dia masuk neraka. Karena yang memiliki manusia hanyalah Allah, dan yang berhak mencabut nyawa hanyalah Allah, dan tidak dibenarkan membunuh kecuali dalam rangka fii sabilillah, itulah sebabnya dipertegas kata jihad dengan fii sabilillaah.

Orng2 beriman adalah orang2 yang istimewa, mereka berbeda. Termasuk dalam berperang, orang2 beriman berperang di jalan Allah. Kita memang menginginkan hidup yang tenang aman tentram, tapi orang2 kafir tidak akan diam membiarkan kaum muslimin. Maka perang yang benar adalah perang fi sabilillah

QS An Nisa 76: Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut (setan), maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.

Kenapa jihad fi sabillah disebut kehidupan? Karena jihad fi sabillah menjadi sebab untuk mendapatkan kesaksian malaikat bahwa jihadnya ini semata2 karena Allah, dan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi. Untuk itu kita dilarang menyebutkan bahwa syahid itu mati.

QS Al Baqarah 154: Dan janganlah kamu katakana kepada orang yang tewas di jalan Allah, kamu katakana mati, mereka adalah orang2 yang hidup, tapi kamu tidak menyadarinya.

Berjuang dan berkorban di jalan Allah termasuk karakteristik masyarakat Islam. Kalau kita bercermin masyarakat Islami, tidak ada yang menandingi keIslamian masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah dan sahabat. Kehidupan mereka adalah berjuang di jalan Allah. Seluruh potensi yang mereka miliki, semua digunakan untuk berjuang di jalan Allah SWT.

Ada realitas yang tidak bisa kita pungkiri. Di zaman sekarang ini, potensi yang digunakan untuk memperjuangkan Islam ini yang sisa2, bukan berangkat dari pengorbanan. Umat Islam di Indonesia ini 1 milyar jumlahnya, tapi berdakwah digunakan di waktu yang sisa2, sisa umurnya, menunggu ketiak sudah tua, sisa2 kekuasaan jabatan, menunggu sudah pension. Padahal orang2 kafir, ketika mereka sednag menjabat, mereka gunakan untuk mencegah kemajuan kaum muslimin.

Berjuang dan berkorban di jalan Allah, merupakan karakteristik masyarakat Islam.

QS At Taubah 24: Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Ayat ini menggambarkan bahwa tidak ada jihad kecuali ada pengorbanan. Meninggalkan keluarganya, harta bendanya, agar menyintai Allah Rasul dan jihad di jalanNya lebih besar dari pada dunia.

Seorang mukmin tidak akan meninggalkan jihad, meninggalkan pengorbanan, kecuali karena dua hal:
1. Cinta dunia yang berlebihan (hubbud dun ya).
Dunia ini di antaranya adalah diri kita sendiri, anak-anak kita, rumah kita yang sudah kita bangun bertahun2, ini lah yang menjadikan manusia yang meskipun beragama Islam, enggan menjalankan jihad di jalan Allah.
Tuduhan2 yang membuat orang menjadi benci terhadap jihad

QS Al Baqarah 165: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Ada manusia2 yang menjadi tandingan2 Allah. Mereka menyintai anak-anaknya, jabatannya, hartanya lebih mereka cintai daripada cinta mereka kepada Allah.

2. Khawatir hilangnya sebab2 ketenangan, kesenangam hobi, selera.
Orang yang seperti itu, dia kahwatir kalau dia mati, istrinya kawin lagi, jabatannya diambil orang, dll spt itu membuat orang meninggalkan jihad di jalan Allah. Sudah terkenal, sudah kaya, masak harus mati. Seolah2 jihad itu pasti mati, padahal jihad itu tidak mesti mempercepat ajal. Bukankah Khalid bin Walid setiap Rasulullah berperang mengikuti Rasulullah, tapi beliau mati di atas ranjang.

Tidak sedikit orang2 yang meninggal karena minum2an keras oplosan, terlindas kendaraan, karena tawuran, dan itu tidak terhormat.

Sedangkan berjihad di jalan Allah adalah senang, bahagia.

Di mana perjuangan, balasannya adalah syurga.


Orang yang beriman yang jujur dengan keimanan kita, dan tanda keimanan kita adalah berjuang di jalan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar