Sabtu, 27 September 2014

Tugas Khilafah

QS Al Baqoroh 30:
Wa idz qoola Robbuka lil malaaikati innii jaa 'ilun fil ardhi kholiifah.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi".

Tema ttg khilafah adalah tema yg sangat penting, sehingga berulang2 disebutkan di AQ.
Siapa khilafah? Ulama memiliki beberapa pendapat, yaitu:

1. Para Nabi dan Rasul
QS Shad 26: Ya Daud, sesungguhnya kami jadikan kamu Khalifah di muka bumi ini.
Risalah Kepemimpinan adalah risalah para nabi dan Rasul. Bila kita mewarisi Kepemimpinan motivasi kita adalah karena kita mewarisi risalah nabi dan Rasul, bukan dikarenakan kekuasaan.
Tafsir Al Baqoroh 30: sesungguhnya Kami jadikan manusia itu pemimpin di muka bumi untuk menegakkan hukum2 Allah.

2. Penduduk
QS Al A'rof 129: "Semoga Rabb kamu membinasakan musuh kamu dan Allah menjadikan kamu Khalifah di muka bumi..."

Tugas apa yang harus manusia emban sebagai Khalifah.

1. Urgensi Kerja (Ahamiyatul 'Amal)
Ketika manusia diangkat oleh Allah sbg pemimpin, maka tugas pertamanya adalah kerja.
Ketika ada ayat Al Quran dimulai dengan "qul" maka itu suatu perintah yang menunjukkan bobot kerja.

Termasuk dalam mencari rezeki, di mana seolah2 dalam bekerja itu tidak ada istilah hari liburnya.
QS Al Jumu'ah 10: Apabila sholat (jumat) telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah rezeki Allah.
Ayat di atas menekankan betapa penting nya bekerja itu. Meski pun kita harus realistis ketika capek kita harus istirahat.

2. Selalu menganalisa/melihat kreatif menemukan inovasi2 baru.
Diri kita dan anak2 kita harus kita persiapkan dan mampu menjawab tuntutan zaman ya.
Tugas Kepemimpinan kita bukan semata-mata untuk 5 tahun, tapi untuk sepanjang zaman.
Hadist: "Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya."

Kita semua akan ditanya oleh Allah. Para ibu tentang anaknya, guru tentang anak muridnya, pejabat2 tentang rakyatnya, apa yang dipimpinnya sudah sesuai dg aturan Allah atau tidak.
Manusia ketika menjadi pemimpin, selalu menganalisa, ketika menemukan yg tidak benar harus ia perbaiki.

Semoga kita diridhoi Alloh.

Alloh melarang kita utk mengikuti yg sebabnya tdk kita ketahui.
QS Al Isro 36: "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya."
Pendengaran didahulukan daripada yg lainnya, menandakan Pendengaran sangat penting. Sehingga telinga kita, anak kita dan anak bangsa ini, seharusnya selalu mendengarkan kebaikan.

Tidak sedikit orang2 yg buta, tapi karena ia sholeh dan alim, ia bisa hafal Al Quran.
Tugas2 kekhilafahan itu harus banyak2 mendengar dari rakyatnya. Umar bin Khattab mendengar protes dari perempuan tua yang protes tentang penetapan batasan mahar (mas kawin) oleh Umar. Umar mendengarkan dan mengakui kesalahan nya
Sehingga muncul lah ungkapan Umar yang terkenal itu:
"Perempuan itu lah yg benar dan saya lah yang salah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar