Jumat, 27 Februari 2015

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Di antara dasar2 hubungan kita dalam bermasyarakat adalah al amru bil maruf wa nahyu anil munkar. Diberikan semangat untuk mengajak berbuat baik, dan semangat untuk menjauhi keburukan.

Ma’ruf itu adalah sesuatu yang kebaikannya diketahui melalui Islam dan melalui akal sehat.

Ukuran yang baik, bukan suatu kebiasaan tertentu. Ukurannya adalah Islam dan akal sehat. Kalau Allah SWT telah menyebut ma’ruf, meskipun dunia menginformasikan yang berbeda, dan media memberitakan setiap saat untuk membentuk opini, tetap saja itu ma’ruf

Al munkar adalah sesuatu yang ditolak oleh Islam dan akal sehat,

Allah SWT ketika memberikan ajaranNya, ini demi kebaikan kita semua. Sedangkan orang yang menyukai kemungkaran, maka itu membahayakan orang lain. Meskipun itu menambah anggaran kekayaan Negara, tapi bila itu munkar, maka harus ditolak.

Amar ma’ruf nahi munkar tidak mungkin dilakukan oleh individu, tapi harus berjamaah. Harus ada ummah.

QS Ali Imran 104: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Seseorang mungkin bisa menyuruh saudara nya untuk sholat, berbuat baik pada orang tua, itu bisa dilakukan secara per orangan karena ringan. Tapi apabila kemunkaran dilakukan oleh penguasa, atau pengusaha besar, mencegah kemungkaran ini sulit untuk dilakukan oleh per seorangan. Maka mencegah kemungkaran harus dilakukan oleh ummat yang mempunyai kekuatan, yang punya energy untuk amar ma’ruf nahi munkar, maka dari itu di ayat di atas perintah ditujukan kepada segolongan ummat, sehingga amar mma'ruf nahi munkar itu dilakukan secara berjamaah.

Memang ini berat, tapi ini adalah kemenangan yang besar.

Ulaaika humul muflihuunn, menggambarkan bahwa masyarakat yang sukses adalah orang-orang yg selalu menegakkan amar maruf nahi munkar.

Cara amar ma’ruf nahi munkar juga harus benar. Jangan sampai kita melakukan amar ma’ruf nahi munkar, tapi justru dengan melakukan kemunkaran yang lebih besar.

Apa keutamaan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan bermasyarakat?

1. Daerah yang ma’ruf akan semakin luas. Sehingga ketika kita di rumah, yang lebih dominan adalah yang baik-baik. Di kantor, yang lebih dominan adalah yang ma’ruf. Di pasar, yang lebih dominan adalah yang ma’ruf, sehingga orang tidak mau berbuat curang, dstnya. Ketika amar ma’ruf ditegakkan di seluruh lini masyarakat, maka daerah kemungkaran semakin kecil.

Tidak kita katakan bahwa kemungkaran akan lenyap. Karena kemunkaran tidak mungkin lenyap, tapi kemungkaran akan menjadi dilakukan secara sembunyi2. Tapi berbeda dengan kondisi di mana kemungkaran sudah secara terbuka dilakukan dimana2. Perzinaan dipertontonkan, dan pelakunya malah menjadi idola. Naudzubillahi min dzalik. Bila perzinaan menjadi bebas seperti ini, maka orang tua menjadi tidak tenang, apabila anaknya kuliah di luar kota. Tidak tercipta ketenangan di dalam masyarakat.

Ketika seluruh elemen masyarakat sudah menyintai perbuatan ma’ruf dan membenci kemungkaran, maka seandainya ada orang yang melakukan perzinaan, maka dia melakukannya secara sembunyi2.

Harus ada hisbah, yaitu tim tertentu yang dibentuk oleh pemerintah, yang tugasnya adalah amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga tidak akan ada PNS jalan2 di Mall di jam kerja, anak2 sekolah di Mall di jam sekolah, dstnya.  Sehingga pelanggaran2 tidak akan terjadi. Hisbah ini memiliki legal formal, sehingga tidak ada kekacauan mengenai keabsahannya.

Setiap muslim juga dididik dengan hisbah, sehingga tidak akan diam ketika ma’ruf ditinggalkan, dan tidak akan diam ketika kemunkaran dikerjakan di masyarakat. Karena setiap muslim walau ia tidak diangkat oleh pemerintah sebagai tim hisbah, tapi ia sudah memiliki semangat amar maruf nahi munkar.

2. Menjadi umat terbaik.
Ada ayat2 yang tidak membutuhkan tafsir karena sudah jelas, seperti dalam QS Ali Imran 110 ini.
Ali Imran 110:  Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Begitu pentingnya, amar maruf nahi munkar sampai2 disebutkan lebih dahulu daripada watukminuunabillah (beriman kepada Allah). Untuk menjaga keimanan sebuah keluarga, masyarakat, dibutuhkan amar maruf nahi munkar. Sehingga akan semakin sedikit hal2 yang melenceng dari Islam, sehingga penyebutan amar maruf nahi munkar didahulukan.

3.  Selamat dari Fitnah, Malapetaka, musibah, laknat
Masyarakat manapun di dunia ini, di mana umat muslimnya rajin ibadah, maka akan diselamatkan.

QS Al Anfal 25: Dan takutlah terhadap fitnah (malapetaka) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya,

Fitnah di sini adalah malapetaka. Yang tidak hanya menimpa orang2 dzholim saja tapi seluruh masyarakat kena, juga orang2 soleh, yaitu karena mereka mendiamkan kemungkaran. Karena membiarkan kemungkaran, berarti ia telah mengundang murka Allah.

Hadist yang disampaikan melalui Abu Bakar Ash Shiddiq,
Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab orang-orang secara keseluruhan akibat perbuatan mungkar yang dilakukan oleh seseorang, kecuali mereka melihat kemungkaran itu di depannya, dan mereka sanggup menolaknya, akan tetapi mereka tidak menolaknya. Apabila mereka melakukannya, niscaya Allah akan mengadzab orang yang melakukan kemungkaran tadi dan semua orang secara menyeluruh.”

QS Al A’raf 164-166: Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina”

Ketika orang2 beramar maruf nahi munkar, menasehati masyarakatnya, ada saja sebagian masyarakat yang usil, mengkritisi, mengomentari, kenapa sibuk2 mengurusi orang lain, “kalau Allah saja menghendaki kemunkaran, kenapa sibuk2 mengurusi orang lain?” Maka dijawab oleh para dai, “agar kami bisa menjawab saat kami ditanya di hari Akhirat nanti, dan agar masyarakat bertaqwa.” Di situlah orang2 yang mencegah kemunkaran.

4. Diselamatkan Allah dari laknat

Al Maidah 78-79:
78. Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
79. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.

Lagi2 berbicara tentang bani Israil. Memang tidak ada bangsa yang ada sejak zaman dulu dan masih hidup hingga kini, yang melebih penyebutannya di dalam Al Quran daripada bangsa bani Israil. Ini menggambarkan agar umat Islam waspada dari mereka.

Kenapa mereka dilaknat Allah? Karena tdk melaksanakan tugas amar ma’ruf Nahi munkar.

Bangsa Yahudi dilaknat Allah di QS Al A’raf 166. Sampai-sampai yahudi dilaknat menjadi kera. Apakah kera benar atau siaftanya yang seperti kera, wallahua’lam.

5. Kepemimpinan di dunia
Akan diberikan tamkin, kepemimpinan di muka bumi ini.
QS Al Haj 39-41:
39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

Semoga masyarakat kita diberikan petunjuk oleh Allah untuk beramar ma’ruf nahi munkar secara bersama2. Sehingga lebih banyak kebaikannya, dan lebih sempit keburukannya. Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar