Tema besarnya adalah beberapa hasil dari
hidup bersama Al Quran. Apa hasil yang bisa kita petik dari hidup bersama Al
Quran?
1. Pertolongan
Allah berjanji dan janji Allah adalah keniscayaan.
Barangsiapa yang benar2 berjuang untuk menegakkan ajaran Allah, pasti akan
Allah beri pertolongan.
QS Muhammad 7: Hai Orang2 yang Beriman.
Jika kamu menolong (ajaran) Allah, pasti Allah akan menolong dan memenangkan
kalian. Dan Allah emmberikan tsabat (ketegaran) pendirian kalian.
Allah memanggil hamba2Nya dengan panggilan
yang membahagiakan, yang menjadikan kita semua dimanjakan oleh Allah.
Mari kita lihat ayat ini agar kita lebih
nikmat dan yakin dengan pertolongan Allah. Ketika kita yakin janji Allah itu
benar, tapi kita tidak mendapatkannya, berarti kita yang belum memenuhi syarat
untuk mendapatkannya.
Bisa mengalahkan musuh2, meski jumlahnya
lebih banyak, senjatanya lebih hebat. Tidak cukup kita dengan mengaku sebagai
Islam, status kita Islam tapi tidak menjalani Islam secara total, maka tidak
akan mendapatkan janji Allah itu.
Seluruh potensi yang dimiliki digunakan
untuk berjuang di jalan Allah, bukan dg yang sisa2, apalagi bagi yang tidak
mengeluarkan potensi apa pun.
2. Ditetapkan pendiriannya
Dalam melaksanakan apa?
1. Kewajiban kita terhadap Islam,
Memberikan keteguhan dalam menjalankan
kewajiban Islam. Jangan sampai ketika Islam dilecehkan dia tidur diam menjadi
penonton saja.
2. Menegarkan kaum muslimin ketika orang2
Islam berjuang melawan orang2 kafir yang dzholim.
QS Al Hajj 39: Telah diizinkan (berperang)
bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
Kenapa orang2 Islam diberikan izin oleh
Allah untuk memerangi orang2 kafir? Karena dia didzholimi, jadi bukan karena ia
kafir. Ini salah. Ini sebuah pemaksaan. Karena laa ikrooha fiddin. Orang Islam
emmerangi orang kafir bukan karena kekafirannya tapi karena kedzholimannya.
Apa Sikap orang2 beriman terhadap janji
Allah?
1. Tsiqoh (kepercayaan yang utuh, keyakinan
yang sempurna) bahwa janji Allah itu pasti benar
Kenapa? Karena Allah memberikan sifat
kepada DIRINYA, sesungguhnya Allah adalah benar2 Maha Kuat dan Maha Perkasa
QS Al Hajj 40: Innallaaha la qowiyyun aziz (Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,)
Pertanyaannya: kalau seseorang berjuang dan
Allah menjamin bahwa dia akan dimenangkan sedangkan Allah adalah Al Qowiy dan
Al Aziz, maka kekuatan mana lagi yang dapat mengalahkan?
Karena seluruh kekuatan bumi dunia bersatu
padu dibandingkan kekuatan Allah, maka tidak ada apa2nya. Ini diabadikan dalam
perang2 dan perjuangan yang dilakukan para Nabi dan dilanjutkan para
sahabatnya.
Untuk lebih memantapkan lagi, walau
sebenarnya kita sudah mantab dan tidak boleh ragu sedikit pun, mari kita lihat
bagaimana redaksi Al Quran ketika Allah berjanji memenangkan umat Islam.
1. Allah menghadirkan sekian banyak alat
untuk mempertegas dengan banyaknya.
QS Al Hajj 40: Wa la yan shuronnAllooha man
yanshuruhu
(Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya.)
Innallaaha la qowiyyun aziz
(Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat
lagi Maha Perkasa,)
Di dalam ayat di atas digunakan jumlah
ismiyah menunjukkan tetap kontinyu, sehingga janji ini tidak hanya berlaku pada
zaman Rasul dan para sahabat saja. Tidak! Ini terus berlanjut hingga kepada
kita yang komitmen pada aturan2 Allah.
QS Ash Shoffat 171-173: Dan Sesungguhnya
telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rosul. (yaitu)
sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat kemenangan. Dan sesungguhnya
tentara Kami itulah yang pasti menang.
Li ibaadinaa (untuk hamba2 Kami.)
Kalau ada kata ibaad (hamba) yang
dinisbatkan kepada Allah, maka itu adalah kehormatan kepada hamba itu.
Janji Allah kepada kaum muslimin baik
kepada Rasul dan pengikutnya, yang dihadirkan oleh Allah adalah li ibaadinaa
(hamba2Kami). Menggandengkan kata ibaad dengan kami, itu kerhormatan pada
mereka.
Dalam surat Al Isra, Nabi diisra’ kan itu
adalah penghormatan kepada Nabi, maka Allah hadirkan kata Abdi untuk menyebut
Nabi Muhammad, dan bukan kata Muhammad.
Di Quran Surat Al Furqan ayat 1, digunakan
ala abdihi.
Memang betul kita punya atasan yang harus
kita hormati, tapi tidak boleh menjadi budaknya atasan. Kita dicptkan oleh
Allah sama, kita semua adalah hamba2 Allah.
Sesungguhnya aku ciptakan seluruh hambaKu
adalah hanif.
Hadist shohih ketika nabi SAW bersabda yang
membangun optimism kaum muslimin, suatu saat umat ini dimenangkan oleh Allah.
Tidak akan tiba hari kiamat sebelum kaum
muslimin berjuang melawan orang2 Yahudi lalu mereka berhasil membunuh orang2
yahudi, ketika itulah orang2 yahudi bersembunyi di belakang batu yang besar dan
pohon yang besar, memberitahu ya muslimin di belakang kami ada orang Yahudi,
bunuh lah dia. Kecuali pohon ghorqot, karena pohon itu ditanam oleh orang2
Yahudi.
Yang dipanggil di hadist di atas adalah
kaum muslimin, bukan orang Arab, bukan orang Indonesia. Jadi hadist ini berlaku
bagi orang2 beriman, tidak dilihat kebangsaannya.
Kenapa kaum muslimin di Indonesia itu
banyak, tapi yang benar2 menjadi hamba Allah sedikit?
Ketika kita benar2 menjadi hamba2 Allah,
maka kita akan dimenangkan Allah, sebagaimana Allah memanangkan pahlawan kita,
ulama2 kita yang dimenangkan oleh Allah atas tentara Belanda yang senjatanya
lebih lengkap.
Semoga kita dimenangkan oleh Allah sehingga
kita menjadi bangsa yang besar. Pemimpinnya disayangi oleh rakyatnya dan
rakyatnya disayangi oleh pemimpinnya. Karena diikat oleh rasa cinta kepada
Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar