Senin, 02 Februari 2015

Pertolongan dan Kemenangan itu Hanya dari Allah SWT

Tema besarnya adalah beberapa hasil dari hidup bersama Al Quran. Apa hasil yang bisa kita petik dari hidup bersama Al Quran?

1. Pertolongan
Allah berjanji dan janji Allah adalah keniscayaan. Barangsiapa yang benar2 berjuang untuk menegakkan ajaran Allah, pasti akan Allah beri pertolongan.

QS Muhammad 7: Hai Orang2 yang Beriman. Jika kamu menolong (ajaran) Allah, pasti Allah akan menolong dan memenangkan kalian. Dan Allah emmberikan tsabat (ketegaran) pendirian kalian.

Allah memanggil hamba2Nya dengan panggilan yang membahagiakan, yang menjadikan kita semua dimanjakan oleh Allah.

Mari kita lihat ayat ini agar kita lebih nikmat dan yakin dengan pertolongan Allah. Ketika kita yakin janji Allah itu benar, tapi kita tidak mendapatkannya, berarti kita yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkannya.

Bisa mengalahkan musuh2, meski jumlahnya lebih banyak, senjatanya lebih hebat. Tidak cukup kita dengan mengaku sebagai Islam, status kita Islam tapi tidak menjalani Islam secara total, maka tidak akan mendapatkan janji Allah itu.

Seluruh potensi yang dimiliki digunakan untuk berjuang di jalan Allah, bukan dg yang sisa2, apalagi bagi yang tidak mengeluarkan potensi apa pun.

2. Ditetapkan pendiriannya
Dalam melaksanakan apa?
1. Kewajiban kita terhadap Islam,
Memberikan keteguhan dalam menjalankan kewajiban Islam. Jangan sampai ketika Islam dilecehkan dia tidur diam menjadi penonton saja.
2. Menegarkan kaum muslimin ketika orang2 Islam berjuang melawan orang2 kafir yang dzholim.

QS Al Hajj 39: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

Kenapa orang2 Islam diberikan izin oleh Allah untuk memerangi orang2 kafir? Karena dia didzholimi, jadi bukan karena ia kafir. Ini salah. Ini sebuah pemaksaan. Karena laa ikrooha fiddin. Orang Islam emmerangi orang kafir bukan karena kekafirannya tapi karena kedzholimannya.

Apa Sikap orang2 beriman terhadap janji Allah?

1. Tsiqoh (kepercayaan yang utuh, keyakinan yang sempurna) bahwa janji Allah itu pasti benar
Kenapa? Karena Allah memberikan sifat kepada DIRINYA, sesungguhnya Allah adalah benar2 Maha Kuat dan Maha Perkasa

QS Al Hajj 40: Innallaaha la qowiyyun aziz (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,)

Pertanyaannya: kalau seseorang berjuang dan Allah menjamin bahwa dia akan dimenangkan sedangkan Allah adalah Al Qowiy dan Al Aziz, maka kekuatan mana lagi yang dapat mengalahkan?
Karena seluruh kekuatan bumi dunia bersatu padu dibandingkan kekuatan Allah, maka tidak ada apa2nya. Ini diabadikan dalam perang2 dan perjuangan yang dilakukan para Nabi dan dilanjutkan para sahabatnya.

Untuk lebih memantapkan lagi, walau sebenarnya kita sudah mantab dan tidak boleh ragu sedikit pun, mari kita lihat bagaimana redaksi Al Quran ketika Allah berjanji memenangkan umat Islam.

1. Allah menghadirkan sekian banyak alat untuk mempertegas dengan banyaknya.

QS Al Hajj 40: Wa la yan shuronnAllooha man yanshuruhu
(Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.)
Innallaaha la qowiyyun aziz
(Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,)
Di dalam ayat di atas digunakan jumlah ismiyah menunjukkan tetap kontinyu, sehingga janji ini tidak hanya berlaku pada zaman Rasul dan para sahabat saja. Tidak! Ini terus berlanjut hingga kepada kita yang komitmen pada aturan2 Allah.

QS Ash Shoffat 171-173: Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rosul. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat kemenangan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.

Li ibaadinaa (untuk hamba2 Kami.)
Kalau ada kata ibaad (hamba) yang dinisbatkan kepada Allah, maka itu adalah kehormatan kepada hamba itu.

Janji Allah kepada kaum muslimin baik kepada Rasul dan pengikutnya, yang dihadirkan oleh Allah adalah li ibaadinaa (hamba2Kami). Menggandengkan kata ibaad dengan kami, itu kerhormatan pada mereka.

Dalam surat Al Isra, Nabi diisra’ kan itu adalah penghormatan kepada Nabi, maka Allah hadirkan kata Abdi untuk menyebut Nabi Muhammad, dan bukan kata Muhammad.

Di Quran Surat Al Furqan ayat 1, digunakan ala abdihi.

Memang betul kita punya atasan yang harus kita hormati, tapi tidak boleh menjadi budaknya atasan. Kita dicptkan oleh Allah sama, kita semua adalah hamba2 Allah.

Sesungguhnya aku ciptakan seluruh hambaKu adalah hanif.

Hadist shohih ketika nabi SAW bersabda yang membangun optimism kaum muslimin, suatu saat umat ini dimenangkan oleh Allah.

Tidak akan tiba hari kiamat sebelum kaum muslimin berjuang melawan orang2 Yahudi lalu mereka berhasil membunuh orang2 yahudi, ketika itulah orang2 yahudi bersembunyi di belakang batu yang besar dan pohon yang besar, memberitahu ya muslimin di belakang kami ada orang Yahudi, bunuh lah dia. Kecuali pohon ghorqot, karena pohon itu ditanam oleh orang2 Yahudi.

Yang dipanggil di hadist di atas adalah kaum muslimin, bukan orang Arab, bukan orang Indonesia. Jadi hadist ini berlaku bagi orang2 beriman, tidak dilihat kebangsaannya.

Kenapa kaum muslimin di Indonesia itu banyak, tapi yang benar2 menjadi hamba Allah sedikit?

Ketika kita benar2 menjadi hamba2 Allah, maka kita akan dimenangkan Allah, sebagaimana Allah memanangkan pahlawan kita, ulama2 kita yang dimenangkan oleh Allah atas tentara Belanda yang senjatanya lebih lengkap.


Semoga kita dimenangkan oleh Allah sehingga kita menjadi bangsa yang besar. Pemimpinnya disayangi oleh rakyatnya dan rakyatnya disayangi oleh pemimpinnya. Karena diikat oleh rasa cinta kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar