Di antara bentuk pertolongan Allah kepada hambaNya,
adalah argumentasi yang kuat, alasan yang kuat, dan dalil yang sahih, yang
benar. Ini juga bagian dari kemenangan.
Kemenangan yang berupa anugerah Allah itu
maknanya luas. Sehingga kaum muslimin tidak akan terperangkap ke satu bentuk
kemenangan, yang kalau kemenangan itu tidak ada, mampu mengarahkan ke bentuk
yang lainnya.
QS Ash Shaffat 98: Maka mereka menginginkan
tipu daya kepada Ibrahim. Lalu Kami jadikan mereka itu yang lemah hujjahnya,
lemah argumentasinya.
Menurut tafsir Ath Thobari.
Orang2 kafir dijadikan lemah hujjahnya, dan
kami menangkan Ibrahim dengan hujjah. Jadi tidak selama kemenangan dengan
senjata. Tapi juga dengan hujjah, ketika orang2 musyrik tidak bisa menjawab
siapa yang menghancurkan patung2nya.
Menurut mufassir Abu Suud:
Lalu Ibrahim mengalahkan orang kafir dan
membikin orang kafir diam tidak bisa bicara. Sehingga kita tidak boleh putus
asa dan diam di dunia ini dalam memperjuangkan agama Allah. Kalau dulu
kelihatan kemenangan dalam mendapatkan rampasan perang, kalau sekarang berupa
kursi pemerintahan, bukan itu saja. Tapi kemanangn dalam bentuk lain.
Kita bisa lihat juga ayat2 Allah yang
berbicara tentang kemenangan yang diberikan kepada kaum muslimin sehingga
lawannya tidak bisa bicara, bungkam seribu Bahasa.
Ini semua, yang berbicara kemenangan berupa
argumentasi, menunjukkan betapa pentingnya mengetahui berargumen yang benar.
Seseorang tidak akan berargumentasi dengan kuat melebihi masdar Allah. Karena
apa saja yang datang dari Al Quran dan Sunnah itu pasti benar. Ilmu adalah
firman Allah dan sabda Rasulullah SAW.
Pertolongan Allah bisa berupa mencegah. Allah
melindungi orang beriman dan menjaga orang yang berjuang di jalan Allah, dan
mencegah musuh2nya jangan sampai menyakitinya.
Mungkin seseorang tidak mendapatkan kursi
jabatan, tapi dalam perjuangannya dia dilindungi Allah. Mari kita lihat ayat Al
Quran yang memperlihatkan bentuk kemenangan ini.
QS Al Maidah 67: Hai Rasul, sampaikan apa
yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Seandainya kamu tidak menyampaikan
risalahNya, Allah akan menjagamu dari (kejahatan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak akan memberikan petunjuk kepada orang2 kafir.
Ini bekal yang sangat mahal bagi kita dalam
perjuangan bahwa Allah akan emnjaga diri kita dengan cara mencegah dan
menghalang2i musuh2 Islam dari menyakitinya.
Ketika ayat2 Al Quran sudah begitu jelas,
mari kita tambah lagi dengan Sunnah an Nabawiyah. Tafsirul Quran bis Sunnah.
Hadist dari Jabir meriwayatkan, Kami
berangkat bersama Rasulullah SAW dalam peperangan fi sabilillah, sehingga kami
sampai di Datur riqo sehingga ketika kami sampai di pohon yang teduh, Nabi
berteduh di bawah pohon yang rindang, datang orang2 yang musyrik, sementara
pedang Rasulullah digantungkan di atas pohon, dan orang2 musryik itu mengambil
pedang itu dan menghunusnya dan berkata, “ya Muhammad, apakah kamu takut
kepadaku?”
Rasul menjawab, “Tidak!”
Orang2 musyrik bertanya, “Siapa yang dapat
menghalang2i kamu dari ku?”
Rasul menjawab, “Allah yang akan
menghalangi ku dari kamu.”
Ini contoh dari pertolongan Allah SWT.
Pertolongan itu bernama penjagaan Allah. Allah mencegah orang2 kafir untuk
menyakiti orang2 Islam.
QS Al Hijr 94-95: Maka sampaikanlah olehmu
secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu
daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),
Di dalam ayat ini Allah berfirman kepada
Nabi agar Nabi tetap kukuh, atidak takut kepada apa pun dan siapa pun di mana
pun, dan ketika berjuang di jalan Allah, maka Allah akan mencukupi. Allah SWT
pasti menjaga dan memelihara hamba2Nya. Dalam sekian banyak bentuk2 kemenangan,
maka jelaslah bagi kita semuanya ttg makna Nashr (pertolongan Allah), yang
mempunyai makna kemenangan yang luas dan hakekat yang mendalam, yang akan
diberikan ilmu oleh Allah tentang makna kemenangan. Dan kemenangan yang berupa
sesuatu yang langsung terlihat, misalnya seseorang mendapatkan jabatan yang
jabatannya bisa dipergunakan untuk kemenangan, itu bukan satu2nya kemenangan.
Itu adalah kemenangan yang zhahir. Manusia ketika menyebutkan tentang
kemenangan, yang ada di benaknya adalah kemenangan yang zhahir. Kemenangan
zhahir dalam konteks zaman Rasulullah, menang dalam perang2, dan dalam konteks
sekarang adalah dalam bentuk perolehan kursi di DPR, mendapatkan jabatan, dll.
Kenapa justru kemenangan seperti ini yang
popular?
1. Karena sesungguhnya kemenangan yang
seperti ini yang zhohir, yang nampak.
2. Itu adalah sebuah pertolongan Allah yang
mengumpulkan antara kemenangan agama dan sekaligus kemenangan aktifis dakwah,
maka dari itu membuat orang senang, karena double.
3. kemenangan aktifitis dakwah, kemenangan
orang yg berjuang di jalan Allah, sehingga mudah dipahami.
Itu adalah sebuah kemenangan yang disukai,
yang disenangi oleh jiwa manusia. Itu adalah kemenangan yang cepat. Kemenangan
yang nampak, itu sesuatu yang dicintai setiap manusia, tidak bisa kita
pungkiri. Tapi kemenangan itu bukan seperti yang ada di benak kita. Tapi yang
sebenarnya adalah kemenangan Al Quran, As Sunnah, Al Islam, ketika Islam ada di
mana2, ada di rumah kita, di kantor kita, di masyarakat kita, di pemerintahan
kita, maka itulah kemenangan yang besar.
Tidak ada yang mengatakan bahwa Nuh itu
gagal, padahal yang beriman hanya sedikit. Karena yang sedikit itu komitmen
kepada Allah. Buat apa banyak pengikutnya seperti yang didapatkan oleh Firaun,
tapi akhirnya Firaun itu dikalahkan Allah di dunia dan di akhirat. Buat apa
kemenangan bisnis, tapi akhirnya Qorun dibakar ditelan ke dalam bumi.
Semoga kita mendapatkan kemenangan yang penuh
berkah. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar