Selasa, 03 Februari 2015

Bentuk Kemenangan: Argumentasi yang Kuat


Di antara bentuk pertolongan Allah kepada hambaNya, adalah argumentasi yang kuat, alasan yang kuat, dan dalil yang sahih, yang benar. Ini juga bagian dari kemenangan.

Kemenangan yang berupa anugerah Allah itu maknanya luas. Sehingga kaum muslimin tidak akan terperangkap ke satu bentuk kemenangan, yang kalau kemenangan itu tidak ada, mampu mengarahkan ke bentuk yang lainnya.

QS Ash Shaffat 98: Maka mereka menginginkan tipu daya kepada Ibrahim. Lalu Kami jadikan mereka itu yang lemah hujjahnya, lemah argumentasinya.

Menurut tafsir Ath Thobari.
Orang2 kafir dijadikan lemah hujjahnya, dan kami menangkan Ibrahim dengan hujjah. Jadi tidak selama kemenangan dengan senjata. Tapi juga dengan hujjah, ketika orang2 musyrik tidak bisa menjawab siapa yang menghancurkan patung2nya.

Menurut mufassir Abu Suud:
Lalu Ibrahim mengalahkan orang kafir dan membikin orang kafir diam tidak bisa bicara. Sehingga kita tidak boleh putus asa dan diam di dunia ini dalam memperjuangkan agama Allah. Kalau dulu kelihatan kemenangan dalam mendapatkan rampasan perang, kalau sekarang berupa kursi pemerintahan, bukan itu saja. Tapi kemanangn dalam bentuk lain.

Kita bisa lihat juga ayat2 Allah yang berbicara tentang kemenangan yang diberikan kepada kaum muslimin sehingga lawannya tidak bisa bicara, bungkam seribu Bahasa.

Ini semua, yang berbicara kemenangan berupa argumentasi, menunjukkan betapa pentingnya mengetahui berargumen yang benar. Seseorang tidak akan berargumentasi dengan kuat melebihi masdar Allah. Karena apa saja yang datang dari Al Quran dan Sunnah itu pasti benar. Ilmu adalah firman Allah dan sabda Rasulullah SAW.

Pertolongan Allah bisa berupa mencegah. Allah melindungi orang beriman dan menjaga orang yang berjuang di jalan Allah, dan mencegah musuh2nya jangan sampai menyakitinya.

Mungkin seseorang tidak mendapatkan kursi jabatan, tapi dalam perjuangannya dia dilindungi Allah. Mari kita lihat ayat Al Quran yang memperlihatkan bentuk kemenangan ini.

QS Al Maidah 67: Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Seandainya kamu tidak menyampaikan risalahNya, Allah akan menjagamu dari (kejahatan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang2 kafir.

Ini bekal yang sangat mahal bagi kita dalam perjuangan bahwa Allah akan emnjaga diri kita dengan cara mencegah dan menghalang2i musuh2 Islam dari menyakitinya.

Ketika ayat2 Al Quran sudah begitu jelas, mari kita tambah lagi dengan Sunnah an Nabawiyah. Tafsirul Quran bis Sunnah.
Hadist dari Jabir meriwayatkan, Kami berangkat bersama Rasulullah SAW dalam peperangan fi sabilillah, sehingga kami sampai di Datur riqo sehingga ketika kami sampai di pohon yang teduh, Nabi berteduh di bawah pohon yang rindang, datang orang2 yang musyrik, sementara pedang Rasulullah digantungkan di atas pohon, dan orang2 musryik itu mengambil pedang itu dan menghunusnya dan berkata, “ya Muhammad, apakah kamu takut kepadaku?”
Rasul menjawab, “Tidak!”
Orang2 musyrik bertanya, “Siapa yang dapat menghalang2i kamu dari ku?”
Rasul menjawab, “Allah yang akan menghalangi ku dari kamu.”

Ini contoh dari pertolongan Allah SWT. Pertolongan itu bernama penjagaan Allah. Allah mencegah orang2 kafir untuk menyakiti orang2 Islam.

QS Al Hijr 94-95: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),

Di dalam ayat ini Allah berfirman kepada Nabi agar Nabi tetap kukuh, atidak takut kepada apa pun dan siapa pun di mana pun, dan ketika berjuang di jalan Allah, maka Allah akan mencukupi. Allah SWT pasti menjaga dan memelihara hamba2Nya. Dalam sekian banyak bentuk2 kemenangan, maka jelaslah bagi kita semuanya ttg makna Nashr (pertolongan Allah), yang mempunyai makna kemenangan yang luas dan hakekat yang mendalam, yang akan diberikan ilmu oleh Allah tentang makna kemenangan. Dan kemenangan yang berupa sesuatu yang langsung terlihat, misalnya seseorang mendapatkan jabatan yang jabatannya bisa dipergunakan untuk kemenangan, itu bukan satu2nya kemenangan. Itu adalah kemenangan yang zhahir. Manusia ketika menyebutkan tentang kemenangan, yang ada di benaknya adalah kemenangan yang zhahir. Kemenangan zhahir dalam konteks zaman Rasulullah, menang dalam perang2, dan dalam konteks sekarang adalah dalam bentuk perolehan kursi di DPR, mendapatkan jabatan, dll.

Kenapa justru kemenangan seperti ini yang popular?
1. Karena sesungguhnya kemenangan yang seperti ini yang zhohir, yang nampak.
2. Itu adalah sebuah pertolongan Allah yang mengumpulkan antara kemenangan agama dan sekaligus kemenangan aktifis dakwah, maka dari itu membuat orang senang, karena double.
3. kemenangan aktifitis dakwah, kemenangan orang yg berjuang di jalan Allah, sehingga mudah dipahami.

Itu adalah sebuah kemenangan yang disukai, yang disenangi oleh jiwa manusia. Itu adalah kemenangan yang cepat. Kemenangan yang nampak, itu sesuatu yang dicintai setiap manusia, tidak bisa kita pungkiri. Tapi kemenangan itu bukan seperti yang ada di benak kita. Tapi yang sebenarnya adalah kemenangan Al Quran, As Sunnah, Al Islam, ketika Islam ada di mana2, ada di rumah kita, di kantor kita, di masyarakat kita, di pemerintahan kita, maka itulah kemenangan yang besar.

Tidak ada yang mengatakan bahwa Nuh itu gagal, padahal yang beriman hanya sedikit. Karena yang sedikit itu komitmen kepada Allah. Buat apa banyak pengikutnya seperti yang didapatkan oleh Firaun, tapi akhirnya Firaun itu dikalahkan Allah di dunia dan di akhirat. Buat apa kemenangan bisnis, tapi akhirnya Qorun dibakar ditelan ke dalam bumi.

Semoga kita mendapatkan kemenangan yang penuh berkah. Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar