Jumat, 05 Juni 2015

Mengenal Nabi Muhammad SAW Lebih Dekat Lagi

Kenapa ini tema yang sangat penting? Karena kebenaran kita dalam berislam, tergantung dari sejauh mana kita mengenal Rasulullah.

1. Nabi yang rahmah
Karena nabi adalah orang yang sangat menyayangi ummatnya. Tidak ada kebaikan yang diketahui Nabi, kecuali disampaikan. Dan juga tidak ada bahagia yang tidak disampaikan kepada kita agar kita tahu bahayanya.

QS At Taubah 128: Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman.

QS Al Anbiya’ 107: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

Di sini menggunakan adatul hasyr, yaitu ma dan illaa, tidaklah Kami utus Muhammad, kecuali untuk rahmat bagi seluruh alam.

Seluruh risalah nabi adalah rahmat. Sebagai contoh saja, mari kita lihat beberapa contohnya.

Pertama sebagai contoh, ketika Nabi berumah tangga, maka seluruh rumah tangga Nabi adalah rahmah. Nabi adalah orang yang paling romantis. Bahkan untuk memanggil istrinya saja, dia pilih panggilan yang paling romantis. Sebagai contoh saja, Nabi memanggil Aisyah dengan “yaa humairoh” (si pipi kemerah2an).

Kedua, di dalam bermasyarakat. Tidak ada masyarakat yang anggotanya saling mencintai melebihi seperti di zaman Rasulullah.

QS Al Hujurat 10: Sesungguhnya orang2 beriman itu bersaudara

Bahkan sahabat2 Nabi yang ditarbiyah oleh Rasulullah, bukan hanya mencintai saudaranya, bahkan sampai ke puncak yang lebih tinggi yaitu al ittsaar (mendahulukan saudaranya). Penduduk yang ada di Madinah, siap memberikan harta bendanya, rumahnya, kaumnya untuk diberikan kepada dakwah Islam.

QS Al Hasyr 9: Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang orang yang beruntung
                 
2. Risalah Nabi dalam Memerintah Bangsa dan Negara adalah adil dan aman

Kenapa sebuah masyarakat yang dipimpin Nabi adalah masyarakat yang aman? Karena mereka adalah orang2 yang beriman. Jika orang2 itu beriman, jauh dari syirik, maka dia akan diberikan rasa aman.

QS Al An’am 82: Orang2 yang beriman, yang tidak menodai imannya dengan syirik, itulah orang2 yang mendapatkan rasa aman.

Orang2 yang dholim di masa itu, bisa dihitung dengan jari. Bandingkan dengan Negara yang dipimpin oleh orang yang tidak mengikuti aturan Allah, di mana2 terjadi kkegoncangan.

Ketika Usamah bin Zayid, orang yang dicintai Nabi, anaknya sangat dicintai, dan bapaknya sangat dicintai, melobi

Demi Allah, seandainya Fathimah anaknya Muhammad mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya.

Sehingga tidak ada yang mendemo Nabi, karena rakyatnya merasakan adil dan aman

3. Nabi yang memberikan teladan

Nabi yang tidak cukup untuk dikagumi. Kalau hanya untuk dikagumi, orang kafir pun mengagumi Nabi. Bahkan ada oran kafir yang menempatkan Nabi sebagai orang hebat no 1 di dunia. Walau kita bisa mendebat orang2 rangking lainnya di bawahnya.

Tapi Nabi bukan sekedar untuk dikagumi. Nabi untuk diteladani. Diteladani dalam kehidupan keluarganya, kehidupan berbangsa dan bernegaranya.

Bagaimana agar kita mampu meneladani Nabi, tidak sekedar mengagumi?

1. Unsur keistimewaan
Guru agar diteladani siswanya, orang tua agar diteladani oleh anaknya, dstnya, mereka harus mempunyai nilai lebih.

Nabi dijaga oleh Allah agar selalu istimewa.

2. Kesamaan.

Nabi adalah manusia, ummatnya juga manusia. Itulah sebabnya Allah tidak mengutus Rasul dalam bentuk malaikat seperti yang diminta orang2 kafir. Tapi Nabi adalah manusia sama seperti ummatnya, agar mudah diteladani.

Al Furqon 20: Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.

4. Nabi yang seluruh hidupnya adalah dakwah

Seluruh kehidupannya adalah dakwah. Allah mengutus Rasulullah sebagai dai yang mengajak kepada Allah, bukan untuk fanatic kepada dirinya dan golongannya.

Ketika kita wajib meneladani Rasulullah, maka seluruh hidupnya adalah dakwah.

1. Seluruh fase hidupnya adalah dakwah
Ketika masih sulit hidupnya, ia berdakwah, ketika sudah mudah hidupnya ia berdakwah.

2. Rumah tangga nabi adalah rumah tangga dakwah.
Dakwah itu melalui keteladanan. Sebelum kita ceramah, maka kita melakukannya terlebih dahulu. Kita harus menjadi teladan.
Itulah sebabnya ketika sedikit saja ada masalah di dalam rumah tangga Rasulullah, yaitu karena Nabi di rumah Zainab bintu Jahsyn (istri Nabi), diberikan madu, nabi senang madu. Ternyata Hafshah tidak senang Nabi minum madu di rumah istri lainnya. Hafshah mengajak Aisyah untuk mengatakan, “ini bau minuman apa? Bau yang tidak enak.” Karena dikatakan seperti itu, sampai2 Nabi mengharamkan madu. Langsung Allah tegur, kenapa Nabi mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah.


QS At Tahrim 5: Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh Jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan

Ibunda kita sampai diancam oleh Allah hanya karena masalah minum madu. Kalau Nabi mencerai kalian, Nabi akan menikah dnegan istri2 yang lebih baik dari kalian.

Kenapa sampai diancam cerai gara2 madu? Karena rumah tangga Nabi adalah rumah tangga teladan.

Untuk menggambarkan betapa gegernya rumah tangga tersebut, kita bisa lihat bagaimana percakapan antara Muhajirin dan Anshar di Madinah. “apakah karena akan datang Raja Ghassan?”
Ini juga menggambarkan bahwa Arab pada masa dahulu itu tidak ada apa2nya kalau bukan karena Islam, karena orang Arab pada masa itu mengekor pada Romawi dan juga takut kepada bangsa2 lain, yang saat itu Raja lain yang ditakuti adalah Raja Ghassan.

Dijawab, “bahkan ini lebih dahsyat lagi dari Raja Ghassan.”

Ini untuk menggambarkan betapa dahsyatnya kejadian di dalam rumah tangga Nabi, sampai2 diceritakan seperti di atas.


Semoga kita mengenal dan mencintai Nabi Muhammad SAW setiap saat, bukan hanya di saat tertentu saja, bulan tertentu saja. Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar