Kamis, 11 Juni 2015

Sifat Hamba2 Allah yang disayang Allah



QS Al Furqan 63:

63. Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.

64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.

1. Berjalan di muka bumi dengan rendah hati

2. Al Hilmu (Sifat santun lemah lembut sabar menghadapi cercaan orang lain)

Dia mampu menjawab ejekan orang2. Tapi dia biarkan karena ketinggian moral dirinya. Dia biarkan karena tugas2 dakwah itu masih banyak. Tidak habis energinya untuk merespon orang2 yang jahil. Karena mereka tidak tahu, makanya mereka mengucapkan kata2 yang jahil.

Hadist Nabi kepada seorang sahabat yang berakhlaq Al Hilmu: “Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlaq yang terpuji yang dicintai oleh Allah, yaitu al hilmu dan al hunaa (tidak tergesa2).

Seorang pemimpin, seorang ayah, karena nabi adalah pemimpin, orang tua dari anak2nya, harus selalu cerdas melihat sisi kebaikan saudaranya.

Nabi menyampaikan kelebihan rakyatnya, disampaikan kepada dunia. Tapi kalau ada keburukan saudaranya, ia simpan keburukan saudaranya itu dan tidak dibesar2kan.

3. Menjadikan malam harinya dengan sholat.
Begitu pentingnya sholat malam, bukan hanya dijelaskan di surat Al Furqan 63 saja, tapi juga di ayat2 lainnya.

As Sajdah 15-16:

15. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.

16. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Malam harinya dihidupkan dengan sholat. Bagaimana supaya bisa QL? Maka ikuti Sunnah Nabi lainnya, yaitu segera setelah isya untuk tidur. Setelah sholat isya, jangan berlama2 untuk becanda, supaya bisa segera tidur dan bangun QL.

Mereka sedikit untuk tidur. Mereka gunakan waktu malam untuk QL, untuk sujud.

Untuk menilai kecendekiawanan seseorang, Al Imam Hasan Al Basri ra, ada yang bertanya kepadanya, dia menjawab, lalu tetap ditanya lagi, “Ya Imam, orang yang faqih (orang yang ahli kitab fiqih/hukum).

Al Imam Hasan Al Basri itu disebut sebagai pangkal para ulama.
Beliau menjawab untuk meluruskan persepsi tadi, Seseorang yang faqih itu bukan sebatas keilmuwannya, tapi faqih itu adalah orang siang harinya berpuasa, dan malamnya QL.

Apakah kelebihan QL?

Malam hari memang beda. Di siang hari kita juga ibadah, tapi suasana ibadah di malam hari, lain dengan di siang hari. Kekhusyukan, ketenangan, tidak sama dengan ibadah di siang hari. Apalagi persaingan itu begitu ketat.

Di malam hari kita bangun, mendapatkan pencerahan dari Allah.

Maka para ibadurrahman bangun di malam hari dan mereka berdoa.

Al Muzzammil 1-9:
1:  Wahai orang yang berselimut!
2:  Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit.
3:  Satu perduanya atau kurangilah daripadanya sedikit.
4:  Atau lebih daripadanya. Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. 
5:  Sesungguhnya Kami (Allah) akan menurunkan kepada engkau perkataan yang berat.
6:  Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih mantap dan bacaan lebih berkesan.
7:  Sesungguhnya bagi engkau pada siang hari, urusan yang panjang.
8:  Sebutlah nama Rab (Tuhan) engkau, dan beribadahlah kepada-Nya (kepada Allah) dengan sebenar-benar ibadah. 
9:  Rab (Tuhan) masyrik dan maghrib, tiada Ilah (Tuhan) melainkan Dia (Allah), maka ambillah Dia (Allah) sebagai pelindung.

Di awal turun surat ini Nabi dan Sahabat2nya wajib hukumnya untuk QL, selama 1 tahun. Kemudian setelah turun ayat terakhir surat ini, maka QL wajib hukumnya hanya bagi Rasulullah, dan Sunnah bagi para sahabat.

5. Sedang2 saja, tengah2 dalam membelanjakan harta
Dalam membelanjakan hartanya, tidak terjebak di kutub ekstrem yang sama2 membahayakan, tidak boros dan tidak kikir.

Hamba2 Allah yang disayang oleh Allah, ketika menginfakkan harta bendanya, tidak boros, tidak mubazir. Karena orang yang boros akan merusak tatanan ekonomi. Juga tidak pelit, tidak kikir.

Untuk menambah wawasan kita, seperti apa komentar ulama untuk mendifinisikan apa itu boros dan apa itu kikir.

Ibnu Jarir, syaikh mufassir, mengatakan
1. Boros itu adalah ketika seseorang membelanjakan harta bendanya, adalah setiap belanja untuk berbuat maksiat kepada Allah, walau cuma sedikit.
Ketika dibelikan untuk membeli minum2an keras yang membahayakan dirinya dan bangsanya.
Walau sedikit, tapi untuk maksiat, membahayakan diri kiita, orang lain, dan akhirat kita, maka itu adalah boros.
2. Kikir itu adalah ketika seseorang wajib menjalankan perintah Allah, tapi dia tidak melaksanakannya, itu kikir. Walau ia melakukan hal2 lain yang bukan dalam rangka ibadah kepada Allah dalam jumlah banyak.

Boros: orang yang berlebihan dalam berbelanja, menembus batas2 kepatutan.

Walau itu adalah uang milik kita sendiri. Tapi tidak lazim, untuk belanja setiap hari sekian, untuk pernikahan, sekian.

Kikir: ketika seseorang mengurangi sesuatu yang seharusnya, maka ia juga kikir. Walau ia mengeluarkan ratusan juta, tapi kalau untuk zakat yang wajib ia tidak keluarkan, maka ia juga kikir.

Boros: kedzholiman. Korupsi sedikit saja sudah boros, apalagi banyak.

Dengan bimbingan Al Quran seperti ini, maka kita diberikan pemahaman oleh Allah SWT tentang pemakaian harta dengan benar. Memang benar, sesorang memiliki harta bendanya, tapi ia tidak boleh menggunakan uangnya dengan kemauannya sendiri sebebas2nya. Liberal!

Kalau seseorang menggunakan uangnya sendiri untuk mabuk, lalu ia mengendarai mobil, maka akan membahayakan orang lain.

Ketika orang berzina, tapi membahayakan orang lain karena merusak lingkungannya.

Di mana pun di dunia ini, banyak pelacur, maka mental mereka juga rendah.

Maka dari itu kita jangan kikir dan jangan juga boros.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar