QS Al Furqan 63:
63. Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang
baik.
64. Dan orang yang melalui malam hari
dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
1. Berjalan di muka bumi dengan rendah hati
2. Al Hilmu (Sifat santun lemah lembut
sabar menghadapi cercaan orang lain)
Dia mampu menjawab ejekan orang2. Tapi dia
biarkan karena ketinggian moral dirinya. Dia biarkan karena tugas2 dakwah itu
masih banyak. Tidak habis energinya untuk merespon orang2 yang jahil. Karena
mereka tidak tahu, makanya mereka mengucapkan kata2 yang jahil.
Hadist Nabi
kepada seorang sahabat yang berakhlaq Al Hilmu: “Sesungguhnya kamu mempunyai
dua akhlaq yang terpuji yang dicintai oleh Allah, yaitu al hilmu dan al hunaa
(tidak tergesa2).
Seorang
pemimpin, seorang ayah, karena nabi adalah pemimpin, orang tua dari anak2nya,
harus selalu cerdas melihat sisi kebaikan saudaranya.
Nabi
menyampaikan kelebihan rakyatnya, disampaikan kepada dunia. Tapi kalau ada
keburukan saudaranya, ia simpan keburukan saudaranya itu dan tidak dibesar2kan.
3. Menjadikan
malam harinya dengan sholat.
Begitu
pentingnya sholat malam, bukan hanya dijelaskan di surat Al Furqan 63 saja,
tapi juga di ayat2 lainnya.
As Sajdah 15-16:
15. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila
diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih
serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.
16. Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan
rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka.
Malam harinya
dihidupkan dengan sholat. Bagaimana supaya bisa QL? Maka ikuti Sunnah Nabi
lainnya, yaitu segera setelah isya untuk tidur. Setelah sholat isya, jangan
berlama2 untuk becanda, supaya bisa segera tidur dan bangun QL.
Mereka sedikit
untuk tidur. Mereka gunakan waktu malam untuk QL, untuk sujud.
Untuk menilai
kecendekiawanan seseorang, Al Imam Hasan Al Basri ra, ada yang bertanya
kepadanya, dia menjawab, lalu tetap ditanya lagi, “Ya Imam, orang yang faqih
(orang yang ahli kitab fiqih/hukum).
Al Imam Hasan Al
Basri itu disebut sebagai pangkal para ulama.
Beliau menjawab
untuk meluruskan persepsi tadi, Seseorang yang faqih itu bukan sebatas
keilmuwannya, tapi faqih itu adalah orang siang harinya berpuasa, dan malamnya
QL.
Apakah kelebihan
QL?
Malam hari
memang beda. Di siang hari kita juga ibadah, tapi suasana ibadah di malam hari,
lain dengan di siang hari. Kekhusyukan, ketenangan, tidak sama dengan ibadah di
siang hari. Apalagi persaingan itu begitu ketat.
Di malam hari
kita bangun, mendapatkan pencerahan dari Allah.
Maka para
ibadurrahman bangun di malam hari dan mereka berdoa.
Al Muzzammil
1-9:
1: Wahai orang yang berselimut!
2: Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit.
3: Satu perduanya atau kurangilah daripadanya
sedikit.
4: Atau lebih daripadanya. Dan bacalah al-Qur’an
itu dengan perlahan-lahan.
5: Sesungguhnya Kami (Allah) akan menurunkan
kepada engkau perkataan yang berat.
6: Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah
lebih mantap dan bacaan lebih berkesan.
7: Sesungguhnya bagi engkau pada siang hari,
urusan yang panjang.
8: Sebutlah nama Rab (Tuhan) engkau, dan
beribadahlah kepada-Nya (kepada Allah) dengan sebenar-benar ibadah.
9: Rab (Tuhan) masyrik dan maghrib, tiada Ilah
(Tuhan) melainkan Dia (Allah), maka ambillah Dia (Allah) sebagai pelindung.
Di awal turun surat ini Nabi
dan Sahabat2nya wajib hukumnya untuk QL, selama 1 tahun. Kemudian setelah turun
ayat terakhir surat ini, maka QL wajib hukumnya hanya bagi Rasulullah, dan Sunnah
bagi para sahabat.
5. Sedang2 saja,
tengah2 dalam membelanjakan harta
Dalam
membelanjakan hartanya, tidak terjebak di kutub ekstrem yang sama2
membahayakan, tidak boros dan tidak kikir.
Hamba2 Allah yang
disayang oleh Allah, ketika menginfakkan harta bendanya, tidak boros, tidak
mubazir. Karena orang yang boros akan merusak tatanan ekonomi. Juga tidak
pelit, tidak kikir.
Untuk menambah
wawasan kita, seperti apa komentar ulama untuk mendifinisikan apa itu boros dan
apa itu kikir.
Ibnu Jarir,
syaikh mufassir, mengatakan
1. Boros itu
adalah ketika seseorang membelanjakan harta bendanya, adalah setiap belanja
untuk berbuat maksiat kepada Allah, walau cuma sedikit.
Ketika dibelikan
untuk membeli minum2an keras yang membahayakan dirinya dan bangsanya.
Walau sedikit,
tapi untuk maksiat, membahayakan diri kiita, orang lain, dan akhirat kita, maka
itu adalah boros.
2. Kikir itu
adalah ketika seseorang wajib menjalankan perintah Allah, tapi dia tidak melaksanakannya,
itu kikir. Walau ia melakukan hal2 lain yang bukan dalam rangka ibadah kepada Allah
dalam jumlah banyak.
Boros: orang
yang berlebihan dalam berbelanja, menembus batas2 kepatutan.
Walau itu adalah
uang milik kita sendiri. Tapi tidak lazim, untuk belanja setiap hari sekian,
untuk pernikahan, sekian.
Kikir: ketika
seseorang mengurangi sesuatu yang seharusnya, maka ia juga kikir. Walau ia
mengeluarkan ratusan juta, tapi kalau untuk zakat yang wajib ia tidak
keluarkan, maka ia juga kikir.
Boros:
kedzholiman. Korupsi sedikit saja sudah boros, apalagi banyak.
Dengan bimbingan
Al Quran seperti ini, maka kita diberikan pemahaman oleh Allah SWT tentang
pemakaian harta dengan benar. Memang benar, sesorang memiliki harta bendanya,
tapi ia tidak boleh menggunakan uangnya dengan kemauannya sendiri sebebas2nya.
Liberal!
Kalau seseorang
menggunakan uangnya sendiri untuk mabuk, lalu ia mengendarai mobil, maka akan
membahayakan orang lain.
Ketika orang
berzina, tapi membahayakan orang lain karena merusak lingkungannya.
Di mana pun di
dunia ini, banyak pelacur, maka mental mereka juga rendah.
Maka dari itu
kita jangan kikir dan jangan juga boros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar