Ketika Al Quran menjelaskan begitu panjang
mengenai sifat2 orang kafir, ini bukan lah suatu kebetulan, karena Al Quran
dibersihkan dari segala bentuk kebetulan. Ini supaya bisa diambil hikmahnya,
yaitu orang2 beriman agar tidak menyerupai sifat2 orang kafir.
1. Beriman sepotong-sepotong
Beriman kepada Nabi fulan, tapi kufur
terhadap Nabi yang lainnya.
Ini bisa kita lihat di dalam
QS An Nisa 150-151:
150. Sesungguhnya orang-orang yang kafir
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara
(keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, "Kami
beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain)", serta
bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),
151. Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.
Mereka mengatakan, kami beriman dengan
sebagian, dan kufur kepada sebagian.
Sifat seperti ini, kalau tidak waspada,
bisa jadi ada orang2 beriman yang sifatnya mendekati orang kafir, yaitu
memotong2 keimanan. Sebagai ornag beriman, kita mengakui dan m
Walau ia mengaku beriman, tapi ia
sebenarnya kufur. Karena keimanan itu harus utuh, tidak bisa iman sebagian dan
kufur kepada sebagian yang lainnya.
Ulaa ika humul kaafiruuna haqqo (mereka itu
lah sebenar2nya orang kafir)
Allah menolak orang2 yang memilah2
keimanan, dan menegur mereka dengan teguran yang keras, dan menjadikan adzab
yang berat di akhirat.
QS Al Baqarah 85-86
85. Apakah kamu mempercayai sebagian kitab
dan kamu kafir dengan yang sebagian? Maka tidaklah ada ganjaran buat
orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu, melainkan kehinaan dalam
kehidupan dunia ini, dan pada hari kiamat akan di kembalikan mereka kepada
sesangat- sangat azab. Dan tidaklah Allah lengah dari apa yang kamu kerjakan.
86. Mereka itulah orang-orang yang membeli
kehidupan dunia dengan akhirat, maka tidaklah akan diringankan dari mereka
siksaan itu, dan tidak-lah mereka akan ditolong.
Allah hinakan orang beriman yang
sepotong-sepotong.
Kaum muslimin yang
dimuliakan dengan Al Quran dan Sunnah, jangan sampai mengikuti orang2 kafir,
yaitu memilah memilih sesuai dengan hawa nafsunya.
Kalau ajaran
toleransi di dalam Al Quran, dia mau terima, tapi kalau ajaran jihad, dia tidak mau.
Atau sebaliknya. Justru ajaran jihad diterima, tapi ajaran toleransi ditolak.
Kalau sudah memilah2 sesuai hawa nafsu seperti ini, maka akan terjadi kehinaan di dunia, dan di akhirat adzab yang
keras.
2. Sebagian yang
lain melindungi sebagian lainnya
Orang2 kafir di
dunia ini hidup dalam satu masyarakat yang utuh, tidak terbelah, mereka saling
mendukung dalam mempertahankan kekafirannya, dan saling mendukung dalam
memerangi kaum muslimin, apa pun agamanya. Allah yang paling tahu sifat orang2
kafir.
QS Al Maidah 51: Hai
orang2 yang beriman, jangan kamu jadikan Yahudi dan Nashoro sebagai wali-wali
kamu.
Wali di antara
maknanya adalah teman dekat, pemimpin, pelindung.
Karena mereka
saling membantu, sebagian yang satu dengan sebagian lainnya.
Bila kalian
menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sudah menjadi bagian dari mereka.
Mengaku beriman, tapi keberpihakannya kepada orang kafir.
Kita menyintai dan
membenci itu adalah dalam rangka aqidah.
Ayat ini ditutup
dnegan “Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang2 dholim”
Ini artinya,
orang2 yang menjadikan orang2 kafir sebagai teman dekat, maka Allah tidak akan
memberikannya hidayah.
Meski seluruh
dunia mengatakan ia benar.
QS Al Anfal 73: Orang-orang
kafir itu, sebagiannya menjadi teman sebagian yang lain.
Jadi logikanya,
orang beriman, harus lebih solid. Jangan sampai orang beriman cakar2an. Orang2
kafir saja bersatu padu dengan teman2nya, masak kamu orang beriman tidak
bersatu padu. Kalau itu terjadi, maka akan terjadi fitnah yang besar.
3. Mengingkari
janji
QS Ar Ra’d 25-26:
25. Dan orang-orang
yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya dan memutuskan apa yang
diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan berbuat kerusakan di bumi, mereka
itulah memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahannam).
26. Allah
melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang
Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan
dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit dan sementara) dibanding kehidupan
akhirat.
Apa saja janji
yang mereka rusak?
1. Wasiat/perintah
Allah kepada makhluknya.
Ketika Allah
memberikan perintah yang harus dicegah, maka mereka langgar.
2. Ayat ini yang
berbicara ttg sifat orang kafir merusak janjinya, ini turun tentang ahlul kitab
dan orang2 munafik di sekitar mereka. Yaitu mereka tidak mengakui kenabian Nabi
Muhammad, padahal di kitab sucinya, sudah tertulis akan adanya nabi terakhir
bernama Ahmad. Jadi bukan karena mereka tidak tahu, tapi karena iri dan dengki.
Sesungguhnya Allah
menjelaskan dalam ayat ini, seluruh orang yang syirik, kufur dan nifaq. Mereka
semuanya merusak janji dengan Allah, janji tauhid, janji beriman. Ketika di
dalam kandungan, sudah diambil janji, bahwa mereka beriman kepada Allah.
QS Al Anfal 55-57:
55. Sesungguhnya
makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah
orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman.
56. (yaitu)
orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, kemudian setiap kali berjanji
mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah)
57. Maka jika
engkau (Muhammad) mengungguli mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah
orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, agar mereka
mengambil pelajaran.
Allah sendiri yang
mengatakan bahwa orang kafir adalah seburuk2nya makhluk bernyawa.
Kalau janji dengan
Allah saja dirusak, apalagi janji dengan manusia.
Tidak sedikit umat
Islam yang kalah dalam pertarungan karena mereka kalah terhadap janji2 orang
kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar