Senin, 08 Juni 2015

Amar Ma’ruf Nahi Munkar



Setiap anggota masyarakat, diberikan semangat untuk menasehati saudaranya, melakukan banyak ekbajikan, dan mencegah kemungkaran.

Apa itu ma’ruf, dan apa itu munkar?

Al ma’ruf adalah sesuatu yang kebaikannya diketahui melalui Islam dan melalui akal sehat. Jadi ukuran yang baik itu bukan selera manusia, atau golongan tertentu, sesuatu itu baik. Ukurannya adalah Allah, dan juga sudah barang tentu akal yang sehat.

Kalau Allah sudah menyebut itu ma’ruf, lalu diberitakan setiap saat bah

Al munkar adalah setiap sesuatu yang ditolak oleh Islam, oleh akal sehat. Meskipun sesuatu itu dianggap bisa menambah devisa, menambah anggaran Negara. Tapi bila itu mungkar, maka harus ditolak.

Sementara seseorang yang senang dengan kemungkaran, itu adalah kesenangannya pribadi, dan membahayakan orang lain.

Amar ma’ruf nahi munkar itu tidak bisa dilakukan oleh individu, maka dari itu di dalam Al Quran redaksinya selalu dalam bentuk jamak.

QS Ali Imran 104: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Harus ada ummat yang mempunyai power, kekuasaan, energy, untuk bisa amar ma’ruf nahi munkar.

Kalau amar ma’ruf mungkin, walau tidak selamanaya, seseorang bisa menyuruh orang lain sholat, berbuat baik kepada orang tua, itu masih ringan. Tapi bila mencegah kemungkaran, itu tidak bisa dengan individu, apalagi bila kemungkaran itu dilakukan oleh pemerintah, oleh pengusaha yang kuat dan kaya.

Ini harus dilakukan oleh orang2 yang robbaniyyin. Ini memang berat, tapi itulah orang2 yang sukses. Di Al Quran digambarkan seolah2 orang2 yang sukses, masyarakat yang beruntung adalah masyarakat yang selalu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ulaaikahumul muflihun.

Ketika dasar2 dalam kehidupan bermasyarakat, di antaranya adalah amar ma’ruf nahi munkar, pertanyaannya adalah, apa urgensi amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan bermasyarakat? Karena kalau Allah ememrintahkan sesuatu, pasti ada urgensinya. Di antaranya yang Nampak adalah:

1. Daerah yang ma’ruf itu akan semakin luas.
Sehingga ketika kita di rumah, maka yang lebih dominan adalah yang baik2. Ketika kita di kantor, yang lebih dominan adalah yang baik2. Karena masyarakatnya adalah masyarakat yang cinta yang ma’ruf.

Ketika ma’ruf tegak di masyarakat, maka daerah kemungkaran semakin sempit. Ruang gerak setan semakin sempit.

Seandainya, naudzubillahi mindzalik, terjadi perzinaan, itu terjadi sembunyi2. Sedangkan bila kemungkaran sudah meluas, orang2 berzina secara terang2an, bahkan zina diiklankan, dan orang2 pezina dijadikan idola. Sehingga orang tua tidak tenang, ayah tidak tenang bila anaknya kuliah di luar kota, dsbnya.

Itu sebabnya petunjuk Allah dalam masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara, harus ada Hisbah, sebuah tim yang dibentuk oleh Negara untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Sehingga tidak seperti sekarang, jam sekolah ada anak2 jalan2 di mall,

Setiap muslim, walau tidak ditunjuk menjadi hisbah oleh pemerintah, ia tetap menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.

Sehingga, hisbah itu ada dua:
1. Ditunjuk secara lagal formal oleh pemerintah sehingag tidak terjadi ketimpangan2 dalam masyarakat
2. Setiap muslim adalah hisbah, sehingga tidak akan diam melihat kemungkaran.

2. Ummat Islam menjadi ummat terbaik
Ayat ini jelas, tidak membutuhkan tafsir, seperti dalam Ali Imron 110.

QS Ali Imron 110: Kamu adalah umat yang terbaik yang ditampilkan untuk seluruh umat manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Apa yang dikerjakan ummat terbaik ini? Yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Begitu pentingnya amar ma’ruf nahi munkar, daripada wa tu’minuuna billah (beriman kepada Allah), padahal iman pada Allah itu penting.

Untuk menjaga keimanan sebuah keluarga, masyarakat dan bangsa, dibutuhkan amar ma’ruf nahi munkar. Ada korelasi dengan iman kepada Allah, sehingga didahulukan amar ma’ruf nahi munkar dengan iman kepada Allah.

Bagaimana masyarakat yang kita cintai karena Allah ini, agar benar2 diridhoi Allah.

3. Selamat dari fitnah, malapetaka, musibah, laknat.
Masyarakat mana pun di dunia ini, di mana kaum muslimin rajin amar ma’ruf, maka akan diselamatkan Allah dari malapetaka.

QS Al Anfal 25: Takutlah kalian akan fitnah (malapetaka), yang tidak hanya meinpa orang2 dzholim di antara kalian saja, tapi seluruh masyarakat, yaitu ketika masyarakat membiarkan kemungkaran.

Kalau ada musibah, tidak mengenai orang2 dholim saja, tapi semua orang. Karena ketika ia membiarkan, itu tandanya ia setuju.

Apabila masyarakat emlihat kemungkaran, lalu tidak mengubahnya, maka Allah akan mengubah masyarakat seluruhnya.

QS. Al A’raf 164-166:
164 Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa".
165. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik
166. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina
Ketika orang2 beramar ma’ruf nahi munkar, ada saja orang yang usil, mengkritik, mengomentari, “kenapa kamu sibuk2 menasehati orang lain?” Maka dijawab oleh aktifis da’wah yang beramar ma’ruf nahi munkar, “agar kami bisa menjawab

Tidak ada bangsa2 zaman dahulu yang sering disebut2 di dalam Al Quran melebihi Bani Israil.

Al Maidah 78-79
78. Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
79. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.

Kenapa mereka dilaknat Allah? Karena mereka tidak emlaksanakan tugas amar am’ruf nahi munkar.

Mereka dijauhkan dari rahmat Allah, maka bangsa yahudi dikutuk oleh Allah, dijadikan kera (Al Maidah 166), apakah kera dalam makna sesunguu


4. Diberikan kekuasaan, kepemimpinan di muka bumi

Al Hajj 39-41:
39. Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:` Tuhan kami hanyalah Allah `. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa
41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan

Orang2 yang kami berikan tamkin, apa yang emreka lakukan?
1. membayar zakat
2. amar ma’ruf nahi munkar.

Semoga masyarakat Indonesia, diberikan petunjuk oleh Allah, untuk sama2 amar ma’ruf nahi munkar, sehingga nanti yang lebih dominan adalah yang ma’ruf. Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar