Setiap anggota masyarakat, diberikan
semangat untuk menasehati saudaranya, melakukan banyak ekbajikan, dan mencegah
kemungkaran.
Apa itu ma’ruf, dan apa itu munkar?
Al ma’ruf adalah sesuatu yang kebaikannya
diketahui melalui Islam dan melalui akal sehat. Jadi ukuran yang baik itu bukan
selera manusia, atau golongan tertentu, sesuatu itu baik. Ukurannya adalah
Allah, dan juga sudah barang tentu akal yang sehat.
Kalau Allah sudah menyebut itu ma’ruf, lalu
diberitakan setiap saat bah
Al munkar adalah setiap sesuatu yang
ditolak oleh Islam, oleh akal sehat. Meskipun sesuatu itu dianggap bisa
menambah devisa, menambah anggaran Negara. Tapi bila itu mungkar, maka harus
ditolak.
Sementara seseorang yang senang dengan
kemungkaran, itu adalah kesenangannya pribadi, dan membahayakan orang lain.
Amar ma’ruf nahi munkar itu tidak bisa dilakukan
oleh individu, maka dari itu di dalam Al Quran redaksinya selalu dalam bentuk
jamak.
QS Ali Imran 104: Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Harus ada ummat yang mempunyai power,
kekuasaan, energy, untuk bisa amar ma’ruf nahi munkar.
Kalau amar ma’ruf mungkin, walau tidak
selamanaya, seseorang bisa menyuruh orang lain sholat, berbuat baik kepada
orang tua, itu masih ringan. Tapi bila mencegah kemungkaran, itu tidak bisa
dengan individu, apalagi bila kemungkaran itu dilakukan oleh pemerintah, oleh
pengusaha yang kuat dan kaya.
Ini harus dilakukan oleh orang2 yang robbaniyyin.
Ini memang berat, tapi itulah orang2 yang sukses. Di Al Quran digambarkan
seolah2 orang2 yang sukses, masyarakat yang beruntung adalah masyarakat yang
selalu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Ulaaikahumul muflihun.
Ketika dasar2 dalam kehidupan
bermasyarakat, di antaranya adalah amar ma’ruf nahi munkar, pertanyaannya
adalah, apa urgensi amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan bermasyarakat?
Karena kalau Allah ememrintahkan sesuatu, pasti ada urgensinya. Di antaranya
yang Nampak adalah:
1. Daerah yang ma’ruf itu akan semakin
luas.
Sehingga ketika kita di rumah, maka yang
lebih dominan adalah yang baik2. Ketika kita di kantor, yang lebih dominan
adalah yang baik2. Karena masyarakatnya adalah masyarakat yang cinta yang ma’ruf.
Ketika ma’ruf tegak di masyarakat, maka
daerah kemungkaran semakin sempit. Ruang gerak setan semakin sempit.
Seandainya, naudzubillahi mindzalik,
terjadi perzinaan, itu terjadi sembunyi2. Sedangkan bila kemungkaran sudah
meluas, orang2 berzina secara terang2an, bahkan zina diiklankan, dan orang2
pezina dijadikan idola. Sehingga orang tua tidak tenang, ayah tidak tenang bila
anaknya kuliah di luar kota, dsbnya.
Itu sebabnya petunjuk Allah dalam
masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara, harus ada Hisbah, sebuah tim yang
dibentuk oleh Negara untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Sehingga tidak seperti sekarang, jam
sekolah ada anak2 jalan2 di mall,
Setiap muslim, walau tidak ditunjuk menjadi
hisbah oleh pemerintah, ia tetap menjalankan amar ma’ruf nahi munkar.
Sehingga, hisbah itu ada dua:
1. Ditunjuk secara lagal formal oleh
pemerintah sehingag tidak terjadi ketimpangan2 dalam masyarakat
2. Setiap muslim adalah hisbah, sehingga
tidak akan diam melihat kemungkaran.
2. Ummat Islam menjadi ummat terbaik
Ayat ini jelas, tidak membutuhkan tafsir,
seperti dalam Ali Imron 110.
QS Ali Imron 110: Kamu adalah umat yang
terbaik yang ditampilkan untuk seluruh umat manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Apa yang dikerjakan ummat terbaik ini?
Yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Begitu pentingnya amar ma’ruf nahi munkar,
daripada wa tu’minuuna billah (beriman kepada Allah), padahal iman pada Allah itu
penting.
Untuk menjaga keimanan sebuah keluarga,
masyarakat dan bangsa, dibutuhkan amar ma’ruf nahi munkar. Ada korelasi dengan
iman kepada Allah, sehingga didahulukan amar ma’ruf nahi munkar dengan iman
kepada Allah.
Bagaimana masyarakat yang kita cintai
karena Allah ini, agar benar2 diridhoi Allah.
3. Selamat dari fitnah, malapetaka,
musibah, laknat.
Masyarakat mana pun di dunia ini, di mana
kaum muslimin rajin amar ma’ruf, maka akan diselamatkan Allah dari malapetaka.
QS Al Anfal 25: Takutlah kalian akan fitnah
(malapetaka), yang tidak hanya meinpa orang2 dzholim di antara kalian saja,
tapi seluruh masyarakat, yaitu ketika masyarakat membiarkan kemungkaran.
Kalau ada musibah, tidak mengenai orang2
dholim saja, tapi semua orang. Karena ketika ia membiarkan, itu tandanya ia
setuju.
Apabila masyarakat emlihat kemungkaran,
lalu tidak mengubahnya, maka Allah akan mengubah masyarakat seluruhnya.
QS. Al A’raf 164-166:
164 Dan (ingatlah) ketika suatu umat di
antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?"
Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab)
kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa".
165. Maka tatkala mereka melupakan apa yang
diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari
perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang
keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik
166. Maka tatkala mereka bersikap sombong
terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya:
"Jadilah kamu kera yang hina
Ketika orang2 beramar ma’ruf nahi munkar,
ada saja orang yang usil, mengkritik, mengomentari, “kenapa kamu sibuk2
menasehati orang lain?” Maka dijawab oleh aktifis da’wah yang beramar ma’ruf
nahi munkar, “agar kami bisa menjawab
Tidak ada bangsa2 zaman dahulu yang sering
disebut2 di dalam Al Quran melebihi Bani Israil.
Al Maidah 78-79
78. Telah dilaknati orang-orang kafir dari
Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
79. Mereka satu sama lain selalu tidak
melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang selalu mereka perbuat itu.
Kenapa mereka dilaknat Allah? Karena mereka
tidak emlaksanakan tugas amar am’ruf nahi munkar.
Mereka dijauhkan dari rahmat Allah, maka
bangsa yahudi dikutuk oleh Allah, dijadikan kera (Al Maidah 166), apakah kera
dalam makna sesunguu
4. Diberikan kekuasaan, kepemimpinan di
muka bumi
Al Hajj 39-41:
39. Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir
dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka
berkata:` Tuhan kami hanyalah Allah `. Dan sekiranya Allah tiada menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah
dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi
dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kuat lagi Maha Perkasa
41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang
munkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan
Orang2 yang kami berikan tamkin, apa yang
emreka lakukan?
1. membayar zakat
2. amar ma’ruf nahi munkar.
Semoga masyarakat Indonesia, diberikan
petunjuk oleh Allah, untuk sama2 amar ma’ruf nahi munkar, sehingga nanti yang
lebih dominan adalah yang ma’ruf. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar