Selasa, 18 November 2014

Kehidupan Orang2 Beriman di Rumah2 Hari Kiamat

Apa yang dimaksud dengan Manaazil (rumah2 hari kiamat)? Manazil adalah rumah2 yang menjadi tempat menetap orang2 beriman, sebelum orang2 beriman itu menetap di syurga, yang dimulai dari di alam kubur (awal dari hari akhirat),

Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata, "Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau Radhiyallahu anhu ditanya, ‘Jika disebutkan tentang surga dan neraka, engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah].

Yang harus kita Imani:

1. Hari kebangkitan dan sifat2nya.
Banyak ayat2 AQ berbicara ttg hari dibangkitkan (Al Ba’tsu). Tanah yang dulunya kering, tandus, ketika hujan turun, ia kembali subur. Ini tandanya bahwa hari kebangkitan itu ada, yaitu ada kehidupan setelah kematian.

QS Al A’raf 57: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”

QS Al Hajj 5-7: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.”

Dalil2 di atas membuktikan bahwa Al Ba’tsu (hari dibangkitkan) itu ada.
Bagaimana kehidupan orang2 beriman di akhirat, khususnya di rumah2 sebelum mereka menetap di syurga selama2nya.
Hadist: “Setiap hamba nanti dibangkitkan dari kuburnya, sesuai keadaannya dulu saat meninggal dunia”
Hadist dirayatkan Imam Muslim dalam Bab agar kita Berbaik Sangka kepada Allah ketika Sakratul Maut: “Dibangkitkan setiap hamba sesuai dengan keadaan dia mati.”

Ketika terjadi bencana, tsunami dsbnya, banyak yang meninggal, bagaimana keadaannya saat itu? Kalau dia meninggal saat sedang sholat, baca Al Quran, Alhamdulillah. Tapi kalau ketika ia sedang maksiat, na’udzu billah.

Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bersih. Menggambarkan betapa orang2 beriman itu, tubuhnya tidak ada rambut, dua pipinya bersih tidak ada rambut. Orang yang sedang ihram, kemudian dia meninggal dunia, nanti dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan sedang talbiyah (Labbaik Alloohumma Labbaik). Maka dari itu, dalam keadaan apa pun di dunia ini, kita harus dalam keadaan beribadah, akrena kita khawatir kematian selalu datang dengan mendadak.

Tanda2 hari kiamat sudah dekat itu, banyaknya orang2 yang meninggal mendadak. Tidak sedikit orang yang baru olahraga kemudian meninggal, baru mengisi seminar ia meninggal, yang orang2 di sekitarnya tidak mengira ia akan meninggal.
Mari lah kita selalu dalam keadaan taat pada Allah, sehingga dalam keadaan beribadah seperti orang yang berihram tadi itu meninggal.

Dari Ibnu Abbas ra, seseorang berdiri di wukuf Arofah bersama Rasulullah, seseorang dimandikan, lalu dikafani, dan selanjut2nya. Lalu terakhir Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang itu dibangkitkan dalam keadaan bertalbiyah”

Al Hasyr, di mana manusia dikumpulkan di rumah yang bernama Al Hasyr, atau biasa juga disebut Padang Mahsyar. Di sana seluruh manusia dan jin digiring, dan dikumpulkan untuk dihitung amalnya. Di situlah seluruh jin dan manusia mengetahui ke mana nanti tempat selanjutnya.
Seperti apa penjelasan Al Quran ketika berbicara tentang hari Yaumil Hasyr?

QS Al Kahfi 47: “Dan kami kumpulkan mereka, maka Kami tidak tinggalkan seorang pun.”
Semua dikumpulkan oleh Allah, mereka dihisab, mereka ditimbang amalnya.
Ketika kita semua dikumpulkan oleh Allah untuk diaudit. Bukankah kita orang beriman, malu dan takut untuk tidak lagi bermaksiat. Semua manusia dan jin akan menyaksikan.

Apabila ada orang yang berkata, apa gunanya membicarakan hari akhirat. Seolah-olah apa yang dikerjakannya di dunia ini tidak ada hubungannya dengan kondisinya di akhirat nanti.
Keimanan kita akan adanya hari akhirat sangat berpengaruh positif untuk kehidupan dunia kita.

Bukankah orang2 yg takut berbuat maksiat, tidak berani korupsi, tidak berani zina, karena dia takut dengan kehidupan akhirat? Justru orang2 yang tidak beriman adanya hari akhirat, itu berani maksiat.
Secara umum manusia itu dikumpulkan dalam keadaan telanjang, tidak pakai alas kaki dan sandang. Seperti yang dijelaskan dalama hadist berikut:

“Sesungguhnya kamu dikumpulkan oleh Allah dalam keadaan tidak pakai sandal dan pakaian dan tidak disunnat, manusia kembali seperti di awal dia diciptakan oleh Allah.
Siapa yang pertama diberikan pakaian? Dia adalah Nabi Ibrahim as.”

Bagaimana keadaan orang2 beriman di mahsyar itu?
Orang2 yang beriman, yang imannya bersih, yang tidak ada syirik, apakah itu mempersekutukan Allah dengan manusia, dengan jin, dengan dukun, dll, kalau imannya bersih dari itu semuanya, maka mereka akan merasakan aman di hari akhirat itu..
QS Al An ‘am 82: “Orang2 yang beriman, dan mereka tidak menodai imannya dengan kedzholiman (yang dimaksud ini adalah syirik), maka mereka itulah yang mendapat rasa aman, dan mereka itu lah yang mendapat petunjuk Allah SWT.”

Ini ayat yang mendasari bahwa orang2 beriman aman di dunia dan akhirat. Semoga kita menjadi orang2 yang mendapatkan rasa aman di hari akhirat nanti, jauh dari siksa. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar