Seperti apakah surga itu? Meskipun para
sastrawan, pujangga, yang ahli menulis keindahan, itu mencoba menuliskan
keindahan surga, mereka tidak akan mampu menjelaskan keindahan surga yang
sebenarnya. Karena keindahan surga di atas segala yang bisa kita bayangkan.
Hadist tentang surga:
"Fala ta'lamu nafsu maa ukh fia lahum min qurrati
a'yunin jazaa'an bimaa kaanuu ya'malun. (maka tidak seorang pun yang mengetahui
apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai
pembalasan apa yang telah mereka lakukan .”
Dalam sahih Bukhari, beliau meriwayatkan
dari Abu Hurairah ra, berkata Rasulullah: Allah berfirman “Telah Aku sediakan
untuk hamba-hambaKu yang soleh, sesuatu yang mata tidak pernah melihatnya,
telinga tidak pernah mendengar, sesuatu yang tidak pernah terbertik di hati,
yang manusia tidak pernah mengan-angankannya.”
Ibnu Abbas, pakar tafsir yang ditarbiyah
langsung oleh Rasulullah, mencoba menafsirkan tentang surga. “Kalau ada sesuatu
yang namanya sama, antara yang ada di surga dengan yg di dunia, itu sekedar
kesamaan nama, tapi esensinya berbeda. Itulah sifat Jannah secara umum.
Bagaimana dengan ayat2 Al Quran yang
menjelaskan tentang surga? Itu sekedar mendekatkan manusia dengan surga. Bahasa
yang dipakai adalah bahasa yang dipahami oleh manusia, karena Al Quran adalah
untuk manusia. Tapi esensi yang sebenarnya adalah hanya Allah saja yang
mengetahuinya.
Sifat-sifat Jannah yang diterangkan di Al Quran:
1. Pintu2 surga
QS Shad 49-50: “(Segala sifat-sifat yang mulia) ini, adalah menjadi sebutan
penghormatan (bagi mereka) dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa,
disediakan tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak). Yaitu
beberapa buah Syurga tempat penginapan yang kekal, yang terbuka pintu-pintunya
untuk mereka.”
QS Az Zumar 73: “Dan orang-orang
yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula).
Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka
dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan
(dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu
kekal di dalamnya"
Sudah barang tentu segala hal yang berupa
ghaib, tidak ada ruang ijtihad, tidak ada ruang bagi manusia untuk menganalisa.
Begitu pula tentang pintu2 surga ini, tidak perlu dianalisa.
Di dalam hadist-hadits Nabi, pintu syurga
disebutkan ada delapan.
Sahih Bukhari: Di dalam surga mempunyai delapan
pintu, di dalamnya ada pintu Ar Royyan. Pintu Ar Royyan ini tidak dimasuki oleh
orang-orang kecuali oleh orang yang berpuasa.
Ini menggambarkan bahwa puasa itu sesuatu
yang khusus.
Hadist Qudsi: “Setiap amal manusia untuk
dirinya, kecuali shiyam (puasa), shiyam itu untukKu (Allah), dan Aku lah yang
membalasnya.”
Ini menggambarkan kepastian pahala
berpuasa. Karena orang yg berpuasa itu ikhlas, dia diam2 melakukannya, sehingga
Allah katakan “berpuasa itu untukKu.”
Hadist: “Barangsiapa yang berkata, Tidak
ada Illah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Isa as adalah
hamba Allah, dan kalimat Allah disampaikan pada Maryam, maka Allah akan
memasukkan dia ke salah satu pintu surga yang delapan.
Ini menggambarkan bahwa pintu surga ada delapan.
Ternyata setiap amal soleh itu mempunyai
pintu tersendiri. Maka setiap pintu surga diberi nama dengan nama amal soleh
itu.
Imam
Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam Shahih mereka berdua hadits dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,“Barangsiapa yang menginfakkan
‘sepasang hartanya’ di jalan Allah maka dia akan dipanggil -oleh malaikat- dari
pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah! Inilah kebaikan -yang akan kamu
peroleh-.’ Barangsiapa yang tergolong ahli sholat, maka dia akan dipanggil dari
pintu sholat. Barangsiapa yang tergolong ahli jihad, maka dia akan dipanggil
dari pintu jihad. Barangsiapa yang tergolong ahli sedekah, maka dia akan
dipanggil dari pintu sedekah. Barangsiapa yang tergolong ahli puasa, maka dia
akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan.” Abu
Bakar ash-Shiddiq berkata, “Wahai Rasulullah, bahaya apa
lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu.
Lantas, apakah ada orang yang dipanggil dari kesemua pintu itu?” Rasulullah
SAW menjawab, “Ada. Dan aku berharap semoga kamu termasuk di dalamnya.”
Ini menandakan syumulliyatul amal (amal
yang menyeluruh), sebagaimana yang dikerjakan oleh Abu Bakar As Shiddiq,
sehingga ia bisa dipanggil dari pintu surge yang mana pun dikarenakan ketika
bicara tentang sholat, maka Abu Bakar adalah jagonya, ketika berbicara tentang
sodakoh, maka beliau ahlinya, dan ketika bicara tentang berjihad, Abu Bakar
juga jagonya. Masya Allah!
2. Istana-istana surga dan kemah-kemahnya.
Allah ketika membangun surga, ternyata di
dalamnya terdapat rumah-rumah, gedung-gedung, istana-istana yang indah-indah
yang membuat tentram penghuninya. Istana-istana itu disebut oleh dengan sebutan
ghurufaat.
QS Saba’ 37: “Dan sekali-kali
bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada
Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
(saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan
apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang
tinggi (dalam surga).”
QS Al Furqan 75-76: “Mereka
itu akan diberi balasan yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di
sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. Mereka kekal di
dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.”
“Ibaadurrahmaan (yang selalu berdoa agar
selalu diberikan istri dan anak-anak yang qurrota a’yun dan berdoa agar
dijadikan pemimpin orang bertaqwa) akan dibe
QS Az Zumar 20: “Tetapi
orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang
tinggi (surga), di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi (surga), yang
di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan
sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.”
Di dalam kemah-kemah itu terdapat bidadari-bidadari
yang dipingit.
Ungkapan yang dipingit, menggambarkan
betapa berkualitasnya sang bidadari.
Ingat! Al Quran diturunkan dalam Bahasa
Arab, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh orang Arab. Orang Arab memahami
bahwasanya wanita yang menjaga dirinya di dalam rumahnya adalah wanita yang
sangat terpelihara kesuciannya.
Orang di surga tidak capek untuk mencari
kenikmatan. Karena kenikmatan itu yang menghampiri dirinya.
Kenikmatan dunia, bagaimana pun kayanya ia,
maka kekayaan itu harus diusahakan. Kalau di akhirat, justru bidadarinya,
makanannya yang datang menghampirinya.
Surga2 itu sudah ada yang dipersiapkan
untuk sahabat-sahabat Rasulullah, dan di antaranya ada juga yang untuk istri
Rasulullah, Khadijah ra.
Jibril berkaata: Ya Rasulullah, ini
Khadijah
Berilah berita gembira bahwa Allah telah
membangun istana untuknya di surga.
Begitu juga untuk Umar bin Khattab.
Diriwayatkan
dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi
Rasulullah SAW beliau bersabda, “Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku
sedang berada di surga. Kemudian aku melihat seorang
wanita sedang berwudhu di sebuah
istana (surga), maka aku pun
bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab,
‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat
dengan kecemburuan Umar, aku pun
menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar ra menangis dan berkata, “Mana
mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.” Subhanallah! Kala Umar
masih hidup di dunia bersama Rasulullah dan para sahabatnya, namun istana untuknya telah disiapkan
di tanah surga
Semoga kita termasuk orang-orang yang
mendapatkan surgaNya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar