Kamis, 27 November 2014

Sifat-Sifat Surga

Seperti apakah surga itu? Meskipun para sastrawan, pujangga, yang ahli menulis keindahan, itu mencoba menuliskan keindahan surga, mereka tidak akan mampu menjelaskan keindahan surga yang sebenarnya. Karena keindahan surga di atas segala yang bisa kita bayangkan.

Hadist tentang surga:
 "Fala ta'lamu nafsu maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin jazaa'an bimaa kaanuu ya'malun. (maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan .”

Dalam sahih Bukhari, beliau meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, berkata Rasulullah: Allah berfirman “Telah Aku sediakan untuk hamba-hambaKu yang soleh, sesuatu yang mata tidak pernah melihatnya, telinga tidak pernah mendengar, sesuatu yang tidak pernah terbertik di hati, yang manusia tidak pernah mengan-angankannya.”

Ibnu Abbas, pakar tafsir yang ditarbiyah langsung oleh Rasulullah, mencoba menafsirkan tentang surga. “Kalau ada sesuatu yang namanya sama, antara yang ada di surga dengan yg di dunia, itu sekedar kesamaan nama, tapi esensinya berbeda. Itulah sifat Jannah secara umum.

Bagaimana dengan ayat2 Al Quran yang menjelaskan tentang surga? Itu sekedar mendekatkan manusia dengan surga. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang dipahami oleh manusia, karena Al Quran adalah untuk manusia. Tapi esensi yang sebenarnya adalah hanya Allah saja yang mengetahuinya.

Sifat-sifat Jannah yang diterangkan di Al Quran:

1. Pintu2 surga

QS Shad 49-50: “(Segala sifat-sifat yang mulia) ini, adalah menjadi sebutan penghormatan (bagi mereka) dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa, disediakan tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak). Yaitu beberapa buah Syurga tempat penginapan yang kekal, yang terbuka pintu-pintunya untuk mereka.”

QS Az Zumar 73: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya"

Sudah barang tentu segala hal yang berupa ghaib, tidak ada ruang ijtihad, tidak ada ruang bagi manusia untuk menganalisa. Begitu pula tentang pintu2 surga ini, tidak perlu dianalisa.

Di dalam hadist-hadits Nabi, pintu syurga disebutkan ada delapan.

Sahih Bukhari: Di dalam surga mempunyai delapan pintu, di dalamnya ada pintu Ar Royyan. Pintu Ar Royyan ini tidak dimasuki oleh orang-orang kecuali oleh orang yang berpuasa.

Ini menggambarkan bahwa puasa itu sesuatu yang khusus.

Hadist Qudsi: “Setiap amal manusia untuk dirinya, kecuali shiyam (puasa), shiyam itu untukKu (Allah), dan Aku lah yang membalasnya.”

Ini menggambarkan kepastian pahala berpuasa. Karena orang yg berpuasa itu ikhlas, dia diam2 melakukannya, sehingga Allah katakan “berpuasa itu untukKu.”

Hadist: “Barangsiapa yang berkata, Tidak ada Illah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Isa as adalah hamba Allah, dan kalimat Allah disampaikan pada Maryam, maka Allah akan memasukkan dia ke salah satu pintu surga yang delapan.

Ini menggambarkan bahwa pintu surga ada delapan.

Ternyata setiap amal soleh itu mempunyai pintu tersendiri. Maka setiap pintu surga diberi nama dengan nama amal soleh itu.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam Shahih mereka berdua hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,“Barangsiapa yang menginfakkan ‘sepasang hartanya’ di jalan Allah maka dia akan dipanggil -oleh malaikat- dari pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah! Inilah kebaikan -yang akan kamu peroleh-.’ Barangsiapa yang tergolong ahli sholat, maka dia akan dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa yang tergolong ahli jihad, maka dia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang tergolong ahli sedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah. Barangsiapa yang tergolong ahli puasa, maka dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan.” Abu Bakar ash-Shiddiq berkata, “Wahai Rasulullah, bahaya apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Lantas, apakah ada orang yang dipanggil dari kesemua pintu itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Ada. Dan aku berharap semoga kamu termasuk di dalamnya.”

Ini menandakan syumulliyatul amal (amal yang menyeluruh), sebagaimana yang dikerjakan oleh Abu Bakar As Shiddiq, sehingga ia bisa dipanggil dari pintu surge yang mana pun dikarenakan ketika bicara tentang sholat, maka Abu Bakar adalah jagonya, ketika berbicara tentang sodakoh, maka beliau ahlinya, dan ketika bicara tentang berjihad, Abu Bakar juga jagonya. Masya Allah!

2. Istana-istana surga dan kemah-kemahnya.

Allah ketika membangun surga, ternyata di dalamnya terdapat rumah-rumah, gedung-gedung, istana-istana yang indah-indah yang membuat tentram penghuninya. Istana-istana itu disebut oleh dengan sebutan ghurufaat.

QS Saba’ 37: “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).”

QS Al Furqan 75-76: “Mereka itu akan diberi balasan yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.”
“Ibaadurrahmaan (yang selalu berdoa agar selalu diberikan istri dan anak-anak yang qurrota a’yun dan berdoa agar dijadikan pemimpin orang bertaqwa) akan dibe

QS Az Zumar 20: “Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi (surga), di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi (surga), yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.”

Di dalam kemah-kemah itu terdapat bidadari-bidadari yang dipingit.

Ungkapan yang dipingit, menggambarkan betapa berkualitasnya sang bidadari.

Ingat! Al Quran diturunkan dalam Bahasa Arab, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh orang Arab. Orang Arab memahami bahwasanya wanita yang menjaga dirinya di dalam rumahnya adalah wanita yang sangat terpelihara kesuciannya.

Orang di surga tidak capek untuk mencari kenikmatan. Karena kenikmatan itu yang menghampiri dirinya.

Kenikmatan dunia, bagaimana pun kayanya ia, maka kekayaan itu harus diusahakan. Kalau di akhirat, justru bidadarinya, makanannya yang datang menghampirinya.

Surga2 itu sudah ada yang dipersiapkan untuk sahabat-sahabat Rasulullah, dan di antaranya ada juga yang untuk istri Rasulullah, Khadijah ra.

Jibril berkaata: Ya Rasulullah, ini Khadijah
Berilah berita gembira bahwa Allah telah membangun istana untuknya di surga.

Begitu juga untuk Umar bin Khattab.

Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW beliau bersabda, “Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar ra menangis dan berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.” Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah dan para sahabatnya, namun istana untuknya telah disiapkan di tanah surga


Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan surgaNya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar