Sabtu, 15 November 2014

Kehidupan Orang2 yang Syahid

Bagaimana kehidupan orang2 yang syahid di akhirat nanti. Tapi sebelumnya, mari kita pahami makna syahid. Syahid adalah orang yang terbunuh tewas di jalan Allah. Dia tewas karena berjuang di jalan Allah, bukan di jalan lainnya. Bentuk jamak dari syahid adalah syuhada.

Imam Al Qurthubi mengatakan, kesaksian (syahadat) itu mempunyai 3 syarat, dan tidak sah bila salah satunya tidak terpenuhi.
1. Hadir
2. Faham dengan sedalam2nya
3. Melaksanakan.

Kalau kita kaitkan dengan syahid, maka dia hadir, memahami betul bahwa tugas yang berjuang di jalan Allah SWT adalah sangat mulia dan dilakukan secara benar, tidak merusak citra Islam.
Contoh2 syahid: para Nabi, sahabat zaman dahulu, yang melakukannya dengan cara yang benar.
QS An-Nisa 69: “Dan barangsiapa yang metaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih.”

Kenapa orang yang tewas di jalan Allah itu disebut syahid (artinya: disaksikan)?
Ulama punya banyak pendapat.

1. Ibnul Ambali. Orang yang tewas di jalan Allah disebut karena Allah dan malaikat2Nya menjadi SAKSI bahwa dia mendapatkan pahala Jannah (syurga). Yang menyaksikan adalah Allah dan malaikat2Nya.

2. Karena Malaikat2 Rahmah menyaksikan mandinya jenazah yang syahid. Maka Hanzholah disebut “yang dimandikan malaikat”. Malaikat menyaksiakan ruh2 orang yang syahid dihadirkan di syurga dalam keadaan hidup, Sedangkan ruh2 orang yang tidak syahid ditunda sampai terjadinya hari pembalasan.

3. Karena mereka yang tewas di meda jihad itu termasuk orang2 yang menemani Nabi sebagai saksi atas ummat terdahulu.
QS Al Baqoroh 143: “Dan demikianlah, telah Kami jadikan kamu suatu ummat yang di tengah, supaya kamu menjadi saksi-saksi atas manusia, dan adalah Rasul menjadi saksi (pula) atas kamu.”

4. Karena jatuhnya ketika ia tewas di muka bumi itu, tanah dan bumi bersaksi bahwa orang yang syahid itu benar2 berjuang di jalan Allah.

5. Karena dia menyaksikan dirinya sendiri untuk Allah, ketika ia komitmen untuk memperjuangkan ajaran Allah, dia buktikan, dia menjadi saksi bahwa dia bersungguh kepada Allah

QS At Taubah 111: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Mereka membunuh musuh2 Allah dan mereka terbunuh. Memenuhi janjinya pada Allah.

QS Al Ahzab 23: "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).”

Orang2 yang jujur, membuktikan bahwa janjinya itu benar, ia siap membuktikan janjinya pada Allah meskipun mengorbankan jiwanya sampai menemui ajalnya di jalan Allah.
Bagaimana jujurnya orang2 yang syahid sehingga ia menjadi saksi yang benar, Allah menyebutkan ANFUSAHUM (jiwa mereka) lebih dahulu daripada AMWAALAHUM (harta mereka). Kenapa disebutkan urutannya seperti demikian? Ini menggambarkan kesungguhan mereka, dengan berjuang di jalan Allah, mereka tidak menginginkan apa2. Mereka lebih senang tewas di medan perang daripada selamat pulang ke rumah, untuk benar2 membuktikan janjinya pada Allah.
Tidak boleh seseorang mengorbankan harta dan nyawanya kepada selain Allah.

Hadist: ketika seseorang bertanya pada Rasulullah SAW, jika ada seseorang yang berperang dengan motivasi karena fanatisme, dan ada yang karena riya’ ingin dikenal orang, maka yang mana di jalan Allah?
Nabi menjawab: Orang yang berperang dengan tujuan tegaknya kalimat Allah yang paling tinggi.
Syuhada adalah orang2 yang hidup. Bahkan Allah melarang menyebut mereka telah mati.
QS Al Baqoroh 154: “Dan jangan lah kamu katakana bagi orang yang tewas di jalan Allah itu mati, tapi mereka itu hidup, tapi kamu tidak merasakan.”

Jangan sekali2 kamu mengira orng2 yang tewas di jalan Allah itu mati. Mereka itu hidup. Seperti apakah kehidupan orang2 yang syahid? Bukankah secara zhohir mereka sudah mati.

Al Imam Muslim meriwayatkan, dia berkata: Aku bertanya pada Abdullah.
“Ruh orang2 yang syahid itu berada dalam perutnya burung yang berwarna hijau, dan mereka bisa terbang ke sana ke mari di dalam syurga, semaunya ruh para syuhada itu.
Lalu ditanyakan kepada mereka: Apa lagi yang kamu inginkan?
Jawab orang2 yang syahid, Ya Allah kami sedang menikmati syurga terbang ke sana kemari sesuai keinginan kami.
Allah menanyakan lagi apa yang mereka inginkan lagi, sampai tiga kali. Lalu para syuhada menjawab keinginan mereka:
Wahai Tuhanku aku menginginkan agar ruh kami ini agar dapat dihidupkan dalam jasad kami lagi dan dihidupkan lagi ke dunia dan berperang kembali.”

Tapi tentu saja keinginan itu tidak Allah kabulkan, tapi ini menjadi pelajaran bagi kita betapa indahnya pahala orang yang syahid itu. Tidak ada pahala yang lain seperti pahala yg diraih orang syahid, sehingga karena sangking indahnya pahalanya itu, sampai2 orang yang syahid itu ingin dihidupkan kembali agar dapat syahid kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar