Tema syafa’at ini adalah bagian dari tema
besar “Kehidupan Orang2 Beriman di Tempat2 Sebelum Syurga.” Apa itu syafa’at?
Syafa’at secara tradisi (‘urf) adalah minta kebaikan untuk orang lain, atau
minta agar dibebaskan/dimaafkan dari dosa2nya.
Seperti apa syafa’at disebutkan di dalam Al
Quran?
QS Al Isra 79: “Dan pada
sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Ayat ini berbicara tentang sholat tahajjud,
dan tentang maqoman mahmuudan (kedudukan yang terpuji).
Apa yang dimaksud dengan maqom? Kebanyakan
ulama mengatakan, maqom itu adalah di mana Rasulullah SAW berdiri di hari kiamat
untuk memberikan syafa’at kepada ummatnya untuk mendapatkan keringanan dari
Allah SWT.
Hadist: “Barang siapa yang
setelah adzan membaca : Allahumma rabba hadzihid-da’watit-tammah,
was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab’atshu
maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah : (Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini
dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad al-washilah (derajat di
surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa menempati tempat yang
terpuji yang telah Engkau janjikan’),maka dia berhak untuk mendapatkan
syafaatku pada Hari Kiamat”
Subhanallah, Nabi sangat menyayangi kita,
dengan berdoa seperti ini Nabi berjanji akan memberikan syafaat kepada kita di
hari kiamat.
Hadist: “Apabila kalian mendengar mu’adzin mengumandangkan adzan maka
ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan olehnya lalu bersholawatlah kalian
kepadaku, karena barangsiapa yang mengucapkan sholawat untukku sekali maka
Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada
Allah bagiku, karena sesungguhnya ia merupakan kedudukan di surga yang tidak
layak didapatkan kecuali oleh salah seorang hamba Allah yang sejati. Dan aku
berharap orang itu adalah aku. Maka barangsiapa yang memintakan wasilah bagiku
maka dia kelak akan mendapatkan syafa’at.”
Lantas syafa’at itu sebenarnya seperti apa?
Syafa’at itu sebenarnya merupakan rahmat
Allah SWT yang diberikan kepada orang2 beriman yang berbuat dosa, dan sekaligus
syafaat itu adalah kehormatan (syarof) kepada Rasulullah, karena Rasulullah
diberikan hak untuk memberikan syafa’at kepada ummatnya dari Allah SWT.
Syafaat itu diberikan Allah kepada: para
Nabi, para malaikat, para ulama, pra orang syahid, para orang soleh, dan anak
Syafaat diberikan Allah kepada para: Nabi,
malaikat, ulama, syahid, orang sholeh, anak2 yang meninggal selagi kecil, bacaan
Al Quran.
Sudah barang tentu yang memiliki
QS Al Baqoroh 255: “man dzalladzii yasy fahu
‘indahu illa biidznihi” (Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi-Nya tanpa
izin-Nya).
QS An Najm 26: “Dan berapa
banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali
sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)”
Syafaat itu apakah cuma satu jenisnya atau
bermacam?
Di hadist Nabi dijelaskan ternyata syafa’at
itu banyak macamnya, sehingga kesempatan kita mendapatkan syafa’at sangat
besar, dan sudah barang tentu kalau kita taat pada Allah.
1. Syafaat yang terbesar (syafa’at ‘uzma).
Khusus diberikan Allah kepada Nabi kita
Muhammad SAW.
Dijelaskan di dalam hadist yang panjang,
diriwayatkan dari Annas bin Malik, kisah di hari qiamat nanti ummat yang
mendatangi Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, untuk meminta syafa’at, lalu
Nabi Isa berkata, datangilah Muhammad SAW, dia adalah seorang hamba yang sudah
diampuni Allah.
“Maka ummatku datang padaku, mereka minta
idzin agar diberikan syafaat, aku berdoa pada Allah sambil bersujud.
Lalu ada suara: “Ya Muhammad, angkatlah
kepalamu, kamu akan didengar, syafaatmu untuk ummatmu.”
Maka aku angkat kepalaku lalu aku puji
Allah dengan pujian yang telah diajarkanNya padaku. Maka aku keluarkan mereka
dari neraka dan dimasukkan merkea ke syurga.”
Hadist: Ada sekelompok manusia yang
dikeluarkan dari Neraka karena dikeluarkan melalui syafaat Nabi, lalu masuk
syurga.
2. Syafa’at diberikan kepada manusia2 ummat
Muhammad SAW yang kebaikan dan keburukannya sama, setelah mendapatkan syafaat
dari Nabi, mereka masuk syurga.
3. Syafa’at yang diberikan kepada kaum yang
sebenarnya sudah diperintahkan masuk neraka, tapi kemudian mendapatkan syafa’at
dari Nabi dan tidak jadi masuk neraka.
4. Syafa’at itu berupa menaikkan derajat
orang yang masuk syurga, diberikan kenaikan yang sebenarnya. Sesungguhnya tingkat
syurga yang mereka dapatkan setinggi ini, tidak sesuai dengan amal mereka.
Mereka dinaikkan kelas di syurga, adalah bagian dari syafaat Rasulullah kepada
ummatnya.
Memang benar, QS Al Anbiya 107, ayat yang
mengatakan bahwa Nabi kita diutus membawa rahmat, bukan hanya membawa rahmat di
dunia saja, tapi juga dapat dirasakan ketika sudah di akhirat nanti, melalui
pemberian syafa’atnya,
5. Nabi memberikan syafaat kepada ummatnya,
dimasukkan ke syurga tanpa melalui hisab, langsung masuk syurga. Dalam kajian
sebelumnya sudah kita bahas, yaitu adalah Ukaasah minta kepada Nabi untuk
didoakan termasuk dalam golongan 70 ribu yang masuk syurga tanpa melalui hisab
itu.
6. Syafaat berupa meringankan adzab, yang
seharusnya ia diadzab dengan adzab yang sangat dahsyat, tapi dia mendapatkan
syafaat dari Nabi, sehingga diringankan. Seperti kepada Abu Tholib, paman Nabi
yang tetap kufur hingga meninggal. Nabi tidak bisa menjadikan pamannya beriman,
tapi karena sepanjang hidupnya paman nabi membela Rasulullah, maka Nabi
mengajukan syafa’at agar Abu Thalib diringankan siksa di neraka.
Tidak perlu dipertentangkan antara Hadist
tentang Abu Tholib diringankan siksa di neraka, dengan QS Al Mudatsir 48, yaitu
orang kafir tidak bisa mendapatkan syafaat.
Jawabnya adalah memang betul Abu Tholib
tidak bisa keluar dari neraka, tapi dia mendapatkan keringanan saja. Sehingga
tidak ada kontradiksi antara Hadist dengan Al Quran.
7. Nabi diberikan hak oleh Allah untuk memberikan
syafa’at kepada seluruh orang2 beriman. Ingat! Di sini adalah orang2 yang beriman
yang BENAR. Bukan yang sekedar pengakuan saja.
Hadist shohih diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Saya adalah orang pertama memberikan syafaat di syurga, Nabi memberikan syafa’at
kepada ummatnya untuk bisa masuk syurga, Padahal mereka penghuni neraka, lalu
dikeluarkan dari neraka.”
Nabi, Malaikat dan orang-orang mukmin
diberikan hak untuk memberikan syafaat.
Semoga hidup kita ini optimis dan menambah
kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar