Senin, 24 November 2014

Syafa’at

Tema syafa’at ini adalah bagian dari tema besar “Kehidupan Orang2 Beriman di Tempat2 Sebelum Syurga.” Apa itu syafa’at? Syafa’at secara tradisi (‘urf) adalah minta kebaikan untuk orang lain, atau minta agar dibebaskan/dimaafkan dari dosa2nya.

Seperti apa syafa’at disebutkan di dalam Al Quran?

QS Al Isra 79: “Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Ayat ini berbicara tentang sholat tahajjud, dan tentang maqoman mahmuudan (kedudukan yang terpuji).

Apa yang dimaksud dengan maqom? Kebanyakan ulama mengatakan, maqom itu adalah di mana Rasulullah SAW berdiri di hari kiamat untuk memberikan syafa’at kepada ummatnya untuk mendapatkan keringanan dari Allah SWT.

Hadist:  “Barang siapa yang setelah adzan membaca : Allahumma rabba hadzihid-da’watit-tammah, was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab’atshu maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah : (Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad al-washilah (derajat di surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa menempati tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’),maka dia berhak untuk mendapatkan syafaatku pada Hari Kiamat” 

Subhanallah, Nabi sangat menyayangi kita, dengan berdoa seperti ini Nabi berjanji akan memberikan syafaat kepada kita di hari kiamat.

Hadist: “Apabila kalian mendengar mu’adzin mengumandangkan adzan maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan olehnya lalu bersholawatlah kalian kepadaku, karena barangsiapa yang mengucapkan sholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada Allah bagiku, karena sesungguhnya ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak didapatkan kecuali oleh salah seorang hamba Allah yang sejati. Dan aku berharap orang itu adalah aku. Maka barangsiapa yang memintakan wasilah bagiku maka dia kelak akan mendapatkan syafa’at.”

Lantas syafa’at itu sebenarnya seperti apa?

Syafa’at itu sebenarnya merupakan rahmat Allah SWT yang diberikan kepada orang2 beriman yang berbuat dosa, dan sekaligus syafaat itu adalah kehormatan (syarof) kepada Rasulullah, karena Rasulullah diberikan hak untuk memberikan syafa’at kepada ummatnya dari Allah SWT.

Syafaat itu diberikan Allah kepada: para Nabi, para malaikat, para ulama, pra orang syahid, para orang soleh, dan anak
Syafaat diberikan Allah kepada para: Nabi, malaikat, ulama, syahid, orang sholeh, anak2 yang meninggal selagi kecil, bacaan Al Quran.

Sudah barang tentu yang memiliki

QS Al Baqoroh 255: “man dzalladzii yasy fahu ‘indahu illa biidznihi” (Tidak ada yang dapat memberi syafa'at di sisi-Nya tanpa izin-Nya).

QS An Najm 26:Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa’at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)”

Syafaat itu apakah cuma satu jenisnya atau bermacam?
Di hadist Nabi dijelaskan ternyata syafa’at itu banyak macamnya, sehingga kesempatan kita mendapatkan syafa’at sangat besar, dan sudah barang tentu kalau kita taat pada Allah.

1. Syafaat yang terbesar (syafa’at ‘uzma).
Khusus diberikan Allah kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Dijelaskan di dalam hadist yang panjang, diriwayatkan dari Annas bin Malik, kisah di hari qiamat nanti ummat yang mendatangi Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, untuk meminta syafa’at, lalu Nabi Isa berkata, datangilah Muhammad SAW, dia adalah seorang hamba yang sudah diampuni Allah.
“Maka ummatku datang padaku, mereka minta idzin agar diberikan syafaat, aku berdoa pada Allah sambil bersujud.
Lalu ada suara: “Ya Muhammad, angkatlah kepalamu, kamu akan didengar, syafaatmu untuk ummatmu.”
Maka aku angkat kepalaku lalu aku puji Allah dengan pujian yang telah diajarkanNya padaku. Maka aku keluarkan mereka dari neraka dan dimasukkan merkea ke syurga.”

Hadist: Ada sekelompok manusia yang dikeluarkan dari Neraka karena dikeluarkan melalui syafaat Nabi, lalu masuk syurga.

2. Syafa’at diberikan kepada manusia2 ummat Muhammad SAW yang kebaikan dan keburukannya sama, setelah mendapatkan syafaat dari Nabi, mereka masuk syurga.

3. Syafa’at yang diberikan kepada kaum yang sebenarnya sudah diperintahkan masuk neraka, tapi kemudian mendapatkan syafa’at dari Nabi dan tidak jadi masuk neraka.

4. Syafa’at itu berupa menaikkan derajat orang yang masuk syurga, diberikan kenaikan yang sebenarnya. Sesungguhnya tingkat syurga yang mereka dapatkan setinggi ini, tidak sesuai dengan amal mereka. Mereka dinaikkan kelas di syurga, adalah bagian dari syafaat Rasulullah kepada ummatnya.

Memang benar, QS Al Anbiya 107, ayat yang mengatakan bahwa Nabi kita diutus membawa rahmat, bukan hanya membawa rahmat di dunia saja, tapi juga dapat dirasakan ketika sudah di akhirat nanti, melalui pemberian syafa’atnya,

5. Nabi memberikan syafaat kepada ummatnya, dimasukkan ke syurga tanpa melalui hisab, langsung masuk syurga. Dalam kajian sebelumnya sudah kita bahas, yaitu adalah Ukaasah minta kepada Nabi untuk didoakan termasuk dalam golongan 70 ribu yang masuk syurga tanpa melalui hisab itu.

6. Syafaat berupa meringankan adzab, yang seharusnya ia diadzab dengan adzab yang sangat dahsyat, tapi dia mendapatkan syafaat dari Nabi, sehingga diringankan. Seperti kepada Abu Tholib, paman Nabi yang tetap kufur hingga meninggal. Nabi tidak bisa menjadikan pamannya beriman, tapi karena sepanjang hidupnya paman nabi membela Rasulullah, maka Nabi mengajukan syafa’at agar Abu Thalib diringankan siksa di neraka.
Tidak perlu dipertentangkan antara Hadist tentang Abu Tholib diringankan siksa di neraka, dengan QS Al Mudatsir 48, yaitu orang kafir tidak bisa mendapatkan syafaat.

Jawabnya adalah memang betul Abu Tholib tidak bisa keluar dari neraka, tapi dia mendapatkan keringanan saja. Sehingga tidak ada kontradiksi antara Hadist dengan Al Quran.

7. Nabi diberikan hak oleh Allah untuk memberikan syafa’at kepada seluruh orang2 beriman. Ingat! Di sini adalah orang2 yang beriman yang BENAR. Bukan yang sekedar pengakuan saja.

Hadist shohih diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Saya adalah orang pertama memberikan syafaat di syurga, Nabi memberikan syafa’at kepada ummatnya untuk bisa masuk syurga, Padahal mereka penghuni neraka, lalu dikeluarkan dari neraka.”

Nabi, Malaikat dan orang-orang mukmin diberikan hak untuk memberikan syafaat.

Semoga hidup kita ini optimis dan menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar