Senin, 04 Mei 2015

Diamnya Umat Islam terhadap Kemungkaran adalah Setan yang Bisu

Kebathilan itu mempunyai kekuatan

Kekuatan yang bisa menjadi thaghut (kebatilan yang melampaui batas). Pengikut kebathilan tidak akan puas, dan akan selalu berusaha untuk melenyapkan kebenaran.

Jadi Belanda ketika menjajah Indonesia, tujuannya bukan hanya ingin tinggal di Indonesia, tapi mereka ingin melenyapkan Islam, membunuh para ulama dan santri2nya.

Mereka tidak hanya sekedar eksis dengan kebathilan, tapi mereka juga ingin melenyapkan kebenaran.

Untuk itu orang2 yang bathil mengerahkan seluruh kekuatannya, apakah itu dengan harta, ataukah dengan perang.

Mana dalilnya? Kita tidak boleh asal bicara, tanpa ada dalilnya. Ini dia dalilnya:

Terjemah QS Al Anfal 36: Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,

1. Allah menghadirkan huruf tauqid, “inna.” Allah pertegas bahwa orang2 kafir akan berusaha mencegah kebaikan dengan berbagai cara.

2. “Alladziina kafaru,” ini menggunakan isim makrifat, menandakan secara umum. Orang kafir sejak zaman dulu, sejak zaman Nabi Isa Nabi Muhammad, sampai sekarang dan akan datang, tidak akan berubah. Mereka akan membelanjakan harta bendanya untuk menghalang2i ajaran Allah.

3. “yunfiquu na amwaalahum.” Di sini menggunakan bentuk jamak dari kata maal, yaitu amwaalahum. Itu menggunakan bukan dana sisa2 yang receh2, tapi menggunakan milyaran untuk menyingkirkan ajaran Islam.

4. menggunakan “fa.” Fa itu menggambarkan cepat. Ketika ingin memenangkan kebathilan, mereka bersegera. Tidak tinggal diam. Ketika Yahudi ingin menghancurkan umat Islam di Palestina di tahun 1960-an, dengan satu malam saja terkumpul dengan cepat dana yang banyak. Itu menggambarkan betapa cepatnya respon orang2 yang bathil.

Ini yang dimaksud dengan orang2 yang bathil berperang untuk membela kebathilan. Orang2 mukmin juga sama2 berperang, tapi berperang melawan kebathilan.

Terjemah QS An Nisa 76: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.


Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk membela kebenaran dan siap dalam kondisi apa pun membela kejujuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar