Rabu, 13 Mei 2015

Hukuman Bagi Orang Yang Dzholim

1. Dipimpin oleh penguasa yang dzholim
Bisa dijadikan argumentasi, bahwasanya, rakyat yang suka berbuat dzholim, akan menghadirkan pemimpin yang mendzholimi mereka. Solusinya adalah, tinggalkanlah kedzholiman, agar kita bisa mendapatkan pemimpin yang adil, yang peduli, memperhatikan rakyatnya.

Pemimpin itu potret dari rakyatnya. Rakyat

2. Orang2 yang berbuat dzholim tidak akan beruntung, walau kelihatannya punya uang trilyunan, berkuasa, tapi kedzholiman tidak akan membawa kebahagiaan.

Ini kaedah yang pasti benar

QS Al An’am 135: Katakanlah (Hai Muhammad), "Wahai kaumku! Berbuatlah menurut keadaan kamu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat nanti. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung

Ayat ini adalah firman yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, agar Nabi menyampaikan kepada kaumnya yang tetap memilih jalan kekufurannya, memberikan peringatan yang sangat keras. “Kalian akan mengetahui siapa yang akan mendapatkan tempat terbaik di akhirat nanti, dan orang2 yang dzholim tidak akan beruntung!”

Di antara sunnatullah dalam kehidupan ini, di mana orang2 yang dzholim dalam bentuk apa pun, dan ingat, kedzholiman yang terbesar adalah syirik, bahwa siapa pun yang berbuat dzholim dan membiarkan kedzholiman, akan rugi di dunia dan akhirat.

Di dunia, akan bangkrut, menjadi bangsa yang rendah, selalu diintervensi oleh bangsa lain, bangsa yang dianggap lemah oleh bangsa lain. Di akhiratnya dia akan masuk neraka.

Ketika kita membaca ayat 135 surat Al An’am, kenapa bunyinya innahuu laa yuflihul dzhoolimuun, padahal ini untuk orang2 kafir, kenapa bunyinya bukan innahuu laa yuflihul kaafiruun…? Karena kedholiman lebih umum daripada kekafiran. Bentuk kedzholiman itu banyak sekali. Tapi kedholiman terbesar adalah syirik. Sehingga, kalau dalam kehidupan dunia orang dzholim itu tidak beruntung, apalagi orang kafir, yang merupakan yang terbesar dalam kedzholimannya. Maka ungkapan innahuu laa yuflihul dzhoolimuun, lebih besar faedahnya.

Orang2 yang dzholim yang tidak akan beruntung itu, di antara bentuk kedzholimannya itu adalah mereka kufur terhadap nikmat Allah. Nikmat harta, jabatan, justru digunakan untuk memerangi orang2 yang sholeh. Mereka itu mendzholimi diri mereka sendiri.

Menyekutukan Allah dengan barang, akik, setan, jin, padahal mereka semua adalah hamba yang tidak bisa memberikan bahaya dan tidak bisa memberikan manfaat. Itu adalah bentuk mendhzolimi diri sendiri. Mendhzolimi masyarakat, tidak memberikan hak2nya.

Tidak diberikan haknya, itu juga berbuat kedzholiman. Jadi orang2 yang berbuat dzholim, apakah itu terhadap orang lain, atau kah terhadap diri sendiri, mereka tidak akan beruntung.

QS Ghaafir 51: Sesungguhnya kami akan menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat),

QS Shaaffat 171-173: 
171. Dan sungguh, janji Kami telah tetap kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,
172. (yaitu) mereka itu pasti akan mendapat pertolongan.
173. Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang,

Yang beruntung dan akan dimenangkan oleh Allah hanyalah para Rasul dan orang2 beriman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar