Sebagai anak bangsa sudah barang tentu
menginginkan kita diridhoi oleh Allah, agar tetap eksis di dalam dunia. Kita
ingin supaya tidak jatuh dalam kebankrutan. Apa saja yang menjadi
QS Al An’am 45: Maka orang-orang yang zalim
itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam.
Jadi sampai ke akar2nya dimusnahkan. Ketika
kaum Nabi Nuh, Nabi Luth, dan Musa, mereka berbuat dzholim, mereka dimusnahkan
sampai ke akar2nya.
Pertama yang sebaiknya kita renungi dari QS
Al An’am 45 di atas:
1. kata alladziina, mempunyai makna umum.
Artinya, siapa pun yang berbuat dzholim, akan dihancurkan oleh Allah SWT. Ini bisa
juga kita lihat di ayat yang lain. Menafsrikan AL Quran dengan Al Quran.
Tidaklah dibinasakan kecuali orang2 yang
berbuat dzholim.
Bahkan sampai2 terlihat di dunia ini,
bangsa yang dihancurkan oleh Allah hanya yang berbuat dzholim saja, bukan
bangsa yang miskin atau terbelakang teknologinya.
Harusnya anak2 kita bersyukur karena telah
selesai ujian SMA, tapi malah melakukan perbuatan yang membuat bangkrutnya
sebuah bangsa. Bukan sebatas wacana, tapi ulama dan pemerintahnya harus
secepatnya mengambil tindakan.
2. Di sini memakai, “hal” dengan “illa”, di
sini artinya, Allah mengkhususkan.
Dan sungguh benar2 telah kami binasakan
generasi2 terdahulu sebelum kalian.
3. Dihadirkan kata “lammaa” artinya
terjadinya suatu perbuatan terjadi dikarenakan adanya perbuatan yang lain. “Disebabkan
karena kedzholiman.” Jadi sebab hancurnya sebuah bangsa karena kedzholiman.
4. Kata kerjanya adalah fi’il maadhi’, ini
untuk mempertegas bahwa kebinasaan itu sudah terjadi, bukan sebatas ancaman.
Kedholiman yang dilakukan manusia ada dua
hal:
A. Terhadap dirinya sendiri.
Seperti apa, atau melalui apa manusia
mendzholimi dirinya sendiri?
1. dengan berbuat fasik, keluar, tidak taat
pada Allah.
2. dengan perbuatan dosa
3. keluar dari taat kepada Allah.
B. Saling mendzholimi.
Contoh2nya:
1. Pedagang mendzholimi masyarakat, atau
juga masyarakat mendzholimi pedagang.
2. Kedholiman penguasa terhadap rakyatnya
a. Tidak memperhatikan hak2 rakyatnya.
Rakyat punya hak untuk tidak diganggu hak2nya seperti begal motor, apalagi
begal aqidah.
Hak untuk mendapatkan pekerjaan
Hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak
b. dengan menghilangkan kehormatan rakyatnya
Rakyat adalah manusia, tidak boleh
dihinakan. Cara menghinakan rakyat, adalah mengirim rakyatnya ke luar negri dan
didzholimi oleh bangsa lain, atau rakyatnya diserahkan kepada bangsa lain untuk
didzholimi dengan tuduhan2 tidak benar. Rakyatnya dibiasakan untuk berbuat
maksiat, judi, minum2an, berzina, bahkan mau diberikan tempat khusus agar
nyaman berbuat zina, na’udzubillahi mindalik.
Kalau kedholiman itu tidak berhenti, apa
yang terjadi?
1. bangsa menjadi lemah.
Yang melemahkan bukan penjajah asing, tapi
justru bangsanya sendiri, pemerintahnya sendiri.
2. tidak bisa eksis karena dihancurkan oleh
pemimpinnya sendiri
3. mudah dikuasai oleh bangsa2 lain
Akhirnya, sebuah bangsa yang awalnya adalah
bangsa yang besar, menjadi bangsa yang tidak punya kepribadian, dikarenakan
sudah terlalu lama didzholimi oleh pemimpinnya.
QS Al Anbiya 11: Dan berapa banyak sebuah
negri yang kami binasakan, dulunya mereka berbuat dzholim, dan kami gantikan
mereka setelah itu.
Hancurnya sebuah bangsa disebabkan oleh
kedzholiman, adalah ketetapan Allah yang terjadi terus menerus.
Hancurnya sebuah bangsa tidak selamanya
sama, karena setiap bangsa itu punya ajalnya. Perbedaan sebuah bangsa tergantung
kondisi dirinya dan musuh2nya. Ini dijelaskan oleh Allah dalam QS Yunus " wa likulli ummatin ‘ajal" Setiap ummat ada ajalnya.
Penejelasannya, seperti manusia yang sakit,
sebelum meninggal, semakin kronis sakitnya, sudah barang tentu semakin
mem@ercepat kematiannya, walau ajal itu Allah yang menentukan.
Begitu juga sebuah bangsa, semakin kronis
kedzholimannya, semakin cepat hancurnya.
Hancurnya sebuah bangsa itu sebuah
keniscayaan, tapi kapan ajal sebuah bangsa, itu berbeda, dan hanya Allah yang
tahu.
Ketika Allah berfirman, “wa likulli ummatin
‘ajal” itu maksudnya, setiap ummat dari ummat2 yang dibinasakan karena
kedholimannya, itu pasti ada ajalnya untuk menghancurkan mereka.
Kalau ajalnya manusia itu satu saja kita
tidak mengetahui, apalagi ajalnya suatu bangsa yang jumlahnya jutaan manusia.
Yang terpenting di sini bukan soal kapan ajalnya itu datang, tapi dengan
membiarkan kedhzoliman, berarti sama saja membiarkan kebangkrutan suatu bangsa.
Dari sunnatullah yang pasti berlaku dalam
sebuah bangsa, bahwa bangsa mana pun yang adil pasti ia eksis. Di antara factor
yang menjadikan suatu bangsa itu hancur adalah kedzholiman.
Oleh karena itu jangan kita biarkan
kedholiman, baik diri kita sendiri, anak kita, pemimpin kita, bangsa kita.
Semoga kita waspada dari seluruh bentuk
kedzholiman2, sehingga bangsa kita dijauhkan dari kehancuran. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar