Kamis, 14 Mei 2015

Kehancuran Sebuah Bangsa Disebabkan Kedzholimannya


Sebagai anak bangsa sudah barang tentu menginginkan kita diridhoi oleh Allah, agar tetap eksis di dalam dunia. Kita ingin supaya tidak jatuh dalam kebankrutan. Apa saja yang menjadi

QS Al An’am 45: Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Jadi sampai ke akar2nya dimusnahkan. Ketika kaum Nabi Nuh, Nabi Luth, dan Musa, mereka berbuat dzholim, mereka dimusnahkan sampai ke akar2nya.

Pertama yang sebaiknya kita renungi dari QS Al An’am 45 di atas:
1. kata alladziina, mempunyai makna umum. Artinya, siapa pun yang berbuat dzholim, akan dihancurkan oleh Allah SWT. Ini bisa juga kita lihat di ayat yang lain. Menafsrikan AL Quran dengan Al Quran.

Tidaklah dibinasakan kecuali orang2 yang berbuat dzholim.

Bahkan sampai2 terlihat di dunia ini, bangsa yang dihancurkan oleh Allah hanya yang berbuat dzholim saja, bukan bangsa yang miskin atau terbelakang teknologinya.

Harusnya anak2 kita bersyukur karena telah selesai ujian SMA, tapi malah melakukan perbuatan yang membuat bangkrutnya sebuah bangsa. Bukan sebatas wacana, tapi ulama dan pemerintahnya harus secepatnya mengambil tindakan.

2. Di sini memakai, “hal” dengan “illa”, di sini artinya, Allah mengkhususkan.

Dan sungguh benar2 telah kami binasakan generasi2 terdahulu sebelum kalian.

3. Dihadirkan kata “lammaa” artinya terjadinya suatu perbuatan terjadi dikarenakan adanya perbuatan yang lain. “Disebabkan karena kedzholiman.” Jadi sebab hancurnya sebuah bangsa karena kedzholiman.

4. Kata kerjanya adalah fi’il maadhi’, ini untuk mempertegas bahwa kebinasaan itu sudah terjadi, bukan sebatas ancaman.

Kedholiman yang dilakukan manusia ada dua hal:
A. Terhadap dirinya sendiri.
Seperti apa, atau melalui apa manusia mendzholimi dirinya sendiri?
1. dengan berbuat fasik, keluar, tidak taat pada Allah.
2. dengan perbuatan dosa
3. keluar dari taat kepada Allah.

B. Saling mendzholimi.
Contoh2nya:
1. Pedagang mendzholimi masyarakat, atau juga masyarakat mendzholimi pedagang.
2. Kedholiman penguasa terhadap rakyatnya
a. Tidak memperhatikan hak2 rakyatnya. Rakyat punya hak untuk tidak diganggu hak2nya seperti begal motor, apalagi begal aqidah.
Hak untuk mendapatkan pekerjaan
Hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak
b. dengan menghilangkan kehormatan rakyatnya
Rakyat adalah manusia, tidak boleh dihinakan. Cara menghinakan rakyat, adalah mengirim rakyatnya ke luar negri dan didzholimi oleh bangsa lain, atau rakyatnya diserahkan kepada bangsa lain untuk didzholimi dengan tuduhan2 tidak benar. Rakyatnya dibiasakan untuk berbuat maksiat, judi, minum2an, berzina, bahkan mau diberikan tempat khusus agar nyaman berbuat zina, na’udzubillahi mindalik.
Kalau kedholiman itu tidak berhenti, apa yang terjadi?
1. bangsa menjadi lemah.
Yang melemahkan bukan penjajah asing, tapi justru bangsanya sendiri, pemerintahnya sendiri.
2. tidak bisa eksis karena dihancurkan oleh pemimpinnya sendiri
3. mudah dikuasai oleh bangsa2 lain

Akhirnya, sebuah bangsa yang awalnya adalah bangsa yang besar, menjadi bangsa yang tidak punya kepribadian, dikarenakan sudah terlalu lama didzholimi oleh pemimpinnya.

QS Al Anbiya 11: Dan berapa banyak sebuah negri yang kami binasakan, dulunya mereka berbuat dzholim, dan kami gantikan mereka setelah itu.

Hancurnya sebuah bangsa disebabkan oleh kedzholiman, adalah ketetapan Allah yang terjadi terus menerus.

Hancurnya sebuah bangsa tidak selamanya sama, karena setiap bangsa itu punya ajalnya. Perbedaan sebuah bangsa tergantung kondisi dirinya dan musuh2nya. Ini dijelaskan oleh Allah dalam QS Yunus  "wa likulli ummatin ‘ajal" Setiap ummat ada ajalnya.

Penejelasannya, seperti manusia yang sakit, sebelum meninggal, semakin kronis sakitnya, sudah barang tentu semakin mem@ercepat kematiannya, walau ajal itu Allah yang menentukan.

Begitu juga sebuah bangsa, semakin kronis kedzholimannya, semakin cepat hancurnya.

Hancurnya sebuah bangsa itu sebuah keniscayaan, tapi kapan ajal sebuah bangsa, itu berbeda, dan hanya Allah yang tahu.

Ketika Allah berfirman, “wa likulli ummatin ‘ajal” itu maksudnya, setiap ummat dari ummat2 yang dibinasakan karena kedholimannya, itu pasti ada ajalnya untuk menghancurkan mereka.

Kalau ajalnya manusia itu satu saja kita tidak mengetahui, apalagi ajalnya suatu bangsa yang jumlahnya jutaan manusia. Yang terpenting di sini bukan soal kapan ajalnya itu datang, tapi dengan membiarkan kedhzoliman, berarti sama saja membiarkan kebangkrutan suatu bangsa.

Dari sunnatullah yang pasti berlaku dalam sebuah bangsa, bahwa bangsa mana pun yang adil pasti ia eksis. Di antara factor yang menjadikan suatu bangsa itu hancur adalah kedzholiman.

Oleh karena itu jangan kita biarkan kedholiman, baik diri kita sendiri, anak kita, pemimpin kita, bangsa kita.

Semoga kita waspada dari seluruh bentuk kedzholiman2, sehingga bangsa kita dijauhkan dari kehancuran. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar