Sebagai kaum muslimin, harus bangga ketika
ia dimuliakan sebagai pendakwah. Karena dakwah adalah amal yang terbaik.
Apa urgensi perluasan dan peningkatan
dakwah?
Ini penting, jangan sampai terjadi, dakwah
sudah ratusan tahun, tapi kualitas tidak meningkat. Atau sebagian kecil
kelompok dakwah yang bagus, tapi tidak meluas.
Sehingga dakwah yang awalnya hanya di Mekka
sampai Madinah, terus meluas ke seluruh dunia.
1. Risalah dakwah adalah alamiyah (seluruh
alam)
Tidak betul perkataan para orientalis, bahwa Islam adalah agama yang misinya untuk seluruh dunia, setelah pada masa para Sahabat Rasulullah. Ini tidak benar! Karena sejak awal diturunkan kepada Rasulullah, Islam sudah Allah tetapkan untuk seluruh alam.
QS Al Anbiya’ 107: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
QS Al Furqon 1: Mahatinggi Allah yang telah menurunkan Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia),
Allah yang Maha Berkah yang menurunkan Al
Quran sebagai pembeda antara yang haqq dan bathil, bagaimana pun dakwah ini menyebar
ke seluruh dunia, kalau kita tidak bersungguh2 mengadakan perluasan dakwah.
Balighul anni walau aayah. Sampaikan walau
hanya 1 ayat.
Sayang seribu sayang, masih ada penonton2
dakwah, ada juga yang hobinya mengkritisi, dan berkomentar saja.
Padahal, tidak ada penonton yang menang. Yang menang
itu adalah pemain. Kita menjadi pemenang dakwah, walau kita tidak pernah
bertemu Rasulullah, tapi kita berada satu gerbong dengan Nabi, yaitu gerbong
dakwah.
2. Dakwah itu harus Rabbaniyah (sumbernya
dan orientasinya adalah Allah)
Itu tidak akan terjadi jika tidak ada
perluasan dakwah dan peningkatan kualitas dakwah.
QS Ali Imran 79: Jadilah kalian Rabbaniyyin
kerana kalian mengajarkan al-Kitab dan kerana kalian tetap mempelajarinya.
Kuunuu robbaaniyyiina bimaa kuntum tu'allimuunal kitaaba wa bimaa kuntum tadrusuun
Akan jadi kalian semua Robbaniyyiin,
caranya:
1. disebabkan kamu selalu mengajarkan kitab
suci Al Quran ->perluasan dakwah
2. disebabkan kamu selalu belajar ->
peningkatan kualitas dakwah
Ayat ini menarik, karena didahulukan
mengajarkan, lalu belajar. Faktanya di dunia pada umumnya, orang itu belajar
dulu barulah kemudian mengajarkan. Lalu apa hikmah dari ayat ini?
Ulama memberikan pencerahan, bila sesuatu
kebaikan disebutkan terlebih dahulu, bahwa hal itu adalah hal yang urgensi. Di ayat ini, urgensi mengajarkan Al Quran
didahulukan, daripada mempelajarinya.
Misalkan dari 1000 orang jamaah yang hadir di ceramah ustads,
berapa orang yang menyampaikan isi dakwah kepada yang tidak hadir? Sedangkan kemampuan seorang ustadz terbatas, sehingga tidak mampu menjangkau semua orang. Maka dari itu, kalau tidak disampaikan
oleh jamaahnya, betapa ilmu itu tidak meluas.
Kita juga yang sudah berdakwah, jangan
merasa cukup dengan ilmu kita.
Kalau aktifis dakwah tidak mau belajar
lagi, lalu bagaimana caranya akitifs dakwah bisa menghadapi tantangan2 dakwah
yang terus berkembang?
3. Kekokohan
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan
umatnya untuk selalu berjamaah. Islam tidak akan tegak bila tidak ditegakkan
secara berjamaah.
Yang akan ditegakkan adalah Al Quran,
sesuatu yang berat.
QS Al Muzammil 5: Sesungguhnya Kami akan
menyampaikan kepadamu sesuatu yang berat.
Karena sesuatu yang berat harus dipikul
bersama2. Dan dalam berjamaah itu ada keberkahan.
Jamaah yang kokoh ditandai dengan:
1. Iman yang kuat, pemimpin yang kuat,
jamaahnya kuat
Pemimpin yang kuat saja tidak cukup, kalau
jamaahnya tidak kuat.
Pemimpin yang kuat saja akan merasa dirinya
saja yang berjasa, Padahal pemimpin tidak boleh mengungkit2 jasa dirinya.
Begitu juga ketika yang kuat adalah
pengikutnya, sementara pemimpinnya lemah, maka yang akan terjadi adalah,
pengikut2nya akan selalu protes kepada pemimpinnya.
Mereka yang belum matang pembinaannya.
Sehingga dalam sejarah Islam pernah terjadi pemimpinnya terbunuh oleh
pengikutnya.
2. Selalu sibuk dengan kerja
Bukan sibuk dengan sebatas pemikiran, sibuk
dengan sebatas wacana. Karena Islam adalah agama amal. Seimbang antara
perluasan daerah2 dakwah dengan peningkatan kualitas
3. Memahami karakter pertarungan.
Dakwah bukan sekedar mengajak, tapi juga
ada pertaruangan antara haqq dan bathil.
Kita di dalam berdakwah harus benar2
memahami karakter pertarungan.
QS Al Anfal 73: Orang2 kafir itu sebagian
yang satu dengan sebagian lainnya saling mendukung, jika kamu tidak bekerja sama,
maka akan terjadi fitnah yang besar.
Harus ada keseimbangan antara perluasan
dakwah dengan peningkatan kualitas dakwah. Semoga kita tetap istiqomah dalam
membangun dakwah di jalan Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar