Di antara karakteristik agama Islam adalah
berjamaah.
Jamaah muslimah, yang tugasnya agar selalu
mengikuti perintah Allah, selalu amar ma’ruf nahi munkar.
Definisi ma’ruf adalah sesuatu kebaikannya
diketahui melalui Din Islam dan akal yang sehat.
Jamaah muslimah adalah sebuah jamaah yang
mencegah dari kemunkaran.
Munkar adalah setiap sesuatu yang diingkari
oleh akal sehat dan Islam.
Jamaah Muslimah yang seperti itu, pasti
diuji oleh Allah. Ujian pasti menimpa jamaah muslimah
QS Ali Imran: 186. Kamu pasti akan diuji
dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat
menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari
orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.
Firman ini ditujukan kepada kaum muslimin
yang waktu itu dipimpin oelh Rasulullah. Pemimpinnya adalah Rasulullah saja
masih diuji, apalagi kita.
Jamaah muslimah, apa pun namanya, apakah
ormas Islam, atau apa saja, pasti diuji oleh Allah. Apakah harta bendanya,
ataukah dirinya, atau apa saja, yang penting kita harus bersabar.
Ketika Allah menyebutkan harta bendamu dan
jiwa kamu, apa korelasinya dalam kehidupan? Artinya, para aktifis dakwah, tidak
sedikit anggota2nya menerima ujian yang sangat banyak dari harta benda mereka
dan juga diri mereka. Diuji dengan harta benda, yaitu sulit dalam hal keuangan.
Diuji dengan diri mereka sendiri, yaitu diuji berupa penyiksaan, dipenjara,
dengan tujuan bermacam2. Diuji dengan citra yang buruk, dirusak karakternya,
dengan tuduhan2 yang berbagai macam.
Tujuan2 yang menimpa para kader2 amar ma’ruf
nahi munkar.
1. Sebagai filter untuk membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk.
Adalah sunnatullah, bahwa kaum muslimin
harus berjamaah bersatu padu, ini bukan hanya terjadi di zaman sekarang saja. Bukankah
Yusuf as dituduh dengan tuduhan bermacam2, padahal yang melakukan bukan beliau.
Sehingga beliau dimasukkan ke penjara, jadi tidak selamanya masuk penjara itu
karena berbuat salah. Ada orang yang karena berjuang, lalu ia dimasukkan ke
penjara.
Rasulullah adalah manusia terbaik, tapi
dituduh dengan tuduhan2 yang bermacam2.
QS Al Anfal 30: Dan (ingatlah), ketika
orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk
menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat
tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik
pembalas tipu daya.
Apalagi di zaman yang sudah canggih seperti
ini, tidak sedikit aktifis2 dakwah dituduh dengan tuduhan2 batil, dan
diberitakan berulang2 sehingga merusak citra aktifis dakwah, ulama para jamaah
muslimah. Kita harus tahu tentang hal ini, sehingga tidak kaget ketika
menghadapi hal tersebut. Walau kita kaum muslimin diminta untuk selalu berdoa
agar dijauhkan.
Ujian yang menimpa orang2 yang berjuang
melalui amar maruf nahi munkar, berjuang untuk menegakkan ajaran yang penuh
rahmat ini, jadi ini sebenarnya seleksi alami, menjadi filter untuk membedakan,
mana yang jujur dan mana yang tidak.
2. Agar terbuka kedok orang2 munafik
QS Ali Imran 179: Allah tidak akan
membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini,
sehingga Dia membedakan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Allah
tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang ghaib, tetapi Allah memilih
siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu, berimanlah
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu
akan mendapat pahala yang besar.
Di sini ada korelasi awal ayat dengan
penutup ayat, yaitu dengan tetap bersabar menghadapi ujian2 di dalam suatu
jamaah, maka akan Allah akan berikan pahala yang besar.
Sebuah organisasi terjadi friksi2 karena di
situ berkumpulnya manusia yang beragam macamnya. Maka dari itu ujian yang
menimpa jamaah muslimah, ada tujuan yang sangat besar, yaitu agar supaya jelas
perbedaannya, siapa lawan siapa kawan, siapa yang qowwi mana yang dhoif.
Contoh, jamaah Rasulullah diuji dengan
perang badar, di situ terlihat mana yang qowwi imannya dan mana yang pulang
kembali karena dhoif imannya.
Berita kebaikan dari ujian itu adalah untuk
membedakan antara yang benar dengan yang bohong. Juga untuk membedakan mana
yang menginginkan dunia dan mana yang menginginkan akhirat. Juga untuk
membedakan antara yang baik dengan yang buruk.
Adanya ujian yang menimpa ulama, kadernya
jamaah muslimah, agar mengetahui tambang yang asli, minyak yang asli, dsbnya,
agar tidak bercampur dnegan lumpur yang kotor.
Aturan Allah, dan kehidupan dunia ini
memang bertemu. Sunnah kauniyah tidak akan tabrakan dengan Sunnah kauliyah.
Apa hikmah dari ujian yang menimpa orang2
yang baik, yang berjuang di jamaah muslimah, sebagaimana menimpa jamaah
rasulullah.
Jadi kalau kita ingin tahu apakah
organisasi itu kuat atau rapuh, dilihatnya bukan ketika menang, kaya, banyak
asetnya, tidak. Tapi ketika diuji dengan kesulitan, intimidasi. Ketika mereka
solid, satu barisan, itulah kekuatan yang sebenarnya.
Akan terbuka kedok orang2 munafik. Ketika
aman2 saja, tidak terlihat mana yang munafik, karena mereka masih sholat, masih
dzikir walau dzikirnya Cuma sebentar. Tapi ketika diuji oleh Allah, maka
ketahuan, “jangan keluar kalian di musim panas.”
Orang2 munafik itu selalu mementahkan
ajaran Islam, memprovokasi orang2 Islam agar tidak menjalankan perintah
agamanya.
Katakan, “neraka Jahannam lebih panas dari
panas yang terik!”
3. Agar terbuka kedok orang2 yang datang di
jamaah tersebut.
Apalagi kalau jamaah itu besar, asetnya
juga besar, suaranya juga besar, akan terlihat apakah orang2 yang datang itu
untuk mendapatkan pangkat jabatan, atau untuk menjadi intel memata2i kaum
muslimin, atau juga tujuan2 duniawi yang murahan.
Itu semua terlihat melalui ujian2. Karena
unsur totalitas yang jujur, berbeda dengan unsur2 yang palsu, bahkan mereka
bekerjasama dengan musuh2 Allah sebagaimana sudah banyak diterangkan di dalam
Al Quran, padahal mereka mengaku beragama Islam.
Semoga kita diselamatkan dalam ujian2
seperti ini. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar