Selasa, 12 Mei 2015

Ujian yang Menimpa Jamaah Muslimah

 Di antara karakteristik agama Islam adalah berjamaah.

Jamaah muslimah, yang tugasnya agar selalu mengikuti perintah Allah, selalu amar ma’ruf nahi munkar.

Definisi ma’ruf adalah sesuatu kebaikannya diketahui melalui Din Islam dan akal yang sehat.

Jamaah muslimah adalah sebuah jamaah yang mencegah dari kemunkaran.

Munkar adalah setiap sesuatu yang diingkari oleh akal sehat dan Islam.

Jamaah Muslimah yang seperti itu, pasti diuji oleh Allah. Ujian pasti menimpa jamaah muslimah

QS Ali Imran: 186. Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.  

Firman ini ditujukan kepada kaum muslimin yang waktu itu dipimpin oelh Rasulullah. Pemimpinnya adalah Rasulullah saja masih diuji, apalagi kita.

Jamaah muslimah, apa pun namanya, apakah ormas Islam, atau apa saja, pasti diuji oleh Allah. Apakah harta bendanya, ataukah dirinya, atau apa saja, yang penting kita harus bersabar.

Ketika Allah menyebutkan harta bendamu dan jiwa kamu, apa korelasinya dalam kehidupan? Artinya, para aktifis dakwah, tidak sedikit anggota2nya menerima ujian yang sangat banyak dari harta benda mereka dan juga diri mereka. Diuji dengan harta benda, yaitu sulit dalam hal keuangan. Diuji dengan diri mereka sendiri, yaitu diuji berupa penyiksaan, dipenjara, dengan tujuan bermacam2. Diuji dengan citra yang buruk, dirusak karakternya, dengan tuduhan2 yang berbagai macam.

Tujuan2 yang menimpa para kader2 amar ma’ruf nahi munkar.

1. Sebagai filter untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Adalah sunnatullah, bahwa kaum muslimin harus berjamaah bersatu padu, ini bukan hanya terjadi di zaman sekarang saja. Bukankah Yusuf as dituduh dengan tuduhan bermacam2, padahal yang melakukan bukan beliau. Sehingga beliau dimasukkan ke penjara, jadi tidak selamanya masuk penjara itu karena berbuat salah. Ada orang yang karena berjuang, lalu ia dimasukkan ke penjara.

Rasulullah adalah manusia terbaik, tapi dituduh dengan tuduhan2 yang bermacam2.

QS Al Anfal 30: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Apalagi di zaman yang sudah canggih seperti ini, tidak sedikit aktifis2 dakwah dituduh dengan tuduhan2 batil, dan diberitakan berulang2 sehingga merusak citra aktifis dakwah, ulama para jamaah muslimah. Kita harus tahu tentang hal ini, sehingga tidak kaget ketika menghadapi hal tersebut. Walau kita kaum muslimin diminta untuk selalu berdoa agar dijauhkan.

Ujian yang menimpa orang2 yang berjuang melalui amar maruf nahi munkar, berjuang untuk menegakkan ajaran yang penuh rahmat ini, jadi ini sebenarnya seleksi alami, menjadi filter untuk membedakan, mana yang jujur dan mana yang tidak.

2. Agar terbuka kedok orang2 munafik

QS Ali Imran 179: Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membedakan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang ghaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar.

Di sini ada korelasi awal ayat dengan penutup ayat, yaitu dengan tetap bersabar menghadapi ujian2 di dalam suatu jamaah, maka akan Allah akan berikan pahala yang besar.

Sebuah organisasi terjadi friksi2 karena di situ berkumpulnya manusia yang beragam macamnya. Maka dari itu ujian yang menimpa jamaah muslimah, ada tujuan yang sangat besar, yaitu agar supaya jelas perbedaannya, siapa lawan siapa kawan, siapa yang qowwi mana yang dhoif.

Contoh, jamaah Rasulullah diuji dengan perang badar, di situ terlihat mana yang qowwi imannya dan mana yang pulang kembali karena dhoif imannya.

Berita kebaikan dari ujian itu adalah untuk membedakan antara yang benar dengan yang bohong. Juga untuk membedakan mana yang menginginkan dunia dan mana yang menginginkan akhirat. Juga untuk membedakan antara yang baik dengan yang buruk.

Adanya ujian yang menimpa ulama, kadernya jamaah muslimah, agar mengetahui tambang yang asli, minyak yang asli, dsbnya, agar tidak bercampur dnegan lumpur yang kotor.

Aturan Allah, dan kehidupan dunia ini memang bertemu. Sunnah kauniyah tidak akan tabrakan dengan Sunnah kauliyah.

Apa hikmah dari ujian yang menimpa orang2 yang baik, yang berjuang di jamaah muslimah, sebagaimana menimpa jamaah rasulullah.

Jadi kalau kita ingin tahu apakah organisasi itu kuat atau rapuh, dilihatnya bukan ketika menang, kaya, banyak asetnya, tidak. Tapi ketika diuji dengan kesulitan, intimidasi. Ketika mereka solid, satu barisan, itulah kekuatan yang sebenarnya.

Akan terbuka kedok orang2 munafik. Ketika aman2 saja, tidak terlihat mana yang munafik, karena mereka masih sholat, masih dzikir walau dzikirnya Cuma sebentar. Tapi ketika diuji oleh Allah, maka ketahuan, “jangan keluar kalian di musim panas.”

Orang2 munafik itu selalu mementahkan ajaran Islam, memprovokasi orang2 Islam agar tidak menjalankan perintah agamanya.

Katakan, “neraka Jahannam lebih panas dari panas yang terik!”

3. Agar terbuka kedok orang2 yang datang di jamaah tersebut.
Apalagi kalau jamaah itu besar, asetnya juga besar, suaranya juga besar, akan terlihat apakah orang2 yang datang itu untuk mendapatkan pangkat jabatan, atau untuk menjadi intel memata2i kaum muslimin, atau juga tujuan2 duniawi yang murahan.

Itu semua terlihat melalui ujian2. Karena unsur totalitas yang jujur, berbeda dengan unsur2 yang palsu, bahkan mereka bekerjasama dengan musuh2 Allah sebagaimana sudah banyak diterangkan di dalam Al Quran, padahal mereka mengaku beragama Islam.

Semoga kita diselamatkan dalam ujian2 seperti ini. Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar