Jumat, 01 Mei 2015

Sunnatullah dalam Pertarungan Antara Haqq dan Bathil.

Definisi Al Haqq (kebenaran) ini penting untuk dipertegas kembali. Karena ketika sebagian manusia mengatakan, bahwa kebenaran itu bersifat relatif, ini berbahaya, karena ketika Al Quran dan As Sunnah adalah al haqq, jadi bagaimana cara meyakininya ketika dikatakan relative.

Makna al haqq
1. Tsabata (tetap, ketetapan, ketentuan)
QS Al Qashash 63: qoolalladziina haqqa ‘alaihimul qoul (berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka)

2. wajaba (wajib, pasti)
QS Az Zumar 71: Walaakin haqqat kalimaatul ‘adzaabi ‘alal kaafirin (tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir).

Di antara sunnatullah adalah ketentuan adzab akan menimpa orang2 kafir, kafir mana pun di dunia ini, pasti mendapat adzab Allah, apakah itu di dunia, atau di dunia dan akhirat. Kalau sekarang belum diadzab, itu hanya tinggal menunggu waktu saja.

3. naqiibu al bathil (kebalikannya kebathilan)
Setiap sesuatu yang kebalikannya adalah kebathilan, maka itu adalah haqq.
Setiap yang dilarang Allah adalah bathil. Riba, zholim, zina, kekerasan, dsbnya adalah bathil.
Dan yang sebaliknya adalah al haqq.

Kamus Bahasa Al Quran dan Bahasa Arab, makna Al Haq adalah: shohih (benar), tsabata (tetap), shodaqo (kejujuran).

Apa deifinisi Bathil?

Maknanya adalah sebaliknya al haq.
1. fasada (rusak)

2. gugur hukumnya
Pasti rusak, pasti gugur, walau sekarang kelihatannya menang.

Seorang pakar tentang mufrodat Al Quran mengatakan, bahwa al bathil itu adalah kebalikannya al haqq. Jadi setiap yang berlawanan dengan al haqq itu adalah al bathil.

Siapa pun orangnya, ketika dia berbeda dengan kebenaran, maka dia itu bathil.

Tidak ada yang tetap, sehingga sifat kebathilan itu berubah2, berbeda dengan al haqq yang tsabata, yaitu selalu tetap.

Makna bathil yang

QS Luqman 30: dzaalika bi annallooha huwal haqqu wa anna maa yad ‘uu na min duu nihil baathil (Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil)

Bathil adalah hal yang tidak akan pernah tetap. Ketika siapa saja yang menyembah sesuatu yang tidak abadi, maka penyembahan itu adalah bathil. Ketika seseorang menyembah harta, dan harta itu tidak akan abadi, maka itu adalah hal yang bathil, dsbnya.

Apa makna tadaafu’? Yaitu artinya: menghapuskan, menyingkirkan dengan kekuatan. Berarti haqq dan bathil saling melenyapkan antara satu dengan lainnya. Itulah yang disebutkan dengan sunnatullah at tadaafu’ fil haqq wa bathil.

QS Al Baqarah 251 walau laa daf’ullaaha bin naasa ba’dhohum bi ba’dhil lafaasadatil ardhu, walaa kinnalllooha dzuu fadhlin ‘alal ‘aalamiin (seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini).

Cara Allah menolak kerusakan di dunia, adalah ketika orang yang mengikuti al haqq menolak kebathilan. Ayat ini dengan jelas mengatakan, ketika mereka yang mengikuti al haqq diam saja, tidak menolak yang bathil, maka dunia ini rusak.

Bangsa kita mau baik, maka al haqq harus betul2 eksis. Jika tidak, maka yang terjadi di mana2 adalah kerusakan. Kerusakan dalam pendidikan, politik, ekonomi, dsbnya, terjadi ketika yang bathil lebih eksis daripada yang haqq.

QS Al Hajj 40: Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.

Dalam QS Al Baqarah 251 Allah menjelaskan bahwa, jikalau manusia yang mengetahui al haqq tidak mengatakan al haqq, maka rusaklah bumi ini.

Sedangkan di QS Al Hajj 40 ini disebutkan, tempat2 ibadah itu akan rusak, hancur, jika di bumi ini manusia tidak menolak kejahatan manusia dengan kebaikan manusia yang lain.

Kita lihat ulama2 pendahulu kita yang membela al haqq dan mengusir penjajah, maka Allah menjaga masjid2 kita.

Yang dimaksudkan dengan rusak bukan semata2 secara fisik. Mungkin masjidnya tidak rusak secara bangunan, tapi misi masjid sebagai pusat peradaban dilemahkan. Padahal di zaman Nabi, di masjid itulah centra pendidikan, menjadi tempat hidayah untuk mencari solusi dalam berbangsa dan bernegara, dsbnya. Intinya masjid adalah tempat peradaban kaum muslimin.

Apa yang dimaskud dengan kebathilan dan pertarungan antara keduanya.

Ketika disebut al haqq dalam Al Quran dan As Sunnah, itu mencakup seluruh yang diperintahkan Allah. Haji adalah haqq, dakwah adalah haqq, membela Negara adalah haqq, dsbnya.

Al Bathil adalah mencakup seluruh yang dilarang oleh bangsa dan Negara. Membiarkan rakyat menderita adalah bathil. Menghujat pemimpin yang adil adalah bathil. Korupsi adalah bathil, dsbnya. Ketika disebut pertarungan antara haqq dan bathil adalah pertarungan setiap yang dilarang oleh Allah dengan yang diperintahkan Allah.

Apa yang dimaksud dengan pertarungan antara keduanya?
Yaitu menghapuskan melenyapkan salah satu dari keduanya, dan menghapusnya, dengan kekuatan. Apakah kekuatan itu bernama opini, media, politik, senjata, bahkan dengan senjata.

2. Pertarungan antara pembelanya, jadi bukan antara haqq dengan bathil.
Haqq punya pembela, dan bathil juga punya pembela.

At Tadafuq antara orang beriman dengan yang lainnya, masing2 punya keinginan yang tidak bisa didamaikan, sehingga siapa yang paling kuat, dia yang menang.

Itulah sebabnya Allah mencintai kekuatan.


Hadist: “Mukmin yang kuat lebih Allah cintai daripada Mukmin yang lemah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar