Selasa, 02 Desember 2014

Sifat Orang Kafir di Dunia (Beriman Sepotong-Sepotong)


Beriman sepotong-sepotong, karena beriman kepada Nabi yang satu, tapi kufur terhadap Nabi yang lainnya. Beriman kepada ajaran yang satu, tapi kufur terhadap ajaran yang lainnya.

QS An Nisa 150-151: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.”

Mana ajaran yang dia senangi, maka dia beriman, dan mana ajaran yang dia tidak senangi, maka dia kufur.

Bisa jadi dia masih beragama Islam, tapi terjangkit penyakit orang kafir, yaitu memotong-motong keimanan, tidak utuh. Padahal seluruh ajaran yang datang dari Nabi mana pun, semua sumbernya sama yaitu dari Allah, walaupun ada perbedaan yang detil-detil seusai dengan zamannya, tapi ingat! Nabi Muhammad adalah yang terakhir, yang isi ajarannya tidak ada perbedaan sama sekali.

Orang-orang yang meskipun mengaku beriman, tapi sementara ia kufur kepada Nabi yang lainnya, maka ia kafir. Karena keimanan itu harus utuh.

Di ayat di atas, sampai-sampai Allah menguatkan hal ini dengan kalimat “Mereka itu adalah orang-orang yang kafir, yang sebenar2nya kafir (haqqah). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir, adzab yang memedihkan.”

QS Al Baqarah 85-86: “Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.”

Ketika kita mengetahui bahwa sifat orang kafir itu memotong-motong keimanan, maka pelajaran yang harus kita petik adalah kaum muslimin jangan sampai mengikuti orang-orang kafir. Jangan sampai ada seseorang yang mengaku beriman, tapi imannya itu sesuai dengan hawa nafsunya. Jangan sampai hanya mau menerima ajaran Islam tentang toleransi, tapi tidak mau menerima ajaran Islam tentang jihad. Islam mengajarkan toleransi, tapi juga mengajarkan jihad ketika kaum muslimin diinjak-injak, ajaran Islam dilecehkan.

Orang-orang kafir itu saling membantu, saling melindungi satu sama lainnya. Apa pun agamanya, orang-orang kafir itu akan saling mendukung dalam mempertahankan kekufurannya dan dalam memerangi kaum muslimin. Orang muslim tidak boleh meragukan tentang hal ini, karena Allah yang menciptakan manusia yang paling tahu tentang manusia.

QS Al Maidah 51: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

Orang yang beriman harus berpihak pada Allah dan RasulNya. Jangan sampai mengaku beriman tapi berpihak pada orang kafir. Al Wala wal Bara’. Cinta karena orang itu mencintai Allah, dan benci karena orang itu membenci Allah. Walau demikian, kita tetap harus berlaku adil kepada orang-orang di luar agama Islam.

Kalau ada orang mengaku beragama Islam, tapi kok mengangkat pemimpin orang kafir, maka Allah tidak akan memberikan hidayah kepada orang-orang dzalim (orang-orang yang tidak menempatkan pada tempatnya) itu. Meskipun seluruh dunia mengatakan bahwa pilihannya itu benar.

QS Al Anfal 73: “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”

Orang kafir dijelaskan di Al Quran, bahwa mereka saling tolong menolong. Jadi, jangan sampai sesama orang beriman malah saling bercakar-cakaran. Kalau itu terjadi, maka akan terjadi fitnah di muka bumi yang besar.

2. Mengingkari janji

Kita harus waspada ketika mengadakan perjanjian dengan orang-orang kafir. Jangankan janji kepada manusia, janji kepada Tuhannya saja ia rusak.

QS Al Baqarah 26-27: “Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Di dalam ayat ini dengan jelas disebut: Alladziina (menujukkan keumuman dari orang yang dimaksud), sehingga maksudnya, orang kafir mana pun di dunia ini, baik di dalam negri, maupun di luar negri, adalah sama. Mereka meminta damai, tapi belum juga selesai masa yang dijanjikan, mereka sudah rusak kembali janjinya, yaitu membunuhi kaum muslimin,

Apa janji yang dirusak itu?
1. Wasiat Allah pada makhlukNya, yang berupa perintah yang harus dilaksanakan, dan larangan yang harus dicegah, maka mereka langgar.

2. Orang kafir ahlil kitab dan orang munafik, yaitu mereka tidak mengaku kenabian Muhammad SAW, padahal di kitab suci mereka sudah dituliskan bahwa akan ada Nabi di akhir zaman yang bernama Ahmad. Jadi bukan karena mereka tidak tahu, tapi semata-mata karena iri dan dengki, sehingga mereka tidak mau mengakui kenabian Muhammad SAW.

3. Seluruh orang yang syirik, kufur dan nifaq, mereka semua merusak janji pada Allah (tauhid/iman)

QS Al A’raf 172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

Manusia itu dulunya berjanji bahwa ia beriman pada Allah, tapi setelah itu kenyataannya mereka merusak janjinya, ingkar pada Allah.

4. Perdamaian.

QS Al Anfal 55-57: “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.”

Seburuk-buruknya makhluk adalah orang kafir. Kenapa? Karena mereka tidak beriman.

Janji dengan Allah dan Nabi saja dirusak, apalagi janji dengan manusia. Jangan sampai kita terlena dalam pergaulan dunia ini, sehingga kita tertipu. Karena sejarah telah mencatat tidak sedikit kaum muslimin tertipu oleh perjanjian dengan orang kafir.

Allah menjelaskan sifat-sifat ini secara panjang lebar di dalam Al Quran, agar kita tidak mengikutinya. Semoga kita semua diselamatkan oleh Allah dari sifat-sifat tidak terpuji itu. Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar