Seluruh cara yang dipakai oleh orang2 kafir
untuk mendapatkan dunia, sebenarnya itu bukan kebahagiaan, tapi justru akan
berakhir dengan adzab.
A. Mengumpulkan Harta2 Benda dan
Menumpuk2/Memperbanyaknya
Di mana pun ada kesempatan, menumpuk kepentingan,
mengeruk kekayaan apakah itu di negri sendiri maupun di negri orang lain
QS Al Humazah 1-3: Binasa bagi orang kafir
yang hobinya mencela.
Orang kafir yang suka mengumpat umat Islam
mencela Nabi, itu seperti apa, yaitu orang yang suka mengumpulkan harta benda,
dan menghitung2nya, dan dia mengira bahwa harta benda nya bisa membuatnya abadi
di dunia.
Tidak peduli itu halal atau haram. Milik
dia atau Negara lain. Maka kita melihat tidak sedikit kapal-kapal dari negara
lain yang mengambil ikan2 di lautan Indonesia. Mereka memang seperti itu, senangnya
melanggar aturan.
Maka tidak sedikit orang2 kafir yang
stress, banyak bunuh diri bila hartanya berkurang, karena hartanya adalah
tuhan, yang setiap hari dihitung.
QS Al Fajr 17-20: Sekali2 tidak. Kamu tidak
memberikan makan anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Dan kamu
menyintai harta dengan cinta yang menggila sehingga lupa.
Di antara caranya adalah,
1. Membangun gedung2 yang tinggi. Karena
dengan membangun gedung2 yang tinggi itu seakan2 ia kekal selama2nya.
2. Membangun benteng2 yang kokoh
Itu bukan hal yang baru, sudah ada sejak
kaum ‘Ad, yang teknologinya sudah luar biasa, yang mungkin dikatakan saat itu
bukan zaman teknologi.
QS Asy Syu’ara 128-129: Apakah kamu mendirikan
istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati? Dan
kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu akan hidup kekal?
Mungkin ada yang bertanya: Bukankah
membangun benteng, gedung yang tinggi adalah sebuah karya yang besar, tapi
kenapa dikatakan tidak ada gunanya?
Sebuah peradaban, kalau dibangun semata2
riya’, ingin dipuji, maka dikatakan tidak ada gunanya. Itu lah kita harus
ikhlas.
Seluruh amal sebesar apa pun, kalau bukan
karena Allah, tidak ikhlas, maka pahalanya akan putus, dan ini dikatakan oleh
Allah sebagai ‘abbas (tidak ada gunanya)!
Kita tahu kaum ‘Ad yang secara fisik kuat,
tapi dihancurkan oleh Allah. Makna dihancurkan oleh Allah adalah, mereka mati
dalam keadaan kufur. Sejelek2 kematian adalah mati dalam keadaan kufur.
B. Membeli Kehidupan Dunia dengan Akhirat
Dunia yang digambarkan oleh Nabi seberat
sayap nyamuk, dibeli dengan akhirat. Akhirat mereka tinggalkan, untuk
bersenang2 dengan kehidupan dunia yang Cuma sedikit.
An Nisa 78: Di mana pun kamu berada, kematian
akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan
kokoh.
QS Al Baqarah 86: Mereka itulah orang2
kafir yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat. Maka mereka tidak akan
diringankan sedikit pun adzab dan mereka tidak akan ditolong.
Ketika berada di antara dua kelompok yang
bertanding, mereka akan berpihak pada dua belah pihak, yang penting mendapatkan
keuntungan
QS An Nisa 74: Maka hendaknya perangilah di
jalan Allah, yaitu orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat.
Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, maka dia akan dibunuh atau pun
menang, sama saja, mendapatkan pahala yang besar.
Bahayanya orang2 yang membeli kehidupan
dunia dengan akhirat. Kita tidak saja disuruh waspada, tapi juga harus
diperangi.
Dianggap dia itu teman, tapi ternyata
musuh. Makanya kita mendengar, apakah Negara tetangga itu kawan atau lawan.
Kalau ada keuntungan, maka dia jadi kawan, tapi kalau tidak ada keuntungan,
maka dia jadi lawan.
C. Kikir/Pelit
Manusia memang sifatnya adalah kikir.
Kecuali orang2 yang dijaga oleh Allah, maka kalau kita mengaku beriman, jangan
kikir, jangan pelit. Yang kikir itu orang kafir, mereka tersiksa kalau hartanya
berkurang barang sedikit saja.
Orang munafik itu ketika lahirnya kan
mengaku beragama Islam, tapi ketika meninggalnya dia mati dalam keadaan kafir,
akrena Iman itu bukan sekedar ucapan, tapi pembuktian juga. Islam sekedar
tercatat di KTP nya.
QS At Taubah 75- : Di antara orang2 munafik
ada orang yang berjanji pada Allah, sungguh jika Allah memberikan anugrahNya
kepada kita, kita benar2 akan menjadi orang yang soleh. Tapi ketika Allah memberikan
anugrahNya kepada mereka, tapi mereka kikir dan pelit dan mereka berpaling dari
Allah, dan Allah biarkan mereka nifaq
Kebanyak orang munafik itu tidak bertobat,
karena keberpihakannya bukan pada iman. Maka ulama mengatakan bahwa kufur itu
satu agama, baik itu kufurnya orang kafir maupun kufurnya munafik.
Semoga kita dijauhkan dari ini semua.
Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar