Sabtu, 13 Desember 2014

Kehidupan Orang2 Kafir di Tempat2 Sebelum Hari Kiamat

Yaitu sebelum mereka menetap di api neraka.

QS Al Qomar 6-8: Mereka keluar dari kubur mereka seperti belalang menyebar ke mana saja, bersegera menuju orang yang memanggil, kemudia mereka berkata, “ini adalah hari yang sulit.”

Keadaan orang2 kafir ketika mereka keluar dari kubur,

Bagaimana manusia2 yang kafir, yang dulunya merasa gagah, tetapi ketika mereka dibangkitkan dari alam kubur, mereka seperti belalang yang hina. Ketika dulu mereka menghina kaum muslimin, menjelek2kan kaum muslimin.

QS Yasin 51-52: Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera keluar dari dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).

Di dalam ayat ini mereka dipanggill dengan panggilan “ya way lana, mam ba’atasanaa”
Dulunya mereka mengira di dunia ini, mereka tidak akan dibangkitkan dari tempat tidurnya. Dan kuburan itu tempat sementara mereka. Dan akhirnya nanti mereka disiksa oleh Allah.

QS Ibrahim 42-43: Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.

Ayat ini menggambarkan ketika mereka dibangkitkan dari kuburnya, mereka bangkit menuju suara yang memanggil mereka, mereka bangkit dalam keadaan hina, emreka tidak berani mengangkat kepalanya. Mereka tidak bisa bergerak, padahal dulunya di dunia mereka selalu bergerak untuk menghina umat Islam.

Sebelum menetap selama2nya di neraka, mereka berada di padang mahsyar. Mereka saling berdebat. Yang orang kecil bertengkar mengatakan kepada penguasanya, gara2 kamu saya jadi begini. Yang penguasa mengatakan, salah sendiri, kenapa dulu kamu ikuti saya.

QS Az Zukhruf 67: Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain kecuali mereka yang bertakwa.

Walau pun ayat ini berceriat tentang keadaan orang2 kafir yang saling bermusuhan, ini juga peringakatn bagi kita semua, kaum muslimin, bahwa koalisi yang abadi yang membawa perdamaian, adalah koalisi yang didasarkan pada taqwa. Orang yang dulunya bersatu, tapi ikatannya bukan atas dasar taqwa, maka mereka akan saling bermusuhan di padang mahsyar.

Di dunia saja, sudah terlihat. Tidak sedikit orang2 yang tadinya sudah berkumpul merencanakan bisnis mereka awalnya senang2, tapi selama persatuan itu diikat buakn dengan keimanan, tapi semata2 kepentingan, maka nanti mereka akan pecah.

Diikat dengan takutnya kita pada Allah, sehingga kita tidak berani berkhianat.

Jadi orang2 yang beribadah, orang2 yang menyembah, mereka berantam bercerai berai, saling bermusuhan, karena ibadah mereka bukan kepada Allah. Orang yang musyrik ini, akan saling menyalahkan.

An Nahl 86-87: Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.


Ketika manusia dikumpul

QS Al Ahdzab 6: Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).

QS Ibrahim 21: Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri".

Bagaimana orang2 yang lemah karena dulunya ditindas oleh para diktator di dunia, dan memohon untuk diringankan barang sedikit saja, ternyata para diktator itu tidak bisa melakukan apa pun barang sedikitpun. Orang2 yang lemah berkata kepada orang2 yang dibesar2kan itu, “kami dulu adalah pengikut kalian, apakah kamu bisa meringankan sedikit saja adzab ini bagi kami?.” Kata mereka, “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri".

Mumpung kita masih di dunia, tidak ada kata terlambat. Jangan sekali2 kita menjadi budaknya pemimpin2 di dunia yang zholim, walau mereka punya banyak dana. Sedikit pun mereka tidak bisa menolong diri mereka sendiri di pengadilan Allah. Termasuk juga para syetan, tidak bisa lepas dari adzab Allah.

Ibrahim 22: Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.

Saat itu syetan berkata jujur, ketika berkata jujur sudah tidak lagi berguna.

Ulama tafsir mengatakan, itu adalah dialoq antara orang yang mengikuti dengan yang diikuti, antara wong cilik dengan pempimpin yang dholim

QS An Nisa 97: Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

Bahayanya rakyat jelata yang mau ditindas

1. Mati dalam keadaan yang dzholim
2. Alasan bahwa mereka adalah wong cilik, ditindas, ditolak oleh Allah.
3. Tempat tinggal terakhir mereka adalah neraka.


Mengambil pelajaran dari orang kafir yang sangat disiksa di akhirat nanti, mari kita berkata pada diri kita, jangan mau menjadi budak2 dari orang kafir. Semoga kita ditolong oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar