Yaitu sebelum mereka menetap di api neraka.
QS Al Qomar 6-8: Mereka keluar dari kubur
mereka seperti belalang menyebar ke mana saja, bersegera menuju orang yang
memanggil, kemudia mereka berkata, “ini adalah hari yang sulit.”
Keadaan orang2 kafir ketika mereka keluar
dari kubur,
Bagaimana manusia2 yang kafir, yang dulunya
merasa gagah, tetapi ketika mereka dibangkitkan dari alam kubur, mereka seperti
belalang yang hina. Ketika dulu mereka menghina kaum muslimin, menjelek2kan
kaum muslimin.
QS Yasin 51-52: Dan ditiuplah sangkalala,
maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera keluar dari dari kuburnya (menuju)
kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang
dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
Di dalam ayat ini mereka dipanggill dengan
panggilan “ya way lana, mam ba’atasanaa”
Dulunya mereka mengira di dunia ini, mereka
tidak akan dibangkitkan dari tempat tidurnya. Dan kuburan itu tempat sementara
mereka. Dan akhirnya nanti mereka disiksa oleh Allah.
QS Ibrahim 42-43: Dan janganlah sekali-kali
kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh
orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai
hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas
memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak
berkedip-kedip dan hati mereka kosong.
Ayat ini menggambarkan ketika mereka
dibangkitkan dari kuburnya, mereka bangkit menuju suara yang memanggil mereka,
mereka bangkit dalam keadaan hina, emreka tidak berani mengangkat kepalanya.
Mereka tidak bisa bergerak, padahal dulunya di dunia mereka selalu bergerak
untuk menghina umat Islam.
Sebelum menetap selama2nya di neraka,
mereka berada di padang mahsyar. Mereka saling berdebat. Yang orang kecil
bertengkar mengatakan kepada penguasanya, gara2 kamu saya jadi begini. Yang
penguasa mengatakan, salah sendiri, kenapa dulu kamu ikuti saya.
QS Az Zukhruf 67: Teman-teman karib pada
hari itu saling bermusuhan satu sama lain kecuali mereka yang bertakwa.
Walau pun ayat ini berceriat tentang
keadaan orang2 kafir yang saling bermusuhan, ini juga peringakatn bagi kita
semua, kaum muslimin, bahwa koalisi yang abadi yang membawa perdamaian, adalah
koalisi yang didasarkan pada taqwa. Orang yang dulunya bersatu, tapi ikatannya
bukan atas dasar taqwa, maka mereka akan saling bermusuhan di padang mahsyar.
Di dunia saja, sudah terlihat. Tidak sedikit
orang2 yang tadinya sudah berkumpul merencanakan bisnis mereka awalnya senang2,
tapi selama persatuan itu diikat buakn dengan keimanan, tapi semata2
kepentingan, maka nanti mereka akan pecah.
Diikat dengan takutnya kita pada Allah,
sehingga kita tidak berani berkhianat.
Jadi orang2 yang beribadah, orang2 yang
menyembah, mereka berantam bercerai berai, saling bermusuhan, karena ibadah
mereka bukan kepada Allah. Orang yang musyrik ini, akan saling menyalahkan.
An Nahl 86-87: Dan apabila orang-orang yang
mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata: "Ya
Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari
Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". Dan mereka
menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka
apa yang selalu mereka ada-adakan.
Ketika manusia dikumpul
QS Al Ahdzab 6: Nabi itu (hendaknya) lebih
utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya
adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama
lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang
mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada
saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam
Kitab (Allah).
QS Ibrahim 21: Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul
menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada
orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah
pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah
(walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi
petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja
bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak
mempunyai tempat untuk melarikan diri".
Bagaimana orang2 yang lemah karena dulunya
ditindas oleh para diktator di dunia, dan memohon untuk diringankan barang sedikit
saja, ternyata para diktator itu tidak bisa melakukan apa pun barang
sedikitpun. Orang2 yang lemah berkata kepada orang2 yang dibesar2kan itu, “kami
dulu adalah pengikut kalian, apakah kamu bisa meringankan sedikit saja adzab
ini bagi kami?.” Kata mereka, “Seandainya
Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk
kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar.
Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri".
Mumpung kita masih di dunia, tidak ada kata
terlambat. Jangan sekali2 kita menjadi budaknya pemimpin2 di dunia yang zholim,
walau mereka punya banyak dana. Sedikit pun mereka tidak bisa menolong diri mereka
sendiri di pengadilan Allah. Termasuk juga para syetan, tidak bisa lepas dari
adzab Allah.
Ibrahim 22: Dan berkatalah
syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.
Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih.
Saat itu syetan berkata jujur, ketika
berkata jujur sudah tidak lagi berguna.
Ulama tafsir mengatakan, itu adalah dialoq
antara orang yang mengikuti dengan yang diikuti, antara wong cilik dengan
pempimpin yang dholim
QS An Nisa 97: Sesungguhnya orang-orang
yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka)
malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka
menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)".
Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah
di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.
Bahayanya rakyat jelata yang mau ditindas
1. Mati dalam keadaan yang dzholim
2. Alasan bahwa mereka adalah wong cilik,
ditindas, ditolak oleh Allah.
3. Tempat tinggal terakhir mereka adalah
neraka.
Mengambil pelajaran dari orang kafir yang
sangat disiksa di akhirat nanti, mari kita berkata pada diri kita, jangan mau
menjadi budak2 dari orang kafir. Semoga kita ditolong oleh Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar