Setiap orang beriman harus selalu mempunyai
kepekaan dalam hidupnya agar waspada terhadap sifat-sifat orang kafir yang
dijelaskan di dalam Al Quran.
1. Menghalang-halangi ajaran Allah.
Mereka menginginkan orang lain tidak
menjalankan agama Islam, sehingga balasan yang akan diterima mereka di akhirat
nanti adalah dobel, yaitu karena kekafirannya dan karena usaha mereka
menghalang-halangi orang dari jalan Allah.
QS An
Nahl 88: “Orang-orang yang kafir dan mereka menghalang2i jalan Allah, Kami
tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan, disebabkan mereka berbuat
kerusakan.”
Jenis kerusakan anarkis bentuk apa pun tidak
boleh, seperti merusak bangunan, dll, tapi perbuatan paling anarkis di dunia
ini adalah menghalang-halangi seseorang di jalan Allah.
QS Al
Anfal 36: “Sesungguhnya
orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari
jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi
mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang
kafir itu dikumpulkan,”
Untuk menggambarkan betapa besarnya dana
yang digelontorkan orang-orang kafir untuk menghalangi orang dari jalan Allah, Allah
pertegas harta yang digelontorkan itu dengan kata amwal, dan disebutkan
sebanyak dua kali. Ini menunjukkan bahwa dana yang mereka keluarkan tidak
setengah-tengah, tapi dana yang banyak. Bukan dana sisa-sisa.
Selalu menghambat ajaran Allah, jadi
seorang tidak boleh mengikutinya. Jangan sampai mengaku-ngaku beragama Islam,
tapi ia malah membentuk opini bahwa seorang pejuang Islam itu seolah-olah
anarkis. Itu adalah sifat orang kafir.
Ayat ini turun kepada orang Quraisy yang
bapaknya anaknya terbunuh pada perang Badar, mereka datang kepada para pembesar
Quraisy, meminta agar digalang dana untuk membunuh Nabi Muhammad.
Tapi ingat, meskipun hal di atas adalah
sebab turunnya ayat Al Anfal 36 ini, tapi di dalam memahami Al Quran, yang
perlu diperhatikan bukan hanya sebab yang khusus, tapi sebab yang umum, bahwa
hal ini bisa terjadi sepanjang masa.
2. Berbuat Makar (tipu daya)
Makar adalah sebuah perbuatan yang
tujuannya adalah membahayakan seseorang dalam sifat yang disamarkan,
dirahasiakan. Jadi makar itu mengaburkan perbuatan yang membahayakan, tapi
ditampilkan dalam bentuk seolah2 bermanfaat.
QS Al
Anfal 30: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.
Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”
Ulama tafsir mengatakan, setiap ayat yang
dimulai dengan kata “idz” (ingatlah), ini menyiratkan bahwa ini sejarah yang
akan terus berulang.
Tiga makar sepanjang masa yang dilakukan
orang2 kafir:
1. Menangkap dengan alasan yang berbagai
macam, dengan pasal2 berlapis agar bisa dimauskkan ke penjara, walau tidak ada
bukti, itu bisa dibikin, yang penting bisa ditangkap
2. Membunuh. Nabi hampir dibunuh atas
anjuran seorang tua yang sebenarnya adalah iblis yang menjelma, “wahai pemuda
Quraisy, bunuh itu Muhammad.”
3. Mengusir dari kampung halamannya karena
beliau berdakwah.
Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa ayat ini
berkaitan dengan musyawarah orang2 kafir di Mekkah untuk membunuh Nabi. Sejarah
akan berulang. Kalau di masa sekarang, berarti membunuh para ulama, aktifis
dakwah dengan berbagai cara.
Jenis-jenis Makar yang dikerjakan:
1. Perbuatan-perbuatan yang terlihat indah
Mereka selalu berbuat, perbuatan2 yang
seolah2 menyenangkan manusia, padahal intinya agar orang tidak beriman, mereka
mencoba menghalang2i cahaya Allah (padahal mereka tidak akan mungkin mampu),
dan mereka bangga dengan apa yang mereka kerjakan.
QS Ar
Ra’d 33-34: “Maka apakah
Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang
tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah.
Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". Atau apakah kamu
hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau
kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja.
Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu
daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.
Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah
lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.”
Mengatasnamakan ini sebuah peradaban, ini
sebuah kemajuan zaman, tapi sesungguhnya yang ingin mereka lakukan adalah menghalang-halangi
ajaran Allah. Mereka menemukan adzab dalam kehidupan dunia, dan di akhirat
kelak akan lebih berat lagi.
2. Ketika ditimpa musibah, lalu ditolong
oleh Allah, dan setelah berada dalam keadaan aman, mereka kembali menertawakan
ajaran Allah.
QS Yunus
21: “Dan apabila
Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa
mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda
kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu
daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.”
Selalu begitu. Oleh karena itu Allah memerintahkan
pada RasulNya dan kita semua, jangan sampai kita bernafas sempit sehingga dada
kita tidak nyaman. Tidak! Karena ketika orang kafir diam-diam berbuat makar,
Ingat! Allah SWT akan membalas makar mereka. Ketika mereka berbuat makar, Allah
akan membalas makar mereka, dan Allah sebaik-baik Pembalas makar.
Orang-orang kafir ketika berbuat makar,
mereka bersatu padu, dengan setan manusia dan setan jin, bersatu padu secara
rahasia untuk membahyakan kaum muslimin, saling memberikan informasi. Semua
sama suaranya, apakah kafir dalam maupun luar negri, semua sama. Karena sumber
mereka adalah sama, yaitu setan.
QS Al
An’am 112: “Dan demikianlah
Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis)
manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau
Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah
mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”
Nabi manusia yang terbaik, yang membawa
ajaran rahmat bagi semua manusia, seharusnya didukung. Tetapi yang terjadi,
ternyata ada musuh yang menghadang, yaitu setan-setan manusia dan setan-setan
jin. Di sini Allah mendahulukan setan manusia agar kita lebih waspada. Setan
jin akan pergi bila kita bacakan dzikir, tapi kalau setan mansuia belum tentu.
Mereka menyerukan dengan bahasa2 yang indah, seperti istilah-istilah stabilitas,
kebersamaan, toleransi, dsbnya, tapi sebenarnya mereka mau berbuat makar.
Cara menghadapinya, kalau yang dihadapi
adalah setan jin maka perbanyaklah berdzikir. Kalau hamba Allah berdzikir, maka
setan akan sembunyi, tapi kalau manusia lupa dzikir, setan akan berikan rasa
was was. Sedangkan setan manusia dihadapi dengan cara waspada.
Ketika Rasulullah berdakwah, ditanya oleh
Bani Syaiban,” Wahai saudara Quraisy, kamu mengajak manusia berdakwah, ini mau
dibawa ke mana?”
“Aku mengajak mereka agar mereka benar-benar
menyembah Allah, tidak ada Illah yang wajib disembah kecuali Allah, dan
Muhammad adalah utusan Allah,” jawab Rasulullah.
Mendengar jawaban itu, Bani Syaiban
berkata, “kalau begitu kamu pasti diperangi oleh orang Arab dan non Arab”
Oleh karena itu tidak heran bila manusia-maanusia
yang berdakwah itu diperangi, Jangan khawatir, asalkan kita berbuat benar, kita
akan dilindungi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar