Rabu, 03 Desember 2014

Sifat2 Orang Kafir di Kehidupan Dunia (Makar)

Setiap orang beriman harus selalu mempunyai kepekaan dalam hidupnya agar waspada terhadap sifat-sifat orang kafir yang dijelaskan di dalam Al Quran.

1. Menghalang-halangi ajaran Allah.

Mereka menginginkan orang lain tidak menjalankan agama Islam, sehingga balasan yang akan diterima mereka di akhirat nanti adalah dobel, yaitu karena kekafirannya dan karena usaha mereka menghalang-halangi orang dari jalan Allah.

QS An Nahl 88: “Orang-orang yang kafir dan mereka menghalang2i jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan, disebabkan mereka berbuat kerusakan.”

Jenis kerusakan anarkis bentuk apa pun tidak boleh, seperti merusak bangunan, dll, tapi perbuatan paling anarkis di dunia ini adalah menghalang-halangi seseorang di jalan Allah.

QS Al Anfal 36: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,”

Untuk menggambarkan betapa besarnya dana yang digelontorkan orang-orang kafir untuk menghalangi orang dari jalan Allah, Allah pertegas harta yang digelontorkan itu dengan kata amwal, dan disebutkan sebanyak dua kali. Ini menunjukkan bahwa dana yang mereka keluarkan tidak setengah-tengah, tapi dana yang banyak. Bukan dana sisa-sisa.

Selalu menghambat ajaran Allah, jadi seorang tidak boleh mengikutinya. Jangan sampai mengaku-ngaku beragama Islam, tapi ia malah membentuk opini bahwa seorang pejuang Islam itu seolah-olah anarkis. Itu adalah sifat orang kafir.

Ayat ini turun kepada orang Quraisy yang bapaknya anaknya terbunuh pada perang Badar, mereka datang kepada para pembesar Quraisy, meminta agar digalang dana untuk membunuh Nabi Muhammad.

Tapi ingat, meskipun hal di atas adalah sebab turunnya ayat Al Anfal 36 ini, tapi di dalam memahami Al Quran, yang perlu diperhatikan bukan hanya sebab yang khusus, tapi sebab yang umum, bahwa hal ini bisa terjadi sepanjang masa.

2. Berbuat Makar (tipu daya)

Makar adalah sebuah perbuatan yang tujuannya adalah membahayakan seseorang dalam sifat yang disamarkan, dirahasiakan. Jadi makar itu mengaburkan perbuatan yang membahayakan, tapi ditampilkan dalam bentuk seolah2 bermanfaat.

QS Al Anfal 30: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”

Ulama tafsir mengatakan, setiap ayat yang dimulai dengan kata “idz” (ingatlah), ini menyiratkan bahwa ini sejarah yang akan terus berulang.

Tiga makar sepanjang masa yang dilakukan orang2 kafir:
1. Menangkap dengan alasan yang berbagai macam, dengan pasal2 berlapis agar bisa dimauskkan ke penjara, walau tidak ada bukti, itu bisa dibikin, yang penting bisa ditangkap
2. Membunuh. Nabi hampir dibunuh atas anjuran seorang tua yang sebenarnya adalah iblis yang menjelma, “wahai pemuda Quraisy, bunuh itu Muhammad.”
3. Mengusir dari kampung halamannya karena beliau berdakwah.

Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan musyawarah orang2 kafir di Mekkah untuk membunuh Nabi. Sejarah akan berulang. Kalau di masa sekarang, berarti membunuh para ulama, aktifis dakwah dengan berbagai cara.

Jenis-jenis Makar yang dikerjakan:

1. Perbuatan-perbuatan yang terlihat indah

Mereka selalu berbuat, perbuatan2 yang seolah2 menyenangkan manusia, padahal intinya agar orang tidak beriman, mereka mencoba menghalang2i cahaya Allah (padahal mereka tidak akan mungkin mampu), dan mereka bangga dengan apa yang mereka kerjakan.

QS Ar Ra’d 33-34: “Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: "Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu". Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk. Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.”

Mengatasnamakan ini sebuah peradaban, ini sebuah kemajuan zaman, tapi sesungguhnya yang ingin mereka lakukan adalah menghalang-halangi ajaran Allah. Mereka menemukan adzab dalam kehidupan dunia, dan di akhirat kelak akan lebih berat lagi.

2. Ketika ditimpa musibah, lalu ditolong oleh Allah, dan setelah berada dalam keadaan aman, mereka kembali menertawakan ajaran Allah.

QS Yunus 21: “Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.”

Selalu begitu. Oleh karena itu Allah memerintahkan pada RasulNya dan kita semua, jangan sampai kita bernafas sempit sehingga dada kita tidak nyaman. Tidak! Karena ketika orang kafir diam-diam berbuat makar, Ingat! Allah SWT akan membalas makar mereka. Ketika mereka berbuat makar, Allah akan membalas makar mereka, dan Allah sebaik-baik Pembalas makar.

Orang-orang kafir ketika berbuat makar, mereka bersatu padu, dengan setan manusia dan setan jin, bersatu padu secara rahasia untuk membahyakan kaum muslimin, saling memberikan informasi. Semua sama suaranya, apakah kafir dalam maupun luar negri, semua sama. Karena sumber mereka adalah sama, yaitu setan.

QS Al An’am 112: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”

Nabi manusia yang terbaik, yang membawa ajaran rahmat bagi semua manusia, seharusnya didukung. Tetapi yang terjadi, ternyata ada musuh yang menghadang, yaitu setan-setan manusia dan setan-setan jin. Di sini Allah mendahulukan setan manusia agar kita lebih waspada. Setan jin akan pergi bila kita bacakan dzikir, tapi kalau setan mansuia belum tentu. Mereka menyerukan dengan bahasa2 yang indah, seperti istilah-istilah stabilitas, kebersamaan, toleransi, dsbnya, tapi sebenarnya mereka mau berbuat makar.

Cara menghadapinya, kalau yang dihadapi adalah setan jin maka perbanyaklah berdzikir. Kalau hamba Allah berdzikir, maka setan akan sembunyi, tapi kalau manusia lupa dzikir, setan akan berikan rasa was was. Sedangkan setan manusia dihadapi dengan cara waspada.

Ketika Rasulullah berdakwah, ditanya oleh Bani Syaiban,” Wahai saudara Quraisy, kamu mengajak manusia berdakwah, ini mau dibawa ke mana?”
“Aku mengajak mereka agar mereka benar-benar menyembah Allah, tidak ada Illah yang wajib disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,” jawab Rasulullah.
Mendengar jawaban itu, Bani Syaiban berkata, “kalau begitu kamu pasti diperangi oleh orang Arab dan non Arab”


Oleh karena itu tidak heran bila manusia-maanusia yang berdakwah itu diperangi, Jangan khawatir, asalkan kita berbuat benar, kita akan dilindungi Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar