QS Al Munaafiqqun 4: Dan apabila kamu
melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka
berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka;
semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)?
Di ayat di atas Allah menjelaskan bahwa
orang2 munafik itu penampilannya sangat indah, membuat orang lain kagum. Kalau
laki2 dia ganteng gagah, kalau perempuan ia cantik, penmapilannya memukau,
pandai berbicara. Tapi kata Allah, “mereka itulah musuh kamu yang sebenarnya.”
Menilai seseorang itu jangan sekedar dari
penampilan. Kecantikan itu nikmat dari Allah, pandai bicara itu nikmat dari
Allah, tapi ukuran kebaikan seseorang itu bukan dari penampilannya.
Orang2 kafir memusuhi kaum muslimin, tapi
permusuhan orang munafik melebihi lagi. Ketika musuh itu berada di dalam umat
Islam, mereka bisa melihat secara dekat kondisi kaum muslimin, dan bisa secara
cepat memberitakan kepada orang2 kafir yang merupakan teman2 dekatnya.
QS Al Ahzab 70-71: “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu, Dan
barang siapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.”
Lisan orang2 munafik sangat tajam, sangat
menyakitkan ketika berbicara, menyakitkan orang2 beriman ketika berjuang di
jalan Allah, dikaitkan dengan tindakan tidak terpuji, seperti terorisme dsbnya.
Musuh yang berada di dalam barisan umat
Islam, tentu lebih berbahaya, karena ia bisa memecahbelah umat Islam. Maka dari
itu banyak penjelasan2 di dalam Al Quran agar kaum muslimin waspada.
Apa saja rekayasa orang2 munafik terhadap
orang beriman?
QS Ali Imran 118-120: “Wahai orang-orang
yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu
sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan
kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi.
Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.
Beginilah kamu! kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu
beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa dengan kamu, mereka
berkata, "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, "Matilah
kamu karena kemarahanmu itu!". Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi
jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, tipu daya mereka tidak akan mennyusahkan kamu sedikit pun.
Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.”
1. Tidak menjadikan orang2 munafik sebagai
penasehat, karena orang2 munafik selalu berpihak pada orang kafir.
2. Kebencian orang2 munafik melalui
lisannya, melalui gerak gerik fisiknya itu besar, tapi yang lebih besar lagi
adalah apa yang disembunyikan di dalam hatinya. Meskipun di KTP nya tertulis
agamanya adalah Islam.
3. Kamu menyintai mereka, karena dzhohirnya
sama2 mengaku beragama Islam, tetapi mereka tidak menyintai kamu, wahai orang2
beriman.
Ini yang artinya, orang2 munafik itu adalah
musuh yang sebenar2nya.
QS An Nisa 88-91: “Maka mengapa kamu
(terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal
Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka
sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah
disesatkan Allah? Barang siapa disesatkan oleh Allah, kamu tidak akan
mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. Mereka ingin agar kamu
menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi
sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan di antara mereka teman-teman(mu),
sebelum mereka berhijrah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka
tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kamu temukan, dan janganlah
kamu jadikan seorangpun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong.
Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara
kamu dan kaum itu telah ada Perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang
kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau
memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia memberi kekuasaan
kepada mereka dalam menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi
jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian
kepadamu (menyerah), maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan
membunuh) mereka. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang
menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya.
Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke
dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu, dan tidak mau mengemukakan
perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari menawan kamu),
maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah
orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan
dan membunuh) mereka.”
Ada dua golongan dari orang2 beriman yang
berbeda dalam menyikapi orang2 munafik, padahal Allah telah membalikkan orang2
munafik. Allah membiarkan orang2 munafik itu sesat, karena diberikan Al Quran
tapi mereka malah memilih produk peraturan buatan manusia. Itu pilihan mereka
sendiri.
Mereka menginginkan agar orang2 beriman itu
kufur sebagaimana mereka juga kufur, agar sama dengan mereka, maka dari itu
jangan jadikan mereka itu wali2 kamu, pemimpin2 kamu, teman2 dekat kamu.
Untuk menggambarkan bagaimana keadaan
ketika turunnya ayat An Nisa 88-91, mari kita lihat hadist dalam kitab sahih
Bukhari dan sahih Muslim, sbb: Ketika kaum masyarakat keluar bersama Rasulullah
ke perang Uhud, maka mereka kembali. Ketika mereka kembali tidak ikut
berperang, orang2 islam terbelah menjadi dua, yang pertama bilang kami perangi
mereka, yang kedua tidak emmerangi mereka. Ketika itulah Allah emnjelaskan
bahwa status orang munafik ketika dihadapkan sikap yang tegas berperang melawan
orang kafir, atau bersntai di rumah, maka mereka milih bersantai2 di rumah.
Allah membalikkan mereka ke kufuran, warna aslinya. Kita tidak boleh memanggil
orang, hei kamu orang munafik, Tidak boleh. Tapi Allah sayang kepada orang
beriman, agar orang beriman tidak tertipu, sehingga tahu mana yang orang
munafik.
Allah ketika memberikan peringatan
terhaddap orang beriman agar waspada,
1. sesungguhnya mereka telah kufur karena di
dalam surat At Taubah ayat 123-125 dsiebutkan, zhohirnya jelas seperti orang
Islam, tapi ketika turunnya Al Quran, yang bertambah adalah keraguan, sehingga
mati dalam keadaan kafir.
2. orang2 munafik tidak sekedar kufur,
pura2 beriman, tapi ingat bahwa mereka tidak akan tenang, tidak akan bisa
istirahat selama ada orang2 beriman di muka bumi ini. Selama iman itu eksis di
muka bumi ini, mereka merasa terganggu, karena kejahatan mereka akan
terbongkar.
Itu sebabnya mereka mengadakan konspirasi
persengkongkolan, agar umat Islam ini tinggal nama saja. Namanya nama Islami
tapi universitasnya tidak Islami, politiknya tidak Islami, dsbnya. Lalu mereka
mengatakan, “tuh, begitulah seharusnya menjadi orang Islam, Islam yang moderat,”
dsbnya.
Semoga kita semua diselamatkan dari sifat
nifaq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar