Sabtu, 20 Desember 2014

Permusuhan orang2 munafik terhadap Kaum Muslimin dalam kehidupan Dunia

QS Al Munaafiqqun 4: Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

Di ayat di atas Allah menjelaskan bahwa orang2 munafik itu penampilannya sangat indah, membuat orang lain kagum. Kalau laki2 dia ganteng gagah, kalau perempuan ia cantik, penmapilannya memukau, pandai berbicara. Tapi kata Allah, “mereka itulah musuh kamu yang sebenarnya.”

Menilai seseorang itu jangan sekedar dari penampilan. Kecantikan itu nikmat dari Allah, pandai bicara itu nikmat dari Allah, tapi ukuran kebaikan seseorang itu bukan dari penampilannya.

Orang2 kafir memusuhi kaum muslimin, tapi permusuhan orang munafik melebihi lagi. Ketika musuh itu berada di dalam umat Islam, mereka bisa melihat secara dekat kondisi kaum muslimin, dan bisa secara cepat memberitakan kepada orang2 kafir yang merupakan teman2 dekatnya.

QS Al Ahzab 70-71: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu, Dan barang siapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Lisan orang2 munafik sangat tajam, sangat menyakitkan ketika berbicara, menyakitkan orang2 beriman ketika berjuang di jalan Allah, dikaitkan dengan tindakan tidak terpuji, seperti terorisme dsbnya.

Musuh yang berada di dalam barisan umat Islam, tentu lebih berbahaya, karena ia bisa memecahbelah umat Islam. Maka dari itu banyak penjelasan2 di dalam Al Quran agar kaum muslimin waspada.

Apa saja rekayasa orang2 munafik terhadap orang beriman?

QS Ali Imran 118-120: “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti. Beginilah kamu! kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa dengan kamu, mereka berkata, "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, "Matilah kamu karena kemarahanmu itu!". Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan mennyusahkan kamu sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.”

1. Tidak menjadikan orang2 munafik sebagai penasehat, karena orang2 munafik selalu berpihak pada orang kafir.

2. Kebencian orang2 munafik melalui lisannya, melalui gerak gerik fisiknya itu besar, tapi yang lebih besar lagi adalah apa yang disembunyikan di dalam hatinya. Meskipun di KTP nya tertulis agamanya adalah Islam.

3. Kamu menyintai mereka, karena dzhohirnya sama2 mengaku beragama Islam, tetapi mereka tidak menyintai kamu, wahai orang2 beriman.

Ini yang artinya, orang2 munafik itu adalah musuh yang sebenar2nya.

QS An Nisa 88-91: “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa disesatkan oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan di antara mereka teman-teman(mu), sebelum mereka berhijrah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorangpun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong. Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada Perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia memberi kekuasaan kepada mereka dalam menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu, dan tidak mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari menawan kamu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.”

Ada dua golongan dari orang2 beriman yang berbeda dalam menyikapi orang2 munafik, padahal Allah telah membalikkan orang2 munafik. Allah membiarkan orang2 munafik itu sesat, karena diberikan Al Quran tapi mereka malah memilih produk peraturan buatan manusia. Itu pilihan mereka sendiri.

Mereka menginginkan agar orang2 beriman itu kufur sebagaimana mereka juga kufur, agar sama dengan mereka, maka dari itu jangan jadikan mereka itu wali2 kamu, pemimpin2 kamu, teman2 dekat kamu.

Untuk menggambarkan bagaimana keadaan ketika turunnya ayat An Nisa 88-91, mari kita lihat hadist dalam kitab sahih Bukhari dan sahih Muslim, sbb: Ketika kaum masyarakat keluar bersama Rasulullah ke perang Uhud, maka mereka kembali. Ketika mereka kembali tidak ikut berperang, orang2 islam terbelah menjadi dua, yang pertama bilang kami perangi mereka, yang kedua tidak emmerangi mereka. Ketika itulah Allah emnjelaskan bahwa status orang munafik ketika dihadapkan sikap yang tegas berperang melawan orang kafir, atau bersntai di rumah, maka mereka milih bersantai2 di rumah. Allah membalikkan mereka ke kufuran, warna aslinya. Kita tidak boleh memanggil orang, hei kamu orang munafik, Tidak boleh. Tapi Allah sayang kepada orang beriman, agar orang beriman tidak tertipu, sehingga tahu mana yang orang munafik.

Allah ketika memberikan peringatan terhaddap orang beriman agar waspada,

1. sesungguhnya mereka telah kufur karena di dalam surat At Taubah ayat 123-125 dsiebutkan, zhohirnya jelas seperti orang Islam, tapi ketika turunnya Al Quran, yang bertambah adalah keraguan, sehingga mati dalam keadaan kafir.

2. orang2 munafik tidak sekedar kufur, pura2 beriman, tapi ingat bahwa mereka tidak akan tenang, tidak akan bisa istirahat selama ada orang2 beriman di muka bumi ini. Selama iman itu eksis di muka bumi ini, mereka merasa terganggu, karena kejahatan mereka akan terbongkar.

Itu sebabnya mereka mengadakan konspirasi persengkongkolan, agar umat Islam ini tinggal nama saja. Namanya nama Islami tapi universitasnya tidak Islami, politiknya tidak Islami, dsbnya. Lalu mereka mengatakan, “tuh, begitulah seharusnya menjadi orang Islam, Islam yang moderat,” dsbnya.

Semoga kita semua diselamatkan dari sifat nifaq.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar