Kamis, 25 Desember 2014

Model Kehidupan Orang2 Munafik dalam Kehidupan Dunia ini (3)


Berikut ini sebagian dari sifat2 orang munafik yang dijelaskan di dalam Al Quran:

A. Saling memberikan nasehat untuk meninggalkan jihad

Orang2 munafik meskipun mengaku beragama Islam, tapi mereka anti jihad. Tidak senang di dalam hidup ini ada jihad (berjuang di jalan Allah). Berjuang di jalan Allah adalah unsur yang sangat penting untuk membedakan mana yang thoyyib dan mana yang buruk. Untuk membedakan mana yang keimanannya benar dan mana yang keimannnya palsu. Kita semua manusia, tidak senang dengan kematian. Sedangkan sebagian orang menganggap bahwa perang itu identik dengan kematian. Padahal sesungguhnya tidak ada hubungannya.

Sahabat Khalid bin Walid ra, adalah sahabat yang setiap peperangan selalu ikut, tetapi ia mati di rumahnya.

Orang beriman yang jujur cintanya pada Allah, tentunya adalah paling ingin bertemu dengan Allah, karena orang bercinta tentu ingin bertemu dengan yang dicintai.

Orang2 munafik selalu memprovokasi temannya, atau orang lain, untuk selalu meninggalkan jihad.

QS At Taubah 81: Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang ke Tabuk), merasa gembira dengan duduk-duduk diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata, "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah (Muhammad), "Api neraka Jahannam lebih panas," jika mereka mengetahui. 

Bahkan tidak sekedar itu, mereka memprovokasi yang lainnya untuk tidak berangkat jihad, dengan berkata, "jangan keluar di tengah panas seperti ini." Ayat ini menjadi dalil bahwa orang munafik tidak suka dengan jihad. Allah meluruskan timbangan yang benar, yaitu melalui neraka Jahannam. Bahwa neraka Jahannam itu lebih berat siksaannya daripada siksaan di dunia.

Allah menutup ayat ini dengan “Law kaanuu yaf qahuun” (jika mereka mengetahui), yang maknanya:
1. Orang2 munafik itu meskipun kelihatannya pintar, tapi Allah vonis mereka sebagai tidak tahu.
2. Al fiquh, bukan semata-mata artinya paham ilmu fikih, tapi yang sebenarnya adalah “pemahaman yang mendalam terhadap Islam,” sehingga “law kaanuu yaf qahuun” itu artinya mereka tidak memahami Islam secara mendalam.

Cara2 yang digunakan orang munafik agar umat Islam enggan berjihad:
1. menolak setiap instruksi dari Rasulullah SAW, menolak setiap orang yang posisinya seperti Rasulullah, yaitu setelah Rasulullah meinggal, diganti oleh Abu Bakar, Umar, dstnya hingga saat ini.
2. membuat orang lain lamban, bahkan tidak mau untuk berjihad. Bahkan memprovokasi orang lain untuk tidak mau berjihad, dan menampakkan ketidaksukaannya pada jihad. Ketika orang2 Islam tidak berjihad, mereka senang, tapi ketika orang2 Islam berangkat jihad, mereka tidak suka.

QS Ali Imran 167-168: Dan agar Allah mengetahui secara jelas siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bagaimana cara berperang, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
(Mereka itu) adalah orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh." Katakanlah, "Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.”


Dua acara kotor ini dilakukan oleh orang2 munafik, ketika mereka diperintahkan untuk berjihad di jalan Allah, apa yang mereka katakan?

1. Kalau perang ini akan menang, saya akan ikuti kalian. Mereka mengatakan apa yang ada di mulut, tapi lain dengan yang ada di hati mereka. Allah yang paling tahu tentang isi hati yang mereka sembunyikan itu. Jadi jangan takut wahay kaum muslimin, karena Allah selalu membela orang2 beriman.

2. Ketika ada sebagian orang beriman yang terbunuh di perang, mereka berkata: “seandainya kalian taat pada kami, kalian tidak akan terbunuh,” kata mereka. Ini terjadi pada saat perang Uhud, sebagian kaum muslimin syahid dikarena jihad semata2 karena Allah, bukan karena menginginkan jabatan, atau pun ketenaran.

Seolah2 kemuliaan bagi orang2 munafik ini adalah hidup. Yang penting hidup. Padahal kalau kematian atau ajal sudah tiba, baik pergi berjuang ataupun tidak pergi, adalah sama.

Itulah di antara sifat2 orang munafik.

B. Berhakim kepada Thaghut

Kalau jujur sebagai orang2 beriman, seharusnya orang2 itu berhukum hanya kepada hukum Allah, tapi orang2 munafik tidak seperti itu.

QS An Nisa 60-61: Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari Thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah (patuh) kepada apa yang telah turunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul", niscaya kamu melihat orang-orang munafik berpaling darimu dengan sesungguhnya.

Ayat ini menggambarkan betapa anehnya sifat orang2 munafik. Di satu sisi mereka mengakui bahwa mereka beriman kepada Al Quran, dan kitab2 suci orang2 sebelum Islam, tapi mereka bekerja sama dengan thaghut. Thaghut itu diartikan kadang2 sebagai jin, penguasa yang zalim, dsbnya. Tapi sebenarnya perbedaan2 ini tidak kontradiktif, tapi esensinya sama.

Itulah ciri orang2 munafik. Karena sesungguhnya keimanan itu bukan sebatas pengakuan di bibir saja. Ketika ada pernyataan beriman, maka ia harus memutuskan dengan hukum Allah. Yang memvonis orang2 yang tidak menggunakan hukum Allah ini sebagai orang yang tidak beriman, adalah Allah, Yang Menurunkan Al Quran. Bahkan Allah bersumpah di dalam An Nisa 65 tentang hal ini.

QS An Nisa 65: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Menyerahkan diri secara total, menerima apa yang Allah tetapkan dengan seluruhnya, itulah keimanan yang sesungguhnya.

Allah menyebut dengan sebutan yang jelas di dalam An Nisa 61, tidak lagi pakai Alladziina, tapi langsung disebut secara jelas dengan sebutan “munafikin”.

Kalau ada orang Islam, bahkan dia dianggap tokoh, tapi kalau dia terdepan dalam menentang Islam, terdepan menentang jihad, maka dia itu orang mnuafik.

Kalau ada orang seperti itu, maka kita tidak boleh ragu sedikit pun, bahwa orang itu munafikin. Karena Allah telah menjelaskan dengan sejelas2nya, bahwa orang munafik menghalang-halangi orang2 Islam dari ajaran2 Allah. Itulah sifat orang2 munafik sepanjang masa. Meskipun mereka mengaku beriman, dan dilihat oleh sebagian masyarakat sebagai orang berilmu.


Semoga kita semua diberi petunjuk Allah dijauhkan dari sifat nifak. Dijauhkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Semoga kita selamat di dunia dan di akhirat. Aamiin…

1 komentar:

  1. http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/gara-gara-ulah-seorang-nenek-melempar.html

    http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/haru-perjuangan-induk-anjing-selamatkan.html

    http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/rutin-makan-mangga-turunkan-berat-badan.html

    http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/pria-italia-tularkan-hiv-pada-32-wanita.html


    joint us :
    * BBM: D1E0517C / 2B3F0E24
    * WHATSAPP:+6282143134682
    * LINE: PELANGIQQ
    * WECHAT: pelangiqq

    BalasHapus