Berikut ini sebagian dari sifat2 orang
munafik yang dijelaskan di dalam Al Quran:
A. Saling memberikan nasehat untuk
meninggalkan jihad
Orang2 munafik meskipun mengaku beragama
Islam, tapi mereka anti jihad. Tidak senang di dalam hidup ini ada jihad
(berjuang di jalan Allah). Berjuang di jalan Allah adalah unsur yang sangat
penting untuk membedakan mana yang thoyyib dan mana yang buruk. Untuk
membedakan mana yang keimanannya benar dan mana yang keimannnya palsu. Kita
semua manusia, tidak senang dengan kematian. Sedangkan sebagian orang
menganggap bahwa perang itu identik dengan kematian. Padahal sesungguhnya tidak
ada hubungannya.
Sahabat Khalid bin Walid ra, adalah sahabat
yang setiap peperangan selalu ikut, tetapi ia mati di rumahnya.
Orang beriman yang jujur cintanya pada
Allah, tentunya adalah paling ingin bertemu dengan Allah, karena orang bercinta
tentu ingin bertemu dengan yang dicintai.
Orang2 munafik selalu memprovokasi
temannya, atau orang lain, untuk selalu meninggalkan jihad.
QS At Taubah 81: Orang-orang yang
ditinggalkan (tidak ikut berperang ke Tabuk), merasa gembira dengan duduk-duduk
diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka di jalan Allah dan mereka berkata, "Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah (Muhammad), "Api neraka
Jahannam lebih panas," jika mereka mengetahui.
Bahkan tidak sekedar itu, mereka
memprovokasi yang lainnya untuk tidak berangkat jihad, dengan berkata,
"jangan keluar di tengah panas seperti ini." Ayat ini menjadi dalil
bahwa orang munafik tidak suka dengan jihad. Allah meluruskan timbangan yang
benar, yaitu melalui neraka Jahannam. Bahwa neraka Jahannam itu lebih berat
siksaannya daripada siksaan di dunia.
Allah menutup ayat ini dengan “Law kaanuu
yaf qahuun” (jika mereka mengetahui), yang maknanya:
1. Orang2 munafik itu meskipun kelihatannya
pintar, tapi Allah vonis mereka sebagai tidak tahu.
2. Al fiquh, bukan semata-mata artinya
paham ilmu fikih, tapi yang sebenarnya adalah “pemahaman yang mendalam terhadap
Islam,” sehingga “law kaanuu yaf qahuun” itu artinya mereka tidak memahami
Islam secara mendalam.
Cara2 yang digunakan orang munafik agar
umat Islam enggan berjihad:
1. menolak setiap instruksi dari Rasulullah
SAW, menolak setiap orang yang posisinya seperti Rasulullah, yaitu setelah
Rasulullah meinggal, diganti oleh Abu Bakar, Umar, dstnya hingga saat ini.
2. membuat orang lain lamban, bahkan tidak
mau untuk berjihad. Bahkan memprovokasi orang lain untuk tidak mau berjihad,
dan menampakkan ketidaksukaannya pada jihad. Ketika orang2 Islam tidak
berjihad, mereka senang, tapi ketika orang2 Islam berangkat jihad, mereka tidak
suka.
QS Ali Imran 167-168: Dan agar Allah
mengetahui secara jelas siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka
dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah
(dirimu)". Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bagaimana cara
berperang, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat
kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang
tidak sesuai dengan isi hatinya. Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan.
(Mereka itu) adalah orang-orang yang
berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang,
"Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh."
Katakanlah, "Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang
benar.”
Dua acara kotor ini dilakukan oleh orang2
munafik, ketika mereka diperintahkan untuk berjihad di jalan Allah, apa yang
mereka katakan?
1. Kalau perang ini akan menang, saya akan
ikuti kalian. Mereka mengatakan apa yang ada di mulut, tapi lain dengan yang
ada di hati mereka. Allah yang paling tahu tentang isi hati yang mereka
sembunyikan itu. Jadi jangan takut wahay kaum muslimin, karena Allah selalu
membela orang2 beriman.
2. Ketika ada sebagian orang beriman yang
terbunuh di perang, mereka berkata: “seandainya kalian taat pada kami, kalian
tidak akan terbunuh,” kata mereka. Ini terjadi pada saat perang Uhud, sebagian
kaum muslimin syahid dikarena jihad semata2 karena Allah, bukan karena
menginginkan jabatan, atau pun ketenaran.
Seolah2 kemuliaan bagi orang2 munafik ini
adalah hidup. Yang penting hidup. Padahal kalau kematian atau ajal sudah tiba,
baik pergi berjuang ataupun tidak pergi, adalah sama.
Itulah di antara sifat2 orang munafik.
B. Berhakim kepada Thaghut
Kalau jujur sebagai orang2 beriman,
seharusnya orang2 itu berhukum hanya kepada hukum Allah, tapi orang2 munafik
tidak seperti itu.
QS An Nisa 60-61: Tidakkah kamu
memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa
yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi
mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut, padahal mereka telah
diperintahkan mengingkari Thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka,
"Marilah (patuh) kepada apa yang telah turunkan Allah dan (patuh) kepada
Rasul", niscaya kamu melihat orang-orang munafik berpaling darimu dengan
sesungguhnya.
Ayat ini menggambarkan betapa anehnya sifat
orang2 munafik. Di satu sisi mereka mengakui bahwa mereka beriman kepada Al
Quran, dan kitab2 suci orang2 sebelum Islam, tapi mereka bekerja sama dengan
thaghut. Thaghut itu diartikan kadang2 sebagai jin, penguasa yang zalim,
dsbnya. Tapi sebenarnya perbedaan2 ini tidak kontradiktif, tapi esensinya sama.
Itulah ciri orang2 munafik. Karena
sesungguhnya keimanan itu bukan sebatas pengakuan di bibir saja. Ketika ada
pernyataan beriman, maka ia harus memutuskan dengan hukum Allah. Yang memvonis
orang2 yang tidak menggunakan hukum Allah ini sebagai orang yang tidak beriman,
adalah Allah, Yang Menurunkan Al Quran. Bahkan Allah bersumpah di dalam An Nisa
65 tentang hal ini.
QS An Nisa 65: Maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad)
sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian
tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Menyerahkan diri secara total, menerima apa
yang Allah tetapkan dengan seluruhnya, itulah keimanan yang sesungguhnya.
Allah menyebut dengan sebutan yang jelas di
dalam An Nisa 61, tidak lagi pakai Alladziina, tapi langsung disebut secara
jelas dengan sebutan “munafikin”.
Kalau ada orang Islam, bahkan dia dianggap
tokoh, tapi kalau dia terdepan dalam menentang Islam, terdepan menentang jihad,
maka dia itu orang mnuafik.
Kalau ada orang seperti itu, maka kita
tidak boleh ragu sedikit pun, bahwa orang itu munafikin. Karena Allah telah
menjelaskan dengan sejelas2nya, bahwa orang munafik menghalang-halangi orang2
Islam dari ajaran2 Allah. Itulah sifat orang2 munafik sepanjang masa. Meskipun
mereka mengaku beriman, dan dilihat oleh sebagian masyarakat sebagai orang
berilmu.
Semoga kita semua diberi petunjuk Allah
dijauhkan dari sifat nifak. Dijauhkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara
kita. Semoga kita selamat di dunia dan di akhirat. Aamiin…
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/gara-gara-ulah-seorang-nenek-melempar.html
BalasHapushttp://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/haru-perjuangan-induk-anjing-selamatkan.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/rutin-makan-mangga-turunkan-berat-badan.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/pria-italia-tularkan-hiv-pada-32-wanita.html
joint us :
* BBM: D1E0517C / 2B3F0E24
* WHATSAPP:+6282143134682
* LINE: PELANGIQQ
* WECHAT: pelangiqq