Kamis, 11 Desember 2014

Sarana-Sarana yang Dipakai oleh Allah untuk Mengalahkan Orang Kafir dan Memenangkan Orang Beriman

1. Menurunkan malaikat-malaikat Nya membantu perjuangan orang-orang beriman, dan peristiwa-peristiwa alam yang sudah diatur oleh Allah.

Ketika kita memahami janji Allah seperti ini, maka kita menjadi semangat. Bahwa dalam perjuangannya, orang beriman tidak sendirian. Intervensi Allah dalam perjuangan kaum muslimin adalah keniscayaan.

QS Al Anfal 9-10: (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Di awal ayat ini digunakan kata “idz” yang artinya ingatlah, Ulama tafsir mengingatkan kalau ada ayat Al Qur’an yang dimulai dengan “idz”, maka ini menandakan sunnatullah (ketentuan Allah) yang akan berlangsung sepanjang masa.

Antara permintaan hamba Allah untuk diberikan kemenangan, dan dengan turunnya kemenangan, hanya berjarak sekejap saja. Pertolongan Allah yang segera datang ini, tujuannya agar kita tsiqoh (percaya) kepada Allah. Ini bukan terjadi pada perang Badar saja, tapi juga pada kejadian2 lain.

Agar orang Islam sadar, bahwa lambatnya pertolongan umat Islam itu dikarenakan umat Islam bercerai berai.

Datangnya para malaikat adalah agar hati kamu merasa tentram.

Ingat! Kaum muslimin tidak boleh ghurur! Karena kemenangan semuanya datangnya dari Allah. Yang menciptakan hasil adalah Allah.

QS Al Ahzab 9: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.”

Cara Allah menghancurkan orang kafir dengan cara menurunkan bala tentaranya, seperti angin dan malaikat. Di antara pasukan Allah bukan hanya malaikat tapi juga angin (ar riih). Allah SWT bedakan maknanya, ketika dia disebut Riih (sebagai kata tunggal) maka itu adalah adzab. Tapi ketika dalam bentuk jamak, yaitu Riyaah, itu adalah angin yang berupa rahmat, yang meniupkan pohon-pohon dengan sepoi-sepoi.

Pemahaman bagi kaum muslimin, bahwa perjuangan mereka tidak sendirian.

Yang lainnya adalah hujan adzab. Hujan tidak selamanya rahmat, tapi ada juga hujan yang menghancurkan

QS Al Furqan 40: Sungguh benar2 mereka mendatangi sebuah negri yang dihujani dengan hujan adzab.

Di antara bentuk tentara yang diterangkan oleh Allah adalah hujan. Bagi orang-orang beriman, itu adalah sebuah peringatan agar orang-orang beriman tidak meniru pola kehidupan orang-orang kafir. Ketika orang beriman tidak mau bertobat, mengikuti orang kafir,

QS An Nisa 123: “(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.”

Tidak ada basa basi bagi manusia. Bukan angan-angan kosong kamu wahai orang-orang beriman, dan bukan angan-angan kosong bagi kamu wahai ahli kitab. Semuanya tegas Allah jelaskan dalam Al Quran.

QS At Taubah 40: Jika kamu tidak mau menolong Nabi, maka ketahuilah Allah akan menolong Nabi dan memenangkan Nabi, ketika Nabi diusir oleh orang-orang kafir.

Kita tahu Nabi diusir oleh orang-orang kafir. Di antara cara orang-orang kafir melampiaskan kebencian terhadap orang-orang Islam, adalah dengan cara mengusir. Meskipun diusir itu dikesankan bahwa rasulullah kalah, tapi di dalam Al Quran diterangkan bahwa Rasulullah dimenangkan oleh Allah.

Logika sebagian masyarakat adalah, yang diusir itu kalah, yang mengusir itu menang, tapi dalam logika Al Quran tidak demikian. Ketika 13 tahun d Mekkah diteror, tapi justru di Madinah justru terasa luas. Kemenangan ini tidak akan terjadi kalau tidak ada peristiwa hijrah.

Perang Hunain, ketika kaum muslimin di awalnya kalah, karena terkena penyakit ujub dnegan dirinya. Ini terjadi setelah Fathu Mekkah (Penaklukan kota Mekkah), dan ada orang2 yang belum matang keimanannya, dengan mengatakan bahwa kita tidak akan dikalahkan karena jumlah kita banyak, Allah tegur dengan kekalahan di awal.

Kocar kacirnya orang2 kafir adalah karena Allah turunkan bala tentaranya berupa malaikat. Bukan atas usaha kaum muslimin.

QS At Taubah 25-26: Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.


2. Dengan bencana demi bencana

Di dalam Al Quran disebut

Ar Ra’d 31: Dan orang2 kafir senantiasa akan ditimpa oleh bencana yang besar yang disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri, sehingga datang janji Allah.

Yang dimaksud dengan janji Allah, adalah kemenangan kaum muslimin. Allah berikan informasi kepada kita, bahwa orang kafir senantiasa akan ditimpa dengan bencana demi bencana. Karena mereka kufur terhadap Allah.

3. Allah menyiksa dengan melemparkan permusuhan di antara mereka.

Memang benar bahwa ketika memusuhi kaum muslimin mereka bersatu, tapi ketika sedang tidak memusuhi kaum muslimin, mereka saling memusuhi.

Hati mereka bercerai berai

QS Al Maidah 14: “Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.”

Mereka punya harta, anak, tapi justru itu menambah siksa mereka. Tersiksa ketika kehilangan emreka, tersiksa untuk jaga emreka. Berbeda dengan orang beriman, ketika ada anak, mereka gunakan dalam rangka beribadah kepada Allah.


QS At Taubah 55: Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar