Ghurur atau GR atau tertipu oleh dirinya
sendiri.
Al Mulk 20: “Orang-orang
kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.”
Hal-hal yang menjadikan mereka tertipu:
1. Tertipu oleh kesenangan kehidupan dunia
dan hiasan2nya.
Kalau kita tadabburi ayat-ayat Al Quran
maka kita akan jumpai penjelasan berulang-ulang bahwa kehidupan dunia itu
kesenangan yang menipu.
Ali Imran 185: “Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Al Hadid 20: “Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan
para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.”
Faathir 5-6: “Wahai manusia,
sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan
dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu,
memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh
bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaithan-syaithan itu
hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala.”
Sekian banyak ayat-ayat Al Quran yang
berbicara bahwasanya kesenangan dunia itu ghurur, mereka tertipu. Setelah Allah
SWT memberikan peringatan agar tidak tertipu dengan kesenangan dunia, Allah
juga memberitahukan sifat-sifat orang kafir yang tertipu dengan kehidupan
dunia. Penyakit yang menular ini jangan sampai menular ke diri orang-orang beriman.
QS Al An’am 70: Biarkan orang-orang yang menjadikan
agama kamu sebagai permainanan, dan mereka tertipu oleh kehidupan dunia.
Tertipu oleh ketenaran, tertipu oleh
tingginya ketinggian teknologi persenjataan, dsbnya, Kita sebagai orang-orang
beriman tidak boleh tertular penyakit ini.
2. Angan2 kosong (al amaaniy).
Orang kafir dan orang-orang musyrik
menggantungkan angan2 kosongnya kepada Tuhan2 palsu yang mereka sembah.
Tuhan-tuhan palsu itu mereka bikin sendiri, tidak dapat mendatangkan manfaat
dan tidak dapat menolak bahaya. Dianggapnya berhala-berhala itu bisa
mendatangkan manfaat dan menolak bahaya. Dan itu bukan hanya orang musyrik yang
tertipu, tapi juga ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), karena menganggap Uzair
sebagai anak Allah, Isa sebagai anak Allah.
QS At Taubah 30: “Orang-orang
Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani
berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”
QS Al Baqoroh 78: Dan di antara mereka juga
adalah orang-orang yang ummy, dan mereka tidak mengetahui Kitab,
Ketika Al Quran menjelaskan bahwa di antara
sifat-sifat orang-orang kafir itu tertipu, dan yang menjadi hal tertipu itu
adalah angan-angan kosong, Allah memperingatkan supaya orang-orang beriman jangan
ikuta2an terjatuh ke angan-angan kosong. Karena di Al Quran itu tidak ada basa
basi.
Orang Islam yang merasa dirinya cukup puas
dengan keberadaannya sebagai muslim, tidak membuktikan keIslamannya dengan
perbuatan, maka ia sama dengan berangan2 kosong.
QS An Nisa 123: “(Pahala dari
Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut
angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan
diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan
tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.”
Imam Ghozali dalam kitab Ulumuddin, menjelaskan
salah satu sifat yang berbahaya adalah ghurur. Ghururnya kaum muslimin ada 2
jenis, yaitu:
1. ghururnya orang awam: saya ini kan orang
Islam, jadi tidak apa-apa sekali-kali melakukan keselahan kan nanti sebentar
saja masuk neraka, nanti juga masuk surga.
2. ghururnya ulama: saya ini kan ulama,
tidak akan masuk neraka. Kalau saya saja yang ulama masuk neraka, lalu siapa
lagi yang akan masuk surga?
Astaghfirulloh!
Walaupun kita nantinya akan masuk surga,
tapi jangan pernah kita masuk neraka, karena kita tidak akan sanggup merasakan
siksanya.
Walaupun kita ulama, tapi kita ini manusia,
yang juga bisa masuk neraka jikalau kita mengikuti hawa nafsu.
3. Bisikan-bisikan setan-setan jin dan
setan-setan manusia
Kita perlu ketahui bahwa setan itu selalu
membisiki, baik setan manusia maupun setan jin. Sampai-sampai Allah
mendahulukan menyebut setan manusia daripada setan jin.
QS Al An’am 112: “Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan
(dari jenis) jin; sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah menawan untuk menipu (manusia)."
Bahkan orang2 Islam juga dibisiki, seperti
bisikan-bisikan ini:
Hai anak muda, kok masih muda sudah mau
tobat, nanti saja kalau sudah tua baru tobat.
Hai pejabat, masih menjabat kok sudah
bertobat. Nanti saja kalau sudah pensiun, dstnya.
QS An Nisa 117-121: “Yang
mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan
menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang
durhaka, yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya
benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah
ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong
telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya".
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Syaitan itu memberikan
janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,
padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari
padanya.”
Setan sudah bersumpah melalui janji-janji
kosong. Ini bukan cuma dari setan2 jin, tapi justru Allah menyebutkan setan
manusia yang duluan disebutkan. Karena manusia itu kalau disebutkan, “hey, di
kuburan itu ada setan,” maka manusia akan percaya. Tapi kalau dikatakan, “hey,
teman dekat kamu itu setan, karena mengajak kamu mengerjakan hal yang buruk,”
maka manusia biasanya tidak akan percaya. Kecenderungan manusia merasa aman
dari jenis setan manusia seperti itu, maka Allah mengingatkan kepada manusia,
bahwa setan manusia itu juga ada.
QS An Nisa 120: “dan tidak lah janji setan
itu, kecuali ghurur (menipu).”
Ketika setan itu membisiki manusia,
akhirnya fitrah manusia yang suci bersih, bisa menyimpang. Ketika manusia
diciptakan dalam keadaan fithrah, dan di antara makna fithrah adalah Islam,
sehingga manusia siap menerima Islam, tapi pertanyaannya kenapa manusia bisa
menyimpang dari Islam, padahal Islam itu begitu indah?
Jawabannya adalah: karena setan membisiki.
Hadist qudsi: sesungguhnnya seluruh manusia
itu hunafa (orang-orang yang lurus), tetapi setan membisiki mereka sehingga
menjauhkan manusia dari agamanya.
Setiap orang yang jauh dari rahmat Allah,
dari agama Islam, itu berarti dia adalah setan, dikarenakan akar kata setan
adalah syaithanah yang artinya dijauhkan dari rahmat Allah.
Kalau ada orang yang mengaku beragam Islam
tapi tertipu oleh setan, maka keIslamannya harus diperbaiki dan diperbaharui.
Semoga kita mendapatkan rahmat Allah.
Aamiin.
Amin 😇👍
BalasHapus