Senin, 01 Desember 2014

Sifat-Sifat Orang Kafir Dalam Kehidupan Dunia (Ghurur/GR)

Ghurur atau GR atau tertipu oleh dirinya sendiri.

Al Mulk 20: “Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.”

Hal-hal yang menjadikan mereka tertipu:

1. Tertipu oleh kesenangan kehidupan dunia dan hiasan2nya.
Kalau kita tadabburi ayat-ayat Al Quran maka kita akan jumpai penjelasan berulang-ulang bahwa kehidupan dunia itu kesenangan yang menipu.

Ali Imran 185: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Al Hadid 20: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Faathir 5-6: “Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaithan-syaithan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”

Sekian banyak ayat-ayat Al Quran yang berbicara bahwasanya kesenangan dunia itu ghurur, mereka tertipu. Setelah Allah SWT memberikan peringatan agar tidak tertipu dengan kesenangan dunia, Allah juga memberitahukan sifat-sifat orang kafir yang tertipu dengan kehidupan dunia. Penyakit yang menular ini jangan sampai menular ke diri orang-orang beriman.

QS Al An’am 70: Biarkan orang-orang yang menjadikan agama kamu sebagai permainanan, dan mereka tertipu oleh kehidupan dunia.

Tertipu oleh ketenaran, tertipu oleh tingginya ketinggian teknologi persenjataan, dsbnya, Kita sebagai orang-orang beriman tidak boleh tertular penyakit ini.

2. Angan2 kosong (al amaaniy).
Orang kafir dan orang-orang musyrik menggantungkan angan2 kosongnya kepada Tuhan2 palsu yang mereka sembah. Tuhan-tuhan palsu itu mereka bikin sendiri, tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak dapat menolak bahaya. Dianggapnya berhala-berhala itu bisa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya. Dan itu bukan hanya orang musyrik yang tertipu, tapi juga ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), karena menganggap Uzair sebagai anak Allah, Isa sebagai anak Allah.

QS At Taubah 30: “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”

QS Al Baqoroh 78: Dan di antara mereka juga adalah orang-orang yang ummy, dan mereka tidak mengetahui Kitab,

Ketika Al Quran menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang-orang kafir itu tertipu, dan yang menjadi hal tertipu itu adalah angan-angan kosong, Allah memperingatkan supaya orang-orang beriman jangan ikuta2an terjatuh ke angan-angan kosong. Karena di Al Quran itu tidak ada basa basi.

Orang Islam yang merasa dirinya cukup puas dengan keberadaannya sebagai muslim, tidak membuktikan keIslamannya dengan perbuatan, maka ia sama dengan berangan2 kosong.

QS An Nisa 123: “(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.”

Imam Ghozali dalam kitab Ulumuddin, menjelaskan salah satu sifat yang berbahaya adalah ghurur. Ghururnya kaum muslimin ada 2 jenis, yaitu:
1. ghururnya orang awam: saya ini kan orang Islam, jadi tidak apa-apa sekali-kali melakukan keselahan kan nanti sebentar saja masuk neraka, nanti juga masuk surga.
2. ghururnya ulama: saya ini kan ulama, tidak akan masuk neraka. Kalau saya saja yang ulama masuk neraka, lalu siapa lagi yang akan masuk surga?

Astaghfirulloh!
Walaupun kita nantinya akan masuk surga, tapi jangan pernah kita masuk neraka, karena kita tidak akan sanggup merasakan siksanya.
Walaupun kita ulama, tapi kita ini manusia, yang juga bisa masuk neraka jikalau kita mengikuti hawa nafsu.

3. Bisikan-bisikan setan-setan jin dan setan-setan manusia

Kita perlu ketahui bahwa setan itu selalu membisiki, baik setan manusia maupun setan jin. Sampai-sampai Allah mendahulukan menyebut setan manusia daripada setan jin.

QS Al An’am 112: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin; sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah menawan untuk menipu (manusia)."

Bahkan orang2 Islam juga dibisiki, seperti bisikan-bisikan ini:
Hai anak muda, kok masih muda sudah mau tobat, nanti saja kalau sudah tua baru tobat.
Hai pejabat, masih menjabat kok sudah bertobat. Nanti saja kalau sudah pensiun, dstnya.

QS An Nisa 117-121: “Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya.”

Setan sudah bersumpah melalui janji-janji kosong. Ini bukan cuma dari setan2 jin, tapi justru Allah menyebutkan setan manusia yang duluan disebutkan. Karena manusia itu kalau disebutkan, “hey, di kuburan itu ada setan,” maka manusia akan percaya. Tapi kalau dikatakan, “hey, teman dekat kamu itu setan, karena mengajak kamu mengerjakan hal yang buruk,” maka manusia biasanya tidak akan percaya. Kecenderungan manusia merasa aman dari jenis setan manusia seperti itu, maka Allah mengingatkan kepada manusia, bahwa setan manusia itu juga ada.

QS An Nisa 120: “dan tidak lah janji setan itu, kecuali ghurur (menipu).”

Ketika setan itu membisiki manusia, akhirnya fitrah manusia yang suci bersih, bisa menyimpang. Ketika manusia diciptakan dalam keadaan fithrah, dan di antara makna fithrah adalah Islam, sehingga manusia siap menerima Islam, tapi pertanyaannya kenapa manusia bisa menyimpang dari Islam, padahal Islam itu begitu indah?

Jawabannya adalah: karena setan membisiki.

Hadist qudsi: sesungguhnnya seluruh manusia itu hunafa (orang-orang yang lurus), tetapi setan membisiki mereka sehingga menjauhkan manusia dari agamanya.

Setiap orang yang jauh dari rahmat Allah, dari agama Islam, itu berarti dia adalah setan, dikarenakan akar kata setan adalah syaithanah yang artinya dijauhkan dari rahmat Allah.

Kalau ada orang yang mengaku beragam Islam tapi tertipu oleh setan, maka keIslamannya harus diperbaiki dan diperbaharui.


Semoga kita mendapatkan rahmat Allah. Aamiin.

1 komentar: