Orang2 munafik, di mana pun dan kapan pun
berada, memang bisa jadi perbedaan perbuatannya, ucapannya, tapi pada dasarnya
mereka itu satu, karena wataknya itu satu dan bersumber dari sumber yang satu,
yaitu sesama mereka saling mendukung, saling memilah, karena mempunyai
kepentingan yang sama.
Orang munafik tidak dibatasi oleh tanah,
oleh air.
QS At Taubah 67: Orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah sama, mereka menyuruh
berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan
tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka (pula).
Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.
“Min” di sini adalah menunjukkan bahwasanya
sebagian mereka dengan sebagian yang lain dipertemukan dengan sesuatu, yaitu
dengan karakter yang sama, berupa loyalitas saling mendukung.
Itu sebabnya, sepanjang kehidupan yang kita
alami, orang2 munafik loyal kepada orang kafir, dan tidak mungkin mereka
menangkat orang muslim sebagai pemimpinnya. Karena munafik sama2 kafir dengan
orang kafir. Bedanya, orang munafik menyembunyikan kekufurannya, dan akan
Nampak kekufurannya ketika mereka mendukung orang kafir.
QS An Nisa 138-139: Kabarkanlah kepada
orang2 munafik, bahwa mereka akan mendapatkan siksaan yang sangat pedih. Mereka
itu adalah orang2 yang menjadikan orang2 kafir sebagai pemimpin2 mereka, dan
bukan orang2 beriman. pakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?
Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah
Ini dikarenakan mereka melihat kemuliaan,
gengsi, jabatan, kekuasaan, itu ada di sisi orang kafir. Padahal tidak demikian!
Sesungguhnya kemuliaan, kekuasaan, gengsi yang sebenarnya itu milik Allah SWT
dan orang2 yang diberikan oleh Allah.
Begitu banyak contoh2 loyalitas orang2
munafik sebagian yang satu kepada sebagian yang lain, disebutkan di dalam Al
Quran.
1. Mereka menyuruh saudaranya untuk berbuat
mungkar, dan melarang teman2nya untuk berbuat ma’ruf.
QS At Taubah 67: Orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka
menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma´ruf dan mereka
menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan
mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
Di dalam ayat ini, Allah juga menyebut
perempuan, yaitu artinya, yang menyuruh untuk mencegah maruf, maka dari itu,
logikanya, perempuan mukmin bekerjasama dengan laki2 mukmin, juga harus turun
mencegah kemungkaran.
QS Al Anfal 73: Adapun orang-orang yang
kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya
akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
Ketika mereka berdusta, dia tidak berdusta
sendirian, karena dia mengajak temannya juga untuk berdusta. Karena kebohongan
kalau diinfokan setiap hari, terus menerus dan secara massal, maka bisa jadi
masyarakat percaya.
2. Menghambat kebaikan
QS Al Munaafiquun 7: Mereka yang berkata
(kepada orang-orang Anshar), "Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang
(Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan
Rasulullah)." Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi,
tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.”
Itu di zaman dahulu, dan di zaman sekarang
juga. Orang2 munafik tidak senang bila ada orang mukmin menginfakkan ke dalam
negri maupun ke luar negri. Padahal “innal mukminiina ihwah” (sesungguhnya
orang2 beriman itu bersaudara)..
Tapi orang2 munafik itu tidak faqih.
Ternyata yang dimaksud dengan faqih tidak selalu artinya memiliki ilmu fikih,
tapi juga artinya mengenal Islam secara mendalam. Ilmu fikih muncul di tahun 2
H.
Muawiyah ra berkata, barangsiapa diinginkan
oleh Allah untuk mendapat kebaikan, maka dia mendapatkan pemahaman ilmu fikih
secara mendalam.
3. Orang2 munafik punya peran yang jelas,
bersama orang2 Yahudi mempunyai opini yang merusak cara berpikir umat muslim.
Untuk memfitnah kaum muslimin agar mereka
murtad meninggalkan agamanya.
Masjdil Aqsa sebenarnya adalah juga kebanggaan
ahlul kitab, sehingga mereka tidak suka kiblat kaum muslimin pindah ke Masjidil
Haram. Mereka merusak akidah umat Islam
QS Al Baqarah 142-143: Orang-orang yang
kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan
mereka (umat Islam) dari kiblat (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka berkiblat
kepadanya?" Katakanlah, "Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus". Dan
demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam); umat pertengahan (yang
adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan
kiblat yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya melainkan agar Kami mengetahui
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh,
(pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Allah mengatakan mereka adalah orang yang
bodoh dan pasti ketika Allah mengatakan mereka bodoh, maka hal itu pasti benar,
walau mereka berlagak pintar.
Di jelaskan di dalam Al Quran bahwa orang2
munafik dan Yahudi itu selalu bersama2.
Ketika mereka menyebarkan pemahaman2 yang
salah, opini2 yang salah, mengenai perpindahan kiblat dari masjidil aqsa ke
masjidil haram, barat, atau timur, semuanya milik Allah. Allah berikan petunjuk
kepada yang dikehendaki. Kita tidak hanya menghormati tempat tertentu, arah
tertentu karena semua milik Allah. Tidak usah dipedukan apa yang disebutkan
ahlil kitab,
Mereka merusak pola pikir kaum muslimin
agar umat Islam itu ragu terhadap al Quran dan As Sunnah, mengatakan bahwa itu
semua untuk 15 abad yang lalu, tidak cocok dengan abad modern saat ini. Padahal
Allah pencipta dunia ini yang paling tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar