Kalau kita membaca Al Quran secara
mendalam, kita akan mendapati ayat2 AQ yang menjelaskan kenapa orang2 kafir
memerangi orang2 muslim.
1. Sikap orang kafir terhadap kaum muslimin
adalah sikap permusuhan
Mereka ingin umat manusia kembali ke
kufuran, mereka menyesatkan umat Islam dengan seluruh kekuatan yang mereka
miliki, dengan media dengan ekonomi dengan pendidikan, agar umat Islam jauh
dari ajaran Islam.
2. Iri dan dengki, kenapa yang menjadi Nabi
itu dari Bani Hashim dan kenapa bukan dari keluarga kita?
QS Al Baqarah 105: “Orang-orang
kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya
sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang
dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar.”
Ayat ini menjelaskan kepada kita semua
bagaimana dahsyatnya permusuhan orang2 kafir baik ahli kitab mau pun orang
musyrik.
Ketika Ummat Islam diberikan rahmat berupa
Al Quran dan Rasulullah sebagai teladan, sehingga kita mudah dalam mengatasi
segala permasalahan di dunia. Lalu bagaimana awalnya sikap kita dalam
menghadapi permusuhan dari orang kafir seperti itu? Walau pun dalam
perjalanannya nanti ada dinamikanya.
Tidak ada masalah dalam hidup ini kecuali
Allah sudah berikan solusinya. Maka solusi untuk menghadapi ini adalah:
1. As Shobru
2. Taqwa
Tipu daya mereka sedikit pun tidak akan membahayakan
kalian, karena Allah memililki sifat Muhith, yaitu meliputi segala sesuatu,
mengetahui seluruh pekerjaan orang kafir, apakah itu yang disembunyikan, apakah
itu yang terang2an.
Solusi untuk kita sabar dan taqwa memang
bukan satu2nya, tapi ini adalah modal awal. Karena orang yang sabar akan
diberikan solusi dan orang yang taqwa tidak akan takut.
Hal lain yang harus diwaspadai:
1. Dilarang menjadikan mereka sebagai
penasehat, sehebat apa pun mereka, baik itu dari segi ekonomi politik atau segi
apa pun itu.
QS Ali Imran 115: Jangan menjadikan orang2
kafir sebagai orang dekat,
Orang2 kafir itu tidak sebatas membahayakan
kaum muslimin, kalau mereka bisa membuat sesuatu yang lebih besar, maka mereka
akan melakukan untuk yang lebih besar.
Karena Islam itu tidak terbatas pada Negara
tertentu. Jadi jangan sampai mengatakan bahwa Al Quran ini hanya untuk Nabi
saja, atau untuk bangsa Arab saja. Bukan! Tapi Islam adalah untuk alam semesta,
karena Allah adalah Tuhannya alam semesta.
2. Tidak hanya berharap agar umat Islam itu
selalu dalam keadaan bahaya, tapi mereka juga menginginkan agar kaum muslimin
mengikuti mereka, tapi mereka ingin agar umat Islam terbelakang ekonominya,
pendidikannya, militernya, dsb.
Mereka memperlihatkan permusuhannya dengan jelas2
terhadap kaum muslimin ketika berbicara, dan tidak ada sedikit pun malu dan
takut untuk menjelek2an Al Quran dan Islam. Kata mereka, Al Quran adalah budaya
umat terdahulu, Nabi dikatakan gemar perang, dsbnya.
QS Al Haj 72: Dan apabila dibacakan di
hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda
keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang
orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah:
"Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu
neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan
neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Orang2 kafir di mana pun tidak mendengar,
tidak menginginkan ayat2 Al Quran dibacakan. Jadi ketika umat Islam membacakan
ayat2 Allah, mereka meneriaki, “Bung, ini bukan masjid!”. Seolah2 ayat Allah
itu hanya untuk di masjid saja, seolah2 Al Quran dibacakan hanya bulan romadhon
saja. Jangan sampai orang2 Islam mengikuti orang2 kafir, menghina Islam, Allah,
RasulNya dan menghina Al Quran..
Ada ayat2 khusus yang berbicara tentang
siapa yang paling dahsyat permusuhannya, dan ternyata itu adalah orang2 Yahudi
dan orang2 musyrik.
QS Al Maidah 82: “Sungguh benar2 kamu akan
jumpai manusia yang paling dahsyat permusuhannya terhadap orang2 beriman, yaitu
Yahudi dan orang2 musyrik.”
Yahudi kenapa memusuhi? Mereka tahu bahwa
di akhir zaman akan turun Nabi di Yatsrib (sekarang adalah Madinah), mereka
berbondong2 dari Syiria ke Yatsrib agar anak keturuannya lah nanti yang menjadi
nabi.
Musyrik Mekkah memusuhi, karena mereka iri,
kenapa yang jadi nabi bukan dari keturunan mereka, tapi kenapa dari Bani
Hasyim.
Hadist Nabi tentang orang Yahudi, “Seandainya
10 saja pemuka agama Yahudi, beriman padaku, niscaya seluruh Yahudi beriman.”
Itu menandakan sulitnya mereka beriman.
Walau demikian Al Quran adil, mengatakan
bahwa sebagian meraka ada yang beriman, karena memang ada Yahudi yang masuk
Islam.
Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa
permusuhan orang Yahudi lebih besar daripada orang2 musyrik, dan pada akhirnya,
musyrik Quraisy banyak yang masuk Islam dibandingkan Yahudi. Padahal orang2
Yahudi sudah mengetahui terlebih dahulu tentang kedatangan Nabi Muhammad
sebagai nabi akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar