Kamis, 04 Desember 2014

Upaya Orang Kafir di Dunia (1)

Orang-orang kafir mengupayakan dunianya untuk dunia. Orang-orang beriman tidak boleh mengikuti tujuan yang hanya sesaat seperti ini. Ketika seorang kafir berprestasi di dunianya, maka Allah kasihkan apa yang dia usahakan. Allah kasih uang, kekuasaan, kepandaian, dsbnya.

QS Al Isra 18: Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

Maksud dari “liman nuriid” (kepada siapa yang Allah inginkan) di sini dimaksudkan kesuksesan dunia itu tidak akan berhasil bagi setiap orang yang menginginkan. Banyak orang yang menginginkan kekuasaan, tapi ada yang jadi berkuasa, ada yang tidak.

Berbeda dengan dunia, kalau orientasinya akhirat, maka barangsiapa menghendaki pahala, maka akan ia dapatkan. Oleh sebab itu juga, di dalam hadist tentang niat disebutkan “Maka barangsiapa yang hijrah terhadap apa saja (maa)” di sini digunakan kata “maa” itu bermakna apa saja di dunia, maka konsekuensinya ada yang berhasil mendapatkannya, dan ada yang tidak.

Imam Ahmad meriwayatkan hadist dari Aisyah: Dunia adalah negri orang yang tidak punya negri, dan bagi dunia itu seseorang mengumpulkan.

Jadi yang menumpukkan, yang menghimpun-himpun harta itu adalah orang yang tidak punya

Orang kafir upayanya di dunia ini maunya mengumpulkan saja, sehingga mereka tidak akan pernah puas.

Upaya ini sudah barang tentu ada konsekuensinya.

1. Upaya mereka terhadap ayat-ayat Allah, semaksimal mungkin untuk meredupkan ayat2 Allah.

Orang yang disebut berupaya, maknanya adalah seseorang mengerahkan seluruh daya upayanya untuk perkaranya. Seluas-luasnya sampai mentok upayanya itu, dilak

QS Al Hajj 51: “Dan orang-orang yang berupaya seoptimal mungkin untuk melemahkan ayat-ayat Kami itu, tempatnya adalah di neraka jahim.”

QS Saba 38: “Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.”

Seluruh ayat Allah pasti benar adanya, tidak boleh ada ummat Islam yang ragu terhadapnya.

Selalu begitu, ketika ayat-ayat Al Quran berbicara tentang upaya melemahkan ajaran Islam, langsung diberitakan adzab.

Orang-orang kafir memusuhui Islam, tidak dengan dana yang sisa, tidak dengan media yang sisa-sisa, semuanya dikerahkan, apakah harta, media, senjata, semuanya digunakan untuk melemahkan Islam, sehingga Islam terlihat tidak indah. Islam ditampilkan dalam hidup ini seolah-olah sesuatu yang seram, menakutkan, dan itu tidak dalam anggaran yang sisa-sisa.

Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mreka bersungguh-sungguh dalam menghalang-halangi manusia dari ajaran Allah, jangan sampai ada manusia yang percaya ajaran Allah,

Logikanya, kalau orang kafir bersungguh-sungguh menghalang-halangi ajaran Islam, mestinya ummat Islam bersungguh-sungguh memperkenalkan Islam yang indah ini. Orang kafir membuat makar siang malam, sedangkan orang Islam memperjuangkan Islam dengan umur sisa, waktu sisa, jabatan sisa. Tidak boleh begitu.

2. Mereka bersungguh-sungguh untuk berbuat kerusakan

QS Al Baqarah 27: “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Seperti apa kerusakan yang ditimbulkan orang-orang kafir di muka bumi ini? Mereka membinasakan tanam2an dan keturunan-keturunan. Agar menguasai ekonomi, mereka hancurkan system ekonomi umat, mereka hancurkan tanam2an

QS Al Baqarah 205: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.”

Mereka tidak senang kaum muslimin itu keturunannya banyak. Sebagaimana ulama telah mengatakan, ketika kita memahami Al Quran, kita tidak boleh memahami sebatas sebab yang khusus. Al Quran bukan berlaku sepanjang zaman dan bagi seluruh umat manusia di mana pun di belahan dunia mana pun. Karena Allah adalah Tuhan alam semesta. Sehingga tidak boleh orang Islam menyatakan pernyataan yang menyesatkan bahwa Al Quran itu hanya untuk orang-orang Arab saja. Tidak boleh!

Jadi mereka membuat kerusakan di bumi dengan menghancurkan tanam-tanaman, keturunan-keturunan, padahal tanaman dan keturunan itu adalah nikmat Allah. Dan di antara nikmat bercocok tanam

QS Al Baqarah 223: “istri-istri kamu adalah tempat bercocok tanam kamu.”

Bagaimana Al Quran menggambarkan keindahan seorang istri, karena istri menghasilkan kebaikan2. Umat yang banyak yang berkualitas, bukan sekedar banyak lalu emmbebankan Negara.

Orang-orang kafir tidak suka ummat Islam kerturunannya banyak sehingga mereka bunuh anak-anak.

3. Menyulut Api Peperangan

Tidak ada perang di dunia ini kecuali di belakangnya ada orang-orang kafir. Otak peperangannya adalah orang-orang kafir. Tetapi orang2 muslim tidak semuanya memahami hal ini.

QS Al Maidah 64: Setiap mereka menyalakan api peeprangan, Allah akan padamkan api itu. Dan mereka berusaha semaksimal mungkin berbuat anarkis di muka bumi ini. Allah tidak menyintai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Umat Islam diciptkana untuk emmbangun dunia. Jihad untuk membangun dunia. Teroris menghancurkan. Jihad menyatukan umat, teroris menghancurkan umat.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT bisa mengamalkan dan menghidupkan Islam dalam kehidupan sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar