Orang-orang kafir mengupayakan dunianya
untuk dunia. Orang-orang beriman tidak boleh mengikuti tujuan yang hanya sesaat
seperti ini. Ketika seorang kafir berprestasi di dunianya, maka Allah kasihkan apa
yang dia usahakan. Allah kasih uang, kekuasaan, kepandaian, dsbnya.
QS Al
Isra 18: Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia
itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan
baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Maksud dari “liman nuriid” (kepada siapa yang Allah inginkan) di sini
dimaksudkan kesuksesan dunia itu tidak akan berhasil bagi setiap orang yang
menginginkan. Banyak orang yang menginginkan kekuasaan, tapi ada yang jadi
berkuasa, ada yang tidak.
Berbeda dengan dunia, kalau orientasinya
akhirat, maka barangsiapa menghendaki pahala, maka akan ia dapatkan. Oleh sebab
itu juga, di dalam hadist tentang niat disebutkan “Maka barangsiapa yang hijrah
terhadap apa saja (maa)” di sini digunakan kata “maa” itu bermakna apa saja di
dunia, maka konsekuensinya ada yang berhasil mendapatkannya, dan ada yang
tidak.
Imam Ahmad meriwayatkan hadist dari Aisyah:
Dunia adalah negri orang yang tidak punya negri, dan bagi dunia itu seseorang
mengumpulkan.
Jadi yang menumpukkan, yang menghimpun-himpun
harta itu adalah orang yang tidak punya
Orang kafir upayanya di dunia ini maunya
mengumpulkan saja, sehingga mereka tidak akan pernah puas.
Upaya ini sudah barang tentu ada
konsekuensinya.
1. Upaya mereka terhadap ayat-ayat Allah,
semaksimal mungkin untuk meredupkan ayat2 Allah.
Orang yang disebut berupaya, maknanya
adalah seseorang mengerahkan seluruh daya upayanya untuk perkaranya. Seluas-luasnya
sampai mentok upayanya itu, dilak
QS Al
Hajj 51: “Dan orang-orang yang berupaya seoptimal mungkin untuk melemahkan
ayat-ayat Kami itu, tempatnya adalah di neraka jahim.”
QS Saba
38: “Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan
untuk dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam
azab.”
Seluruh ayat Allah pasti benar adanya,
tidak boleh ada ummat Islam yang ragu terhadapnya.
Selalu begitu, ketika ayat-ayat Al Quran
berbicara tentang upaya melemahkan ajaran Islam, langsung diberitakan adzab.
Orang-orang kafir memusuhui Islam, tidak
dengan dana yang sisa, tidak dengan media yang sisa-sisa, semuanya dikerahkan, apakah
harta, media, senjata, semuanya digunakan untuk melemahkan Islam, sehingga
Islam terlihat tidak indah. Islam ditampilkan dalam hidup ini seolah-olah
sesuatu yang seram, menakutkan, dan itu tidak dalam anggaran yang sisa-sisa.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan mreka bersungguh-sungguh dalam menghalang-halangi manusia dari ajaran
Allah, jangan sampai ada manusia yang percaya ajaran Allah,
Logikanya, kalau orang kafir
bersungguh-sungguh menghalang-halangi ajaran Islam, mestinya ummat Islam
bersungguh-sungguh memperkenalkan Islam yang indah ini. Orang kafir membuat
makar siang malam, sedangkan orang Islam memperjuangkan Islam dengan umur sisa,
waktu sisa, jabatan sisa. Tidak boleh begitu.
2. Mereka bersungguh-sungguh untuk berbuat
kerusakan
QS Al
Baqarah 27: “(yaitu)
orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan
memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang
yang rugi.”
Seperti apa kerusakan yang ditimbulkan
orang-orang kafir di muka bumi ini? Mereka membinasakan tanam2an dan keturunan-keturunan.
Agar menguasai ekonomi, mereka hancurkan system ekonomi umat, mereka hancurkan
tanam2an
QS Al
Baqarah 205: “Dan
apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah
tidak menyukai kebinasaan.”
Mereka tidak senang kaum muslimin itu
keturunannya banyak. Sebagaimana ulama telah mengatakan, ketika kita memahami
Al Quran, kita tidak boleh memahami sebatas sebab yang khusus. Al Quran bukan
berlaku sepanjang zaman dan bagi seluruh umat manusia di mana pun di belahan
dunia mana pun. Karena Allah adalah Tuhan alam semesta. Sehingga tidak boleh
orang Islam menyatakan pernyataan yang menyesatkan bahwa Al Quran itu hanya
untuk orang-orang Arab saja. Tidak boleh!
Jadi mereka membuat kerusakan di bumi
dengan menghancurkan tanam-tanaman, keturunan-keturunan, padahal tanaman dan
keturunan itu adalah nikmat Allah. Dan di antara nikmat bercocok tanam
QS Al
Baqarah 223: “istri-istri kamu adalah tempat bercocok tanam kamu.”
Bagaimana Al Quran menggambarkan keindahan
seorang istri, karena istri menghasilkan kebaikan2. Umat yang banyak yang
berkualitas, bukan sekedar banyak lalu emmbebankan Negara.
Orang-orang kafir tidak suka ummat Islam
kerturunannya banyak sehingga mereka bunuh anak-anak.
3. Menyulut Api Peperangan
Tidak ada perang di dunia ini kecuali di
belakangnya ada orang-orang kafir. Otak peperangannya adalah orang-orang kafir.
Tetapi orang2 muslim tidak semuanya memahami hal ini.
QS Al
Maidah 64: Setiap mereka menyalakan api peeprangan, Allah akan padamkan api
itu. Dan mereka berusaha semaksimal mungkin berbuat anarkis di muka bumi ini.
Allah tidak menyintai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Umat Islam diciptkana untuk emmbangun
dunia. Jihad untuk membangun dunia. Teroris menghancurkan. Jihad menyatukan
umat, teroris menghancurkan umat.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah SWT bisa
mengamalkan dan menghidupkan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar