Kajian ini memerlukan kajian yang panjang,
karena orang2 munafik itu bahayanya luar biasa. Mereka mengaku umat Islam, tapi
sebenarnya membenci Islam.
Ini dijelaskan di dalam surat Al
Munaafiquun.
Manusia dari dulu hingga sekarang terdiri
atas tiga golongan:
1. Orang2 beriman
2. Orang2 Kafir
3. Orang2 Munafiq
Di dalam surat Al Baqarah, hanya 4 ayat
yaitu Al Baqarah 2-5 tentang orang mukmin, tentang orang kafir hanya 2 ayat
yaitu Al Baqarah 6-7, tapi begitu berbicara tentang orang2 munafiq sampai 13
ayat yaitu Al Baqarah 8-20.
QS Al Baqarah 8: Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Karena begitu bahayanya sampai2 diterangkan
panjang lebar di dalam Al Baarah dan bahkan ada surat yang bernama Al
Munafiqun.
Apa yang dia lakukan tidak sebesar yang
dilakukan orang2 kafir.
Di zaman Nabi saja sudah banyak, apalagi di
zaman sekarang. DI zaman Nabi saja yang taqwa lebih banyak daripada yang kafir,
apalagi di zaman sekarang.
Apa definisi nifaq (kemunafikan).
Akar kata nifaq adalah : naafaqo,
munaafiqu.
Secara istilah Bahasa Arab, ini berarti lubang
ke dalam tanah, di mana ada binatang yang punya dua lobang, lubang ketika dia
masuk, berbeda dengan lubang dia keluar. Di dalam istilah Bahasa Indonesia,
bermuka dua.
Nifaq secara istilah syar’I berarti:
menampakkan Islam, menyembunyikan kekufuran.
Secara fisik (zhohir) dia Islam, tapi dia
menyembunyikan kekufuran.
Kita perlu mengetahui macam2 nifaq,
sehingga kita tahu bagaimana menyikapinya.
1. Munafiq secara akidah. Penyakit ini bisa
mengeluarkan seseorang dari ajaran islam.
Sehingga pelakunya dihukum di
QS An Nisa 145: Sesungguhnya orang2 munafiq
itu di tempat yang paling bawah dari api neraka.
Orang munafiq yang bersifat itiqodi,
ideologis seperti ini, walau lisannya tidak berbicara, tapi dia mendustakan di
dalam hatinya, tidak percaya lagi dengan sholat, puasa, haji, dengan hukum2
Islam yang pokok lainnya seperti jihad.
QS Al Baqoroh 18: “Mereka tuli,
bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),”
2. Munafiq dalam perbuatan. Seseorang
disebut munafik karena perbuatannya. Ini walaupun dosa besar, tapi tidak
mengeluarkannya dari Islam.
Hadist yang diriwayatkan oleh Abu
Bukhairoh, Rasulullah SAW bersabda, “Tanda orang munafiq ada tiga, yaitu ketika
dia bicara dia bohong, apabila dia berbicara, dia khianat, apabila dia berjanji,
dia menyalahi janjinya.”
Ini tidak berarti orang yang seperti ini ia
munafik itiqodi, tapi bila ia masih mempercayai ajaran Islam itu benar, dia
masih beriman.
Al Qurthubi berkata, nifaq ketika ada di
dalam hati, maka itu sebuah kekufuran. Bila nifaq ada di dalam perbuatan, maka
itu sebuah kemaksiatan.
Nifaq itu ada dua,
1. nifaq di dalam hati, bisa mengeluarkan
orang dari agama dan memasukkan seseorang ke dalam neraka selama2.
2. nifaq dalam perbuatan, yang bisa
membuatnya masuk neraka, tapi setelah dosa2nya dibakar, maka ia bisa masuk
syurga. Walau kita tidak berani masuk ke neraka, tapi kelompok yang ini masih
punya kesempatan masuk syurga.
Kalau di dalam kitab2 dari ulama, kalau ada
pembagian2 seperti ini, jangan disalahpahami, ini semata2 sekedar contoh, tidak
bermaksud untuk membatasi.
Membagian yang lainnya, ada dua nifaq:
1. Munafiq yang asli, seperti di zaman
Rasulullah ada yang bernama Abdullah bin Ubay Ibnu Salul. Sejak awal ia
berpura2 masuk Islam, tapi sebenarnya dia nifaq terus menerus hingag turun
termurun.
2. Nifaq yang datangnya baru. Bisa jadi
sejak kecil ia Islam, ia santri, hidup dalam kehidupan beragama, tapi
perkembangannya, ketika ia berinteraksi dengan berbagai manusia, ia imannya
lemah. Yang gila jabatan, dia terpengaruh oleh jabatan. Yang gila harta, dia
terpengaruh oleh harta.
Di zaman sekarang, orang seperti ini ada
banyak. Ini termasuk nifaq yang munculnya baru, banyak orang yang tidak
percaya, bagaimana ia bisa munafiq, bahasanya Arabnya baik, keluarganya baik2,
memang seperti itu. Dia meninggalkan keluarganya, pesantrennya, ia tetap
mengaku kepada Islam, tapi keberpihakannya kepada kekufurannya. Menghujat
Islam, menghujat Al Quran.
Masak sih Islam dikatakan hanya berlaku 15
abad yang lalu, padahal Nabi kita adalah Nabi akhir zaman.
Nifaq yang munculnya baru ini adalah bisa
jadi muncul dari lingkungan yang Islami, yang orang tuanya Islam, dia sekolah
di pesantren, lalu di tengah kehidupan datanglah kehidupan, muncul ragu. Apakah
benar ya, kalau kita hidup taat dengan Al Quran dan Sunnah, kita bisa memimpin
dunia, dst. Keraguan2 yang akhirnya membuatnya tidak percaya pada Al Quran dan
Sunnah.
Ketika ada yang murtad, maka Allah
melahirkan generasi baru.
Hai Orang2 yang beriman, barang siapa yang
murtad di antara kalian, maka Allah akan datangkan generasi baru yang Allah
mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.
Semoga yang mengelola negri ini benar2
orang beriman, sehingga kita mendapatkan barokahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar