Rabu, 04 Maret 2015

Di antara Syarat2 Kemenangan adalah Taat Kepada Allah dan Rasulullah SAW, Tayang 4 Feb dan 4 Maret 2015

Pemahaman ini berangkat dari Al Quran. Apa kata Al Quran tentang kemenangan?
QS Al Anfal 45: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.
QS Al Anfal 46: Taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang serta bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.
Kita dipanggil oleh Allah dengan “yaa ayyuhalladzii na aamanu…” (wahai orang-orang beriman). Tidak ada panggilan yang lebih menyenangkan daripada ini.
Bagaimana supaya kita dimenangkan khususnya dalam peperangan? Kuncinya adalah taat pada Allah dan RasulNya.
Seperti apakah orang yang taat kepada Allah dan RasulNya itu?
Tunduk kepada seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah.
Tidak pakai istilah “tapi”. Iya sih saya ingin taat kepada Allah dan RasulNya, tapi… saya ini kan seorang seniman, tapi kalau saya taat kepada Allah dan RasulNya, nanti tidak menarik, dstnya.
Taat pada Allah dan RasulNya adalah mutlak. Berbeda dengan taat pada pemimpin, yang ada batasannya, yaitu selama tidak bermaksiat kepada Allah.
QS An Nisa 59: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu.
Pada saat perintah kepada pemimpin, tidak ada perintah “taatilah” di sebelum kata pemimpin. Kenapa? Karena taat kepada pemimpin dibatasi, yaitu selama pemimpin itu tidak menyuruh berbuat maksiat kepada Allah.
Taat yang seperti ini, yaitu yang mengikuti seluruh petunjuk Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah inilah yang membuat kita semakin dekat kepada kemenangan. Kapan kita ditolong kepada Allah? Yaitu ketika kiita taat kepada ALlah. Ukuran kita taat kepada Allah, adalah ketika kita tunduk kepada Allah dan Rasul.
Kenapa orang yang taat kepada Allah dan RasulNya itu semakin dekat kepada kemenangan?
1. Karena sesungguhnya Allah yang Maha Perkasa, tidak akan membiarkan hamba2Nya yang beriman diserahkan kepada musuhNya. Allah selalu bersama orang2 yang bertaqwa.
QS At Taubah 123: Dan ketahuilah kaum muslimin, sesungguhnya Allah selalu bersama orang2 yang bertaqwa.
Menggunakan jumlah ismiyyah, menunjukkan kebersamaan Allah (maiyatullah) dengan orang2 beriman itu sebuah sunnatullah yang terjadi terus menerus.

Kalau ada pertempuran di dunia ini, kok orang Islam kalah? Atau, kok kemenangan datang terlambat? Maka sejarah adalah guru kita yang sangat baik, menghadirkan pelajaran2, ketika kaum muslimin kalah, maka secepatnya pemimpimnnya menginstruksikan seluruh pengikutnya untuk bertaubat.
Jadi kalau ada anak, apakah anak kandung, anak didik, atau apa pun namanya, kok mendapatkan kekalahan, maka secepatnya kita muhasabah, jangan-jangan ada yang salah dalam hidup ini. Karena kalau umat Islam itu benar, baik itu benar secara sunnatullah asy syar'iyyah (memenuhi syarat2 hukum Islam), maupun secara sunnatullah al kauniyah (ketetapan Allah yang alami di dunia ini bahwa kemenangan membutuhkan strategi, dana, keberanian), pasti akan ada kemenangan. Kenapa pasti? Karena yang berjanji adalah Allah, dan janji Allah adalah benar.
Contoh, pada saat perang Hunain, jumlah kaum muslimin tidak seperti biasa, kali ini jumlahnya membludak, karena saat itu terjadi ketika baru fattuh Makkah (penaklukan kota Mekkah). Sebagian mereka merasa GR (ghurur), merasa bahwa mereka pasti menang, sampai2 ada oknum mengatakan, "kita tidak akan dikalahkan oleh lawan yang jumlahnya sedikit". Ternyata mereka kucar kacir kalah. Lalu Rasulullah mengajak mereka taubat dan Allah berikan ketenangan ke hati mereka. Ketika sudah bertobat itulah turun kemenangan dari sisi Allah.
QS At Taubah 25: Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.
QS At Taubah 26: Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
Sejarah itu pasti berulang atas izin Allah. Seperti apa kemenangan demi kemenanga, yang terjadi setelah taat pada Allah dan RasulNya. Ini bisa terjadi pada kaum muslimin, seperti yang terjadi pada penaklukan di negri Madain dan negri Iskandariyah. Allah berikan kemenangan setelah kaum muslimin taat pada Allah.
Umar bin Khattab, pemimpin kaum muslimin yang luar biasa. Sangking luar biasanya iblis takut bertemu dengannya dan saking luar biasanya ada 5 pendapat Umar turun lebih dahulu daripada 5 ayat Al Quran yang berbicara tentang hal yang sama.
Apa kata Umar ketika melihat pertolongan Allah yang terlambat datang?
“Kemaksiatan kita lebih aku takuti daripada musuh2ku.”
Ketika di dalam rumah tangga Nabi ada sesuatu masalah, maka ancaman Nabi langsung cerai, tidak ada SP 1 dan seterusnya, karena rumah tangga Nabi adalah rumah tangga terbaik, tidak boleh ada cela.

Sampai2 seorang sahabat Nabi berkata kepada Umar, "Gawat!" Umar bertanya kepadanya, “Adakah pasukan Ghassan telah tiba?” Jawabnya, “Jauh lebih besar dan lebih ngeri dari itu! Nabi SAW telah menceraikan isteri-isterinya!” Aku bergumam, “Alangkah rugi si Hafsah kalau begitu.” (Riwayat Al-Bukhari).

Rumah tangga Rasulullah dianggap lebih utama. Serangan pasukan Raja Ghassan yang saat itu paling ditakuti orang2 Arab, dianggap lebih kecil jika dibanding apa yang terjadi dengan rumahtangga Nabi SAW. Istri Nabi tidak taat pada Nabi, langsung Allah ancam dengan perceraian. Ini khusus untuk keluarga Nabi saja dikarenakan ketika di dalam keluarga terbaik ada suatu masalah, maka bahaya yang akan ditimbulkannya juga lebih besar.
Pada peristiwa lain, Umar bin Khattab mengirim surat kepada ‘Amr bin Ash. Apa isi suratnya? Ternyata prajurit-prajurit ‘Amr bin Ash terlambat mendapat kemenangan, maka segera Umar menulis surat kepada ‘Amr bin Ash, pimpinan pasukan Islam di penaklukan Mesir itu:
“Sungguh saya sangat heran kenapa kalian begitu lamban untuk memenangkan pertempuran di Mesir. Sesungguhnya kalian sudah memerangi mereka sudah 2 tahun tapi kenapa tidak juga menang. Itu disebabkan kamu menyintai dunia sebagaimana musuh2 kamu menyukai dunia. Logikanya, apa bedanya kamu dengan orang-orang kafir yang menyintai dunia. Itu sebabnya tidak akan turun kemenangan,”
Ketika pertolongan Allah itu lamban, maka para pemimpin, didahului dengan dirinya, harus segera bertobat, meluruskan niat, sehingga Allah berikan pertolonganNya.

Apa urgensi taat pada Allah dan RasulNya? Bukan hanya karena akan mendapatkan kemenangan saja, tapi juga mendapatkan rahmat Allah. Rumah tangga kita menjadi rahmat. Berbangsa dan bernegara kita menjadi barokah. Kapan kita mendapat rahmat? Lagi2 syaratnya adalah taat pada Allah darn RasulNya.

QS Ali Imran 132: Taatilah Allah dan Rasul agar kamu diberikan rahmat dari Allah.

Kenapa diberi rahmat? karena Allah adalah Ar Rohman dan Ar Rohim.

Semoga kita semua di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini mendapatkan rahmat Allah SWT.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar