Kamis, 26 Maret 2015

Khosy yatullah (Takut kepada Allah)


Di dalam kaidah tafsir dikatakan, “di dalam Al Quran ada kata yang dianggap sinonim, padahal bukan sininom”
Di antaranya adalah, al khosyah dianggap takut.
Khauf adalah takut
Tapi khosyah adalah takut yang dibarengi dengan mengagumkan Allah.

Al Quran merupakan manhajullah, pedoman hidup Allah SWT. Ketika kita hidup di bawah Al Quran, maka kita diberikan balasan oleh Allah, yaitu dihapuskan dosa2 kita. Amalan apa saja yang bisa menghapuskan dosa2 kita? Di antaranya adalah khosy yatullah. Seperti apakah itu khosy yatullah itu?

1. Takutnya hamba2 Allah dari adzab Rabbnya.
Ketika disebut khosyatullah, kita semua takut dari adzab Allah. Terkena api dunia saja kita takut, karena sakit. Bahkan ada yang terkena sengatan listrik saja bisa mati. Sedangkan 1 hari di neraka sama dengan 1000 tahun di dunia. Bagaimana kita kuat merasakan siksa ini?

Padahal mereka tidak melihat Allah, tapi takut pada Allah SWT.

2. Mereka takut kepada Allah, ketika mereka tidak terlihat oleh manusia.
Saya dan anda sendirian di luar negri, tapi tetap kita takut kepada Allah. Karena ada orang yang takutnya bukan kepada Allah, hanya kepada manusia. Meskipun kita tidak melihat Allah, kita tidak berani berbuat maksiat.

Orang yang hidup seperti itu, rumah tangganya akan tentram, karena suami walau tidak terlihat istrinya tidak berani berbuat khianat. Anak meski tidak ada orang tua, tidak berani berbuat khianat, walau mereka tinggal di kost yang berbeda dengan orang tuanya. Orang tua merasa tenang, karena anak tidak berbuat khianat.

QS Al Mulk 12: Sesungguhnya orang-orang yang takut dan mengagungkan Rabbnya, padahal mereka tidak dapat melihatNya, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar


Ini memakai “alladzii” berarti berlaku untuk umum, yaitu kepada siapa saja, baik yang hidup di zaman dahulu maupun sekarang.
Ayat ini juga ada “innaa” untuk mempertegas.
“Lahum maghfiroh” seolah2 ampunan Allah itu hanya diberikan kepada orang2 yang takut kepada Allah SWT, padahal diberikan juga kepada orang2 yang melakukan amal soleh lainnya, ini menggambarkan betapa besar balasan pahala dari Allah SWT.

Ampunan Allah tidak sedikit, dipertegas dengan “wa ajrun kabiir” balasan yang besar. Kebesaran balasan yang akan kita dapatkan, tergantung pada seberapa besar takut kita pada Allah.

Jadi ulama itu bukan orang yang banyak karyanya, banyak pengikutnya, dsbnya walau itu semua penting. Tapi ulama sebenarnya adalah orang yang takut pada Allah.

Jadi jangan sampai disebut ulama, tapi sebenarnya adalah orang yang membela orang2 kafir agar tidak ditegakkan hukuman mati atas pengedar narkoba. Orang seperti ini bukan ulama, karena ia tidak takut pada Allah, tapi takutnya kepada manusia.

Wajar, kepada orang yang takut kepada Allah, diberikan ampunan dosa dan pahala yang besar.

Hadist: Tujuh golongan yang dilindungi Allah di hari tidak ada lindungan kecuali lindungan Allah, di antaranya adalah seorang yang digoda ditawari, diajak oleh perempuan yang bukan sembarang perempuan, tapi ia perempuan yang punya kedudukan dan cantik, tapi ia tolak dengan mangatakan, “sesungguhnya aku takut kepada Allah (inni khosy yatullah).

Di zaman seperti ini kita butuh orang yang seperti ini, yang tegas mengatakan “innii khosy yatullah..!” (sesungguhnya aku takut kepada Allah)

Ajaran2 Al Quran tentang kesungguhan kita semua, ketika benar2 berpegang teguh pada ayat2 Allah, akan menghapus dosa2 kita, sesungguhnya sangat banyak. Tentang jihad, tentang taubat, dsbnya, itu semua sekedar contoh2 saja, bukan membatasi, karena sesungguhnya ayat2 yang menerangkan amalan2 lainnya, masih banyak.

Kalau kita mau memperluas kajian ini, kita bisa membuka QS Al Ahzab 35, di situ banyak amalan2 yang dapat menghapuskan dosa2 kita.

QS Al Ahzab 35: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu´, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Di dalam ayat ini dijelaskan tentang amalan2 yang menjadikan kita semua diampuni oleh Allah dan pahala yang besar. Di antara amalan itu ada yang sudah kita sebutkan, da nada yang belum.
1. Al Islam, menyerahkan diri secara total kepada Allah SWT, tidak ada keraguan sedikit pun dalam larangannya, perintahnya.
2. Al Iman. Keimanan kita, kita percaya secara utuh, bahwa apa yang datang dari Allah adalah benar.
Kenapa disebut masing2, muslimin dan mukminin? Padahal kalau disebut Islam, ia juga Iman.

Ada penjelasan dalam ilmu tafsir “Apa bila bertemu, maka artinya ebrbeda, dan apabila berpisah itu artinya sama”

Ketika Islam dan Iman disebutkan bersamaan, ini berarti Islam berarti secara dzhohir, sedangkan Iman secara hati.

3. Qonuut. Beda dengan taat, yaitu secara umum dan terpaksa. Sedangkan qonuut taatnya itu berasal dari hati paling dalam

4. Sidqu, kejujuran. Kita di zaman seperti ini benar2 membutuhkan orang2 yang jujur. Jujur dalam kehidupan pribadinya, dalam rumah tangganya, dalam berbangsa dan bernegara. Maka kita diperintahkan oleh Allah SWT agar senantiasa bersama orang2 yang jujur.

QS At Taubah 119: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar