Allah membuka kesempatan untuk kita semua,
siapa pun, yang benar2 menginginkan dirinya menjadi orang yang mulya dan
perkasa di dunia dan di akhirat. Yaitu dengan cara bertaqwa kepada Allah,
dengan cara kembali kepada kitabullah yang Al Aziz. Makna Al Aziz adalah yang
tidak akan terkalahkan.
Kalau kita kembali kepada yang Maha
Perkasa, maka kita akan mendapatkan Izzah. Kaum muslimin seharusnya menjadi
hamba Allah yang mulia.
QS Fushshilat 41-42:
41. Sesungguhnya orang-orang yang
mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu
pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia.
42. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran)
kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Seorang mukmin yang senantiasa menghidupkan
Al Quran dan As Sunnah maka akan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaannya bukan
barang semu.
Karena tidak sedikit orang yang ingin cari
mulia tapi salah alamat. Sesungguhnya Izzah, kemuliaan itu seluruhnya milik
Allah. Tidak ada sesuatu apa pun yang memiliki kemuliaan yang hakiki.
Sumbernya harus benar, yaitu Allah SWT.
Allah yang memiliki dunia dan akhirat. Ketika seseorang memiliki kekuatan di
dunia dan akhirat, maka harus mencarinya dari sumber aslinya.
QS Fathir 10: Barang siapa menghendaki
kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. kepada-Nyalah
akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal saleh Dia akan mengangkatnya.
Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang
sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.
Ini bermakna untuk semua jenis kemuliaan.
Ayat2 di atas bisa dijadikan argumentasi
untuk menolak seluruh hal yang diyakini oleh orang2 kafir, di mana mereka
mencari ‘izzah, melalui berhala-berhalanya, tuhan2 palsu mereka.
QS Maryam 81-82:
81. Dan mereka telah mengambil
sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung
bagi mereka,
82. sekali-kali tidak. Kelak mereka
(sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya)
terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh
Ilaah, jamaknya adalah aalihah, dapat
diartikan disembah dengan cara benar, dan juga disembah secara bathil,
sebagaimana yang disembah oleh orang2 yang bathil.
Dari zaman dahulu sampai sekarang. Orang
menuhankan hawa nafsunya, kedudukannya, kuburan, teknologi, dsbnya. Tuhan2 yang
disembah itu, di pengadilan Allah nanti akan menjadi lawan mereka.
Ayat2 Al Quran juga menjadi bantahan bagi
orang2 munafik yang menginginkan Izzah dari orang2 kafir. Kenapa mengaku
beragama Islam tapi berkoalisi dengan orang kafir? Karena mereka menganggap
kalau bersama orang kafir, maka mereka akan berkuasa, akan dibantu, akan
menjadi barisan yang kuat, dsbnya. Hal seperti ini tidak berubah dari dulu
sampai sekarang. Kita tidak kaget lagi kalau ada orang yang mengaku beragama
Islam tapi salah alamat, karena menginginkan jabatan, kekuasaan tapi bersama
orang2 kafir, dan meninggalkan orang2 beriman.
QS An Nisa 138-139
138. Kabarkanlah kepada orang-orang munafik
bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
139. (Yaitu) orang-orang yang menjadikan
orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua
kekuatan itu milik Allah.
Kenapa orang2 munafik mendapatkan adzab
sangat pedih? Karena menjadikan orang2 kafir menjadi pemimpin2. Di ayat ini
Allah sebutkan wali, yang kita terjemahkan sebagai pemimpin. Kita di Indonesia
ada istilah wali songo, karena mereka adalah pemimpin2.
Walau pun orang2 musyrik dan munafik
kelihatan hebat dan kuat, tapi sesungguhnya mereka ketakutan. Orang2 munafik bisa
jadi dulunya didukung oleh orang kafir, tapi suatu saat mereka akan dibiarkan
oleh orang kafir, bila dirasakan sudah tidak ada manfaatnya lagi.
Al Izzah hanya milik Allah. Dari mana
datangnya kata “hanya”, yaitu dari bentuk khobar, yaitu dengan mendahulukan
sesuatu yang biasanya diakhirkan, dan mengakhirkan yang biasanya didahulukan..
QS Al Munafiqun 8: Padahal kekuatan itu
hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang
munafik itu tidak mengetahui
Apa makna Izzah untuk Allah, untuk Rasul,
untuk orang2 beriman?
1. Pada dasarnya, Izzah itu hanya milik
Allah, karena Allah adalah Rabbul ‘Izzati. Allah yang tidak terkalahkan, yang
mulia.
2. Untuk RasulNya adalah, Rasul juga
diberikan Izzah oleh Allah, keperkasaan, kemuliaan oleh Allah melalui kedekatannya
dengan Allah yang Maha Aziz. Tidak ada orang yang lebih dekat kepada Allah
melebihi Rasulullah. Dan disebabkan Allah memuliakan Nabi dan Rasul, dan janji
Allah adalah kepastian.
3. Kemuliaan, kehebatan, keperkasaan,
diberikan kepada orang2 beriman, disebabkan orang2 beriman itu dekat dengan
orang yang selalu punya Izzah, yaitu Rasulullah. Orang2 berima mulia dalam
rumah tangganya, dalam berbangsa dan bernegaranya, mulia sebagai seorang dai,
walau seluruh dunia mengecamnya, tapi kalau Allah sudah memuliakan, tidak ada
yang bsia mengalahkannya.
Kemuliaan orang2 beriman itu disebabkan ia
selalu mengikuti Sunnah Nabi, maka dia akan bahagia. Dia akan mulia sholat
berjamaah tepat waktunya. Dia akan mulia berpihak pada orang2 yang lemah,
karena Nabi mencintai orang yang didholimi.
Izzah itu adalah sesuatu yang ada di dalam
hati. Tidak ada kekuatan apa pun yang bisa menghinakan kita. Karena hati kita
selalu berkomunikasi dengan Allah SWT.
Hidup di bawah naungan Al Quran akan
senantiasa mulia. Mulia dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar