Hidup di bawah naungan Al Quran adalah
sangat indah, di antaranya, kesalahan2 kita ditutup dan dihapus oleh Allah SWT.
Di antara amalan yang menjadikannya adalah shodaqoh dan taubat,
Diberi kemudahan untuk shodaqoh ini, adalah
sebuah hal yang luar biasa. Karena sebagian manusia ada yang merasa berat
mengeluarkan shodaqoh dengan alasan bahwa ia sudah capek bekerja tapi kenapa
uangnya diberikan untuk shodaqoh.
QS Al Baqarah 271: Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan
kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik
bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu;
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ash shodaqoh bisa menghapuskan dosa2 kita.
Bukankah kita manusia pernah melakukan dosa? Dan kita ingin dosa kita
dihapuskan Allah. Tidak ada di dunia ini orang yang bershodaqoh menjadi jatuh
miskin. Harta tidak akan berkurang dengan shodaqoh, justru dengan bershodaqoh
harta semakin bertambah dan shodaqoh juga akan membawa kebersihan diri kita
dari dosa2.
Allah memberikan kemudahan2 kepada kita
dalam bershodaqoh, yaitu bisa dengan cara rahasia, dan bisa juga dengan secara
terang2an.
Tapi di sini juga dijelaskan, jika kita
mengeluarkan shodaqoh, lebih baik kepada saudara dan tetangga terdekat, dan
lebih afdol dengan cara rahasia. Karena itu lebih selamat dari penyakit riya’. Tapi
itu tidak mutlak, karena bisa jadi mengeluarkan shodaqoh secara terang2an itu
lebih mulia. Ketika kita membayar zakat itu niatnya agar saudara2 lain
bersemangat mengikuti kita, dan maka kita mendapat pahala dua, yaitu pahala shodaqoh
dan pahala memberikan contoh agar diikuti.
Ada banyak hadist yang berbicara tentang
keutamaan2 amal. Ada yang mengatakan, amal yang paling uatam adalah menuntut
ilmu, ada juga memberi makan orang miskin, ada juga jihad.
Ulama2 seperti Ibnul Qoyyim memberikan
penjelasan kepada kita cara memahaminya. Yaitu melihat kondisinya. Ketika kita
tinggal di masyarakat yang beragama Islam, tapi tidak paham Islam, maka
tholabul ilmi (menuntut ilmu) adalah lebih utama dari amal2 yang lain. Ada juga kondisi yang di mana
orang2 kelaparan, bahkan orang bisa murtad karena kemiskinan, maka memberi
makan orang miskin lebih utama dari amal yang lain. Ketika kaum muslimin
tinggal di wilayah di mana orang2 Islam dibunuhi, maka jihad adalah amal yang
utama.
Pada dasarnya menyembunyikan ketika bershodaqoh
itu lebih utama. Juga berdasarkan hadist riwayat Bukhari dan Muslim, ada tujuh
golongan yang dilindungi oleh Allah, di antaranya adalah seorang yang memberikan
shodaqoh dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan
oleh tangan kanannya.”
Tapi melihat konsederannya, di mana ia
melihat orang lain pada malas sodaqoh, maka terang2an bershodaqoh adalah lebih
utama, agar orang2 meneladaninya.
Ketika kita dulu belum aktif ikut pengajian,
ketika kita belum bertemu dengan orang2 yang salih, kita banyak berbuat dosa.
Lalu bagaimana agar dosa-dosa kita dihapus oleh Allah?
QS At Tahrim 8: Wahai orang-orang yang
beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya,
mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu, dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada
hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman yang
bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah
kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk
kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu."
Ayat ini dengan jelas, Allah SWT menjamin
dan jaminan Allah adalah pasti, agar kita segera bertobat, agar kembali kepada
Allah agar dihapuskan dosa2 kita.
Jangan menunggu waktu tua, jangan menunggu
waktu pension, jangan menunggu ketika kita tidak ada pilihan lagi. Jangan!
Yang harus kita pahami, bahwa yang
menjadikan dosa2 kita diampuni oleh Allah adalah taubatan nasuha (taubat yang
murni, yang sebenar2nya).
1. Kenapa bunyinya taubatan nasuha, kenapa
bukan taubatan nasuhatan. Secara Bahasa, harus komitmen dengan dua perkara,
yaitu jika yang di depannya berupa mu’annats (perempuan), maka yang bagian
belakang juga harus mu’annats.
2. Ungkapan ‘asa robbukum, ketika
diisnatkan kepada Allah, ini bukan berarti barangkali (seperti ketika
dinisbatkan kepada manusia), tapi ketika dinisbatkan kepada Allah, maka ia
berarti adalah sebuah kepastian.
3. Betapa besarnya pahala orang yang bertobat
dan minta ampun kepada Allah SWT, di sini Allah menggunakan kata jamak, dan
Allah juga menggunakan kata Jannaat (surga2).
Pertanyaannya, apa syaratnya bahwa taubat
kita itu betul2 disebut nasuh? Apa tandanya bahwa taubat kita diterima Allah?
1. Kita mengakui bahwa kita berbuat dosa,
berbuat dzholim.
Karena tidak sedikit di dunia ini ketika
orang berbuat dosa, malah bangga dengan perbuatannya. Ada yang bangga kalau dia
bisa menjelek2kan Islam, ada yang bangga kalau umat Islam dijerumuskan, dsbnya.
2. Menyesali
Jangan sampai mengulangi lagi. Dia
mengoreksi diri lagi, kenapa dulu dia berzina, kenapa dia korupsi, dsbnya, dia
menyesali itu semua.
3. Mencabut
Seseorang itu bertobat, maka tandanya dia
cabut perbuatan itu. Dia akan meninggalkan dengan mencari yang halal. Ketika dia
membuka auratnya dengan profesinya, maka dia tinggalkan profesi itu.
4. Memperbaiki
Kalau dulu tidak sholat, sekarang menjadi
sholat, kalau dulu tidak sholat berjamaah, sekarang sholat berjamaah, dstnya.
5. Menjelaskan
Ketika dia berbuat sesuatu atau mempunyai
kebijakan yang merugikan umat Islam, atau mengatakan hal yang menyesatkan umat
Islam dengan mengatakan bahwa lintas agama itu boleh dsbnya. Maka dia harus
menjelaskan kepada bangsa.
Jangan sampai mendzholimi umat Islam
bertahun2 , dan dia mengatakan bahwa saya sudah tobat dengan menjalani haji dan
umrah… Itu adalah salah! Dia harus menjelaskan kembali kepada umat bahwa dulu
dia adalah salah.
Sebagaimana ulama yang menulis buku yang
berjudul Ath Tho’tu (saya bersalah), untuk menjelaskan kesalahannya.
QS Al Baqarah 159-160:
159. Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat
melaknati,
160. kecuali mereka yang telah taubat dan
mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah
Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha
Penyayang.
Kalau dosanya kepada orang, bukan kepada Allah,
maka dia harus meminta maaf kepada orang yang dia dholimi. Kalau itu berupa
korupsi, maka ia harus mengembalikan uang itu. Kalau memenjarakan seseorang,
tobatnya harus mengeluarkan orang itu dari penjara. Kalau ada yang menjatuhkan
nama baik seseorang, maka tobatnya adalah ia harus menjelaskan dengan
mengembalikan nama baik orang yang dia jatuhkan itu.
Tidak bisa mengatakan saya sudah bertobat
dengan sudah berhaji dan umrah. Tidak!
Semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat
dan ridho Allah. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar