Kaum muslimin yang dimuliakan oelh Allah
SWT ketika hidup bersama Al Quran, kita tidak sebatas mendapatkan hasil manfaat
duniawi, seperti keadilan, kemuliaan, kebahagiaan, dsbnya, tapi yang tidak
kalah pentingnya, kaum muslimin yang hidupnya di bawah naungan Al Quran, akan
mendapatkan hasil yang ukhrowi yang ini lebih abadi.
Bagaimana agar mendapatkan ampunan dari
Allah dan dihapuskan dosa2?
1. Beriman dan beramal sholeh
Bukankah kita semua walaupun Islam tapi
pernah berbuat maksiat. APakah itu karena kita belum tahu, atau dekat dengan
orang yang belum sholeh. Ketika kita bertobat, hadir ke dunia ini seolah2 baru
dilahirkan ke dunia, yaitu berinteraksi dengan Al Quran. Selalu dengan ajaran2
Al Quran yang berkaitan dengan individu, berkaitan dengan keluarga, dengan
berbangsa dan bernegara, menyikapi dengan orang kafir, perbedaan dengan sesame muslim.
Al Quran menjadi pedoman kehidupan.
Al Quran di dalam penjelasan2nya, dengan
tegas menyatakan bahwa Allah SWT akan menghapus dosa2 orang beriman.
QS Muhammad 2: Dan orang-orang mukmin dan
beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan
itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan memperbaiki keadaan mereka.
Ayat ini tidak butuh tafsir lagi. Allah
akan menghapuskan dosa2 orang2 yang beriman dan beramal sholeh. Mereka percaya
secara utuh, tidak meragukan ayat di dalam AL Quran, orang2 seperti itu, Allah
akan menghapus dosa2 mereka.
Iman kepada Allah di dalam ayat ini,
mencakup iman kepada Al Quran. Kenapa di ayat ini secara khusus, dinampakkan
secara jelas? Ini dalam rangka mempertegas agar kita sebagai kaum muslimin ada
keraguan terhadap Al Quran.
Pernyataan orang yang ragu terhadap Al
Quran, misalnya mengatakan: “masak Al Quran dijadikan solusi di dunia modern
seperti sekarang ini?”
Untuk mendalami lagi betapa kepedulian Al
Quran kepada kaum muslimin, bahwa orang2 beriman dihapus dosa2nya, sehingga
imkan kita semakin kuat, bertambah kokoh.
QS Az zumar 33-35:
33. Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
34. Mereka memperoleh apa yang mereka
kehendaki di sisi Tuhannya. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat
baik,
35. Agar Allah menghapus perbuatan mereka
yang paling buruk yang pernah mereka lakukan dan memberi pahala kepada mereka
dengan yang lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan
Umat Islam pernah bersalah, namanya juga
manusia, akan tetapi ketika melakukan keburukan2 maka akan dihapuskan oleh Allah,
bahkan ketika melakukan kebaikan, akan dibalas bukan dengan sebanding dengan
yang diperbuatnya, malah akan dibalas dengan yang lebih baik lagi.
Setelah kita mengetahui seperti ini, apakah
boleh orang yang jauh dari Al Quran, mengkritisi Al Quran, seolah2 kita lebih
tahu daripada Allah.
Sungguh beruntung orang yang hidupnya
bersama Al Quran, bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
QS Yasin 11: Sesungguhnya engkau hanya
memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang
takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka
berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia (surga).
Di sini Allah menghadirkan ayat dalam surat
Yasin, “innamaa tundziru manittaba ‘adzdzakra” ini, karena ternyata peringatan
itu pada dasarnya hanya bermanfaat kepada orang yang siap untuk menerima
peringatan.
Begitu banyaknya ceramah2 agama di Indonesia
ini. Pertanyaannya, kenapa ceramah begitu sering, dari fajar hingga fajar lagi,
tapi kenapa masih saja banyak orang berbuat maksiat?
Maka itu dijawab oleh QS Yasin ayat 11.
Kalau kita benar2 orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah, maka siapkan diri
untuk mengikuti peringatan. Kalau pun mendengarkan ceramah siang malam tapi
tidak siap mengikuti perinagtan, maka ia tidak juga berubah.
2. At Taqwa
Apa itu taqwa? Taqwa didefinisikan oleh
ulama yang rajin mentadabburi Al Quran, taqwa adalah kamu menjadikan wiqoyah
(benteng, penghalang) yang bisa menghalang-halangi kamu dari adzab Allah.
Bagaimana caranya?
1. Dengan emlaksanakan seluruh perintah2 Allah,
jadi bukan sebagian, dalam berIslam, ikuti seluruh perintah Allah, apakah itu
wajib atau pun Sunnah.
2. Menjauhi larangan Allah. Jangan sampai
mengaku beriman, tapi mengatakan “ya ustadz, ini kanj profesi saya, hobi saya,
daerah saya…”
Islam untuk mengubah tradisi yang tidak
baik. Bukankah dulu orang Arab suka membunuh anak-anak mereka, beristri banyak
kemudian dibatasi hanya sampai 4, dstnya.
Seolah2 tidak ada selera lain, tidak ada
profesi lain. Padahal Allah Maha Luas. Luas ilmuNya, Luas ProfesiNya.
QS Al Anfal 29: Wahai orang-orang beriman!
Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan Furqaan kepadamu
dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki
karunia yang besar.
Furqon artinya adalah pemisah, filter. Kita
diberikan dinding pemisah dengan maksiat. Ada filter ada sensitifitas untuk
menolak yang haram, maksiat.
Sebagaimana Umar bin Khattab yang memuntahkan
kembali makanan yang ia makan, karena makanan itu subhat. Yang subhat saja
beliau tidak mau, apalagi yang haram. Seperti itulah furqon.
QS At Tholaq 5: barang siapa bertakwa
kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan
melipatgandakan pahala baginya.
Allah Yang Maha Pengampun, padahal
makhlukNya pernah berbuat maksiat kepadaNya, tapi tetapi diampuni.
Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada
orang yang tadinya Yahudi, Nasrani, Allah ampuni dosa2nya kalau mereka masuk
Islam.
QS Al Maidah 65: Dan sekiranya Ahli Kitab
beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka
dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.
Tunggu apa lagi, saudara2ku, Yahudi dan
Nasrani, mari kembali kepada Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar