Jumat, 20 Maret 2015

Tanda2 Kemuliaan dalam Kehidupan Orang2 Beriman (2)

Al Izzah merupakan anugrah Allah. Seseorang meskipun miskin, atau tidak terkenal, dan tidak dipertimbangkan oleh orang lain, tapi jika ia mulia di hadapan Allah, maka akan diberikan izzah oleh Allah dengan berbagai rekayasa Allah.

Di tengah2 kondisi manusia saat ini yang sangat memperhatikan gengsi, sampai-sampai ada orang yang mau berhutang sana sini demi gengsi, lalu bagaimana kondisi orang yang telah Allah berikan izzah itu?

2. Mereka lemah lembut, sopan santun, kepada saudara2nya seiman dan seaqidah.
Begitu bertemu dengan orang beriman dari Negara mana pun, dari etnis manapun, maka kita harus berlemh lembut, kasih sayang padanya.

Tapi ketika berhadapan dengan orang2 kafir, meski saat ini mereka kelihatan berkuasa, memimpin dunia, tapi orang2 beriman akan bersikap tegas, dan memperlihatkan izzah terhadap orang2 kafir. Kaum muslimin tidak boleh kelihatan lemah di hadapan orang2 kafir. Tegas!

QS Al Maidah 54: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

Ayat ini dengan pendekatan tafsir tematik, bisa kita beri judul “Generasi Baru yang Dipercaya oleh Allah untuk Memperjuangkan Agamanya, Mengganti Generasi Lama yang tidak Percaya lagi terhadap Islam.” Seperti apa mereka itu?

a. Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.
Yang dominan dalam diri mereka adalah cinta.
Alangkah indahnya hidup ini, kalau yang memimpin adalah penuh dengan cinta. Cinta dengan bersih, karena ukuran cintanya karena Allah, bukan hawa nafsunya.

b. Generasi yang sopan santun, lemah lembut kepada sesama mukmin.
Umat Islam di dunia ini memang punya jamaah berbeda, masjidnya pun berbeda, partainya pun berbeda, tapi kalau sudah bertemu sesama muslimin, maka kita harus lemah lembut. Kalau menyampaikan Islam dengan lemah lembut.

c. berjihad dijalan Allah, dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.

Dengan memahami QS Al Maidah 54 ini, jelaslah bahwa sifat yang dipilih oleh Allah untuk memperjuangkan Islam adalah yang lemah lembut kepada umat Islam. Ia berat untuk menyakiti hati saudaranya. Ia memudahkan saudaranya. Ia menyintai saudaranya.

Sebaliknya, di hadapan orang2 kafir, mereka perkasa, mulia, dahsyat. Tidak merengek2 di hadapan orang2 kafir.

3. Mempunyai izzah kepada orang2 kafir.
Mempunyai pemimpin, yang tegas kepada orang2 kafir. Meskipun orang2 kafir itu katanya orang kuat, katanya Negara kuat. Itu masih katanya-katanya. Itu bisa saja hanya isu2. Karena orang2 kafir biasa berbohong, berpura2, karena tidak punya imunitas sebagaimana orang Islam.

Dunia Islam saat ini dalam kondisi musibah, karena saat ini kita diuji dengan ujian yang kita tidak bisa menutup mata. Penyebabnya bukan karena jumlah umat Islam yang sedikit, bukan karena tidak punya pemimpin. Tapi sayang seribu sayang, mereka tidak tegak di hadapan orang2 kafir, bahkan tidak sedikit yang malah menghinakan saudaranya sendiri, membunuh saudaranya sendiri, menghujat saudaranya sendiri, lalu mereka memberikan laporan kepada orang2 kafir.

QS Al Fath 29: Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.

Karena tegas, maka orang-orang mukmin tidak bisa dirayu, tidak bisa diintervensi oleh orang2 kafir.

4. Berani (as sajaa’ah) dan maju
Ketika orang beriman berani maju terus dalam memperjuangkan Islam, ini tandanya ia dimuliakan oleh Allah.

Mereka bukan orang2 pengecut, mereka penuh keberanian, hidup selalu maju ke depan, menganggap kecil kematian, dan menganggap kematian yang terbaik adalah mati dalam rangka membela kebenaran, bukan dalam rangka disebut2 pemberani.

Al Quran telah memberikan arahan kepada kita semua, bahwa kematian itu sebuah keniscayaan. Kematian tidak bisa dipercepat dengan berjihad, dan tidak bisa juga ditunda dengan tetap di rumah tidak ikut berjihad.

Contoh di zaman2 kemerdekaan, pahlawan dan ulama kita berperang melawan belanda, tapi tidak semuanya mati, ada yang hidup sampai ke zaman kemerdekaan dan menikmati kemerdekaan bersama2.

Sedangkan orang2 yang tetap di rumah saja, tetap mati juga. Jadi baik berjuang maupun tidak berjuang, sama saja. Karena kematian sudah di

QS Ali Imran 145: Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.

QS Ali Imran 154: Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.

Ini adalah perbedaan antara orang2 beriman dengan orang2 munafik. Orang munafik berpikir, kalau dia tetap di rumah dia akan semakin panjang usianya. Dalam sejarah, mereka tidak turun ke medan jihad, atau menggembosi di tengah jalan, berbalik pulang. Seolah2 dengan tidak ikut jihad, usia mereka semakin panjang.

Di dalam QS An Nisa, dijelaskan bahwa kalau ada orang yang berlindung di gedung yang kokoh, sekalipun, ia akan tetap mati juga. Di mana pun berada, kalau ajal sudah datang menjemput, maka ia akan mati.

Bukankah Khalid bin Walid, tidak ada perang selain dia mengikutinya, bahkan ia adalah panglima perangnya, tapi ia mati di atas dipannya. Ini perkataannya:

“Tidak ada perang, kecuali saya mengikutinya, bahkan tubuh saya tidak ada yang utuh dikarenakan luka karena luka terkena panah atau tikaman, tapi kalau saya mati seperti binatang ternak di atas dipan, maka janganlah mati seperti matinya seorang pengecut.”

Semoga kita menjadi bangsa yang diberikan Izzah oleh Allah SWT. Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar