Selasa, 31 Maret 2015

Ridhwanullah (Ridho Allah)

Janji Allah adalah sebuah keniscayaan. Di antara janji Allah kepada orang yang bertaqwa, yang hidupnya benar2 di bawah naungan Al Quranul Karim, buahnya begitu banyak. Kita akan mengetahui dalam kajian ini, ternyata kenikmatan terbesar adalah Ridhwanullah (ridho Allah). Ini mungkin berbeda dengan asumsi para suami, yang dalam benak mereka, ketika masuk syurga seolah2 nikmat terbesar adalah mendapatkan istri yang tercantik. Padahal bukan itu. Nikmat terbesar adalah ridhwanullah.

QS At Taubah 72: Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ´Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

Mari kita dalami ayat di atas.
1. Ridho Allah kepada kaum muslimin di syurga itu adalah lebih agung dari seluruh nikmat yang ada di syurga.

2. Disebut nikmat terbesar, karena itu adalah puncak kebaikan Allah yang diberikan kepada hamba2Nya, kekasih2 Allah.

3. Ungkapan wa ridhwanum minallahi akbar
Ridho yang sedikit saja dari Allah itu, adalah jauh lebih besar dari seluruh nikmat yang ada di syurga. Apalagi bila mendapatkan ridho yg lebih besar. Dengan ayat ini kita mengetahui, ternyata, kenikmatan yang non materi (maknawi), nikmatnya lebih besar daripada nikmat yang materi. Ridho Allah adalah kenikmatan maknawi, yang lebih besar dari segala apa pun di dunia ini.

4. Menunjukkan betapa tingginya kedudukan orang2 yang mendapatkan keridhoan Allah SWT.
Mempertegas bahwa tidak ada kesuksesan yang lebih agung dibandingkan orang yang mendapatkan ridho Allah.

Mumpung kita masih di dunia ini, mari bersama2 kita berlomba2 untuk mendapatkan ridhonya Allah SWT.

Bagaimana sabda Nabi SAW berbicara tentang ridho Allah?

Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Sesungguhnya Allah berfirman, berdialoq dengan para penghuni syurga, Mereka dengan gembiranya menyambut panggilan Allah, "bahwasanya kebahagiaan, kebaikan, ada di tanganMu ya Allah." Allah bertanya, "apakah kamu sudah ridho, sudah puas?" Jawab mereka, "Yaa Rabb, bagaimana kami tidak ridho, sementara Engkau telah berikan kepada kami apa saja yang Engkau tidak berikan kepada makhlukMu yang lainnya." Allah bertanya, "Maukah Aku berikan kalian yang lebih mulia dari itu semuanya?" Mereka berkata, "Ya Rabb, apakah ada lagi yang lebih utama dari apa yang telah kami nikmati ini?" Allah jawab, "Aku halalkan ridhoKu kepada kalian. Aku tidak akan Marah padamu selamanya."

Inilah dalil bahwa ridho Allah lebih tinggi dari seluruh kenikmatan yang ada. Padahal mereka sudah menikmati kenikmatan syurga, tapi semuanya itu masih di bawah kenikmatan, yang bernama ridho Allah.

Kita menjadi orang tua, maka anak kita ajarkan bukan untuk mencari ridho kita, tapi jadikan mereka agar mencari ridho Allah. Menjadi pemimpin, juga begitu. Yang kita kejar, adalah ridho Allah, walau seluruh dunia mengecam kita, kita tidak perlu takut, karena ridho manusia itu kecil.

Ridho Allah memang lebih besar daripada syurga lainnya. Kenapa?

1. Keabadian penghuni syurga di syurga adalah karena ridho Allah SWT.

2. Asal, pokok, dasar, dari seluruh kebaikan2. Kita tidak akan mendapatkan kebaikan dunia kalau tidak mendapatkan ridho Allah SWT.

3. Awal di mana kita bisa tinggal di syurga, dan sampainya seluruh bentuk kebahagiaan syurga kepada kita.

4. Ridho Allah adalah tujuan inti dari seluruh hamba Allah yang beribadah padaNya.
Kita sholat, kita haji, kita ikuti kajian seperti ini, kita berbangsa dan bernegara, itu semuanya dalam rangka mencari ridho Allah.

5. Puncak seluruh upaya.


Ridho Allah dan sejarah manusia2 terbaik. Bagaimana manusia2 terbaik dalam mencari ridho Allah?

1. Al Muhajiruun, rela meninggalkan hartanya, tanah airnya, orang tuanya, keluarganya, bisnisnya, demi ridho Allah. Mereka tidak peduli dengan orang2 kafir yang menghadang perjalanan mereka. Ridho Allah bagi mereka lebih besar dari intimidasi manusia. Mereka tidak takut terhadap intimidasi manusia.

2. Al Anshor rela memberikan rumahnya, hartanya, seluruh yang terbaik, kepada Al Muhajirin, demi ridho Allah semata.
Al Anshor yang membela Islam, membela nabi, luar biasa dalam perjuangannya. Mengorbankan bukan yang sisa2.

QS At Taubah 100: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Orang2 yang terdahulu, yang awal2, mereka adalah muhajirin yang berhijrah karena Allah demi tegaknya Islam, dan Anshor (penolong2), dan mereka yang mengikuti muhajirin dan Anshor itu, mereka adalah para Sahabat Nabi, tapi bukan yang termasuk yang awal-awal masuk Islam, mereka adalah orang2 yang paling cepat merespon dakwah Nabi. Mereka itu mendapatkan ridho Allah.

Tidak ada sesuatu yang baru. Kebaikan pasti berulang, sebagaimana yang sudah ditunjukkan kaum Muhajirin dan Anshor, memberikan yang terbaik untuk mendapatkan ridho Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar