Minggu, 22 Maret 2015

Mensyukuri Nikmat Berupa Negara Indonesia

Pengantar dari host: Ancaman Negara tetangga kita, Australia, tentang kasus hukuman mati dua warga negaranya di Indonesia. Ekseskusi mati belum juga dilaksanakan karena masih mengalamai tekanan2 dari Australia. Ini tentunya mengganggu kedaulatan Negara kita. Kalau Al Quran berbicara tentang kedaulatan pemerintah, itu seperti apa?

Paparan dari ustadz:
Allah yang menciptakan Negara ini. Karena amanat Allah, sudah barang tentu, seluruh umat Islam tidak boleh khianat oleh Negara. Berkhianat kepada Negara, berarti berkhianat kepada Allah pembuat Negara ini. Dari mana kita tahu larangan berkhianat pada Negara, di dalam Al Quran?

QS Al Anfal 27: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Dulu Indonesia dijajah Belanda 350 tahun lamanya, dikarenakan adanya para pengkhianat yang membantu penjajah Belanda, bukan karena banyaknya jumlah tentara Belanda, atau pun kehebatan Belanda. Ahli sejarah mengatakan, bahwa antek2 Belanda itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada orang2 Belandanya itu sendiri. Mereka ini lah para pengkhianat bangsa.

2. Amanat itu adalah nanti kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Kita diberi amanat oleh Allah SWT, sedangkan ciptaan Allah yang lebih besar merasa berat memikul amanat ini.

QS Al Ahzab 72: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

Yang tidak memegang amanat, termasuk yang tidak amanat dalam mempertahaknak Negara dan bangsa, dia diam saja melihat negaranya terancam, maka nanti dia akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

Negara Indonesia yang kita cintai karena Allah SWT adalah amanat dari Allah dan juga amanat dari pendiri2 bangsa ini. Para ulama kita mendirikan Negara ini tidak gratis. Mereka mendirikan Negara ini dengan darah hingga bersih aman dari jajahan. Maka kita harus menjaga amanah ini.

QS An Nisa 58: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Menjaga kedaulatan Negara adalah kewajiban seluruh anak bangsa.

2. Negara adalah nikmat Allah. Di Negara yang kita cintai ini lah kita bisa beribadah, bisa mencari nafkah, kita bisa mendidik anak kita, kita bisa tersenyum dengan anak kita.
Semua kaidah kehidupan adalah sunnatullah bagi siapa pun hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat Allah, maka akan ditambah nikmatnya.

Cara mensyukuri:
1. Mengakui bahwa Indonesia adalah nikmat Allah.

2. Istikhdam, menggunakan nikmat Allah ini untuk taat kepada Allah, jangan sapai Indonesia dijadiakn tempat bermaksiat kepada Allah.

Wahai Hamba Allah, kamu itu budaknya Allah, kamu tinggal di bumi Allah. Kalau kamu tidak mau taat pada Allah, maka keluarlah dari bumi Allah.

Jika Negara ini dijadikan tempat berbuat maksiat, kekayaannya diambil, kedaulatan Negara kita dilecehkan oleh Negara lain.

Nikmat sumber daya alam digunakan untuk memuaskan hawa nafsu, maka air yang seharusnya berupa nikmat, maka ia berubah menjadi banjir. Pemuda yang mestinya

QS Ibrahim 7, 8:
7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
8. Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Negara harus kita syukuri, ini cara menjaga Negara.

Pertanyaan #1. Ketika cara mengancam dan mengungkit-ungkit pemberian, Australia anggap gagal, sekarang mereka menggunakan cara lain, yaitu dengan mendatangi ulama-ulama dari kalangan NU dengan mengangkat isu HAM, dsbnya.
Ulama seperti apa, dan bagaimana Al Quran memandang hal ini?

1. Alhamdulillah, Al Quran adalah nikmat terbesar dalam kehidupan ini.

Ketika kita bicara tentang ulama, kok ada ya orang yang melobi ulama, yang lobi nya itu menentang ajaran Allah, yaitu

Rasulullah mengatakan, seandainya Fatimah mencuri, saya akan memotong tangannya.

Ulama itu adalah terminology agama, yang acuannya Al Quran dan Sunnah. Harus memakai persepsi manusia, ketika bicara tentang siapa itu ulama. Jangan kita buat definisi ulama sendiri, yaitu yang punya massa,

Ulama dalam Al Quran adalah orang yang takut kepada Allah dan Rasulnya.

Ini penting, supaya rakyat Indonesia tercerahkan. Jangan sampai istilah ada di Al Quran dan As Sunnah, tapi memakai cara pandang yang lain selain Al Quran

2. Itu adalah usaha yang sudah kebingungan, karena cara yang satu tidak berhasil, dan mencari cara lain.
Negara2 yang tidak senang dengan jilbab, dengan jihad, lalu mendatangi ulama dan berusaha menggunakan ulama. Ini kenapa? Karena orang kafir senantiasa membuat makar siang dan malam. Usaha satu gagal, usaha lainnya. Dan di antara makar2 lainnya:
1. maunya mereka umat islam dibuat makar.
2. dipenjara dan bahkan dibunuh
3. mengusir

QS Al Anfal 30: Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Ulama itu adalah orang2 yang takut poada Allah, bukan orang2 yang meninggalkan hukum2

Pertanyaan #2. Menurut ilmu Kenegaraan, unsur2 sebuah negara adalah adanya penduduk, wilayah dan batas2 wilayah, pemerintah dan adanya kedaulatan. Kalau kedaulatan diganggu, dan juga menimbulkan gejolak di dalam negri, bagaimana kita memandang hal ini?

Jawab:
Tidak ada agama dan tidak ada kitab suci yang lebih semangat dalam menjaga negaranya lebih daripada Islam.

Allah memerintahkan kita semua untuk menjaga amanah Allah tadi. Ini diajarkan di Al Quran, As Sunnah, dan kitab2 kuning.

Di dalam Kitab Fath’ul Muin, yang diajarkan di pesantren2 kita, dituliskan tentang pentingnya jihad.
Semua wajib berangkat jihad, termasuk yang tadinya tidak boleh pergi jihad, yaitu seperti perempuan, dan orang yang punya hutang, asalkanperempuan sudah izin kepada walinya, dan orang yang berhutang izin kepada pemberi hutang.


Kebaikan itu harus dilaksanakan secepatnya, kalau tidak secepatnya, maka setan akan membisiki. Sama juga ketika melakukan kejahatan, harus secepatnya dihentikan.

Setan jin dan setan manusia, sama2 membisiki agar tidak menjalankan perintah Allah.

QS    Dan yang demikian itu lah kami jadikan bagi setiap Nabi musuh, yaitu setan2 manusia, dan setan2 jin, sebagiannya membisiki sebagian yang lain

Sebagai kecintaan kita pada Negara dan bangsa, maka secepatnya agar hukuman mati itu dilaksanakan. Dua saja orang yang dihukum mati, mereka teriak2. Coba bayangkan bila yang mati itu orang Islam, atau bahkan ustadz, maka apakah mereka akan bersuara? Apakah PBB akan turun juga membela?

Al Anfal 73: Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.


Pertanyaan #3. Pemerintah ini mempunyai kewenangan yang luas dengan menjalankan hukum2.
Bagaimana menjaga kedaulatan?

Permerintah adalah yang paling bertanggungjawab dalam menjaga kedaulatan Negara, tapi bukan berarti kita ini menjadi penonton saja. Tidak boleh.

1. Pemahaman yang benar bagi seluruh anak bangsa ini tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ulama dulu dan sekarang berbicara tentang fiqh Negara yang bersumber pada Al Quran dan As Sunnah.

2. Kita mencintai Negara ini dalam persepsi mencintai Allah. Mecintai Negara ini berangkat dari kecintaan kepada pembuat Negara ini, dengan niat bersih mensyukuri nikmat Allah.

3. Seluruh perangkat bangsa dan Negara ini membela Negara ini dengan seluruh potensi yang mereka miliki. Jangan dengan yang sisa2. Kita harus membela dengan seluruh potensi yang kita miliki, baik ketika berkuasa maupun tidak berkuasa.

4. Jangan ketika focus membicarakan Negara lain, membuat kita lalai dengan isu2 lain di dalam Negara ini, seperti begal, pendidikan, kenaikan harga, dll.

Kita harus menjaga keamanan bangsa ini, baik dari internal (anak bangsa), atau pun dari luar.

5. Jangan merusak Negara ini.
Kalau disebut merusak, yang ada di benak adalah membakar gedung, anarkis, dll. Padahal merusak juga ebrati membiarkan syirik, zina, perdukunan,

Jadi ketika kita bicara ttg perbuatan anarkis, bukan sekedar yang ebrupa fisik, tapi juga yang merusak akhlaq, aqidah seperti hiburan.

6. Waspada dari pengkhianat2

Kita tidak menyebut siapa itu pengkhianat2. Karena bangsa ini sudah mengalami ratusan tahun dijajah Belanda dikarenakan banyak yang berkhianat.

Di antara bentuk khianat, yaitu mengadakan persengkongkolan dengan orang lain untuk mengeruk kekayaan Negara ini ke Negara lain, untuk menangkapi saudara2 kita kepada bangsa lain, dll.

Katakan tidak bukan hanya pada Narkoba saja, tapi juga katakan tidak pada Berkhianat!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar