Ini adalah janji Allah kepada orang2
beriman, dan janji Allah pasti benar.
QS Yunus 26: Bagi orang-orang yang berbuat
baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak
ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga,
mereka kekal di dalamnya.
Al Husna, yaitu pahala terbaik, dan Ziyadah
yaitu pahala tambahan.
Muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan
kehinaan.
Ini adalah janji Allah, dan sekali lagi,
janji Allah adalah pasti. Tidak ada keraguan. Meski seluruh dunia meragukan
janji Allah, tapi kita kaum muslimin meyakini janji Allah adalah benar, dengan
cara memproduksi kebaikan2 di dunia ini, dengan amal2 salih.
Kalau kita membaca kitab2 tafsir, maka
ulama berupaya untuk memahami apa itu Ziyadah. Karena disebut secara terpisah,
berarti Ziyadah itu bukan Husna, dan Husna itu bukan Ziyadah. Untuk menunjukkan
bahwa antara satu dengan lainnya itu berbeda.
Ketika disebut Ziyadah secara khusus,
berarti ada makna yang khusus. Di antara makna Ziyadah adalah:
1. Melipatgandakan pahala amal2 soleh kita
semua.
Jadi kita melakukan 1 amal sholeh, maka dilipatgandakan
pahalanya sampai 10 kali.
Hadist: “Barangsiapa membaca 1 huruf saja
dari Al Quranul Karim, maka dia mendapatkan Hasanah (pahala kebaikan), dan
dilipatgandakan sampai 10 kali.
Bagaimana menghitung 1 kebaikan
dilipatgandakan sampai 10 kali?
Nabi menjelaskan, ketika membaca alif lam
mim, pahalanya alif 1, lam 1, mim 1 lalu masing2 dilipatgandakan sampai 10
kali, menjadi 30 pahala.
Ada bahkan ulama yang mengatakan sampai 700
kali, yaitu menginfakkan hartanya untuk membantu fakir miskin, pendidikan,
wakaf pendirian masjid, dll.
Bahkan sampai ke pahala tambahan yang tidak
terhitung berlipat gandanya, yaitu bagi orang2 yang sabar. Tidak bisa dihitung,
sangking banyaknya lipat ganda pahala itu.
2. Ziyadah itu adalah nakirah, menunjukkan
bahwa itu berlaku untuk umum. Jadi bisa menyatakan hal yang kita bahas tadi,
yaitu dilipatgandakan semua amal soleh kita, dan bisa juga untuk
dilipatgandakannya kenikmatan di syurga.
Hadist Riwayat Imam Tirmidzi, bahwa
kekuatan seorang suami terhadap istrinya, di Syurga nanti sama dengan 100 orang
di dunia. Ini salah satu bentuk pahala tambahan dari Allah di syurga nanti.
Tambahan itu bisa apa saja. Bisa berupa
banyaknya istana2, bidadari2, dan seperti yang kita bahas sebelum ini, yaitu ridho
Allah. Dan kita sudah ketahui bersama bahwa ridho Allah adalah yang terbesar.
3. Dan apa saja yang masih disembunyikan
Allah, yang tidak pernah terpikir, terlintas dalam pikiran kita.
Ibnu Abbas ra, diberikan pemahaman yang
luar biasa oleh Allah, mengatakan bahwa seandainya ada nama2 di syurga yang
sama dengan nama2 di dunia, itu sekedar namanya saja yang sama. Sedangkan esensinya
berbeda, misalnya tentang istri di syurga.
QS Ali Imran 15: Dan (mereka dikaruniai)
isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah.
Di ayat di atas dikatakan bahwa istri2 di
syurga itu disucikan. Di dunia, tidak ada perempuan yang dalam kondisi suci
seumur hidup. Karena fitrahnya perempuan, ada saatnya tamu bulanan, dan nifas
setelah melahirkan.
Itu juga termasuk ziyadah.
4. Dan yang lebih utama dari itu semua,
adalah kita bisa memandang Allah Azza wa Jalla.
Sesungguhnya kesempatan untuk memandang
Allah adalah nikmat yang terbesar dari seluruh amal2. Itu semata2 anugerah
Allah. Tapi jangan sampai ada yang mengatakan, “kalau gitu tidak usah beramal,
toh beramal saja belum tentu masuk syurga. Kalau pun masuk syurga, belum tentu
dapat melihat Allah…”
Pemikiran sepert ini salah! Karena, kalau
beramal saja belum cukup, apalagi bila tidak beramal. Jadi, disebut seperti ini
supaya kita tidak ghurur (GR) ketika dalam beramal supaya jangan merasa seolah2
dia yang hebat.
Setelah kita menikmati hidangan Allah,
yaitu ayat2 Al Quran tentang Pahala Terbaik dan Tambahannya, mari kita nikmati
Sunnah Nabawiyah.
Hadist riwayat
Muslim:
Ketika kaum
muslimin masuk syurga, Nabi bersabda, bahwa Allah SWT berkata, “Ya manusia,
apakah ada tambahan lagi?”
Manusia menjawab,
“Bukankah Engkau telah memutihkan muka kami, bukankah Engkau telah memasukkan
kami ke syurga,”
Setelah itu
terbukalah hijab. Tidak ada sesuatu yang lebih mereka cintai melebihi memandang
wajah Allah yang mulia.
Ibnu Abbas
mengatakan, pahala terbaik adalah kebaikan itu sendiri, dan Ziyadah adalah
tambahannya.
Ath Thobiri
mengatakan bahwa pemahaman yang paling dekat dengan kebenaran, bahwa Ziyadah
itu adalah tambahan dari pahala2 yang terbaik, dan itu umum.
Bagi orang2
kafir, siksa yang terbesar ketika mereka terhalang, terhijab, Allah tidak
berkenan memandang orang2 kafir.
Adzab terbesar
adalah mereka terhalang, tidak dapat melihat Allah, seperti disebutkan di ayat
di bawah.
QS Al Muthaffifin15:
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari
(melihat) Tuhannya.
Hadist:
Di antara doa Nabi, adalah: Dan lezatnya
memandang WajahMu ya Allah.
Semoga kita semua, kaum muslimin, para
ulama, para aktifis dakwah, menjadi Ahlul Jannah, dan diberikan memandang wajah
Allah. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar