Jumat, 03 April 2015

Pahala Terbaik dan Tambahan Lagi dalam Kehidupan Akhirat (Al Husna wal Ziyaadatun Fil Akhirah)

Ini adalah janji Allah kepada orang2 beriman, dan janji Allah pasti benar.

QS Yunus 26: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.

Al Husna, yaitu pahala terbaik, dan Ziyadah yaitu pahala tambahan.
Muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan kehinaan.

Ini adalah janji Allah, dan sekali lagi, janji Allah adalah pasti. Tidak ada keraguan. Meski seluruh dunia meragukan janji Allah, tapi kita kaum muslimin meyakini janji Allah adalah benar, dengan cara memproduksi kebaikan2 di dunia ini, dengan amal2 salih.

Kalau kita membaca kitab2 tafsir, maka ulama berupaya untuk memahami apa itu Ziyadah. Karena disebut secara terpisah, berarti Ziyadah itu bukan Husna, dan Husna itu bukan Ziyadah. Untuk menunjukkan bahwa antara satu dengan lainnya itu berbeda.

Ketika disebut Ziyadah secara khusus, berarti ada makna yang khusus. Di antara makna Ziyadah adalah:

1. Melipatgandakan pahala amal2 soleh kita semua.
Jadi kita melakukan 1 amal sholeh, maka dilipatgandakan pahalanya sampai 10 kali.

Hadist: “Barangsiapa membaca 1 huruf saja dari Al Quranul Karim, maka dia mendapatkan Hasanah (pahala kebaikan), dan dilipatgandakan sampai 10 kali.

Bagaimana menghitung 1 kebaikan dilipatgandakan sampai 10 kali?

Nabi menjelaskan, ketika membaca alif lam mim, pahalanya alif 1, lam 1, mim 1 lalu masing2 dilipatgandakan sampai 10 kali, menjadi 30 pahala.

Ada bahkan ulama yang mengatakan sampai 700 kali, yaitu menginfakkan hartanya untuk membantu fakir miskin, pendidikan, wakaf pendirian masjid, dll.

Bahkan sampai ke pahala tambahan yang tidak terhitung berlipat gandanya, yaitu bagi orang2 yang sabar. Tidak bisa dihitung, sangking banyaknya lipat ganda pahala itu.

2. Ziyadah itu adalah nakirah, menunjukkan bahwa itu berlaku untuk umum. Jadi bisa menyatakan hal yang kita bahas tadi, yaitu dilipatgandakan semua amal soleh kita, dan bisa juga untuk dilipatgandakannya kenikmatan di syurga.

Hadist Riwayat Imam Tirmidzi, bahwa kekuatan seorang suami terhadap istrinya, di Syurga nanti sama dengan 100 orang di dunia. Ini salah satu bentuk pahala tambahan dari Allah di syurga nanti.

Tambahan itu bisa apa saja. Bisa berupa banyaknya istana2, bidadari2, dan seperti yang kita bahas sebelum ini, yaitu ridho Allah. Dan kita sudah ketahui bersama bahwa ridho Allah adalah yang terbesar.

3. Dan apa saja yang masih disembunyikan Allah, yang tidak pernah terpikir, terlintas dalam pikiran kita.

Ibnu Abbas ra, diberikan pemahaman yang luar biasa oleh Allah, mengatakan bahwa seandainya ada nama2 di syurga yang sama dengan nama2 di dunia, itu sekedar namanya saja yang sama. Sedangkan esensinya berbeda, misalnya tentang istri di syurga.

QS Ali Imran 15: Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah.

Di ayat di atas dikatakan bahwa istri2 di syurga itu disucikan. Di dunia, tidak ada perempuan yang dalam kondisi suci seumur hidup. Karena fitrahnya perempuan, ada saatnya tamu bulanan, dan nifas setelah melahirkan.

Itu juga termasuk ziyadah.

4. Dan yang lebih utama dari itu semua, adalah kita bisa memandang Allah Azza wa Jalla.

Sesungguhnya kesempatan untuk memandang Allah adalah nikmat yang terbesar dari seluruh amal2. Itu semata2 anugerah Allah. Tapi jangan sampai ada yang mengatakan, “kalau gitu tidak usah beramal, toh beramal saja belum tentu masuk syurga. Kalau pun masuk syurga, belum tentu dapat melihat Allah…”

Pemikiran sepert ini salah! Karena, kalau beramal saja belum cukup, apalagi bila tidak beramal. Jadi, disebut seperti ini supaya kita tidak ghurur (GR) ketika dalam beramal supaya jangan merasa seolah2 dia yang hebat.

Setelah kita menikmati hidangan Allah, yaitu ayat2 Al Quran tentang Pahala Terbaik dan Tambahannya, mari kita nikmati Sunnah Nabawiyah.

Hadist riwayat Muslim:
Ketika kaum muslimin masuk syurga, Nabi bersabda, bahwa Allah SWT berkata, “Ya manusia, apakah ada tambahan lagi?”
Manusia menjawab, “Bukankah Engkau telah memutihkan muka kami, bukankah Engkau telah memasukkan kami ke syurga,”
Setelah itu terbukalah hijab. Tidak ada sesuatu yang lebih mereka cintai melebihi memandang wajah Allah yang mulia.

Ibnu Abbas mengatakan, pahala terbaik adalah kebaikan itu sendiri, dan Ziyadah adalah tambahannya.

Ath Thobiri mengatakan bahwa pemahaman yang paling dekat dengan kebenaran, bahwa Ziyadah itu adalah tambahan dari pahala2 yang terbaik, dan itu umum.

Bagi orang2 kafir, siksa yang terbesar ketika mereka terhalang, terhijab, Allah tidak berkenan memandang orang2 kafir.

Adzab terbesar adalah mereka terhalang, tidak dapat melihat Allah, seperti disebutkan di ayat di bawah.

QS Al Muthaffifin15: Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya.

Hadist:
Di antara doa Nabi, adalah: Dan lezatnya memandang WajahMu ya Allah.


Semoga kita semua, kaum muslimin, para ulama, para aktifis dakwah, menjadi Ahlul Jannah, dan diberikan memandang wajah Allah. Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar