Terjemah QS Al Baqarah 120: Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Ini adalah ancaman Allah. Karena pendidikan
yang benar itu kalau bukan terdiri atas janji, maka ia adalah ancaman. Ketika manusia
diberikan ayat2 tentang syurga saja, tapi tidak diberikan neraka, bisa2 manusia
tidak takut terhadap neraka, begitu juga jika hanya diberitakan tentang neraka
saja, maka manusia seolah2 tidak punya harapan tentang surga.
Pelajaran yang bisa diambil dari ayat di
atas:
1. Allah tidak mau memberikan pertolongan,
tidak mau memberikan keberpihakan, jika orang itu tidak lagi mengikuti petunjuk
Allah.
Sebesar apa pun orang yang mendukungnya,
sebanyak apa pun orang yang menolongnya, tapi kalau tidak ditolong Allah, maka
ia akan kecil.
Contohnya, siapa yang berani menentang
Firaun saat itu? Tapi ketika Firaun sudah ditenggelamkan di tengah lautan, mana
itu penolong2 Firaun?
Firaun2 di zaman ini, ia lupa bahwa dirinya
adalah seorang hamba, tapi dia memposisikan dirinya seolah2 dia tuhan.
Diktator2 yang menjadikan dirinya seolah2 disembah, diikuti. Barangsiapa yang
mengikuti selain Allah, maka dia tidak akan mendapat pertolongan Allah.
2. Petunjuk itu adalah Islam.
Islam adalah yang wajib diikuti. Apa
ancaman Allah bagi orang yang mencari petunjuk selain Allah?
Al Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir bil ma’tsur,
mengatakan bahwa ayat ini merupakan peringatan yang keras, ancaman yang keras
bagi umat Islam, agar tidak mengikuti ajaran yahudi dan nashara setelah diberi
petunjuk yang jelas (Al Quran).
Kita sudah diberikan Al Quran, maka jangan
lagi menngikuti ajaran agama lain. Pada dasarnya, dalam ajaran beragama, adalah
al ittibaa’ (mengikuti Rasulullah). Larangan mengikuti ajaran agama lain, ini
dalam hal apa saja.
Siapa yang tidak tahu Umar bin Khattab?
Begitu beliau di tangannya ada lembaran Taurat, Rasulullah mengatakan, “buang
itu Umar. Seandainya Musa as, hidup saat ini, beliau pasti mengikutiku.”
Padahal tidak ada yang meragukan keimanan
Umar bin Khattab, tapi memegang lembaran Taurat saja dilarang oleh Rasulullah.
Apalagi kita yang hidup di zaman seperti ini.
Bagaimana kalau ada orang yang beragama
Islam, tapi mengikuti Yahudi, Nashara? Berarti dia termasuk orang2 dalam
dhzolim. Dzholim itu artinya, tidak mengikuti sesuatu yang tidak pada
tempatnya. Seharusnya ia mengikuti Al Quran, tapi ia malah mengikuti yang
lainnya.
3. Kita semua kaum muslimin tidak
diperbolehkan mengikuti golongan orang2 yang bathil.
Jadi jangan sampai, hanya karena kebathilan
dibungkus dengan retorika yang begitu hebat, sehingga kita silau, jangan sampai
diikuti. Karena bathil tetaplah bathil. Jangan sampai mengikuti bathil hanya
karena yang mengucapkan adalah orang yang disebut ulama, atau karena orang itu
disebut hebat.
4. Tidak ada kesedihan, tidak ada
ketakutan, bagi orang yang mengikuti petunjuk Allah. Sehingga orang2 yang
paling bahagia di dunia dan di akhirat adalah orang2 yang mengikuti petunjuk
Allah.
Ini adalah kaidah kehidupan yang sudah
pasti benar, karena datang dari Allah SWT, yang berbunyi Tidak ada kesedihan,
tidak ada ketakutan, bagi orang yang benar2 mengikuti pe
Terjemah QS Al Baqarah 38: maka barang
siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan
mereka tidak bersedih hati.
Ibnu Katsir mengatakan: barangsiapa yang
benar2 mengikuti kitab2 suci yang diturunkan oleh Allah, yang mengikuti para
Rasul utusan Allah SWT, maka mereka tidak akan takut.
Ketika Umat Islam mengikuti RasulNya, maka
dijamin tidak akan ada ketakutan. Orang takut tidak dapat pekerjaan, takut
miskin, dsbnya itu sebenarnya adalah hal2 yang terjadi di masa yang akan datang.
Sedangkan hal2 yang terjadi di masa yang akan datang itu adalah ghod, dan ghod
itu adalah apa yang akan terjadi di akhirat.
Kalau sedih, itu adalah hal yang terjadi di
masa lalu. Sedangkan khawatir (takut) itu adalah apa yang terjadi di masa yang
akan datang.
Tidak akan takut karena Allah akan
memberikan ganjaran di akhirat, dan di dunia mereka tidak akan bersedih.
Mungkin mereka tidak akan mendapat kemenangan, kursi jabatan, tapi mereka tidak
sedih, karena bukan itu obsesi mereka. Obsesi mereka adalah akhirat, menjadikan
surga sebagai cita2 tertingginya.
Doa yang dibaca oleh sebagian imam kita
dalam doa qunut: jangan sampai musibah itu menimpa imannya, dan jangan sampai
popularitas, dunia, harta, menjadi cita2 tertingginya, dan jangan sampai neraka
menjadi tempat kembali, tapi surgalah yang menjadi tempat kembali, jangan
Engkau hadirkan pemimpin bagi kami pemimpin yang tidak takut pada ajaranMu ya
Allah.
Inilah doa orang2 yang jujur.
Semoga kita semua diberi petunjuk oleh Allah
SWT, sehingga kita semua tidak takut dan tidak bersedih karena kita sudah
dijamin oleh Allah, dan jaminan Allah itu sudah pasti benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar